************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Rabu, 30 Juli 2008

Nikmatnya (Tidak) merokok


"Janganlah kamu mencampakkan diri-diri kamu kepada kebinasaan." (QS. 2:195)

Bagi orang yang tidak merokok sulit memahami dimana letak kenikmatan merokok ini, tetapi bagi para pengisap rokok, kenikmatannya sungguh luar biasa dan tak tertandingi. Buktinya, diantara para kyai yang sering-sering disebut ulama terkadang merasa wali, sulit untuk melepaskan diri dari jeratan kebiasaan ini. Wallahu alam.

Lucunya atau herannya, sebagian besar para perokok mengetahui benar bahwa ada bahaya yang mengancam di balik rokok yang mereka isap. Mulai dari kanker; paru, mulut, leher, dan tenggorok, penyakit kardiovaskular; serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer, penyakit saluran pernapasan; emfisema, bronkitis, dan penyakit paru obstruksi kronik, gangguan janin sampai kepada penyakit impotensi. Kalau dihitung-hitung paling sedikit ada 25 jenis penyakit terkait pada penggunaan rokok. Pada sebatang rokok terdapat sebanyak 4000 bahan kimia yang sebagian besarnya berbahaya.

"Janganlah kamu membunuh diri-diri kamu sendiri. Sesungguhnya Allah sentiasa Mengasihani kamu." (QS. 4:29)

para ulama mempunyai pandangan yang berbeda-beda. Sebahagian ulama ada yang menghukumkan mubah (boleh), Makruh, dan menghukumkan haram. Sehingga sampai sekarang para ulama bersepakat untuk berbeda pendapat mengenai hukum merokok.

Saudaraku, terlepas dari perbedaan hukum merokok ini, seorang muslim yang baik akan menyerahkan segala permasalahaannya rujukannya selalu hanya kepada Allah, baru setelah itu mencari solusi pemecahan tentunya pada jalan yang diridhai Allah. Ketika sumpek, atau inspirasi lagi mandek, para perokok akan lari ke rokok sebagai teman atau sandaran untuk mengatasinya. Hati-hati, perilaku ini bisa menjadi sirik kecil. Harusnya ke Allah lebih dahulu kemudian mencari solusi pemecahan pada jalan yang dicintai oleh Allah.

Dalam etika pergaulan menghindari gangguan kepada orang lain adalah prinsip utama dalam bermasyarakat. Islam mengajarkan segala perbuatan yang mengganggu orang lain adalah haram, kecuali yang syar’i. Nah, pengaruh merokok sangat sulit dihindari untuk tidak mengganggu orang lain, kecuali kalau merokok ditengah hutan atau lautan dimana tidak ada orang lain yang akan terimbas dampaknya. Penelitian membuktikan, asap rokok bagi mereka yang tidak merokok sama jahatnya bagi si perokok sendiri.

"Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka ia tak akan menyakiti tetangganya" (HR. Bukhari)

Saudaraku, merokok adalah kemenangan ego atas fitri kita yang sejati. Ego, yang rentan terhadap infiltrasi setan, menjustifikasi apa saja agar kita tunduk kepadanya. Kasih sayang Allah yang selalu ingin hambaNnya sehat rohani dan jasmani, dan akal sehat diabaikan begitu saja untuk memuaskan nafsunya.

Saudaraku para perokok, kembalilah ke fitri yang suci, semua sahabat, bahkan hewan dan tetumbuhan pun menyambut dengan sukacita, kecuali tentunya setan dan teman-temannya.

MEMBERI APA BISA DIBERI


Glenn Van Ekeren

Pada masa ketika tembok Berlin masih berdiri, ada beberapa orang Berlin Timur yang memutuskan untuk mengirim "bingkisan" kepada tetangga mereka di Berlin Barat. Mereka mengisi sebuah truk pengangkut tanah dengan barang-barang yang tidak diinginkan, seperti, sampah, puing-puing bangunan, dan banyak lagi barang yang menjijikkan yang dapat mereka temukan. Mereka dengan tenang membawa bingkisan itu melintasi perbatasan, mendapat izin
untuk lewat, dan mengirimkan bingkisan tersebut dengan membuangnya di kawasan Berlin Barat.

Tidak sulit untuk menduga bahwa orang Berlin Barat tersinggung karenanya dan berpikir untuk memberikan balasan yang setimpal. Orang langsung mulai menawarkan gagasan-gagasan mereta tentang cara membalasa perbuatan tak terpuji itu.

Tiba-tiba ada seorang bijak datang ketengan mereka yang sedang mengumbar nafsu amarah. Ia menawarkan sesuatu yang benar-benar berbeda. Yang sangat mengherankan, orang menanggapi saran tersebut dengan senang hati dan mulai mengisi sebuah truk sampai penuh dengan barang-barang yang terhitung langka di kawasan Berlin Timur. Pakaian, makanan, obat-obatan, semua dinaikkan ke dalam truk.

Mereka membawa truk bermuatan penuh itu melintasi perbatasan, kemudian dengan hati-hati membongkar dan menyusun barang-barang berharga itu di tanah, dan meninggalkan sebuah pesan yang berbunyi, "Setiap orang memberi sesuai dengan kemampunyannya untuk memberi."

Kita dapat membayangkan bagaimana reaksi mereka yang melihat "bingkisan balasan" itu serta pesan yang tertulis bagi mereka. Perasaan mereka campur aduk. Terkejut. Malu. Kehilangan kepercayaan diri. Bahkan mungkin ada yang menyesal.

Yang kita berikan kepada orang lain merupakan sebuah pesan yang jelas sekali mengenai siapa kita. Cara kita menanggapi perbuatan tidak ramah, perbuatan tidak adil, atau sikap tidak tahu terima kasih juga mencerminkan karakter kita yang sesungguhnya. (230701)

Sabtu, 26 Juli 2008

Membedah ucapan salam


Ucapan salam sangat umum dan sering kita gunakan. Ada salam yang tergantung pada waktu, ada yang berkaitan dengan professi, ada yang berkaitan dengan hobby, ada yang bercirikan motivasi dan tentu saja ada yang berdasarkan bangsa dan bahasa..

Salam olahraga,
Salam rindu,
Salam televisi,
Salam akrab,
Salam sejahtera,
Selamat pagi,
Selamat malam,
Salam luar biasa,
Salam dahsyat,
Salam heboh,
Salam banget,
Good job,
Good bye,
………..,
………..,

Itulah diantaran contoh-contoh salam yang biasa dipakai

Apa sih criteria salam yang baik?

1. Menyenangkan orang yang disalami
2. bisa menumbuhkan rasa saling mencintai
3. Membangkitkan gairah dan semangat
4. Pas dengan kondisi kedua belah pihak
5. Mendorong pihak lain untuk memberi jawaban yang lebih baik
6. Berdampak jangka panjang
7. Ada ketulusan dalam mengucapkannya


“Jika kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah dengan penghormatan serupa.” (QS. 4: 86).

Berdasarkan ayat diatas, kalau seorang teman mengucapkan ”salam olahraga”, bagaimana caranya untuk memberi salam yang lebih baik? ”Salam olahraga juga”, nilainya malah lebih rendah karena kalah duluan.

Kalau seorang teman memberi salam ”salam luar biasa”, kita tidak punya peluang lagi untuk memberi yang terbaik.

Meskipun satu persatu salam ini kita bahas tidak akan memenuhi syarat diatas. Maka mengapa tidak menggunakan salam yang sangat kita kenal ini.


Assalamu alaikum,
Semoga keselamatan atas kamu (sekarang dan seterusnya)

Assalamu alaikum warahmatullah,
Semoga keselamatan atas kamu dan rakhmat Allah tercurah padamu

Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh
Semoga keselamatan atas kamu dan rakhmat Allah dan berkatNya selalu tercurah padamu

“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga kecuali kalian beriman, kalian tidak akan beriman kecuali kalian saling mencintai. Maukah kutunjukkan kepada kalian sesuatu yang bila kalian kerjakan kalian saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian.” (HR. Muslim).

Kamis, 24 Juli 2008

Sedekah Instant Pahala


Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh (diantaranya dengan bersedekah) sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik. [QS.17:19]

Dalam Al Quran dan hadist, banyak sekali dijumpai ayat-ayat yang mengutarakan keutamaan bersedekah diantaranya; mengundang datangnya rezeki, menjaga harta, mengobati penyakit, menghindari malapetaka, menambah umur, melembutkan hati, melahirkan kasih sayang, dan menghindarkan kemurkaan Allah.

Subhanallah, sungguh banyak manfaat didapat dengan bersedekah ini. Kalau dilihat dari pengalaman orang-orang yang rajin dan konsisten bersedekah banyak kita dapati kejadian yang sungguh menakjubkan dibalik kebiasaan bersedekah. Ada yang bertahun-tahun masalah tidak terselesaikan, dengan bersedekah terpecahkan karena pertolongan Allah. Ada berwiraswasta kecil-kecilan, jadi pengusaha sukses dengan resep selalu bersedekah. Dan tentu banyak lagi yang kita lihat dari pengalaman sehari-hari.

Orang-orang yang telah mengalami dahsyatnya bersedekah ini memiliki kesenangan untuk memancing datangnya rezeki dengan sedekah, seperti yang dikatakam Khalifah Ali bin Abi Thalib, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah”. Makin besar nilai sedekahnya yang dikeluarkan makin besar pula rezeki yang diperoleh. Mereka meyakini benar janji Allah yang akan melipatgandakan ganjaranNya.

Mengharapkan ganjaran yang berlipat ganda tentunya wajar saja karena memang seperti itu yang dijanjikan Allah. Hanya saja umumnya pengertian kita tentang ganjaran yang berlipat ganda itu dimaknai dalam bentuk materi atau uang, sehingga apabila rezeki itu tidak dalam materi dan uang, ada yang mulai ragu terhadap janji Allah. Aku telah melakukan sedekah bertahun-tahun tetapi uang atau materi yang diharap kok tidak datang-datang juga, batinnya. Akhirnya kebiasaan bersedekah mulai berkurang dan bahkan bisa menjadi hilang sama sekali.

Saudaraku, hati-hatilah kalau bersedekah hanya dipicu oleh keinginan ganjaran yang besar dalam bentuk materi, boleh jadi akan terkena dengan ancaman pada ayat berikut ini : ”Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir”. [QS. 17:18]
Sejatinya rezeki itu sangat luas spektrumnya. Ketenangan dalam keluarga meski hidup pas-pasan, sungguh luar biasa. Ketaatan kepada Allah, mau dinilai dengan apa lagi. Keikhlasan dan keridhaan menerima takdir Allah dalam kondisi bagaimanapun, tidak dapat disetarakan dengan kebahagiaan yang lain lagi. Itulah beberapa bentuk lain dari rezeki,selain uang.

Saudaraku,kalau kita mendapat rezeki yang segera (instant) di dunia ini, hanyalah persekot kecil, ganjaran yang utama tetap tersimpan aman disisiNya. Dan persekot biasanya hanya diberikan kepada orang-orang yang bermodal kecil.

JAGUNG YANG BAIK


James Bender

Seorang wartawan mewawancari seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus karena ia selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.

"Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?" tanya sang wartawan.

"Tak tahukah anda?," jawab petani itu. "Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula."

Hikmah: Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula. Nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang disentuhnya. (230301)

(James Bender)

Sumber : Internet/milis

Ya Samii'

From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Friday, April 21, 2006 1:33 PM
Subject: Ya Samii'

Sahabat, berapa kali engkau pikirikan berapa banyak bunyi gemericik air hujan yang menyentuh daun, sungai, laut, daratan, atap, dengan variasi nada dan irama semua terdengar jelas bagi Yang Maha Mendengar walau diselingi oleh guntur membahana .

Sahabat, berapa kali engkau pikirkan berapa banyak desingan bunyi angin yang melintas dalam hutan belantara, padang pasir, lautan lepas, padang persawahan semua terdengar jelas bagi Yang Maha Mendengar.

Sahabat, berapa kali engkau pikirkan berapa banyak bunyi yang keluar dari mulut hewan melata; semut, ulat, belatung, ular, semua terdengar jelas bagi Yang Maha Mendengar, bahkan jeritan semut-semut yang sesak napas dibalik-balik pohon karena tersiram oleh guyuran air kencing.

Sahabat, berapa kali engkau pikirkan berapa banyak jeritan orang-orang dibelantara Afrika karena kelaparan, atau dibalik penjara-penjara di seputar jagad ini karena merintih menahan pilu, atau desahan orang-orang dibalik gubuk reyot tanpa harapan yang tersebar di Indonesia, Bangladesh, india, meksiko, atau dimanapun mereka berada, semua terdengar jelas bagi Yang Maha Mendengar.

Ya Samii’, Yang Maha Mendengar, ampunilah aku
ketika aku menuduhMu tidak pernah mendengar keluhan, hambaMu yang dhoif ini

Ya Samii’, Yang Maha Mendengar, ampunilah aku
ketika aku lebih bergairah untuk membicarakan tempat-tempat makanan yang lezat ketimbang menyebut namaMu karena merasa suara-suara tentangMu tidak terdengar olehMu

Ya Samii’, Yang Maha Mendengar, ampunilah aku
ketika aku lebih menomorsatukan suara-suara gossip sesama rekan, berita tabloit, infotaiment, suara-suara rayuan para supplier, vendor, sales girl, anak buah, suara-suara ancaman para penjahat, atasan, kolega daripada suara azan dari atas menara mesjidMu

Ya Samii’, Yang Maha Mendengar, ampunilah aku
ketika aku masih sering mengantuk pada saat mendengarkan penceramah menjelaskan ketentuan-ketentuanMu, pada saat mendengar sabdaMu didengungkan, bahkan pada saat aku sedang sholat

Ya Samii’, Yang Maha Mendengar, ampunilah aku
ketika aku masih mempertanyakan bagaimana engkau mendengarkan semua suara-suara itu tanpa lepas dan alpa satu nadapun

Ya Allah, Ya Samii’
Ya Allah
Ya Samii’
Ya Allah.

Selasa, 22 Juli 2008

Senda gurau

From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Friday, March 23, 2007 4:12 PM
Subject: Senda gurau

Sahabat, sudah berapa lamakah kita berselimut dunia. Rasanya belum lama. Orang yang berumur tuapun akan menjawab seperti ini, apalagi yang masih mudah. Dan kita berharap lebih lama lagi hidup didunia ini. Itulah dunia makin dikejar makin menjauh makin dirindu makin menggoda.

Sahabat, belum lepas dari ingatan kita tragedi laut jawa bersama KM Senopati dan KM Lavina. Berapa banyak korban yang tercebur kedalam lautan lepas. Berapa banyak yang akhirnya tenggalam ke dasar laut. Berapa banyak yang selamat. Dari berita yang kita baca, para korban yang selamat setelah terombang-ambing beberapa hari di lautan adalah mereka yang tidak tergoda untuk meminum air laut. Karena kalau diminum tidak menghilangkan dahaga, sebaliknya semakin ketagihan untuk meminumnya, dan itulah akhirnya yang menenggelamkannya. Demikianlah pula dunia. Semakin dikejar semakin ketagihan, tetapi tidak pernah merasakan kepuasan, malahan tenggelam kedalam depressi dan stress.

Sahabat, dalam buku ”Anak-anak Zaman, Himpunan kisah bekal untuk orang-orang bertakwa”, karangan Ibrahim bin ’Abdullah al_Hazimi, terdapat beberapa gambaran tentang dunia seperti berikut ”

Isa a.s bersabda, “Wahai Bani Israel, anggaplah dunia ini sepele, niscaya menjadi sepele bagi kalian; rendahkanlah dunia ini, niscaya kalian dihormati di akhirat; janganlah kalian memuliakan dunia, niscaya akhirat menjadi ringan bagi kalian! Dunia tidak berhak mendapat penghormatan. Sebab, setiap hari ia menyerukan kebinasaan dan kerugian.”

Dunia ibarat bayangan. Dikira ia memilki hakikat yang tetap, nyatanya ia menyusut dan mengkerut. Ketika engkau mengejar untuk menggapainya, engkau tidak akan pernah mendapatkannya. Dunia bagikan patamorgana. Orang-orang yang dahaga mengiranya air; tetapi ketika ia menghampirinya, ia tidak menemukan apapun.

Al-Hasan berkata, “Dunia adalah tempat persinggahan, bukan tempat untuk menetap. Ia bagaikan racun yang dimakan oleh orang yang tidak mengenalinya dan menyebabkan kematiannya. Jadilah engkau di dunia ini laksana orang yang mengobati luka-lukanya dengan cara berdiet untuk sementara waktu lantaran khawatir timbul sesuatu yang tidak menyenangkan dalam waktu yang lama, bersabar menahan pedihnya obat lantaran khawatir menahan penderitaan dalam jangka panjang. Berhati-hatilah terhadap dunia yang penuh tipuan, khayalan, dan ilusi. Ia berhias diri dengan ilusinya, mencelakakan dengan tipu dayanya, menina-bobokkan dengan angan-angannya, dan memikat dengan godaannya. Ia laksana pengantin wanita yang jelita. Semua mata memandangnya, semua hati terpikat padanya, dan semua jiwa merindukannya.

Isa al-Masih berkata, ”Dunia adalah jembatan, maka seberangilah ia dan jangan kalian diami. Jangnlah kalian menjadikan dunia sebagai Tuhan, karena ia akan menjadikan kalian sebagai hamba, seberangilah dunia dan jangan menetap disana. Ingatlah! Pangkal setiap kesalahan adalah cinta dunia.”

Ali r.a menggambarkan dunia sebagai berikut, “Sebuah negeri yang orang sehatnya menjadi pikun, orang sakitnya akan menyesal, orang yang membutuhkannya akan bersedih, dan orang kayanya menghadapi bencana. Dalam kehalalannya ada perhitungan dan dalam keharamannya ada neraka.”

Sahabat, mencintai dunia menjadi obsesi terbesar bagi sebagian orang. At-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik Radhiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa yang akhiratnya lebih ia jadikan tujuan terbesarnya, niscaya Allah akan menjadikan kekayaan di dalam hatinya dan memperkuatnya serta akan didatangkan dunia kepadanya dengan mudah. Barangsiapa yang dunianya lebih ia jadikan tujuan terbesarnya, niscaya Allah akan menjadikan kefakiran didepan matanya dan memporak-porandakan kekuatannya serta tidak mendapat dunia kecuali sebesar yang telah ditakdirkan baginya."

Sahabat, dunia adalah laksana candu atau rokok(Merokok dan menyebabkan kanker, lemah syahwat, …), yang oleh pembuatnya telah disampaikan kemudharatan dan bahayanya, tetapi sangat sulit untuk meninggalkannya.

Sahabat, dunia bagi orang yang beriman nilainya tidaklah lebih besar daripada sholat sunnah subuh dua rakaat (Shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh adalah lebih baik daripada dunia dan isinya : HR Muslim)

Sahabat, dunia ini laksana setitik oase ditengah padang pasir, yang disinggahi hanya sejenak, jangan terlalu diperdulikan perjalanan masih panjang, ingatlah firman Allah SWT : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui". (QS, Al-'Ankabut : 64)

Sahabat, saatnya sudah tiba.
Wassalam



Rabu, 16 Juli 2008

Mengapa kita jarang berzikir


Seseorang atau apapun yang kita cintai selalu membayangi diri kita kapan, dimana dan kemanapum pergi. Ia selalu hadir menjejal ingatan dan pikiran dan kita selalu bahagia dengan kondisi ini. Hal-hal yang lain bisa jadi terlupakan atau menjadi prioritas kedua dst. Seperti makan, menjaga kesehatan dll. Sebaliknya sesuatu yang tidak kita cintai tidak menjadi prioritas dalam hidup kita, meskipun itu sebenarnya sangat penting buat kita. Demikianlah barangkali dengan zikrullah jarang atau malas kita lantunkan karena kecintaan kepadanya tidak ada atau sangat sedikit.

"Katakanlah, Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS, 3:31).

Alangkah naifnya kita bila merasa mencintai Allah padahal berzikir saja sangat jarang kita lakukan, sedangkan aktivitas ini sangat mudah dan sangat ringan, sementara Allah sendiri dengan firmannya dalam Al-Quran banyak sekali memerintahkan untuk melakukannya (bandingkan kalau yang kita cintai meminta untuk melakukan sesuatu).

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari [QS. 3.41].

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. [QS. 33.41]

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi [QS. 3.191]

Allah swt. Yang paling tahu mengenai kebutuhan kita, dan melalui ayat-ayat tsb diatas memerintahkan kita untuk berzikir pagi dan sore, berzikir sebanyak-banyaknya, bahkan pada posisi apapun; bediri, duduk, berbaring, menandakan kepada kita betapa penting atau super pentingnya untuk selalu berzikir.

Ada sesuatu manfaat bagi manusia yang sangat luar biasa sehingga Allah berkali-kali memerintahkan manusia untuk banyak berzikir. Yakinlah akan hal ini.

Saudaraku, tanamkanlah dalam diri kita masing-masing bahwa berapapun fadhilah atau pahala daripada berzikir yang kita perkirakan diterima, akan selalu lebih rendah daripada kebaikan yang terkandung didalamnya. Ia bukan hanya sekadar hitungan pahala tetapi melambangkan kecintaan yang tulus dari seorang hamba kepada KhalikNya. Nabi pernah bersabda; "Belum sempurna imam seseorang itu hingga ia Mencintai Allah dan Rasulnya lebih daripada yang lain". Hanya orang-orang yang menzalimi dirinyalah yang melalaikan kesempatan ini.

Panjang rambut pada umur 50 tahun


Setiap orang diperkirakan memliki rambut antara 100.000 sampai 200.000 helai.
Setiap rambut rata-rata pertumbuhannya sekitar 1 cm perbulan.

Mari kita ambil jumlah yang terkecil yaitu 100.000 helai

Pada umur berikut ini panjang rambut kita kira-kira :

• 1 bulan = 100.000 x 1 cm = 100.000 cm = 1.000 meter
• 12 bulan ( 1 tahun) = 12 x 1000 M = 12.000 M
• 10 tahun = 10 x 12.000 M (12 km) = 120 km
• 50 tahun = 5 x 120 km = 600 km

Kalau direntangkan kira-kira sepanjang antara Jakarta – Solo.

Lalu apa artinya ini semua. Terserah anda untuk memaknainya, namanya juga data. Tetapi saya tetap mengucapkan :

Subhanallah . . . . Subhanallah . . . . . Subhanallah . . . .

Sumber : Internet kategori rambut

Keutamaan Shalat Isyraq


Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa shalat subuh secara berjamaah kemudian duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit lalu shalat 2 raka’at, maka baginya seperti pahala haji dan umrah secara sempunrna,” (HR. At-Tirmidzy dan dihasankan oleh Al-Albany).

Dengan tekad untuk beramal, mari kita yakini hadist tersebut. Itulah kemurahan Allah yang sangat pemurah dalam memberi ganjaran kepada hambaNya yang mendamba.

Keinginan untuk melaksanakan Haji dan Umrah rata-rata menjadi prioritas oleh setiap muslim. Berbahagialah yang yang dikarunia harta sehingga dengan mudah untuk memenuhinya. Sedangkan sebagian besar harus berjuang keras untuk menabung bertahun-tahun baru bisa melaksanakannya, bahkan lebih banyak lagi yang tinggal angan-angan.

Daripada kita berangan-angan terus, marilah kita mempraktekkan hadist diatas, yang tidak perlu biaya banyak untuk melaksanakannya. Kalau mau dan punya tekad yang kuat bahkan dapat dilakukan beberapa kali dalam seminggu atau sebulan.

Janganlah meragukan hadist ini.

KETIKA AKU SUDAH TUA


Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku.

Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarimu.

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.

Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap "mengapa" darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan.

Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.

Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu


Kiriman seorang kawan, penulis unknown, mungkin juga dirinya sendiri.

Sunber : internet

Minggu, 13 Juli 2008

Trilyunan Molekul pada telapak Tokek


Belum lama ini para pakar dari Lewis and Clark College dari Universitas California dan Universitas Stanford, berhasil menyingkap rahasia dibalik kekuatan kaki seekor tokek. ''Pertanyaan, mengapa seekor tokek dapat merayap meski di permukaan gelas yang licin telah menjadi misteri selama bertahun-tahun,'' jelas Kellar Autumn, seorang ahli biologi dari Lewis and Clark College.

Awalnya, ujar Autumn, kami menduga ada semacam lem di kaki tokek. ''Namun pengamatan lewat mikroskop elektron menunjukkan terdapat jutaan bulu-bulu halus di kaki seekor tokek,'' ungkapnya. Para ahli menyimpulkan, bulu-bulu halus itulah yang memungkinkan tokek bergerak lincah di permukaan yang licin sekalipun. Bulu-bulu itu dinamakan setae.
Panjang setae, jelas Autumn, sekitar 100 micrometer. Atau sama dengan lebar dua helai rambut manusia. Meski terhitung kecil, setae punya kemampuan yang besar. Setidaknya, satu helai setae bisa mengangkat tubuh seekor semut. Maka jutaan setae, bisa mengangkat seorang bayi berbobot 45 pond.

''Tak mengherankan jika seekor tokek yang menggunakan kaki-kakinya secara bersamaan dapat melambungkan tubuhnya yang seberat 280 pond,'' jelasnya. Rahasianya, jelas Autumn, di ujung-ujung setiap helai setae terdapat sedikitnya 1000 bantalan-bantalan kecil. Bantalan ''ajaib'' inilah yang memungkinkan tokek dapat melekat kuat.

Apa yang menyebabkan bantalan-bantalan ini begitu ampuh ? Ia menjelaskan pada bantalan-bantalan kecil ini terdapat miliaran molekul. ''Secara bersamaan atraksi molekul-molekul pada bantalan itu melahirkan sebuah daya,'' ungkap Autumn. Tenaga inilah, yang memungkinkan kekuatan melekat seekor tokek. Daya tersebut dikenal dengan kekuatan van der Waal.

==================================================================
Rekap.

Setea (bulu halus pada telapak kaki tokek ) = 1,000,000.-
Bantalan pada setea = 1.000 x 1.000.000.- = 1.000.000.000,-
Molekul pada setea (tokek) = 1 milyar x 1 milyar = 1.000.000.- trilyun

Subhanallah . . . . . . . Subhanallah . . . . . . . Subhanallah . . . . . . .
===================================================================


Jadi, jelas sudah, bulu-bulu mikroskopislah yang menyebabkan seekor tokek mampu memanjat dinding. Dan kekuatan van der Wallslah yang memungkinkan atraksi molekul-molekul bergerak bersamaan. Autumn menyatakan penemuan ini sekaligus menepis dugaan bahwa tokek merayap karena zat kimia (lem) pada permukaan kakinya. Dugaan itu keliru, sebab kemampuan tokok semata-semata akibat tenaga bio-mekanis.

Tak pelak, penemuan ini memicu imajinasi para ahli untuk melahirkan alat-alat yang memakai prinsip tokek tadi. ''Jika kita mampu menciptakan bulu-bulu halus seperti setae ini, artinya kita telah melahirkan sebuah kekuatan yang hebat untuk menempel seperti tokek,'' jelas Autumn. Maka impian menjadi Spiderman tak terlalu berlebihan, bukan ? c21

Sumber : Setae, Rahasia Spiderman Pitar Memanjat

Kekal Didalamnya


Kekal di dalam surga atau neraka.

Kekal didalam surga adalah orang-orang yang beriman dan berperilaku baik, selanjutnya telusuri dalam Al Quran pada surat:ayat sbb. : 2:25,82; 3:15,198; 4:13,57,122; 5:85; 9:100; 20:76.

Kekal didalam neraka adalah orang kapir, selanjutnya telusuri dalam Al Quran pada surat:ayat sbb.: 2:39,81,162; 4:14; 6:129.

Kekal = 1.000.000.000.000 tahun + ∞ (tak terhingga)

Bandingkan dengan potensi lama kita hidup didunia, katakanlah 100 tahun

Mana yang anda pilih menderita 100 tahun di dunia atau masuk neraka selama 1.000.000.000.000 tahun + ∞ (tak terhingga)

Atau apakah anda rela dan siap untuk melakukan pengorbanan semaksimalnya, untuk mengorbankan harta benda, tenaga, pikiran dan perasaan (yang telah di jamin Allah dalam derajat masih kemampuan kita) selama 100 tahun dengan balasan kenikmatan yang tidak terpikirkan, tidak terbayangkan kenikmatannya selama 1.000.000.000.000 tahun + ∞ (tak terhingga)


Rasanya kesulitan, penderitaan, musibah yang selama ini kita alami belum ada apa-apanya kalau harus dibandingkan dengan 1.000.000.000.000 tahun + ∞ (tak terhingga) didalam neraka.

Kesulitan adakah keniscayaan


Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, [QS.94:5]

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. [QS.2:286]

Pada bahasan sebelumnya, kita sudah memaklumi dan meyakini bahwa Al Quran ini adalah petunjuk dalam kehidupan sejak dari buaian sampai wafat, dan juga meyakini bahwa janji-janji Allah yang ada didalamnya adalah haq (pasti benar).

Pada ayat-ayat diatas diantara janji-janji Allah yang pasti setiap orang akan mengalaminya.

Kesulitan, penderitaan, musibah adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Ia akan hadir dalam kehidupan manusia sebagai satu cara Allah membentuk pribadi mukmin secara bertahap untuk mencapai derajat yang bertaqwa, kokoh dan tangguh.

Kesulitan, penderitaan, musibah akan berganti dengan kelapangan, keceriaan dan kemudahan memberi jedah dan kekuatan baru untuk menghadapi kesulitan berikutnya. Begitulah seterusnya roda kehidupan berputar sampai kita mengakhiri kehidupan di dunia ini.

Dan pada ayat kedua diatas, Allah menjamin bahwa semua kesulitan yang akan dihadapi itu telah disetel disesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing.

Dan nanti akan kita dapati pada ayat yang lain bahwa segala usaha, potensi, waktu yang digunakan untuk mengatasi kesulita itu akan diberi ganjaran kebaikan.

Oleh karena itu, jauhkanlah kebiasaan mengeluh, menggerutu, sifat tidak sabar didalam menghadapi setiap kesulitan, karena hanya akan mengurangi ganjaran kebaikan yang akan kita peroleh.

Harga sebutan tasbih


Manakah lebih berharga bacaan sekali “Subhanallah Wabihamdihi” daripada mobil “Jaquar”

Jaquar?, oh tidak
Buktinya, mari kita menghitungnya

Abu Dzarr meriwayatkan Rasulullah saw berkata kepada Abu Dzarr, “Maukah kami kuajari kalimat yang paling dicintai Allah?” Abu Dzarr menjawab,”Mau Rasulullah” Rasulullah saw bersabda, “ucapkan yang paling dicintai Allah adalah ‘Subhanallah Wabihamdihi’” (HR, Muslim)

Berapa nilai suatu perbuatan yang dicintai Allah?

Sahal Ibn Sa'ad as-Sa'idi ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : "Seandainya dunia itu ada nilainya disisi Allah bahkan seberat sayap nyamuk sekalipun, tentu Dia tidak akan sudi memberi minum pada orang kafir meskipun seteguk air." (HR Tirmidzi, shahih).

Kalau dunia ini dan semua kekayaan yang ada didalamnya hanya seharga sayap nyamuk, maka apalah arti sebuah jaquar?

Berharga mana suatu perbuatan yang dicintai Allah dengan sayap seekor nyamuk?

Sekarang apakah kita tidak yakin untuk mengatakan bahwa mengucapkan ”Subhanallah Wabihamdihi”, walau sekali saja masih lebih berharga daripada sebuah mobil Jaquar keluaran baru.

Kamis, 10 Juli 2008

Indahnya pemberian


Ketika menerima piala sebagai hadiah karena prestasi yang dicapainya, sungguh sangat membanggakan bagi penerimanya. Ada kepuasan yang tak terperkirakan.
Ketika menerima rumah sebagai hadiah karena prestasi yang dicapai, sungguh sangat membahagiakan. Ada perasaan terjamin dan aman pada masa depan.
Ketika menerima setumpuk uang sebagai balasan atas partisipasi dalam melakukan suatu pekerjaan, ada perasaan nikmat dan lega karena merasa tidak sia-sia partisipasi yang diberikan selama ini.

Pertanyaan yang mungkin muncul, berapa lama kebahagiaan yang kita nikmati atas apa yang telah kita terima seperti yang disebutkan diatas. Seminggu?, sebulan?, setahun?, beberapa tahun? Semakin jauh waktu berlalu semakin pudar pula kebahagiaan yang kita nikmati. Itulah kenikmatan dari suatu pemberiaan orang lain.

Mari kita lihat dari sudut yang lain.
Ketika mengeluarkan zakat dalam jumlah yang banyak walaupun dengan perasaan ikhlas, ada perasaan kehilangan yang menyeruak dari dalam dada.
Ketika ada teman tertimpa musibah dan memerlukan uang yang sangat banyak lalu kita membantunya, ada perasaan was-was karena kita sendiri juga membutuhkan uang itu.
Ketika ada pengemis yang lewat depan rumah dengan kondisi yang mengenaskan karena berhari-hari belum menikmati makanan sedangkan waktunya tanggal tua, sungguh berat untuk mengeluarkan bantuan.

Saudaraku, seberat apapun pengorbanan yang kita rasakan karena membantu orang lain, perasaan beratnya makin lama makin hilang dan berganti dengan perasaan nikmat yang makin lama makin membahagiakan. Lihatlah ada paradoks kenikmatan yang berlawanan.

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya" (QS. 34:39) Dan Allah akan menggantinya dengan berlipat ganda "Sesungguhnya laki-laki dan wanita yang bersedekah dan meminjamkannya kepada Allah dengan pinjaman yang baik niscaya akan dilipatgandakannya pembayarannya" (QS. 57:18)

Seorang tukang ojek merasakan nikmat yang luar biasa setelah mengantarkan seorang nenek kembali kerumahnya setelah terlunta berhari-hari. Coba bandingkan kalau jasa tukang ojek tersebut dinilai dengan Rp. 50.000,- sebagai balas jasanya.

Saudaraku, bukalah tanganmu lepaslah ikatannya dan memberilah, karena selama engkau memberi, kebahagiaan akan mengalir terus bagaimanapun kondisi yang sedang engkau alami. Memberi sangat luas spektrum dan maknanya, bukan hanya uang, materi, tetapi juga senyuman, lambaian tangan, informasi, ide, gagasan, ilmu, kesempatan, kesabaran, pengertian, maaf, kasih sayang dan cinta. Bahkan juga ancaman dan peringatan. Tentu banyak lagi yang lain, yang penting tekadnya, memberi, memberi, dan memberi .... dan yakinlah engkau akan merasakan kepuasan yang langgeng nan abadi.

Investasi atur sendiri, return semaunya


From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Friday, May 11, 2007 9:58 AM
Subject: Investasi atur sendiri, return semaunya

Sahabat, hidup ini adalah investasi, dan dalam kehidupan sehari-hari memilih investasi tentulah merupakan seni tersendiri, tidak mudah memang tetapi mengasyikkan. Ramuannya adalah bagaimana meracik antara factor secure dan return sehingga dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Faktor lain yang sering dipertimbangkan adalah kapan menginginkan hasil tersebut untuk dinikmati; tahun ini juga, tahun depan, setelah pensiun, atau untuk anak cucu, dan atau untuk hasil selain di dunia ini.

Sahabat, untuk yang terakhir ini, kita sudah memahami semua bahwa pilihan hanya tiga jalan; "Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, anak yang shalih yang mendo’akannya atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya" (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa'i dan Ahmad). Tidak diragukan lagi, ketiga investasi ini jauh lebih besar return-nya dibandingkan dengan seluruh investasi lainnya.

Sahabat, ketiga jalan investasi tersebut harus dieksploitir semaksimal mungkin untuk memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya. Tentu saja penekanan-penekanan pada jalan tertentu akan diberikan lebih banyak sesuai dengan potensi yang kita miliki, yang ilmuawan tebarkan ilmunya sebanyak-banyaknya, yang hartawan manfaatkan hartanya sebanyak-banyaknya.

Sahabat, kita awali dengan ilmu pengetahuan. Alhamdulilah kita semua punya kompetensi ilmu dengan berbagai bidang yang dimiliki, manfaatkanlah sebanyak-banyaknya. Ilmu itu aneh, makin banyak diberikan kepada orang lain makin banyak yang kita terima. Sekecil apapun yang kita ketahui tebarkanlah dengan jalan yang baik. Setiap gerak, biaya, potensi yang kita kerahkan untuk mencari ilmu semuanya adalah mutiara-mutiara investasi. Setiap tetes ilmu yang kita tebarkan merupakan biji-biji emas yang akan berkembang bahkan setelah kita tiada lagi. Maka merugilah siapa saja yang pelit dan enggan membagi ilmunya, bahkan diancam Allah

Sahabat, jalan investasi lain adalah menyiapkan anak yang shaleh yang kelak akan mengirimkan pundi-pundi amal yang menyapa setiap saat kepada kita dialam kubur. Ingat menyiapkan anak yang shaleh, bukan menyiapkan deposito milyaran bagi mereka, bukan menyiapkan mereka menjadi selebriti, bukan menyiapkan mereka istana dan castil. Siapkanlah karakter dan agamanya dengan baik. Lindungi dia dari budaya konsumerisme, budaya dan pemikiran barat, liberalisme dan kapitalis, dan tegakkanlah disiplin walau mereka menjerit sekalipun. Dia bisa menjadi permata anda tetapi bisa juga menjadi musuh kalau salah asuh.

Sahabat, jalan investasi ketiga adalah sedekah jariyah. Sahabat, inilah jalan yang paling mudah dikerjakan oleh siapapun. Sedekah jariyah bukan Cuma berupa uang/materi. Ia bertebaran mulai dari sekedar senyum yang tulus, mengambilkan segelah air minum, memberikan tempat duduk kepada seseorang diatas Bus, sampai kepada uang dan harta benda yang disumbangkan dan diwakafkan, bahkan tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil yang diucapkan. Investasi ini bisa berumur pendek, panjang, atau sangat panjang seumur obyek investasi yang akan dibiayai. Memberikan makan sebungkus nasih kepada seseorang, direct returnnya dicatat sampai disitu saja. Membelikan pakaian kepada seseorang, akan mencatat kebaikan setiap pakaian itu digunakan untuk kebaikan ( 1 – 2 tahun). Membangun (walau sharenya hanya satu zak semen) rumah sakit, mesjid, jalan raya, memberikan return sepanjang bangunan itu masih dimanfaatkan makhluk hidup (bukan saja manusia).

Sahabat, kelihatannya yang paling prospektif bagi kita orang kebanyakan adalah investasi yang ketiga ini. Carilah sasaran yang memberikan return selama mungkin, sehingga mungkin saja berabad kita telah terbaring diliang kubur, tetapi kiriman tetap mengalir setiap saat, meskipun kecil-kecil. Mari mencari obyek investasi untuk menyerahkan wakaf kita. Barangkali kita sudah habis-habisan untuk menyiapkan anak-anak kita; tabungan, deposito, reksadana, rumah, kapling, tapi tidak ada jaminan menjadi anak yang shaleh. Sekarang saja banyak menentang, mungkin kalau kita sudah tua akan dimasukkan di rumah jompo. Sekarang switch investasinya (tidak usah seluruhnya). Rezeki anak sudah dijamin Allah dan Dia akan mengurunya sesempurna mungkin, buat apa kita ragu. Kalau bergantung kepada usaha kita, pasti rusak dan rugi. Nah, ilmu kita, mudah-mudahan sudah banyak dan diamalkan dengan sebaik-baiknya, tetap diteruskan.

Sahabat, semoga ini dapat menjadi wakaf.

Bernard Nababan mantan Pendeta : Ragu pada isi Alkitab


Menjadi seorang pendeta adalah harapan kedua orang tuanya. Bermula dari rencana melakukan misi diperkampungan Muslim, berlanjut pada memenuhi tawaran dialog dengan para tokoh masyarakat muslim, namun akhirnya kehendak Allah SWT mengantarkan Bernard Nababan pada Hidayah Islam. Bahkan, ia akhirnya menjadi juru dakwah dalam agama Islam.

Saya lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 November 1966. Saya anak ke-3 dari tujuh bersaudara. Kedua orang tua memberi saya nama Bernard Nababan. Ayah saya adalah seorang pendeta Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) di Sumatra Utara. Sedangkan, ibu seorang pemandu lagu-lagu rohani di gereja. Sejak kecil kami mendapat bimbingan dan ajaran-ajaran kristiani. Orang tua saya sangat berharap salah seorang dari kami harus menjadi seorang pendeta. Sayalah salah satu dari harapan mereka.

Kemudian, saya disekolahkan di lingkungan yang khusus mendidik para calon pendeta, seperti Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Kristen. Lalu berlanjut pada Sekolah Tinggi Teologi (STT) Nomensen, yaitu sekolah untuk calon pendeta di Medan. Di kampus STT ini saya mendapat pendidikan penuh. Saya wajib mengikuti kegiatan seminari. Kemudian, saya diangkat menjadi Evangelist atau penginjil selama tiga tahun enam bulan pada Gereja HKBP Sebagai calon pendeta dan penginjil pada Sekolah Tinggi Teologi, saya bersama beberapa teman wajib mengadakan kegiatan di luar sekolah, seperti KKN (Kulah Kerja Nyata).

Tahun 1989 saya diutus bersama beberapa teman untuk berkunjung ke suatu wilayah. Tujuan kegiatan ini, selain untuk memberi bantuan sosial kepada masyarakat, khususnya masyarakat muslim, juga untuk menyebarkan ajaran Injil. Dua prioritas inilah yang menjadi tujuan kami berkunjung ke perkampungan muslim. Memang, sebagai penginjil kami diwajiban untuk itu. Sebab, agama kami (Kristen) sangat menaruh perhatian dan mengajarkan rasa kasih terhadap sesamanya.

Berdialog
Dalam kegiatan ini saya sangat optimis. Namun, sebelum misi berjalan, saya bersama teman-teman harus berhadapan dulu dengan para pemuka kampung. Mereka menanyakan maksud kedatangan kami. Kami menjawab dengan terus terang. Keterusterangan kami ini oleh mereka (tokoh masyarakat) dijawab dengan ajakan berdialog. Kami diajak ke rumah tokoh masyarakat itu. Di sana kami mulai berdialog seputar kegiatan tersebut. Tokoh masyarakat itu mengakui, tujuan kegiatan kami tersebut sangat baik. Namun, ia mengingatkan agar jangan dimanfaatkan untuk menyebarkan agama. Mereka pada prinsipnya siap dibantu, tapi tidak untuk pindah agama.

Agama Kristen, masih menurut tokoh masyarakat itu, hanya diutus untuk Bani Israel (orang Israel) bukan untuk warga di sini, Kami hanya diam. Akhirnya, tokoh masyarakat itu mulai membuka beberapa kitab suci agama yang kami miliki, dari berbagai versi. Satu per satu kelemahan Alkitab ia uraikan. la juga membahas buku Dialog Islam-Kristen antara K.H. Baharudin Mudhari di Madura dengan seorang pendeta.

Dialog antara kami dan tokoh masyarakat tersebut kemudian terhenti setelah terdengar azan magrib. Kemudian, kami kembali ke asrama sebelum kegiatan itu berlangsung sukses. Dialog dengan tokoh masyarakat tersebut terus membekas dalam pikiran saya. Lalu, saya pun membaca buku Dialog Islam Kristen tersebut sampai 12 kali ulang. Lama-kelamaan buku itu menpengaruhi pikiran saya. Saya mulai jarang praktek mengajar selama tiga hari berturut-turut. Akhirnya, saya ditegur oleh pendeta. Pendeta itu rupanya tahu saya berdialog dengan seseorang yang mengerti Alkitab. "Masa' kamu kalah sama orang yang hanya tahu kelemahan Alkitab. Padahal kamu telah belajar selama 3,5 tahun. Dan kamu juga pernah mengikuti kuliah seminari," katanya dengan nada menantang dan sinis.

Kabur dari Asrama
Sejak peristiwa itu, saya jadi lebih banyak merenungkan kelemahan-kelemahan Alkitab. Benar juga apa yang dikatakan tokoh masyarakat itu tentang kelemahan kitab suci umat Kristen ini. Akhirnya saya putuskan untuk berhenti menjadi calon pendeta. Saya harus meninggalkan asrama. Dan pada tengah malam, dengan tekad yang bulat saya lari meninggalkan asrama. Saya tak tahu harus ke mana. Jika pulang ke rumah, pasti saya disuruh balik ke asrama, dan tentu akan diinterogasi panjang lebar.

Kemudian saya pergi naik kendaraan, entah ke mana. Dalam pelarian itu saya berkenalan dengan seorang muslim yang berasal dari Pulau Jawa. Saya terangkan kepergian saya dan posisi saya yang dalam bahaya. Oleh orang itu, saya dibawa ke kota Jember, Jawa Timur. Di sana saya tinggal selama satu tahun. Saya dianggap seperti saudaranya sendiri. Saya bekerja membantu mereka. Kerja apa saja. Dalam pelarian itu, saya sudah tidak lagi menjalankan ajaran agama yang saya anut. Rasanya, saya kehilangan pegangan hidup.

Selama tinggal di rumah orang muslim tersebut, saya merasa tenteram. Saya sangat kagum padanya. Ia tidak pemah mengajak, apalagi membujuk saya untuk memeluk agamanya. la sangat menghargai kebebasan beragama. Dari sinilah saya mulai tertarik pada ajaran Islam. Saya mulai bertanya tentang Islam kepadanya. Olehnya saya diajak untuk bertanya lebih jauh kepada para ulama. Saya diajak ke rumah seorang pimpinan Pondok Pesantren Rhoudhotul 'Ulum, yaitu K.H. Khotib Umar.

Kepada beliau saya utarakan keinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang ajaran Islam. Dan, saya jelaskan perihal agama dan kegiatan saya. Tak lupa pula saya jelaskan tentang keraguan saya pada isi Alkitab yang selama ini saya imam sebagai kitab suci, karena terdapat kontradiksi pada ayat-ayatnya. Setelah saya jelaskan kelemahan Alkitab secara panjang lebar, K.H. Khotib Umar tampak sangat terharu. Secara spontan beliau merangkul saya sambil berkata, "Anda adalah orang yang beruntung, karena Allah telah memberi pengetahuan pada Anda, sehingga Anda tahu bahwa Alkitab itu banyak kelemahannya."

Setelah itu beliau mengatakan, jika ingin mempelajari agama Islam secara utuh, itu memakan waktu lama. Sebab, ajaran Islam itu sangat luas cakupannya. Tapi yang terpenting, menurut beliau adalah dasar-dasar keimanan agama Islam, yang terangkum dalam rukun iman.

Masuk Islam
Dari uraian K.H. Khotib Umar tersebut saya melihat ada perbedaan yang sangat jauh antara agama Islam dan Kristen yang saya anut. Dalam agama Kristen, saya mengenal ada tiga Tuhan (dogma trinitas), yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus. Agama Kristen tidak mempercayai kerasulan Muhammad SAW, Bahkan, mereka menuduhnya tukang kawin. Mereka juga hanya percaya kepada tiga kitab suci, Taurat, Zabur, dan Injil.

Ajaran Kristen tidak mempercayai adanya siksa kubur, karena mereka berkeyakinan setiap orang Kristen pasti masuk surga. Yang terpenting bagi mereka adalah tentang penyaliban Yesus, yang pada hakekatnya Yesus disalib untuk menebus dosa manusia di dunia.

Penjelasan K.H. Khotib Umar ini sangat menyentuh hati saya. Penjelasan itu terus saya renungkan. Batin saya berkata, penjelasaan itu sangat cocok dengan hati nurani saya. Lalu, kembali saya bandingkan dengan agama Kristen. Ternyata agama Islam jauh lebih rasional (masuk di akal) daripada agama Kristen yang selama ini saya anut. Oleh karena itu saya berminat untuk memeluk agama Islam.

Keesokan harinya, saya pergi lagi ke rumah KH. Khotib Umar untuk menyatakan niat masuk Islam. Beliau terkejut dengan pernyataan saya yang sangat cepat. Beliau bertanya, "Apakah sudah dipikirkan masak-masak?" "Sudah," suara saya meyakinkan dan menyatakan diribahwa hati saya sudab mantap.

Lalu beliau membimbing saya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Sebelum ikrar saya ucapkan, beliau memberikan penjelasan dan nasehat. Di antaranya, "Sebenarnya saat ini Anda bukan masuk agama Islam, melainkan kembali kepada Islam. Karena dahulu pun Anda dilahirkan dalam keadaan Islam. Lingkunganmulah yang menyesatkan kamu. Jadi, pada hakikatnya Islam adalah fitrah bagi setiap individu manusia. Artinya, keislaman manusia itu adalah sunnatullah, ketentuan Allah. Dan, menjauhi Islam itu merupakan tindakan irrasional. Kembali kepada Islam berarti kembali kepada fitrahnya," ujar beliau panjang lebar. Saya amat terharu. Tanpa terasa air mata meleleh dari kedua mata saya.

Sehari setelah berikrar, saya pun dikhitan. Nama saya diganti menjadi Syamsul Arifin Nababan. Saya kemudian mendalami ajaran Islam kepada K.H. Khotib Umar dan menjadi santrinya. Setelah belajar beberapa tahun di pondok pesantren, saya amat rindu pada keluarga. Saya diizinkan pulang. Bahkan, beliau membekali uang Rp 10.000 untuk pulang ke Sumatra Utara.

Dengan bekal itu saya akhirnya berhasil sampai ke rumah orang tua. Dalam perjalanan, banyak kisah yang menarik yang menunjukkan kekuasaan Allah. Sampai di rumah, ibu, kakak, dan semua adik saya tidak lagi mengenali saya, karena saya mengenakan baju gamis dan bersorban. Lalu, saya terangkan bahwa saya adalah Bernard Nababan yang dulu kabur dari rumah. Saya jelaskan pula agama yang kini saya anut. Ibu saya amat kaget dan shock. Kakak-kakak saya amat marah. Akhirnya saya diusir dari rumah.

Usiran merekalah yang membuat saya tegar. Saya kemudian pergi ke beberapa kota untuk berdakwah. Alhamdulillah, dakwah-dakwah saya mendapat sambutan dari saudaraudara kaum muslimin. Akhirnya saya terdampar di kota Jakarta. Aktivitas dakwah saya makin berkembang. Untuk mendalami ajaran-ajaran agama, saya pun aktif belajar di Ma'had al-Ulum al-Islamiyah wal abiyah atau UPIA Jakarta.

Di jalan Allah


"Dari Abdur Rahman bin Jabr, bahwa Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah dua kaki seorang hamba berdebu di jalan Allah maka neraka menyentuhnya."
(HR: Bukhari No. 0004)

"Dari Ibayah bin Rifa'ah dari Abu Absin r.a bahwasanya ia berkata di mana ia sedang pergi ke Jum'at: "Saya mendengar Nabi saw. Bersabda: "Barangsiapa yang kedua telapak kakinya berdebu di jalan Allah maka Allah mengharamkan neraka atasnya."
(HR: Bukhari No. 871)

Dari Sofwan bin sulaim ra. Nabi Muhammad saw. Bersabda: "Orang yang berbuat (Untuk kebaikan) para janda dan orang Miskin itu bagai orang yang berperang di jalan Allah, Atau bagaikan orang yang puasa di siang hari dan tidak tidur di malam harinya".
(HR: Bukhari No. 5698)

Berperang atau berjihad sesauai dengan ketentuan syariat sudah tentu berada dijalan Allah, tetapi apakah hanya dengan cara ini yang disebut dijalan Allah. Tetntu saja tidak, segala sesuatu aktifitas yang dilakukan apabila diniatkan sebagai ibadah kepada Allah tentulah aktifitas tersebut berada di jalur jalan Allah.

Mencari nafkah, belajar menuntut ilmu, bertani, mengajar, berdakwa, bahkan berhubungan suami isteri, adalah sebagian dari aktifitas di jalan Allah.

Berapa banyak keringat yang mengucur dan debu yang menutupi sekujur tubuh dari aktifitas yang dilakukan diatas, mudah-mudahan semua itu menutupi kita dari sengaran api neraka.

Sabtu, 05 Juli 2008

Investment EXTRAVAGANZA

From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Friday, June 02, 2006 5:02 PM
Subject: Investment EXTRAVAGANZA

Anda Adalah visioners,
Punya ketangguhan & prinsip, dan
Sangat adaptasi terhadap perubahan yang baik.

Anda sudah yakin dengan
Firman Allah, dan
Sabda & titah Rasulullah

Dan anda yakin dengan ini :

”Shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh itu lebih baik dari pada dunia seisinya” (HR. Muslim) => A

”ibadah wajibnya dilipatkan Allah hingga 70 kali lipat dan ibadah sunnahnya disamakan dengan ibadah wajib di bulan lain” =>B

"Shalat Jamaah lebih utama dua puluh tujuh kali dibanding shalat sendiri" (H.R. Bukhari Muslim dll.). => C

Investasi EXTRAVAGANZA itu ada dalam portofolio Shalat Berjamaah.

Tahukah anda return yang diperoleh.
Mari kita hitung-hitungan.

A (shalat sunah) = Lebih baik dari dunia dan segala isinya ===> A > D (dunia)
F (shalat fardu) = 70 x A
J (shalat jamaah) = 27 x F ===== > 27 x 70 = 1890 D

J (shalat jamaah) memperoleh return = 1.890 (Dunia sak isinya)

Shalat sendiri - “ - = 70

--------------------------------

Gain (Big gain – EXTRAVAGANZA) = 1.820 (dunia sak isinya)


Apakah anda percaya
Ya jawab saya

Cuma kita lebih sering tertarik investasi kecil-kecil, dengan quick return.

Atau anda tidak percaya?
Mungkin kita perlu lebih banyak gempa lagi!

Segala sesuatu ada tujuannya


(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. [QS. 3:191]

Tidak ada satu kejadian yang kebetulan dan tidak ada benda-benda yang kelihatan maupun yang tak kelihatan tanpa tujuan penciptaannya

Banyak benda-benda atau makhluk hidup yang sudah diketahui manfaatnya bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung, tetapi banyak pula yang belum diketahui manfaatnya, bukan karena tidak ada gunanya tetapi ilmu pengeyahuan manusia yang belum menjangkaunya.

Waktu berlalu dan sejarah berkembang, satu-persatu hal-hal yang sebelumnya belum diketahui melalui penelitian kegunaannya terkuak.

Demikianlah halnya dengan peristiwa atau kejadian yang dialami ummat manusia, sekecil apapun bentuk dan peristiwanya, terkandung makna dan pesan. Ada yang kita ketahui ada yang belum, ada yang disukai dan yang dibenci, ada yang selalu diingat ada yang segera terlupakan.

Message yang mungkin dapat diambil diantaranya :

- Jangan memandang enteng yang kelihatan sepele
- Jangan kecewa apapun yang terjadi – ridha saja
- Jangan lewatkan sesuatu atau apapun tanpa mengambil makna darinya
- Jangan cengeng
- Apapun response kita akan ada balasannya
- Apapun yang terjadi atau apapun adanya semua adalah ciptaan Allah dan itulah episode yang terbaik buat kita

Berbakti kepada orangtua


Suatu ketika Abdullah ibn Mas'ud RA bertanya kepada Rasulullah SAW, ''Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?" Rasul menjawab, ''Shalat pada(awal) waktunya!'' Abdullah ibn Mas'ud bertanya lagi, ''Lalu apa?'' ''Berbakti kepada kedua orang tua,'' jawab beliau. Lalu aku bertanya lagi, ''Kemudian apa lagi?'' Beliau menjawab, ''Jihad di jalan Allah.'' (Muttafaq 'Alaih).

Abdulah bin amru meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Ridha Allah tergantung pada ridha orangtua. Begitu juga murka Allah tergantung pada murka orangtua” (HR, at-tirmidzi, ath-Thabrani) – Hadits shahih

Anas bin Malik meriwayatkan Rasulullah Saw bersabda, “Siapa saja yang ingin dipanjangkan umur dan dilapangkan rizkinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orangtuanya dan menyambung silaturrahim” (HR, Ahmad) – Hadits shahih

Abu ad-darda meriwayatkan, ada seorang lelaki medatanginya dan berkata, “Ibu menyuruh saya menceraikan isteri saya.” Abu-darda berkata,”Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘orangtua adalah jembatan menuju surga.’ Jika anda mau, silahkan jembatan itu atau pertahankanlah.” (HR, Ibnu Majah) – Hadits shahih

Saudaraku, bertekadlah untuk menutup segala jalan, pikiran atau godaan yang membawa kita untuk berselisih dengan orang tua. Lakukan sedini mungkin agar tidak memberatkan kita dibelakang hari. Sanggupkah kita menceraikan istri tercinta apabila orangtua memintanya, pacar saja mungkin berat, olehnya itu berjagalah dari awal.

Selasa, 01 Juli 2008

Jumlah sel otak Manusia


Pada saat lahir seorang bayi memiliki 1.000.000.000.000 sel otak (neuron).

Tiap sel otak tsb. memiliki ratusan dan ribuan cabang atau tentakel yang mirip sekali dengan gurita yang berukuran mikro.

Masing-masing tentakel ini berisi jamur atau spina dendrit yang mengandung ribuan zat kimia. Inilah yang membawa pesan diantara sel otak, semua informasi dalam setiap pikiran, setiap pengalaman belajar, dan setiap daya ingat yang
dimiliki.

------------------------------------------------------------------------------------------
Rekap :

Sel otak Manusia memiliki 1.000.000.000.000 ( 1 trilyun )
Tentakel (cabangnya) = 1000 x 1 trilyun = 1.000 trilyun
Zat kimia = 1000 x 1000 trilyun = 1.000.000 trilyun

Kesimpulan, ada 1.000.000 trilyun zat kimia yang didalam otak kita.
Subhanallah ..... subhanallah ....... subhanallah.

----------------------------------------------------------------------------------

Ketika kita berpikir, sebuah gelombang elektromagnetis bergerak turun ke cabang sel otak, memicu zat kimia di dalam salah satu jamur, yang kemudian dengan cepat menyebrangi jarak pendek untuk memicu zat kimia di dalam spina dendrit lainnya. Hal ini kemudian memicu respons elektromagnetis dari sel otak sebelahnya.

Proses ini berjalan terus sehingga membentuk jejak setapak yang menyerupai jejak setapak berliku-liku di dalam hutan besar. Dan kecepatan gerak zat kimia ini jika dilihat akan seperti air terjun Niagara.

Dan diselidiki jumlah jejak pikiran ini jika dibuat bentuk teks normal akan membentuk deretan angka sepanjang 10,5 juta km!

Beda manusia normal dengan jenius

Rata-rata manusia normal menggunakan 3% kapasitas otaknya, sedangkan orang jenius menggunakan 4%

Semua serangga, ikan, burung atau hewan memiliki sel otak yang sama dengan yang kita miliki. Hanya jumlahnya lebih sedikit. Jumlah sel otak yang dimiliki inilah yang menentukan kecerdasan satu makhluk hidup.

Bandingkan dengna seekor lebah

Seekor lebah memiliki kurang dari 1.000.000 sel otak. (1/1000.000 jumalh yg dimiliki manusia).

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh seekor lebah adalah:

Terbang, berkelahi, melihat, mendengar, mencium, mengecap, meraba, menyentuh, membangun rumah, mengendalikan suhu, menghitung, melindungi, kemampuan bernavigasi, berjalan, berlari, mengingat, bermain, mengasuh, berkembang biak, bekerja secara konstruktif dan kooperatif dalam sebuah komunitas.

Jika seekor lebah dengan jumlah sel otak kurang dari satu juta dapat melakukan semua itu, pikirkan apa yang dapat dilakukan oleh manusia!!

Pada waktu kecil dalam otak kita terjadi suatu ledakan. Saat itu setiap sel otak (neuron) yang jumlahnya berjuta-juta mengeluarkan sejumlah serat yang sangat halus dan kecil ke segala arah, mencari dan membuat sambungan dengan
ribuan sampai puluhan ribu sel otak lainnya. Ini yang dinamakan interkoneksi. Proses ini kemudian berlanjut seterusnya seumur hidup. Pada saat lahir jumlah sel otak kita tidak akan bertambah lagi. Yang akan bertambah adalah jumlah
interkoneksi inilah.

Yang menentukan kecerdasan seseorang bukan jumlah sel otaknya. Sel otak kita sudah memiliki kapasitas yang jauh lebih dari sekedar jenius. Namum, kecerdasan seseorang adalah jumlah interkoneksi sel otak ini. Jumlah interkoneksi ini sebagian besar ditentukan oleh mutu yang sangat baik dari Makanan Otak. Makanan Otak adalah Oksygen, Nutrisi, Kasih Sayang dan Informasi.

Sumber: www.nancydinar.com

Investment super prospective


From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Friday, May 12, 2006 9:50 AM
Subject: Investment super prospective

Anda ingin investasi dengan prospek yang sangat baik.

Return on investment (ROI) ... 2%, tidak
ROI.......................................10%, tidak
ROI…………………………......…100%, juga masih kecil

Syaratnya :

Berpandangan jauh kedepan (visioner)
Ketangguhan (Agility)
Mau berubah (Modern)

Syarat Utama :

Anda harus yakin kepada :

- Kalamullah, dan
- Sabda Rasulullah.

Kalau anda telah firm / yakin dengan syarat diatas, maka tidak ada alasan lain kecuali anda pasti menikmati hasilnya (dengan return setinggi-tingginya), bila ada mau berpartisipasi dalam investasi ini.

Rasulullah S.a.w. bersabda;

”Shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh itu lebih baik dari pada dunia seisinya” (HR. Muslim)

bukan saja anda akan melebihi penghasilan Bill Gate - rajanya Microsoft
bukan saja anda akan melebihi penghasilan Rupert Murdoch - rajanya Media
bukan saja anda akan melebihi penghasilan David Beckam - rajanya bola

bahkan melebihi penghasilan seluruh raja minyak
bahkan melebihi penghasilan seluruh raja judi
bahkan melebihi penghasian gabungan negara-negara super kaya sedunia

dan itu hanya dengan dua rakat shalat sunnah sebelum subuh, bahkan masih lebih besar lagi!

Bagaimana kalau anda lakukan secara rutine setiap hari
Bagaimana kalau anda tambahkan lagi dengan shalat-shalat sunnah yang lain
Bagaimana dengan shalat fardhu (yang setara lebih dari 70 kali shalat sunnah).


Subhanallah...
Alhamdulillah...
Allahu Akbar....
La ilaha illallah...
Ya Allah, Yang Maha Pemurah.....
Bagiamana aku harus berterima kasih padaMu dengan segala ............... ini.


Tinggal selangkah lagi
Lakukanlah!



Terpenjara oleh keinginan


Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [QS, 2:216]

Penderitaan, putus asa, dan pesimisme biasanya terjadi karena sesuatu yang diharapkan dan diinginkan akan diperoleh, tidak tercapai. Hal ini dapat terjadi karena didalam pikiran kita sudah terprogram suatu pendapat bahwa kebahagiaan itu akan saya dapati apabila keinginan yang sebelumnya sudah tertanam dalam jiwa dapat tercapai. Secara tersirat kita katakan bahwa apa yang saya inginkan itulah yang jadi penentu kebahagiaan.

Suatu cita-cita atau keinginan seharusnya memang diusahakan dengan segala daya dan upaya untuk mencapainya. Bahkan bisa menjadi suatu obsesi yang menjadi motivator dalam menghasilkan usaha-usaha yang lain. Kesiapan untuk menerima kesuksesan dalam menggapai keinginan tersebut, harus juga dibarengi dengan kesiapan untuk menerima kegagalan atas terapainya keinginan tsb.

Mendewakan cita-cita, pendapat, keinginan, atau kemauan adalah perilaku yang bertentangan dengan kepasrahan kepada Allah. Siapa yang bisa menjamin bahwa pendapat yang kita pahami tersebut tidak bertentangan dengan kehendak Allah. Mungkin kondisinya yang tidak tepat, waktunya yang tidak tepat, atau keadaan kita secara pribadi yang tidak tepat. Dengan memahami hal ini, apabila cita-cita atau keinginan tidak tercapai jangan langsung dipahami sebagai suatu kegagalan atau malapetaka, boleh jadi keinginan tsb apabila terpenuhi itulah yang akan menjadi malapetaka.

Kalau kita beranggapan bahwa kebahagiaan bersama dengan tercapainya keinginan kita maka siap-siaplah untuk menderita. Berapa banyak keinginan yang muncul dalam pikiran kita setiap harinya dan berapa banyak yang tercapai, hanya sebagian kecil yang muncul sesuai dengan yang diharapkan. Berarti harapan kebahagiaan sangat kecil terjadinya. Akan tetapi apabila anda beranggapan bahwa keinginan (takdir) Allah yang terbaik maka siap-siaplah untuk menerima jamuan kenikmatan yang tidak bertepi.

Saudaraku, keinginan adalah motivator utama dalam berkarya, akan tetapi harus disadari bahwa keinginan kita sangat relatif, bisa baik, atau sebaliknya tidak baik buat kita sendiri. Oleh sebab itu harus diselaraskan atau tunduk dengan kehendak Allah. Kalau ini yang dipedomani anda akan mengharungi dunia dengan bahagia.
Rasulullah saw bersabda bermaksud: “Orang yang sempurna akalnya ialah orang yang suka memeriksa dirinya sendiri, di samping banyak beramal sebagai bekalan untuk menghadapi selepas matinya. Ada pun orang yang lemah pula ialah orang yang selalu mengikut runtunan (keinginan) hawa nafsunya dan berangan-angan.”(HR at-Tirmizi, Ahmad dan Ibnu Majah)
Saudaraku, keinginan kita bukanlah yang terbaik karena ia sering dipoles oleh hawa nafsu sedangkan takdir Allah itulah yang terbaik buat kita. Itulah kebebasan yang nyata.