************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Senin, 29 September 2008

Gadis Kolombia itu Bersyahadah Lewat Internet


Saturday, 27 September 2008 03:50

"Bueno mija, felicitaciones!" Ucapan selamat itu diberikan pada Saidah Paola Dugue Correa, gadis Kolombia yang kini menemukan Islam!

PENGANTAR. Namanya Saidah Paola Dugue Correa. Dia dilahirkan di kota Bucaramanga, Kolombia. Namun sebagian besar masa kecilnya dihabiskan di kota Valledupar, sebuah kota yang terletak di bagian timurlaut Kolombia. Saidah merupakan sarjana Biologi dari Universidad de Santander (UDES), Bucaramanga. Kini menekuni pekerjaan sebagai seorang bakteriologis. Perkenalan pertamanya dengan Islam adalah tatkala menerima sebuah e-mail dari seorang Muslim Mesir. Berawal dari sanalah dia tertarik dengan Islam dan akhirnya bersyahadah. Saidah saat ini bekerja dengan Mostafa Mohye, pria yang mengirim e-mail tersebut dan manejer sebuah proyek yang berpusat di Mesir. Proyek itu dikhususkan bagi para muallaf baru yang ada di Spanyol dan Amerika Latin. Berikut kisah lengkapnya:
---000---

“Sebelum masuk Islam saya menganut Katolik. Tapi saya tidak pernah mempraktekkan agama itu dalam kehidupan sehari-hari. Bisa disebut agama cuma di KTP,” kata Saidah di awal kisahnya. Kini, selepas masuk Islam, Saidah mengaku bangga menjadi seorang Muslimah. Dia sangat bersyukur dengan anugerah yang luar biasa itu.
“Tahun 2004 merupakan awal ketertarikan saya dengan Islam, Alhamdulillah. Sebelum tertarik dengan Islam saya sebenarnya sudah punya rasa ingin tahu yang tinggi dengan budaya Arab, seperti musik Arab, lalu ingin ketemu dengan orang-orang Arab, dan banyak lainnya lagi. Saya juga sangat suka kaligrafi Arab. Itulah beberapa hal yang saya suka dari dunia Islam, jauh sebelum masuk Islam,” kata dia.

E-mail dari Mesir

Perlahan, sembari mempelajari budaya Arab itu tanpa disadarinya diapun “bersentuhan” dengan Islam. “Tahu tidak, pertemuan pertama saya dengan Islam adalah lewat internet,” lanjut Saidah. Ceritanya, satu hari di tahun 2004, Saidah menulis sebuah komentar singkat pada sebuah website Islam yang baru dibacanya. Di situ Saidah menulis bahwa dia sangat tertarik untuk mengetahui Islam.

Beberapa hari kemudian dia menerima sebuah e-mail yang berbunyi:”Anda tertarik untuk mendapatkan buku-buku gratis tentang Islam dalam bahasa Spanyol?". Pengirim surat elektronik itu mengenalkan dirinya dengan nama Mostafa Mohye Mossad dan mengaku berasal dari Mesir. “Ketika membaca e-mail itu saya benar-benar surprise. Tetapi secara spontan hati saya dilanda sedikit keraguan. Mana mungkin ada orang mau berikan buku secara gratis. Ah, ini tidak normal,” aku Saidah.
Begitupun, meski Saidah tidak mengenali siapa itu Mostafa Mohye, dia tetap menaruh perhatian besar pada e-mail tersebut. Sebab, itulah kontak pertama dia dengan kalangan Islam. Perkara itu (keragu-raguan) tak membuatnya surut untuk mengetahui Islam lebih jauh. “Saya balas e-mail itu serta memberikan alamat rumah. Tak lama, kira-kira 2 bulan, buku-buku dimaksud sampai ke alamat saya,” kisahnya. Saidah mengaku sangat gembira sekaligus takjub. Ternyata keragu-raguannya tak terbukti.

Mulai “berdakwah”

“Kala itu, saya jadi tertarik untuk terus melakukan kontak dengan Mohye. Dia telah menunjukkan cara yang sangat menarik dalam mengenalkan Islam kepada nonMuslim,” tukasnya. Saidah bahkan mengirimkan Mohye alamat beberapa orang rekannya yang nonMuslim agar juga dikirimkan buku sejenis. Bukan main, rupanya Saidah mulai “berdakwah” pula. Dan yang membuatnya takjub, Mohye mengirim buku-buku Islam ke teman-temannya yang ada di berbagai negara dengan bahasa negara asal rekan-rekannya itu..
“Juli 2004, kami mulai melakukan kerja dakwah. Kami berempat yakni Mohye, Maryam, Claudia dan saya sendiri membentuk sebuah kelompok kecil. Kini, tahun 2008, Alhamdulillah jaringan dakwah kami sudah luas. Tim kami berjumlah 30 orang yang bersal dari negara-negara latin seperti Kolombia, Argentina, Brazil, Chili, Peru, Meksiko dan lainnya. Tiap kelompok melakukan pertemuan dengan orang-orang yang tertarik dengan Islam,” pungkas Saidah.

Menariknya, Saidah sendiri justru belum bersyahadah lagi. Tapi dia sudah ikut membantu kegiatan dakwah Islam. Inilah yang bikin heran sebagian Muslim dan bahkan juga nonMuslim yang lain. Saidah terkadang sangat gigih mempertahankan Islam, jika ketemu dengan orang-orang yang salah dalam memandang Islam. Dengan sigap dia menerangkan kepada mereka tentang kebenaran Islam.

Makin cinta Islam

“Begitulah, bantuan berupa buku-buku referensi dari kawan-kawan, juga referensi dari internet, sangat membantu saya dalam mempelajari Islam. Kecintaan saya pada Islam makin hari makin bertambah. Belajar lewat internet sungguh menarik. Jalur diskusi online sangatlah membantu. Misalnya chatting. Saya banyak bertanya pada rekan-rekan Muslim melalui cara chatting ini. Jadi, dapat saya katakan perkenalan awal saya dengan Islam ya melalui internet,” lanjutnya.
Beberapa temannya kadangkala bertanya kenapa tidak masuk Islam. Saidah selalu menjawab bahwa dia cuma ingin belajar saja, tak ada keinginan untuk masuk Islam. Namun, hati nuraninya tak bisa dibohongi. Seiring dengan perjalanan waktu, dia mulai merasakan sesuatu yang lain di hati.

Saidah mengaku perlahan ada yang “mengalir” dalam hatinya. Tampaknya dia mulai menemukan kebenaran itu ada dalam Islam. Menurut dia, Islamlah agama yang benar. Satu-satunya jalan dan sekaligus cahaya kehidupan yang benar. “Itulah yang muncul dalam pikiran dan hati saya waktu itu. Dan, Mohye kerap menanyakan akankah saya bersegera untuk bersyahadah. Saya hanya menjawab belum lagi. Saya masih butuh beberapa lama lagi untuk memutuskan itu,” kata Saidah.

Memasuki 2007, sebagian teman-teman akhirnya tahu ternyata Saidah belum bersyahadah lagi. “Tapi pada kenyataannya saya sudah bersyahadah di dalam hati. Sebab saya telah yakin bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan-Nya,” tukasnya.
Teman-temannya berujar:"Hatimu sebenarnya sudah Islam. Kamu seorang Muslim. Semua yang kamu lakukan adalah perbuatan seorang Muslim. Tapi kamu mungkin belum tahu, syahadah itu adalah perkara penting untuk sahnya keislaman seseorang.” Saidah akhirnya paham apa maksud rekan-rekannya itu.

Ke Maicao

Pada akhir Ramadhan 2007 Saidah melawat ke Maicao, sebuah kota di propinsi La Guajira, Kolombia, dengan seorang teman Muslimnya Aisyah. Saidah kesana untuk menemani Aisyah yang hendak bersyahadah.
Di Maicao, saat berada di mesjid, Saidah menyaksikan teman-teman mengerjakan shalat. Saat itu hatinya tergerak untuk berdoa dan bermohon pada Allah agar membantunya dalam mengambil keputusan.
“Ya Allah, jika ini memang jalan yang Engkau inginkan, tunjukilah jalan menuju Islam ya Allah,’ pintanya sungguh-sungguh.
Beberapa hari kemudian dia menyatakan pada Aisyah dan salah seorang rekan lainnya yakni Muhammad Hamoud tentang keputusannya (untuk memeluk Islam). Mereka terlihat sangat gembira sekali.

“Kamipun bersegera menuju ke mesjid guna mendeklarasikan syahadah itu. Oya beberapa saat sebelum kesana saya sempat menelpon kedua orangtua dan menceritakan keinginan masuk Islam pada mereka,” kisahnya lagi. Saidah merasa perlu memberitahukan kedua orangtuanya, sebab baginya keputusan tersebut akan sangat mempengaruhi kehidupannya di kemudian hari.
Mendengar penuturan putrinya, Milciades, sang ayah berujar dalam bahasa Kolombia:"Bueno mija, felicitaciones!" Artinya, putriku, selamat! Kalimat singkat dari sang ayah sudah lebih dari cukup bagi Saidah. Dia merasa tenang dan makin percaya diri.

Sementara ibunya, Luisa, awalnya sedikit bingung dengan keputusan anaknya itu. Namun akhirnya dia paham kemauan Saidah. "Ok anakku, kamu yang lebih tahu apa yang terbaik bagi kamu”, ujar ibunya kala itu. Kebahagiaan Saidah makin bertambah. Dia bahkan berdoa semoga Allah merahmati mereka dengan hidayah-Nya.

Bersyahadah via internet

Saidah pun mendeklarasikan keislamannya via internet di depan dua orang saksi, yakni Mostafa Mohye dan Ahmed, keduanya dari Mesir. Baik keluarga maupun teman-temannya yang nonMuslim menyambut keislamannya itu secara tenang. Tak ada komentar-komentar miring.
“Ya ada juga sedikit joke-joke kecil, tapi tidak masalah bagi saya. Alhamdulillah, yang terpenting saya masih bagian dari kehidupan mereka. Misalnya keponakan saya, Omar David yang baru berusia 6 tahun, sering meminta saya menulis kata Alah dalam bahasa Arab. Dia suka kaligrafi rupanya. David juga suka mendengar lagu-lagu Islam. Bahkan adakalanya dia meminta saya untuk membacakan beberapa potong ayat suci Alquran,” kata dia mengenang.
“Sungguh, keputusan untuk masuk Islam benar-benar datang dari lubuk hati yang dalam. Bukan karena paksaan seseorang atau hal lainnya. Itu semata-mata karena Allah telah menunjukkan jalan yang penuh cahaya kepada saya,” akunya.

Saidah berusaha menunjukkan budi pekerti terbaiknya guna menunjukkan bahwa Islam itu agama yang benar. Saidah beranggapan, selama ini banyak berita tentang Islam, baik melalui televisi ataupun media cetak, seringkali tidak adil dalam pemberitaannya.
“Benar bahwa ada sekelompok Muslim yang melakukan perbuatan keji dan merusak. Tapi janganlah menyalahkan Islam. Itu semata-mata kesalahan pemeluk bukan agamanya. Karena itu saya berpesan kepada semua Muslim untuk menunjukkan akhlak terbaik sepertimana diajarkan Islam dan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Hanya ini yang bisa merubah persepsi mereka yang tidak suka Islam,” pesan Saidah seraya menutup kisahnya. [Zulkarnain Jalil/www.hidayatullah.com]

Pahala Yang Besar


Beriman kepada Allah

[3.179] Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang gaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar.

[4.146] Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.

[5.9] Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

[9.20] Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.
[9.21] Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal,
[9.22] mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.


Berbuat kebaikan

[4.40] Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.

[4.74] Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barang siapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar.

[4.66] Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka),
[4.67] dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami,

[33.29] Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.

[35.7] Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.

[48.29] Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.


Berperang di jalan Allah

[4.114] Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.


Melaksanakan Rukun Islam

[4.162] Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur'an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.

[17.9] Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,

[36.11] Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.


Sabar

[11.11] kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.

[33.35] Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

[39.10] Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.


Banyak berzikir

[33.41] Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
[33.42] Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
[33.43] Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
[33.44] Salam penghormatan kepada mereka
(orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: "salam"; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.


Menepati Janji

[48.10] Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.


Mencintai Rasulullah

[49.3] Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.

[3.172] (Yaitu) orang-orang yang menaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar.


Memberi pinjaman kepada Allah

[57.11] Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak,

[2.245] Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

[5.12] . . . . dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barang siapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus".

[73.20] . . . dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Takwa Kepada Allah

[65.5] Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.

[67.12] Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

Jumat, 26 September 2008

MENGALIR SEPERTI AIR


Soul's Bread:

Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya, "Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati."

Sang Guru tersenyum, "Oh, kamu sakit."

"Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati."

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu bernama, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita menginginkan keadaan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit.
Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecil itu memang wajar. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu benar-benar bertekad ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." kata sang Guru.

"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup." Pria itu menolak tawaran sang Guru.

"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"

"Ya, memang saya sudah bosan hidup."

"Baiklah. Kalau begitu besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Malam nanti, minumlah separuh isi botol ini. Sedangkan separuh sisasnya kau minum besok sore jam enam. Maka esok jam delapan malam kau akan mati dengan tenang."

Kini, giliran pria itu menjadi bingung. Sebelumnya, semua Guru yang ia datangi selalu berupaya untuk memberikan semangat hidup. Namun, Guru yang satu ini aneh. Alih-alih memberi semangat hidup, malah menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Setibanya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh sang Guru tadi. Lalu, ia merasakan ketenangan yang tidak

Being a special


Banyak orang yang merasa bahwa ia memiliki sesuatu yang lain, sesuatu yang istimewa sehingga ia pantas termasuk orang yang penting, orang yang hebat, orang yang berkuasa, orang yang ahli, dsb.

Sudah barang tentu orang-orang yang mengaggap dirinya penting atau hebat tersebut memiliki kapasitas tertentu, yang pada tahap tertentu memang dikagumi banyak orang, sehingga ia berani merasa atau berkata seperti itu. Kekaguman terhadap dirinya akan semakin berkembang seiring dengan banyaknya penghargaan atau pengakuan dari masyarakat. Disisi lain masyarakat juga membutuhkan kapasitasnya tersebut karena merasa banyak memperoleh manfaat darinya.

Sampai pada tahap ini masih dalam kondisi yang wajar. Selanjutnya apabila ia mulai merasa paling benar dan gerah dengan adanya kritikan orang lain, maka saatnya untuk waspada dan lebih selektif terhadap pendapat dan kemauannya. Seorang pemuka agama yang merasa mendapat wangsit, bisa berkembang seakan mendapat wahyu, sehingga ia merasa mendapat mandat spesial dari Tuhan untuk mengajarkan pendapatnya kepada masyarakat. Kasus seperti ’amalia Eden’, Muhammad musadek, bisa masuk dalam kategori ini.

Apabila hal ini terjadi pada para pemegang kekuasaan, maka kebijaksanaannya yang mengatasnamakan rakyat, bisa jadi hanya sekedar dalih untuk membenarkan tindakannya yang sebenarnya hanya untuk sekelompok masyarakat kecil. Bahkan mengatasnamakan mandat Tuhan untuk menjustifikasi tindak tanduknya, contoh untuk kasus ini, seperti Firaun, Hitler, atau George W. Bush yang saat ini menjarah Amerika. Hal yang sama bisa terjadi pada para Ilmiawan, Olahragawan, Hartawan dsb.

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. [QS. 3:26]

Bahkan dalam tataran yang lebih umum sering terjadi. Ketika seorang arsitek mengatakan kalau bukan karena saya proyek ini tidak jadi, ketika seorang pejabat mengatakan kalau bukan karena saya daerah ini tidak berkembang, ketika seorang guru mengatakan kalau bukan karena saya dia tidak jadi gubernur. Semua ini contoh seseorang yang mengklaim kehebatan dirinya dan menafikan ketentuan Allah. Seakan-akan tanpa dia sesuatu itu tidak akan terjadi. Nauzubillah min dzalik.

Saudaraku, segala sesuatu bisa terjadi karena adanya izin Allah. Kalau hanya sekedar kompetensi lalu merasa ia mampu berbuat sesuatu adalah hal yang salah. Berapa banyak orang yang mempunyai kompetensi yang sama tetapi tidak bisa melakukan seperti yang dilakukan yang lain. Sebaliknya ada orang yang menurut kita tidak punya kompetensi tetapi berhasil dan sukses. Contoh ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya tidaklah sepantasnya menyombongkan diri kalau mempunyai kelebihan tertentu.

Kamis, 18 September 2008

Hakekat dalam berpuasa


Ada dua metode atau jalan yang harus dilalui dalam berpuasa, apabila ingin puasa ramadan meninggalkan makna dan keberkatan dalam pribadi kita sebagai muslim yang muttakin

Pertama adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dari gejolak hawa nafsu, baik terhadap hal-hal yang halal apalagi terhadap hal-hal yang memang sudah haram. Buah yang dipetik dari kemampuan ini adalah; badan lebih sehat, emosi lebih tenang, pikiran lebih jernih, sikap lebih bijaksana, hati lebih lembut, peka dan peduli sesama, dan lebih tenang dalam menjalani kehidupan. Sebaliknya, sejarah kehidupan ummat manusia banyak berakhir dengan kesengsaraan dan keterpurukan karena tidak dapat mengendalikan nafsu-nafsu ini. Bung Karno terjungkal karena ketidakmampuannya mengendalikan diri dari pengaruh intrik politik dari kaum komunis. Pak Harto, tersingkir dari puncak kekuasaannya karena tidak mampu mengendalikan para konglomerat atas keserakan mereka terhadap kekayaan.

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya). [QS. 79:40-41]

Kedua, kemampuan memaksimalkan semua potensi yang dimiliki; ilmu, kekayaan, fisik, kesempatan, untuk meningkatkan amalan-amalan sunnah. Buah yang dipetik dari kemampuan ini adalah; perasaan dekat dengan Allah, optimisme, kelapangan dalam hidup, persoalan dimudahkan jalan keluarnya, banyak mendapat rizki dari arah yang tidak terduga, dan mendapat kedudukan tinggi disisi Allah. Abdurrahman bin Auf, salah seorang sahabat yang memaksimalkan jalan ini sehingga suatu ketika ia bisa menjamin kebutuhan hidup seluruh penduduk Madinah, tetapi hartanya tidak habis-habis malahan bertambah terus.

Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. [QS. 35:7]

Menahan diri dalam spektrum yang luas, tidak hanya mengendalikan diri dari makan yang berlebihan, hidup bermewah-mewahan, kesewenang-wenangan dalam kekuasaan, tetapi juga dalam menampilkan diri sebagai orang yang beramal, orang yang berjasa, orang yang berhasil, bahkan sebagai orang yang tawadhu.

Saudaraku, apabila kemampuan mengendalikan diri ini, dan disertai usaha yang keras dalam melaksanakan amalan-amalan sesuai dengan potensi yang ada pada kita telah dilaksanakan, maka keberkahan ramadan dan ampunan dari Allah dengan sendirinya datang kepada kita, dan selanjutnya akan menghantarkan kita kepada suatu kehidupan dalam suasana yang sehat secara fisik dan batin.


NAMA BAIK


Kiriman: "Janti" (Thanks 2U)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Alkisah pada suatu ketika, Angin, Air dan Nama Baik sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. Angin, biasa datang terburu-buru seperti orang yang sedang marah. Bisa melompat di sini dan menendang debu di sana. Air berjalan dalam bentuk seorang putri. Ia selalu membawa kendi ditangannya, meneteskan beberapa air di atas tanah sekitarya. Nama Baik berwujud dalam seorang pemuda yang tampan dengan sikap-sikap yang baik, namun sedikit pemalu.

Mereka saling menyukai, meskipun mereka sangat berbeda satu sama lain. Ketika mereka harus berpisah, mereka bertanya, "Kapan kita bisa bertemu untuk mengadakan perjalanan yang lain lagi?"

Angin menjawab, "Engkau akan selalu menemukan aku di puncak gunung-gunung atau melompat-lompat di sekitar kakimu. Meniup debu ke mana kamu pergi."

Air berkata, "Aku juga akan selalu ada disekitarmu. Kamu bisa pergi ke laut atau sungai, bahkan ke dapur, untuk menemuiku."

Nama Baik tidak mengatakan apa-apa. Angin dan Air bertanya, "Nama Baik, kapan dan dimana kita akan bertemu lagi?"
Nama Baik menjawab, "Kamu tidak akan bertemu aku lagi di manapun. Siapapun yang telah kehilangan aku sekali saja, takkan pernah bisa mendapatkan aku lagi."

Sumbser : Milis

Minggu, 14 September 2008

Mendidik Orang Rakus Dan Malas


Zaman dahulu ada seorang petani yang suka bekerja keras dan berbudi baik, yang mempunyai beberapa anak laki-laki yang malas dan rakus. Ketika sekarat, Si Tua mengatakan kepada anak-anaknya bahwa mereka akan menemukan harta karun kalau mau menggali tempat tertentu di kebun. Segera setelah ayah itu meninggal, anak-anaknya bergegas ke kebun, menggalinya dan satu sudut ke sudut lain, dengan putus asa dan kehendak yang semakin memuncak setiap kali mereka tidak menemukan emas di tempat yang disebut ayahnya tadi.

Namun mereka sama sekali tidak menemukan emas. Karena menyadari bahwa ayah mereka itu tentunya telah membagi-bagikan emasnya semasa hidupnya, lelaki-lelaki muda itupun menanggalkan usahanya. Akhirnya, terpikir juga oleh mereka, karena tanah sudah terlanjur dikerjakan, tentunya lebih baik ditanami benih. Mereka pun menanam gandum, yang hasilnya melimpah-limpah. Mereka menjualnya, dan tahun itu mereka menjadi kaya.

Setelah musim panen, mereka-berpikir lagi tentang harta terpendam yang mungkin masih luput dari penggalian mereka; mereka pun menggali lagi ladang mereka, namun hasilnya sama saja.

Setelah bertahun-tahun lamanya, merekapun menjadi terbiasa bekerja keras, disamping juga mengenal musim, hal-hal yang tidak pernah mereka pahami sebelumnya. Kini mereka memahami cara ayah mereka melatih mereka; mereka pun menjadi petani-petani yang jujur dan senang. Akhirnya mereka memiliki kekayaan yang cukup untuk membuat mereka sama sekali melupakan perkara harta terpendam tersebut.

Sumber : Milis

Senin, 08 September 2008

Derajatmu di Surga


From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Tuesday, May 15, 2007 8:19 AM
Subject: Derajatmu di Surga

Sahabat, derajat kita disurga, ditentukan disini, di dunia. Seberapa tinggi derajat yang kita inginkan, sekaranglah saatnya untuk menentukannya. Apakah ini angan-angan yang utopia. Tidak, malah adalah suatu kewajiban, bukankah kita tidak ingin berangan-angan salah satu penghuni neraka. Allah berfirman melalui hadits qudsi yang maknanya; “Aku (Allah) adalah sesuai dengan persangkaan Hambaku”, kalau dia yakin doanya diterima maka Allah akan menerimanya, kalau dia yakin masuk surga, insya Allah akan terpenuhi.

Sahabat, berikut ini beberapa hadist Rasulullah, yang dapat meningkatkan derajat kita di surga kelak. Yakinkanlah diri sendiri bahwa memang seperti itulah adanya dan membulatkan tekad untuk melaksanakannya:


Memperbanyak sujud

Ma’dan bin Abi Thalhah, pernah bertemu dengan Tsauban. Ma’dan berkata kepada Tsauban, “Beritahu aku amal yang dapat membawaku ke surga.” Tsauban terdiam. Ma’dan berkata dengan perkataan yang sama. Tsauban masih tetap diam. Ma’dan berkata lagi ketiga kalinya dengan perkataan semula. Kemudian Tsauban menjawab. “Saya pernah bertanya kepada Rasulullan saw tentang hal itu, kemudian beliau menjawab, ‘Perbanyaklah sujud, karena setiap kali kamu bersujud kepada Allah, maka Allah mengangkat satu derajat untukmu, dan dengan sujud tersebut dihapus satu dosamu.” (HR. Muslim). Hadist shahih

Ubadah bin as-Shamit pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “setiap orang yang bersujud satu kali kepada Allah maka ditulis untuknya satu kebaikan, dihapus satu kesalahan, dan diangkat satu derajat. Oleh karena itu, perbanyaklah sujud.” (HR Ibnu Majah) Hadish Shahih


Membaca Al-Quran

Abdullah bin Amru bin Ash meriwayatkan Rasulullah saw bersabda, “Di akhirat nanti, ada yang berseru kepada para pembaca al-Quran, ‘Bacalah dan naiklah! Ulangi bacaanmu dengan teratur sebagaimana bacaanmu ketika di dunia, karena tempatmu berada sesuai dengan akhir ayat yang kamu baca.” (HR Ibnu Majah). Hadist Shahih

Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda, “Pada hari kiamat nanti al-Quran berdoa untuk pada pembacanya, ‘Ya Allah, berilah dia perhiasan.’ Allah memberinya pakaian kemuliaan. Lalu al-Quran berdoa lagi, ‘Ya Allah, tambahkan perhiasannya.’ Allah menambah perhiasan itu dengan mahkota kemuliaan. Al-Quran masih mendoakannya, ‘Ya Allah, ridailah dia.’ Allah pun meridoinya. Kemudian dikatakan kepada orang tersebut ‘Baca dan nailah! Setiap ayat yang kamu baca ditambahkan satu kebaikan.” (HR at-Tarmidzi) Hadist Hasan


Memperbanyak Zikir

Abu ad-Darda meriwayatkan Rasulullah saw bersabda, “maukah kalian aku beritahukan amal yang paling baik dan bersih disisi Allah; amal yang dapat mengangkat derajat kalian lebih tinggi; amal yang lebih baik daripada menginfakkan emas dan uang; lebih baik daripada memerangi musuh, mereka memenggal leher kalian dan kalian memenggal leher mereka?” Para sahabat menjawab “Mau Rasulullah.” Rasulullah saw bersabda, “Berzikirlah kepada Allah”. Mereka berkata, “Hanya berzikir, amal yang paling baik untuk terbebas dari siksa Allah.” (HR. Ahmad). Hadist Shahih


Bershalawat

Anas bin Malik meriwayatkan Rasulullah saw bersabda, “Orang yang bershalawat kepadaku sekali, Allah pasti memberi sepuluh rahmat, menghapus sepuluh dosa, dan mengangkat sepuluh derajat-nya.” (HR Ahmad) Hadist Shahih

Abu Burdah bin Niyar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda, “Umatku yang bershalawat kepadaku sekali dengan tulus Allah pasti memberi spuluh rahmat, mengangkat sepuluh derajat, serta menghapus sepuluh dosanya.” (HR an-Nasai)

(Berdoalah agar setiap mendengar Muhammad Rasulullah disebut, kecintaan kita kepadanya semakin meningkat, karena ia begitu cinta kepada umatnya, walaupun ia
tidak pernah melihat kita,dm)


Perjalanan menuju Mesjid

Dari Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda, “Orang yang berwudhu di rumahnya kemudian di menuju salah satu mesjid untuk melaksanakan satu salah fardhu, maka salah satu dari dua langkahnya itu dapat menghapus satu kesalahan, sementara langkah yang lain dapat mengangkat derajatnya.” (HR. Bukhari – Muslim). Hadis Shahih
(Lalu ada berapa langkah yang dia kerjakan, sebanyak itulah yang akan diperoleh. Semakin jauh mesjid tentu semakin banyak langkah yang diperlukan, dm)


Tertimpa Musibah

Buraidah al_Aslami pernah mendengar Rasulullah saw bersaabda, “Tiada seorang muslim yang tertimpa oleh suatu malapetaka atau musibah kecil, bahkan duri sekalipun, melainkan dia akan mendapatkan salah satu dari dua perkara; Aallah akan menghapuskan dosanya yang tidak ias diampuni kecuali dengan musibah itu atau dia mencapai suatu kedudukan mulia yang tidak mungkin dicapai kecuali dengan cobaan tersebut.” (HR Ibn Abu ad-Dunya).

Muhammad bin Khalid meriwayatkan kakeknya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Apabila dituliskan bagi seseorang hamba satu kedudukan (derajat, dm), dan hal itu belum tercapai dengan usahanya, maka Allah akan mengujinya melalui jasad, harta, atau anaknya, kemudian Allah tumbuhkan kesabaran untuk menghadapi semua itu sehingga dia sampai pada kedudukannya tersebut.” (HR Ahmad). Hadist Shahih


Karena Sakit

Abu Sa’id al-Khudri meriwayatkan Rasullah saw bersabda. “Seorang muslim yang menderita sebab kepalanya pusing, tertusuk duri atau suatu hal yang lain yang menyakitkannya, maka Allah akan mengangkat derajatnya pada hari Kiamat nanti dan akan menghpuskan dosa-dosanya.” (HR Ibn Abu ad-Dunya)

Sahabat, alangkah mudahnya, meningkatkan derajat kita di surga. Dengan membiasakan memperbanyak sujud, membaca beberapa ayat, membiasakan berzikir, menyampaikan shalawat kepada Rasulullah saw, melangkahkan kaki ke mesjid untuk shalat berjamaan, bersaba menerima musibah dan penyakit. Dalam hitungan menit kita dapat melakukan secara bersamaan kegiatan diatas, dan berapa derajat yang dapat kita tingkatkan.

Sahabat, bandingkanlah dengan kondisi kita dibawah management modern di kantor kita masing-masing, betapa susuh untuk meningkatkan level, dimana level itu bedanya juga tidak seberapa. Bahkan banyak yang telah di vonis level mentok. Istilah yang tidak dapat dipecahkan oleh Ilmu Mgt Modern. Maka itulah kerugian kalau urusan kita diserahkan kepada manusia. Tekadkanlah bahwa yang dapat mengurus kita dengan benar dan sempurna hanyalah Allah, Ya Hayyu, ya Qoyyum.


Rujukan :

Imam ad-Dimyahti, “Hidup Penuh Pahala, Ensiklopedia Aktivitas sehari-hari Berpahala” Pustaka Maghfirah, Cetakan I, Juli 2006

Bila anda merasa email ini bermanfaat, maka berikanlah manfaat tersebut kepada orang-orang yang anda sayangi

Sehari meningkat 10.000 derajat di surga


Di surga naik derajat 10.000 sehari, lalu sebulan, setahun berapa derajat? Mustahil, mustahil.. mustahil ..., atau mungkin wali kali ya. Sabar, bukan wali, tetapi anda, saya atau siapa saja dan bukan hal yang mustahil. Mari kita yakinkan.

Rasulullah saw bersabda ‘Perbanyaklah sujud, karena setiap kali kamu bersujud kepada Allah, maka Allah mengangkat satu derajat untukmu, dan dengan sujud tersebut dihapus satu dosamu.” (HR. Muslim). Hadist shahih

Rasulullah saw bersabda, “maukah kalian aku beritahukan amal yang paling baik dan bersih disisi Allah; amal yang dapat mengangkat derajat kalian lebih tinggi “Berzikirlah kepada Allah”. (HR. Ahmad). Hadist Shahih

Rasulullah saw bersabda, “Orang yang bershalawat kepadaku sekali, Allah pasti memberi sepuluh rahmat, menghapus sepuluh dosa, dan mengangkat sepuluh derajat-nya.” (HR Ahmad) Hadist Shahih

Rasulullah saw bersabda, “Orang yang berwudhu di rumahnya kemudian di menuju salah satu mesjid untuk melaksanakan satu salah fardhu, maka salah satu dari dua langkahnya itu dapat menghapus satu kesalahan, sementara langkah yang lain dapat mengangkat derajatnya.” (HR. Bukhari – Muslim). Hadis Shahih

Katakanlah rumah anda dengan mesjid berjarak 500 meter atau kira-kira sama dengan 1600 langkah kaki. Apabila shalat berjamaah 5 kali sehari semalam berarti ada 16.000 langkah untuk pulang pergi berarti sudah naik 8000 derajat (lihat hadist ke 4). Sambil jalan anda membaca sikir, katakanlah untuk setiap shalat jamaah 400 atau 2000 untuk 5 kali, berarti anda sudah mencapi kenaikan 10.000 derajat.

Barangkali anda malas shalat berjamaah dan dirumah saja (maaf tidak dianjurkan), setiap selesai shalat fardhu bershalawat 200 kali atau 1000 kali untuk 5 shalat fardhu berarti anda telah mencapai kenaikan 10.000 derajat (hadist No.2)

Berbagai kombinasi dapat dilakukan dari 4 hadist diatas, kesimpulannya untuk mencapai kenaikan 10.000 derajat bukanlah pekerjaan yang sulit. Dan ingat bahwa ibadah-ibadah yang lain yang penuh dengan zikir dan shalawat belum di hitung.

Saudaraku, lihatlah Allah begitu pemurah mengobral ganjaran pahala dan kedudukan kepada hamba-hambaNya yang taat. Yakinlah dan jangan ragu bahwa janji Allah itu pasti tidak akan meleset ………………….


Ref. buntubatu.blogspot.com; Label, Email untuk sahabat : derajatmu di surga

Selasa, 02 September 2008

Saatnya untuk memilih


Semuanya akan berakhir, segalanya pasti berujung pada titik. Saya, anda, kakak, adik, orang tua, paman, tetangga atau siapapun pasti akan mati. Kapan, tidak penting. Yang penting adalah pilihan jalan yang dipilih. Mau jalan ke surga atau jalan ke neraka.

Kalau anda senang atau terpaksa memilih jalan ke neraka atau tidak peduli jalan ke surga, maka skenario perjalanan seperti berikut. Diawali dengan sakaratul maut . . . .

Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.
Didalam kuburan . . . .
Dalam hadits hasan riwayat Tirmidzi, Abu Hurairah berkata, "Kubur orang kafir itu disempitkan oleh malaikat sehingga membuat tulang-tulang remuk. Dan, itu merupakan kehidupan yang sempit."
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Akan dikuasakan kepada orang kafir dalam kuburnya sembilan puluh sembilan ekor naga yang akan menggigitnya sampai tiba hari kiamat. Sendainya seekor saja dari naga itu menjilat sebidang tanah, maka tanah itu akan mati (tidak dapat menumbuhkan tanaman).'"

Didalam neraka. . . . . .
“Seringan-ringan siksa adalah seseorang yang memakai terompah dari bara api, sehingga menyebabkan otaknya mendidih. (HR. Bukhari dan Muslim).
”Kepala mereka akan disiram dengan air panas sehingga melelehkan otak mereka, begitu pula isi perut dan kulit mereka. (QS. Al-Hajj: 19-21).
”Wajah mereka akan diseret di atas bara api, juga dibolak-balik seperti daging bakar. (QS. Al-Ahzab: 66).

Saudaraku, jalan ke neraka jelas dan jalan ke surga juga jelas dan kita diberi kebebasan untuk memilihnya sampai dengan batas akhir kehidupan. Allah memberi dan menghargai kebebasan anda, tetapi Allah lebih senang dan gembira kalau kebebasan itu digunakan untuk memilih jalan untuk berjumpa denganNya di surga kelak.