************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Jumat, 29 Agustus 2008

Rumah Seribu Cermin


Dahulu, di sebuah desa kecil yang terpencil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama "Rumah Seribu Cermin." Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalandi desa itu dan melintasi "Rumah Seribu Cermin". Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.

Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi.
Ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah,ia melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat.

Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat. Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin."

Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun, anjing yang satu ini tidak seceria anjing yang sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat. Segera saja ia menyalak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan. Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumah sambil berkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sungguh menakutkan, aku takkan pernah mau kembali ke sini lagi."

Semua wajah yang ada di dunia ini adalah cermin wajah kita sendiri. Wajah bagaimanakah yang tampak pada orang-orang yang anda jumpai? (Japanese Folktale)

Hikmah:

1. Bukan dengan siapa Anda bergaul, tetapi bagaimana Anda bergaul. Jika Anda tidak pernah ngobrol dengan preman di dekat rumah Anda, ketahuilah bahwa Nabi saw sering mengajak preman Makkah (mis: Umar bin Khattab, masuk Islam. Ketika Anda mengaplikasikan Islam dengan baik, insya Allah akan Anda temukan sekitar Anda menjadi baik. Kata ust. Al Hudaibi (kira-kira): Dirikan Islam dalam hatimu, maka ia akan berdiri di negaramu.

2. Jangan lupa: rumah kaca kita ada dua: Dunia dan akhirat. Buat apa termasyhur di kalangan penduduk dunia, jika dipandang hina oleh penduduk langit? Kita harus bergaul dengan penduduk dunia dan beribadah kepada Allah secara baik, dan pada keduanya ada cara-caranya sendiri.

3. Bagi yang belum menikah: pernahkah Anda berdoa meminta istri/suami yang rajin tahajjud, rajin tilawah, dsb? Lihatlah cermin Anda! Jika Anda temukan bayangan yang rajin, kira-kira begitulah nanti pasangan hidup Anda. Sebaliknya jika Anda temukan bayangan seorang pemalas, banyak tidur, banyak menghamburkan waktu dsb, kira-kira begitu jugalah pasangan Anda. Allah tidak akan berlaku dzalim kepada Anda dan pasangan Anda. Tetapi jangan pesimis. Kita masih bisa memperbaiki diri asal memulainya sekarang juga
4.Sabda nabi saw: Senyummu pada wajah saudaramu adalah shadaqah..... Hayo jangan pelit....

Mudah-mudahan bermanfaat.

Sumber : Milis

Berbahagialah !


Ada orang yang berpendapat bahwa ia akan bahagia apabila ia menjadi orang kaya. Mari tanya orang-orang kaya, apakah mereka berbahagia karena kekayaannya.

Ada orang yang berpendapat bahwa ia akan bahagia kalau ia menjadi penguasa, pejabat atau panglima. Mari tanya mereka apakah mereka bahagia dengan kekuasaannya.

Ada orang yang berpendapat bahwa ia akan bahagia kalau ia menjadi orang yang terkenal, artis atau pesohor lainnya. Mari tanya mereka apakah menjadi orang terkenal merasa bahagia karena kepopulerannya.

Saya tidak punya data yang akurat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, tetapi saya yakin bahwa tidak ada seorangpun yang bahagia hanya berdasarkan masing-masing dari setiap kondisi diatas. Orang kaya tidak pernah merasa sepenuhnya orang kaya, malahan lebih sering merasa kekurangan. Penguasa tidak pernah merasa berkuasa sepenuhnya, bahkan lebih sering merasa curiga kepada orang-orang yang dikuasainya. Orang tenar tidak pernah sepenuhnya menikmati ketenarannya, sebaliknya lebih sering merasa susah untuk memelihara ketenarannya.

Kebahagiaan tidak mungkin dapat diperoleh dengan mengantungkan kepada sesuatu sebab. Kalaupun merasa bahagia hanya dalam periode yang sangat singkat, pada saat mencapainya saja. Setelah itu gantungan atau tujuan tempat kebahagiaan bergantung berobah lagi, sehingga harus mulai lagi mengejar kebahagiaan dari bawah. Berputar dan berkejaran seperti langkah-langkah yang tiada berakhir.

Kebahagiaan ada pada kita apabila kita mempunyia sikap/iman yang benar. Apapun yang terjadi di sekitar kita, tidak ada bedanya, karena kebahagiaan itu muncul dari dalam. Jadi orang kaya, jadi tukang ojek, jadi presiden, jadi kuli bangunan, jadi ulama, jadi artis, semua punya potensi yang sama untuk menikmati kebahagiaan, syaratnya hanya sikap atau iman yang benar. Kenapa demikian? Karena sikap yang benar hanya bergantung kepada Allah. Tempat ketergantungan yang tidak tergantung lagi kepada sesuatu.

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. [QS. 112:2]

Kenapa kita sulit mencapai kebahagiaan, karena adanya anggapan bahwa kebahagiaan itu ada diluar sana, sehingga perlu dikejar. Kebahagiaan itu tergantung pada sesuatu, sehingga gantungannya harus dimiliki. Ini keliru. Makanya carilah gantungan hanya semata kepada Allah. Dan bukankah Allah itu dekat lebih dekat daripada urat leher kita [QS. 50:16]

Saudaraku, berhentilah mengejar kebahagiaan. Karena kebahagiaan itu ada dalam dirimu. Katakanlah sekarang aku bahagia, maka anda bahagia. Allah Maha Pemurah dan Maha Penyayang kepada hambaNya dan Allah sangat bahagia kalau hambaNya (kita) merasa bahagia. Konsentrasi, tutup mata, ingat Allah, tarik nafas pelan-pelan dan dalam lalu hembuskan nafas pelan-pelan kemudian ucapkan Alhamdulillah. Berbahagialah!

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. [QS. 13:28]

Kamis, 21 Agustus 2008

Dunia hanya sebutir debu surga


Dan bersegeralah kalian kepada ampunan Allah dan Surga yang luasnya seluas langit dan Bumi, yang disediakan kepada orang-orang yang bertakwa. (QS.3:133)

Suatu saat kita pernah berangan-angan memiliki suatu kekuasaan untuk suatu daerah tertentu dengan segala perangkat kebutuhan untuk menikmatinya, seperti pelayan, kendaraan, makanan, sandang, rumah yang mewah, dsb. Bebas dari stress dan dapat mengatur lingkungan kekuasaan dengan visi yang kita miliki.

Namanya juga angan-angan, ya tidak dapat direalisasikan sepenuhnya dalam kehidupan ini. Kalau kita tanya kepada para penguasa dunia, ambil contoh yang dekat saja, presiden kita SBY, apakah dia bebas dari stress dan dapat mengatur negara ini dengan visinya dalam tataran praktek. Tentu saja jawabnya, tidak. Bagaimana dengan Bush. Lebih tidak bisa lagi. Jelas tidak bisah karena makin jauh dari Allah, makin sulit untuk terealisasi.

Lalu angan-angan kita tersebut bagaimana? Percayalah angan-angan tersebut dapat dicapai dengan kenikmatan yang jauh melebihinya, melampaui apa yang kita angan-angankan, kekuasaan yang melebihi dari luas bumi ini, tetapi bukan disini, tetapi disana, di akhirat.

Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. [QS.55:46]
Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi. [QS.55:62]

Jumlah bintang di jagad raya ini menurut Simon Driver seorang astronom dari australia adalah sekitar 70 sextiliun atau 70 ribu juta juta juta atau sebanyak jumlah butir pasir di pantai dan gurun di seluruh dunia. Satu bintang seperti yang kita diami adalah bintang Matahari, terdiri dari Matahari dan sembilan planet besar lainya (mercury, venus, bumi, mars, yupiter,saturn,uranus,neptuno,dan plato).

Berapa banyak jumlah manusia yang telah menghuni bumi ini sejak dari awal hingga saat ini, tidak ada data yang jelas, tetapi tidak melebihi satu trilyun, dan berapa banyak sampai dengan dunia kiamat. Ingat ada hadist nabi yang mengatakan bahwa dunia ini telah tua, berarti kedepan lebih singkat dibandingkan yang telah lalu. Sehingga penduduk dunia sampai kiamat diperkirakan tidak akan melewati dua trilyun. Wallahu alam.

Ingat jumlah bintang diatas 70 ribu sextiliun atau 70 ribu juta trilyun. Surga lebih luas lagi seperti pada ayat diatas.Dengan demikian kalau semua ummat manusia masuk surga maka kapling yang diterima jauh lebih luas dari pada luas satu bintang, seperti bintang matahari.

Saudaraku, untuk apa gambaran ini kita paparkan disini. Ini hanyalah sekedar usaha untuk membuka hati kita bahwa dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan kehidupan di surga sebab, pada hakikatnya kenikmatan surga itu tiada taranya. Tidak bisa digambarkan dan dipikirkan dengan bahasa manusia. Dari sini harusnya menyadarkan kita untuk tidak lagi merusak silaturrahim kita dengan sesama, hanya karena perkara tanah sepetak, kapling se hektar atau kekuasaan satu periode, apalagi hanya satu suara dalam pemilu.

Saudaraku, perteballah imanmu, bukalah nuranimu agar bisa melihat ”kerajaanmu” di surga.

Cahaya Yang Menerpa


Oleh: Al Shahida

" Cahaya itu telah mampu menerpa celah relung hati mereka, menerobos tembus kedinding qalbu-qalbu mereka, cahaya yang yang tak kenal warna, bangsa, masa bahkan kendala ".

Akhir pekan ini sebetulnya aku berencana untuk diam dirumah. Res atau rehat. Ingin mengendur regangkan tubuhku, rehat dari berinteraksi, sekaligus ingin bebenah rumah yang begitu lama tak terjamah tangan. Tiba tiba telefon berdering, tanya apa kabar dan menanyakan:

" Kak..hari ini kaka sibuk tak, boleh kita jumpa kalau tak pegi mana mana khan ? begitu logat Melayu Singapaore dari salah seorang adikku, disuatu Sabtu pagi. Kukatakan bahwa aku tidak ada rencana untuk keluar.

"Saya hendak menemani 'orang-orang baru' ke masjid besar di Regent Park Mosque. Usroh dimulai jam tigalah, dilantai bawah kak" demikian keterangan Hilal.

Sambil aku berfikir bagaimana caranya merubah rencanaku dari rehat tapi bisa jumpa dengan adikku satu ini. Atau dia kuundang kerumah atau haruskah aku ke kota London? Sambil aku menghabiskan tehku sambil terus berfikir. Aku tengah berhitung, untung rugi, manfaat dan madharatnya. Aku ingin mengundangnya kerumah, namun sepertinya aku tidak siap untuk menjamu orang.

Aku tergiur dengan undangannya. Aku tahu disetiap pertemuan selalu membuahkan sesuatu. Aku sangat percaya kalau silaturachmi membawa rejeki, memanjangkan usia.

" Kalau kita jumpa di Mawar restoran, gimana ? khan cukup sentral, kalaupun kita tak makan tapi bolehlah kita minum teh atau kopi saja, bukan ? aku menawarkan. Akhirnya kita sepakat untuk jumpa pukul 5.30 sore.

Mawar Restoran, adalah restoran Malaysia yang terletak disudut jalan, tepat dipersimpangan yang cukup strategis antara Edgward Road dan Sussex Garden, antara persimpangan ke Kilburn, Oxford Street, Paddington di London. Restoran itu sendiri terletak di lantai dasar, basement. Cukup memadai untuk ber-randevous baik untuk organisasi atau sesama teman, dengan menu cukup mewakili dan terjangkau.

Saat kami tiba direstoran...mereka telah berada disana. Oh, ternyata mereka bertujuh, banyak sekali.Kami disambut hangat dan saling memperkenalkan diri.

" Kak kenalkan, ini Terry, James, Ismael, Norman..Pak Cik dan brother Khalid" semua berdiri sambil menaruh tangannya di dada mereka, sekedar isyarat tanda hormat. Kami tidak bersalaman. Hilalpun memperkenalkan namaku.

"This sister is from Indonesia..her father and my parents knew each other" tambahnya. Mereka mengangguk dan senyum. Iiih santun santun banget. Aku dipersilakan duduk. Akupun memilih tempat yang sentral untuk memudahkan berbincang. Sementara temanku, Ridwan, pesan makanan dan minuman.

***

Aku tidak pernah mengira kalau Hilal membawa teman barunya begitu banyak. Maksudku orang baru disini 'new muslim atau muallaf'' .Buatku ini adalah a nice surprise, kejutan bagus dan aku cukup terperangah menyaksikan wajah wajah baru, wajah bule pula yang betul betul anyar memeluk agama Islam. Aku sangat eksaiting dan mengharu biru menyaksikan ini.

Rasanya tak sabar ingin berbincang dengan mereka, semisal wawancara walau tidak resmi banget tentunya. Informal saja. Aku berceloteh dengan mereka. Sambil menunggu pesanan makanan, mulailah mereka kutimbuni dengan pertanyaan yang aku yakin mereka menikmatinya.

Kutanya satu persatu namanya lalu kuucapkan selamat datang pada mereka: "Welcome to Islam, welcome to the club " mereka senyum bahagia mendapat sambutan.

"I am Terry, I live in Uxbridge. I work for Distributor company. I deliver the goods to supermarkets in the country.." ujarnya. Usianya baru 24 . Terry, nampak tinggi, tinggi sekali untuk ukuran pria Inggris. Itulah pria Inggris pertama yang ber'taaruf, memperkenalkan diri dan bercerita bagaimana dia masuk Islam. Lanjutnya:

" Saya baru empat bulan memeluk Islam dan saya seneng banget bisa bergabung dan ketemu Bang, brother Hilal" ujar Terry sambil mereguk minumannya.

" Apa gerangan yang paling pertama kali menyentak pada diri anda yang membuatmu menoleh ke agama Islam" tanyaku pada Terry. Dia tampak bingung: "Maksud saya ada kejadian apa yang membuatmu berfikir untuk masuk Islam", aku menjelaskan.

Terry diam sambil berfikir, lalu: " Hmm I dont think I have...". Ternyata Terry tidak memiliki kisah atau catatan sesuatu yang menyentak hatinya yang membuatnya memeluk Islam, inilah tuturannya.

"Saya, mungkin seseorang yang mencari-cari kebenaran, the truth, sesuatu yang membuat saya tenang. Orang tua saya masuk tipe Agnostic barangkali. Mereka tak peduli dengan agama dan merasa tidak perlu dengan agama. Saya respek itu. Repotnya, dikatakan Atheispun bukan, tapi kalau natalan mereka merayakan. Katanya tradisi. Naah halnya dengan saya memang saya mencoba mencari sesuatu. Saya merasakan ada sesuatu yang hilang dalam hidup saya. Lalu saya belajar agama Budha, kemudian ikutan meditasi, tapi koq saya masih tidak tenang", tutur Terry.

Kemudian kutantang Terry dengan gencarnya media yang menyudutkan Islam, serta sikap kebanyakan terhadap Islam dan Muslim. "Does not that put you off to come close to Islam and become Muslim ?", aku mau tahu jawabannya.

" No it does not, oh, justru malah membuat saya bertanya-tanya dan bikin penasaran. Saya ingin tahu apa sih sesungguhnya Islam itu. Saya mencari dimana letak salahnya dan ingin membuktikan bahkan mencocokan dengan apa yang dikatakan media. Sambil saya terus belajar agama Budha" tambahnya.

Menurutnya gama Budha belum bisa memberikan ketenangan pada dirinya dan tidak mampu menjawab apa yang ia cari. Utamanya tentang keTuhanan. Saya tahu ada Pencipta, the Creator. Dia cuma ingin meyakinkan bahwa memang ada Sang Pencipta. Saya masih tetap merasa kosong, ujarnya.

" Saya iseng-iseng main ke google, mencari informasi tentang Islam disana, lalu saya klik ke Islamonline, di sanalah saya temukan info tentang Islam dan saya temukan jawaban-jawaban yang selama ini saya cari, straightforward, simpel, mudah, jelas koq "...demikian Terry.

Akhirnya kututup percakapan dengan Terry dan aku mendapat jawaban..dia nampak groggi menghadapi Ramadhan. Kami semua meyakinkan bahwa tidak akan membuat kita madharat.


James

Giliran bincang dengan James, anak Abege usinya baru 20 tahun ini, lahir dan dibesarkan di Kilburn, London agak ke barat atau NW, mengaku bahwa kedua orang tuanya Atheis. Disekolah James berteman dengan anak-anak Asia seperti India, Pakistan dan Bangladesh. Dengan sendirinya James terbiasa mendengar istilah dan term-term Islam.

Dia memilih mata pelajaran Religion pada saat James menjalani ujian terakhir SMU, A level. James banyak membaca dan belajar berbagai agama yang multi itu sampai ia sempat belajar filosofi yang cukup berat dan serius.

Suatu hari James tersentak benaknya memikirkan kematian. Hal ini betul betul membuat James berfikir dan merenung tentang kematian. Kalau ia bertanya pada Daddy dan Mummynya tentu mereka akan mentertawakan. Sebaliknya James juga berfikir tentang kehidupan. Apa tujuan hidup ini sesungguhnya, lalu kenapa kita mati, setelah mati nanti ada apa. Hal ini terus merasuk dalam hati dan benak James, saat itu James baru menjelang usia 19 tahun.

Dari rasa ingin tahunya, James mencari buku berbagai macam agama, termasuk Islam lalu ia pelajari dengan seksama. James ingat dia memiliki teman Muslim lalu ia bertanya dan bahkan terjadi diskusi dengan teman teman ini.

Dengan mudahnya teman-teman Muslimnya menerangkan "Apa itu tujuan hidup dan kematian menurut Islam", yang membuatnya terpana.Tak berkutik. Apalagi mengingkarinya. Seakan ada semburat cahaya menyentuh galbunya. Dia dia, lalu:

"You are so confident mates to give me that explanation, they are all answered " responnya pada temannya yang menerangkan dengan penuh semangat dan mudah diterima oleh hatinya. James memang nampak cerdas dan tipe pemikir.

"Well...dari kecil kita terbiasa membicarakan kematian, kemudian juga Al-Quran selalu membicarakan dan mengingatkan kita akan kematian, jadi kita tahu jawabnya" dengan pedenya si teman meyakinkkan James.

"Lalu...orang semacam aku ini mau diapakan, taruh dimana? Menurut Tuhan kalian tidak ada tempat buatku kecuali kalau aku percaya pada Tuhan kalian khan ? ". James lemparkan pertanyaan ini pada mereka sambil berfikir seribu kali.

" Its up to you, mate. Our duty is to give you infomation as you needed it - if you are not satisfy..yeah.. read the book about Islam and Alquran is the best reference', saran sang teman yang bicara dengn aksen cogney, maklum Londoner.

Pesan sang teman membuatnya mempelajari Islam lebih dalam. Dia pergi ketoko buku Islam, terus dia gali sampai kepada hal-hal yang berkaitan dengan science..banyak disebutkan didalam Al-Quran tentang ini. Artinya Islam tidak bertentangan bahkan sejalan dan saling mendukung. James berfikir. Dia perlu waktu dan perlu memperdalam Islama hingga betul-betul yakin, sesuai dengan apa yang ia cari dan butuhkan.

"Tak lama James menyatakan dirinya masuk Islam, mengikrarkan dua kalimat syahadat. Ia ke mesjid dihari Sabtu untuk belajar Islam, disanalah ia bertemu dengan Hilal dan rekan lainnya, kini James merasa banyak saudara.

" Islam is so comprehensive and straightforward " ujar James menyimpulkan pendapatnya.


Ismael

Pria berasal Polandia ini mengaku baru 8 bulan masuk Islam.Sebelumnya ia memeluk agama Katholik. Di London dia baru 2 bulan. Sengaja migrasi ke Inggris karena di Polandia dia betul betul merasa sendirian. Dia akan dikucilkan oleh teman dan keluarganya kalau mereka tahu bahwa ia memeluk agama baru, agama Islam.

"Disana hampir tidak ada Muslim ..mungkin cuma beberapa gelintir saja, bisa dihitung jari dan itupun sembunyi", paparnya dengan aksen Polishnya.

"Untuk orang Polandia sendiri Islam dianggap sesuatu yang asing, agamanya orang Arab. Sukar saya mencari orang Polandia beragama Islam..entahlah" ujarnya tak yakin.

Ismael merasa betah dan senang bisa berada di UK karena kegiatan Da'wah di London begitu banyaknya, aktif, dinamis sekali dan mudah mencari teman disini. Disamping Inggris adalah negara yang paling toleran di Eropa, menurutnya.

Aku temui Ismael di gedung WAMY, disuatu hari Jum'at bersama sister Aaishah, sahabatku asal Afghanistan. Ismael tanpak hanief..baik dan sangat santun.

"Ok brother Ismael kini giliranmu cerita tentang kenapa dan apa yang membuatmu tertarik dengan Islam.." aku mulai menggelitik dia. Is senyum. Nampak keningnya berkerut yang berusaha keras mengingat sesuatu.

"Karena saya katholik.. kita kan percaya dengan yang Trinitas itu..." ia memulai.

" Naah trinitas itu membuat saya sengsara, membuat saya gerah dan galau..bayangkan saya dilarang bertanya apalagi berdebat. Seolah kalau kita diskusi menjadi dosa besar. Sedang trinitas tidak bisa menjawab pertanyaanku" lanjutnya.

"Ada pengalaman yang menarik dan berkesan pada saat kamu mencari islam.. ?", aku begitu penasaran.

"Ohh ada sis..saya sering main main ke perpustakaan, library, pergi ke bagian agama dan saya temukan kitab Al-Quran. Entahlah..saya begitu penasaran. Dengan hati hati saya sentuh sang kitab, sepertinya saya menyentuh kristal yang harus saya handle with care, dengan hati-hati sekali. Saya buka lembar demi lembar. Semula saya bingung, karena harus kita baca dari sebelah kanan..tiba tiba saya tergerak untuk membacanya. Surat pertama yang saya baca adalah surat An-Nahl, ayat 68 - 69 , tentang madu. Saya baca dan saya tekuni setiap kata dan makna yang sarat. Saya terkagum-kagum membaca ayat. Belum lagi yang lainnya, saya jatuh cinta pada AL-Quran" Is bercerita dengan begitu terharu.

" Surat Al-Ikhlas sudah pasti menjawab tentang the Oneness of God, Ke-Esaan Tuhan ya sis..artinya trinitas yang membuat saya tidak bahagia terjawablah dengan surat ini" tegasnya. Ismael nampak merasa lega telah menyampaikan pengalaman spiritualnya. Pangalaman luar biasa dalam kehidpuan seseorang yang menemukan Tuhannya.

" Hemm". Aku meng-iyakan dan setuju banget dengan pendapatnya.Kita semua tak bisa mengelak. Begitu paparan dari Ismael, James dan Terry yang memiliki latar belakang dan cerita berbeda dalam mencari kebenaran hingga ia temukan Islam yang menjadi pilihan mereka. Maha Besar Allah.

Baik Terry dan James belum memberitahu orang tua mereka tentang Islam dan agama baru yang mereka anut. Pikirnya pada saatnya mereka akan memberi tahu pada orang tua mereka. Kapan? Pada saat mereka cukup matang tentang Islam itu sendiri dan sampai mereka cukup confident, percaya diri untuk mendeklarasikan agama baru mereka, agam Islam. Usai sejenak sambil mereguk minuman kami.

" Kamu ada rencana merubah nama atau memiliki nama Muslim" aku iseng bertanya pada Terry.

" Hmm..terfikir siih..I think Terry will match with Tariq isn it kayanya suaranya senada dengan...Tariq ya sis" oh ternyata dia mulai berfikir tentang nama Muslimnya, diiringi senyum.

"Wow Tariq.. keren ya nanti sama dengan nama Professor Tarik Ramadan"! tambahnya. Tapi aku menyarankan untuk membiarkan surnamenya, nama keluarga, kalau tidak akan merepotkan. Masalahnya nama-nama yang berbau Islam tengah menjadi sorotan dan menjadi kendala pula. Maklum Islamphobic tengah mewabah paska sebelas September. Setiap kita sepakat. Keep you original name !

Bisa kutarik kesimpulan bahwa kendati media tetap gencar menjelekkan Islam ternyata hal ini tidak membuat mereka put off, mundur bahkan sebaliknya. Its fenomenal, ajaib.

***

Hilal, pria Singapore yang memiliki seorang teman seorang Lawyer ahli hukum, chinese yang sama-sama Singapore, sering main dan singgah kerumahnya. Dia suka iseng menjelajah buku-buku yang berjejer di rak bukunya atau leaflet yang berserakan dimeja kecilnya.

Sambil berbincang sambil membaca apa yang bisa dibacanya. Hilal tidak pernah mempromosikan dengan keras apalagi mengekspose tentang Islam. Ia beri kebebasan dan akan dijawabnya tatkala sang teman bertanya.

Persahabatanpun terjalin. Lalu ada diskusi dan tanya jawab yang ternyata jalinan persahabtan itu telah membuahkan impak yang luar biasa...sampai pada suatu hari sang sahabat tertarik dan mendeklarasikan dirinya untuk memeluk agama Islam.

Lewat persahabatan, dibarengi contoh dan sikap yang menyejukkan, penuh persaudaraan..ternyata cahaya itu telah mampu menerobos, menerpa dinding qalbu para pemiliknya.

Ia meminta ditemani ke masjid besar majid Regent Park, menemui Pak Imam lalu menyarankan untuk rajin mengunjungi pengajian mingguan setiap hari Sabtu. Disanalah mereka temui para newcomers, new Muslim atau converts yang belajar agama Islam. Hilal dekati satu persatu dan diajaknya mereka minum teh dikantin di masjid. Dari situlah terbetik dibenak Hilal untuk mensupport & me-resque, mengamankan mereka.

"Mereka perlu dibantu, dipupuk dan kita arahkan, mereka suka dengan Muslim macam kita ini, Indonesia atau Melayu. Karena kita-kita ini menurut mereka 'sangat moderat, bersahabat ..." ujar Hilal.

Perkembangan Islam di UK bukan lagi sekedar kabar burung. Bahwa Islam di UK berkembang dengan pesatnya, sangat dinamis, very promising, ujar para ahli. Konon di London saja populasi Muslim sekitar 1 juta belum lagi ditempat tempat lainnya. Diperkirakan ada sekitar 5% dari penduduk Britania yang berjumlah sekitar 52 juta.

Saya bisa memahami gerak langkah dan kerja Hilal yang masya Allah sangat bijak untuk memupuk terus para pemeluk baru yang butuh dukungan sepenuhnya. Dengan mudahnya, mereka yang ghirrohnya (semangat berIslam) sedang menggelora, akan dengan mudahnya terperangkap oleh mereka yang mengklaim paling taqwa, paling benar yang kadang berlebihan.

Sedang Allah melarang kita untuk berlaku dan bertindak berlebihan dalam mengaplikasikan agama dan dalam hal lainnya. Islam tidak memberatkan.

"We do our best sis.." tambahnya.Hingga Ahad kemarin grup ini sudah mencapai anggota sekitar 25 orang dengan latar belakang berbeda dan tentu dengan warna, ras dan kebangsaan yang multi. Untuk menghilangkan penyakit assobiyah group kita sepakat untuk tidak diberi nama apapun. Mereka duduk bersimpuh, menyatu karena 'La illah ha illallah. Muhamamad dar Rasulullah".

Cahaya itu telah mampu menerpa celah relung hati-hati mereka, menerobos tembus ke dinding qalbu mereka, cahaya yang tak kenal warna, bangsa, warna dan masa.

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tapi Allah memberi pertunjuk kepada orang yang dikehendakiNya dan Allah lebih mengetahui orang orang-orang yang mau menerima petunjuk" ( Al Qashash ayat 56). Allahu alam bisawab

London, 4 Mei 2006
al_shahida@yahoo.com

*Insya Allah akhir pekan ini, Ahad, giliranku untuk mensupport mereka, kesempatan pengajian dirumahku, tentu akan kujamu mereka sebagaiman layaknya kita menghormat tamu tamu kita. Insya Allah cerita ini berlanjut.

SEPENGGAL KISAH: BAJU MERAH


Kiriman: Waw (asik@hotpop.com)

Sepenggal kisah: Dahulu, di negeri Cina, hiduplah seorang kaisar yang adil. Suatu saat sang kaisar mengalami musibah yang menyebabkan pendengarannya hilang. Ia menangis tersedu-sedu. Kerabat dan para menterinya pun ikut menangis.

Tetapi kaisar berkata: "Aku menangis bukan karena pendengaranku hilang, tapi karena tidak bisa lagi mendengar keluhan dan pengaduan rakyatku. Mulai saat ini perintahkan kepada semua rakyatku untuk tidak memakai baju merah, kecuali mereka yang terzalimi dan terampas hak-haknya, agar aku bisa melihatnya karena aku tak bisa lagi mendengar."

Hikmah: Orang yang baik tak pernah kehilangan akal untuk berbuat adil. Walaupun kehilangan salah satu organ tubuh, namun tak menghalanginya untuk berbuat bijak. (230301)



Rabu, 13 Agustus 2008

Hidup penuh berkah


Siapapun orangnya tentu menghendaki hidup penuh berkah, sebab hidup penuh berkah adalah hidup yang damai, hidup yang sejahtera, hidup yang tenang dan hidup dengan dinamika dan optimisme yang tinggi.

Beberapa sikap hidup yang dapat menjadikan hidup penuh berkah adalah dengan selalu terbuka untuk memberi maaf dan selalu siap untuk membantu orang lain. Tentu saja banyak perilaku lain yang dapat dijadikan fondasi awal untuk mengembangkan diri untuk mencapai tujuan tersebut, tetapi yang kita perbincangkan untuk saat ini fokus kepada dua sikap hidup tersebut diatas.

Hidup dengan sikap atau perilaku yang siap untuk memaafkan siapapun dan dengan kesalahan sebesar apapun adalah hidup yang lapang, hidup tiada bertepi, hidup tanpa beban. Mari melihat perilaku sebaliknya. Ketika kesalahan orang lain kita pendam membiarkan hinggap dihati kita, kemana-mana dibawah, ke kantor, ke tempat rekreasi, ke mesjid, lalu kapan kita bisa tenang, kapan kita bisa merasa menikmati kebebasan. Memaafkan orang lain hakekatnya membebaskan diri kita dari penjara dan kebodohan. Kitalah yang menikmati keuntungan memaafkan katimbang orang yang dimaafkan.

Orang bertakwa yaitu mereka yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan'' (QS, 3:134).

Sifat lain yang membuat hidup ini ringan dan penuh dengan keceriaan adalah perilaku untuk selalu siap untuk membantu orang lain. Sikap membantu tidak harus selalu berarti yang bersangkutan punya kelebihan dibandingkan dengan orang yang dibantu. Lihatlah di luar sana berapa banyak orang yang kaya tetapi untuk membantu orang lain sangat sulit, sementara berapa banyak orang yang hidupnya biasa-biasa saja tetapi selalu dapat bersedekah kepada orang lain sesuai dengan kemampuannya. Kasus yang lain, berapa banyak orang yang badannya tegap tetapi sangat berat menggerakkan dirinya untuk membantu orang lain, sementara yang badannya sudah ringkih tangannya selalu ringan membantu orang lain.

Sifat membantu adalah kebutuhan, setiap membantu seakan hadir energi baru untuk berbagi lagi, tenaga atau pengorbanan yang diberikan bukan mengurangi kebahagiaan melainkan mengantarnya kesuatu dunia yang lebih lapang, luas, dan siap untuk berbagi lagi

Kalau sifaat pemaaf diumpamakan dengan lautan luas yang tenang, apa saja ditumpahkan kesana akan diteima dengan ridha tanpa protes dan merasa tersakiti. Sementara kesediaan membantu orang lain seperti air yang awalnya berasal dan mengalir dari pengunungan, apapun hambatan yang dihadapi dicarikan jalan keluarnya dan akan dilewati dengan oprtimisme tanpa merasa lelah untuk sampai kelautan yang luas.

Ketika berada dalam kondisi ”zero defect” ,tidak ada lagi beban psikologis, bertemu dengan energi siap membantu orang lain, maka pada saat itulah berkah hidup anda bersinar.

Telaga jiwa...


AlDakwah.com--Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi,datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya.
Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu."Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.

Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ketepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu.
"Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah". Saat tamu itu selesai mereguk air itu,Pak Tua berkata lagi, "Bagaimana rasanya?". "Segar.", sahut tamunya. "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi. "Tidak", jawab si anak muda. Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda.

Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. "Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Qalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan." Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu.
Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya.

(source:afzn.com)

Anna Marcelina : “Mama Keluar dari Islam Aku Malah Masuk Islam”


Katagori : Journey to Islam
Oleh : Redaksi 30 Aug 2005 - 2:00 am

Sebuah Pengakuan ex. Aktivis Militan Gereja

Mimpi ternyata bukan sekedar kembang tidur. Melalui mimpi, Anna Marcelina, mantan aktivis gereja dapat memilih jalan hidupnya yang hakiki. Ia beralih ke Islam meski menghadapi ancaman yang tak ringan.
Di sebuah aula, tempat pembinaan muallaf, Anna Marcelina akhirnya bersedia diwawancarai Amanah, padahal sebelumnya ia sempat mengkhawatirkan keselamatan diri dan keluarganya dari ancaman orang yang tidak senang dengan perpindahan agamanya ke Islam. Maklum, Anna baru setahun menjadi seorang muallaf. Terlebih, ia dulunya sempat menjadi seorang aktivis gereja yang tergolong fanatik dan militan. Ia sudah mengkristenkan beberapa Muslim. Kini ia merasa berdosa, dan ingin menebus kesalahannya di masa lalu dengan jalan bertaubat kepada Allah yang Maha Pengasih. Berikut penuturan Anna di kediamannya di bilangan Kampung Bugis, Jakarta Utara

Saya anak kelima dari tujuh bersaudara, iahir daiam keluarga Kristen (Protestan) yang tergolong fanatik. Semula mama saya seorang Muslimah, tapi kemudian masuk Kristen karena desakan ekonomi. Mama lebih mengorbankan akidahnya ketimbang harus berpisah dengan ayah.
Yang saya ketahui tentang keluarga mama hingga saat ini, mereka masih mempertahankan agama Islam, hanya mama saja yang tergoda pindah agama menjadi Kristiani, mengikuti ayah.
Setelah ayah meninggal dunia, mama saya kurang menjalani agamanya yang baru sebagai Kristiani. Suatu ketika, saya menegur, kenapa mama tak pernah berdoa dan ikut kebaktian. Tapi teguran saya itu tak digubris oleh mama.
Seiring perjalanan waktu, saya menikah dengan seorang laki-laki Muslim. Sebagai istri, saya bertekad untuk tetap mempertahankan iman Kristiani saya. Dan suami saya pun tetap pada akidah Islamnya. Meski berbeda akidah, saya tetap menghormati suami, begitu pula suami saya tidak memaksa saya pindah agama. Saya tahu, daiam Islam, tidak ada paksaan dalam beragama. Bagiku agamaku bagimu agamamu. Prinsip itu diikuuti oleh suami saya.
Memang dulu, saya menikah dengan cara Islam. Tapi saya tidak menjadikan itu sebagai jalan untuk menjadi seorang Musilmah. Selama mengarungi rumah tangga yang baru seumur jagung, suami saya banyak membimbing saya dengan kesabaran dan kelembutan. Padahal, jujur saja, saya sempat 'berpikir untuk mengkristen dia, termasuk mengkristenkan saudara ibu saya. Tapi pikiran itu selaiu gagal untuk diwujudkan.
Sebelum menikah, saya adalah seorang aktivis gereja di Bandung. Boleh dibiiang, saya bukan sekadar penganut Kristen biasa. Saya tergolong seorang yang militan kata teman-teman di gereja saya punya kharisma. Entahlah. Yang jelas, saya sering mengajak dan menyampaikan kebenaran Kristen. Bahkan ketika saya masih kuliah, saya sempat mendirikan persekutuan doa dan kebaktian di kampus. Padahai sebelumnya tak pernah ada kegiatan kerohanian Kristen.

Lebih dari itu, saya bahkan pernah mengkristenkan dua orang Muslim, yang kebetulan dari golongan yang kurang educated. Tanpa melalui diskusi atau debat, cukup saya memberi pengertian tentang ajaran kaslh terhadap sesama. Dengan kata lain, saya menggunakan cara-cara yang halus dan lebih menggunakan pendekatan yang simpatik. Berbeda dengan lapisan masyarakat yang educated, mereka harus dihadapi melalui perdebatan lebih dulu. Alhasil saya dapat merangkul beberapa Muslim lainnya.
Dalam dakwah Kristen dikenal istilah “Jadilah penjala ikan." Ikan itu adalah manusia, dan kitalah yang menjalanya. Ketika, sudah menjadikan diri sebagai penjaia ikan, maka harus ada follow-upnya. Sebagai penjala ikan, saya belum sampai menggunakan uang atau materi untuk mengajak mereka yang Muslim. Saya hanya menggunakan pendekatan yang lebih persuasif.
Lagipula, saya bukanlah seorang missionaris. Saya hanya jadi pengikut saya. Artinya, saya memang beium menjadi seorang misionaris dalam pengertian sesungguhnya, yang menyampaikan ajaran Kasih Kristus ke penjuru dunia, mulai dari kota hingga daerah terpencil. Sejauh itu, saya hanya menyampaikan firman Allah, dan mengajarkan nyanyian puji-pujian saja.

Mimpi Mendengar La Ilaha Illallah

Asli, sejak saya Iahir, saya tidak pernah mengenal apalagi mencari tahu tentang Islam. Meskipun mama saya awalnya Muslimah, saya tak ingin menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Itu, mungkin, karena saya seorang Kristen fanatik.
Lalu, apa yang membuat saya ingin memeluk Islam? Kedengarannya sepele, Suatu malam saya bermimpi dikelilingi oleh ibu-ibu berbusana Muslim - mengenakan jilbab putih bersih dan menggenggam tasbih seraya melafazkan La Ilaha Illallah. Gemuruh suara itu membuat hati saya bergetar dan membuat saya terisak-isak. Saat terbangun, saya pun bertanya-tanya tentang takwil mimpi saya semalam, terutama kalimat La Ilaha Illallah. Setelah saya mencari tahu, ternyata saya baru memahami, bahwa kalimat tauhid itu bermakna Tiada Tuhan Selain Allah.

Entah kenapa. saya yang dikenal sebagai seorang Kristiani yang fanatik, merasa yakin bahwa mimpi itu bukan sembarang mimpi atau bukan sekadar kembang tidur. Anehnya, saya langsung percaya. Dalam hati kecil saya, ini seperti petunjuk dan jalan terang bagi saya.
Kalau ditanya, kenapa saya langsung percaya? Karena memang, saya selalu meyakini setiap mimpi sebagai firasat dan petunjuk dari Yang Kuasa. Boleh dibiiang, saya punya kelebihan untuk menjadikan mimpi saya sebagai petunjuk. Sebelumnya, pernah saya bermimpi adik saya sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Jakarta. Anehnya, mimpi saya itu selalu menjadi kenyataan. Waktunya pun berlangsung cepat Maiamnya bermimpi, esoknya betul-betul terjadi. Bahkan jauh sebeiumya, saya pernah bermimpi saudara saya meninggal, esok harinya benar-benar terjadi. Umumnya, seseorang yang bermimpi sekitar pukul 2.00 pagi hingga menjelang Subuh, biasanya akan menjadi kenyataan. Karena pada saat itu, bukan sekedar mimpi tapi sebuah firasat yang sangat kuat.
Setelah mimpi yang pertama, kegelisahan saya semakin bertambah ketika saya mendengar adzan Subuh berkumandang. Saya merasakan keanehan. Setiap kail saya mendengar adzan Subuh, pasti saya terbangun dan tidur saya. Padahal, sebelumnya saya selalu bangun agak siang, saat matahari mulai meninggi.

Untuk-kedua kalinya, saya lagi-lagi bermimpi, seseorang berlutut (bersujud) dengan mengenakan sorban putih. Kemudian orang itu berdoa: "Semoga kamu meraih kebahagiaan di dunia yang sekarang dan kebahagiaan di akhirat kelak."
Setelah mimpi berturut-turut, saya tak kuat menyimpannya sendiri. Saya menceritakannya kepada suami saya. Suami saya agak surprise dan mendengarnya dengan penuh perhatian. Akhirnya, tahun 2004, saya memutuskan untuk masuk Islam. Saya diislamkan dr sebuah pulau terpencil di luar Jawa. Sejak saya menjadi Muslimah, saya berganti nama menjadi Siti Masitoh.
Saya teringat, ketika pertama kali shalat, hati saya terasa bergetar. Apalagi jika ayat-ayat Tuhan diperdengarkan, hati saya pun semakin bertambah bergetar. Masa transisi dari Kristen menuju Islam, saya rasakan ujian yang sangat berat Di samping berpisah dengan keluarga, silaturahim terputus, saya juga mendapat kesulitan ekonomi. Hingga suatu malam, saya memohon dan bermunajat kepada Allah, agar Allah memberi kemudahan dan menguatkan kesabaran saya. Alhasil, doa saya langsung dijawab Allah, betul-betul instan. Sebagai seorang guru, saya belum menerima gaji bulan. Padahal, uang saya ketika itu tinggal Rp. 15,000, sementara tanggal 30 masih jauh. Mengandalkan suami, tentu tidak mungkin, mengingat suami saya berprofesi sebagai wiraswasta kecil-kecilan.
Begitu saya shalat Tahajud dan bermunajat kepada Allah dengan penuh kesungguhan, tanpa diduga saya menerima telepon dari teman segereja saya dulu yang sedang berada di Arab Saudi untuk mentransfer uang sebesar Rp 1 juta. Saat itu, saya bertambah yakin, Allah sungguh Maha Hidup. Dia tahu kegelisahan dan penderitaan hambaNya. Padahai kawan saya itu belum tahu, bahwa saya sudah menjadi seorang Muslimah.

Pasrah pada Allah

Setahun berjalan menjadi Muslimah, saya sering mengenang dosa-dosa yang telah saya perbuat di masa lalu. Dalam kesendirian, di tengah malam yang sunyi, jiwa saya merintih, air mata ini tak mampu lagi saya bendung. Sedih, kalau saya ingat bahwa saya dulu bukan orang baik, apalagi sempat mengkristen beberapa orang Islam. Ingin sekali, saya menebus dosa-dosa saya, meski saya harus memulai hidup ini dari nol lagi. Apa pun yang terjadi, saya serahkan seluruh hidup saya kepada Allah. Saya hanya ingin mendapat ampunan dan ridhaNya.

Terakhir, saya ingat, saya sempat pamit pada ibu saya. Terus terang, hanya ibu yang tahu dengan keislaman saya. Sementara saudara-saudara saya yang lain belum mengetahui. Sejak saya menikah, hubungan saya dengan saudara-saudara yang lain terputus. Saya memang berusaha menyembunyikan keislaman saya. Saya khawatir dengan keselamatan diri saya dan keluarga saya. Karena saya tahu, keluarga dari pihak kakak-kakak saya adalah orang-orang keras. Mereka tidak segan-segan mendecerai saya, kalau tahu saya memeluk Islam. Tapi, bagi saya, kebenaran itu harus diungkapkan, jangan disembunyikan. Hanya Allah Ian, sebaik-baik Pelindung.

Banyak hal yang saya dapatkan setelah masuk Islam. Selain rasa ketenangan, saya juga menilai Islam adalah agama yang mengutamakan disiplin. Setiap saya bangun malam untuk shaiat Tahajud, saya merasa dekat dengan Tuhan. Terlebih, saat Subuh, saya selalu berjamaah dengan suami. Kemantapan iman saya semakin kokoh, ketika saya mengikuti workshop ESQ pimpinan Ary Ginanjar. Dengan pelatihan itu, iman saya seperti di-ces kembali. (amanahonline)

Dituturkan kembali oleh Adhes SS
Sumber : Swaramuslim.com

Si Budak Fed Douglas


Fred Douglas benar-benar memulai hidupnya tanpa apa-apa. Bahkan ia tidak memiliki dirinya sendiri ketika masih dalam kandungan ibunya. Sebagai anak budak belian, ia sudah dijadikan jaminan untuk melunasi hutang majikan orang tuanya. Ia jarang bertemu ibunya kecuali pada malam hari dimana ibunya harus berjalan sejauh dua belas kilometer hanya untuk bertemu anaknya selama satu jam.

Ia tidak mempunyai kesempatan belajar, karena pada jaman itu, para budak belian tidak diperbolehkan belajar menulis dan membaca. Namun, tanpa diketahui siapa pun, ia belajar membaca dan menulis. Dalam waktu singkat, ia sudah membuat malu teman-temannya yang berkulit putih dalam hal pelajaran.

Pada usia 21 tahun, ia melarikan diri dari perbudakan dan bekerja sebagai seorang pesuruh di New York dan New Bedford. Di Nantucket, ia berpidato, mendesak dihapuskannya perbudakan. Kesan yang ditimbulkannya sedemikian baik sehingga ia diangkat menjadi agen Lembaga Anti Perbudakan di Massachussetts.

Sementara ia berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memberikan ceramah, ia tetap belajar. Ia kemudian dikirim ke Eropa untuk berpidato dan menjalin persahabatan dengan beberapa orang Inggris yang kemudian memberinya 750 dolar untuk menebus kebebasannya sebagai seorang budak. Ia menerbitkan surat kabar di Rochester dan kelak memimpin New Era di Washington. Bertahun-tahun lamanya ia menjadi kepala District of Columbia dan bisa menandingi setiap orang kulit putih mana pun.

Apakah keadaan Anda lebih buruk dari Fred Douglas pada waktu dilahirkan?

(adapted from Orion Sweet Marden)
sumber : Milis

Rabu, 06 Agustus 2008

Seribu langkah seribu Takbir


Seribu langkah seribu tasbih
Seribu langkah seribu subhaanallah
Seribu langkah limaratus Alhamdulillah
Seribu langkah limaratus laa ilaahaa illallah

Apakah anda pernah membayangkan kandungan syair diatas
Apakan anda pernah memikirkan untuk melakukan makna syair diatas
Apakah anda pernah merencanakan mempraktekkan isi syair diatas
Apakah anda pernah melakukan dan mempraktekkan pesan syair diatas

Betapa besar dan tingginya berkah dalam setiap lantunan tasbih dan zikir yang kita lantunkan, umumnya sudah pernah kita dengar dari tausyiah para ustasd dan muballigh. Dari tahun ke tahun kita selalu dianjurkan dan diingatkan, dengan harapan agar mudah-mudahan dapat menjadi kebiasaan sehari-hari. Dan saat ini sampailah kita pada umur yang sekarang, mungkin 30 tahun, 40 tahun, 50 tahun, 60 tahun, mungkin juga sampai 70 dan 80 tahun, tetapi pembiasaan itu mungkin belum juga melekat dalam keseharian kita.

Sesekali atau seringkali ketika mendengar tausyiah akan keutamaan untuk berzikir setiap saat, kita membulatkan tekad untuk mencoba meningkatkan frekwensi zikir dan ingatan kepada Allah. Tetapi dengan berbagai kesibukan yang dijalani setiap hari tekad ini turun naik dan sangat sulit untuk menerapkan secara konsisten.

Apakah kita sebagai orang biasa bisa melakukan hal tersebut diatas. Bisa. Bisa. Bisa. Kalau sekarang belum bisa lakukanlah :
Seribu langkah untuk seratus tasbih, belum bisa juga;
Seribu langkah untuk sepuluh tasbih, belum bisa juga;
Seribu langkah untuk satu tasbih, untuk ini minta ampunlah untuk kelemahan kita.

Kapan dan dimana sebaiknya dilakukan?
Ketika jalan-jalan menghirup udara segar dipagi hari
Ketika menuju halte untuk menunggu angkutan
Ketika menuju ke pasar memulai usaha
Ketika menuju ruang rapat menghadiri suatu pertemuan
Ketika ke mesjid untuh shalat berjamaah.

Lakukanlah saat ini juga, lakukanlah meski hanya satu dua (dulu), lakukanlah meski terasa berat, lakukanlah agar anda tidak menyesal, lakukanlah siapa tahu ini adalah perjalan terakhir Anda. Lakukanlah karena cinta kepadaNya.

Kadal Terpaku 10 Tahun

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang.

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokantembok.
Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yangterbuat dari kayu.
Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku.Dia merasa ka sihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu,ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.
Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun??? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun,tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.

Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian,tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan dimulutnya....AHHHH!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun.Sungguh ini sebuah cinta...cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban.
Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.

NEVER ABANDON YOUR LOVED ONES.

Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, kekasih saudara lelaki, saudara perempuan.....
Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses kita untuk mendapatkan informasi berkembang sangat cepat. Tapi tak peduli sejauh apa jarak diantara kita, berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi.

JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI!!!

Bagikan cerita ini kepada semua orang yang telah menyentuh hidup anda dan membuat anda bertumbuh, mengerti, dan memahami lebih dalam lagi tentang hidup. Bagikan cerita ini untuk semua orang. Semoga setiap orang dicintai.

Sebuah catatan dari Cae Hiew :
"Cinta membuat jiwamu muda kembali dan menghilangkan semua keriput"
Jadi, mulailah mencintai!!!
Sumber : Milis

Minggu, 03 Agustus 2008

Tri in ONE

From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Tuesday, December 12, 2006 8:42 AM
Subject: Tri in ONE

Rekan-Rekan Muslimin TEK

Bersama ini disampaikan undangan untuk menghadiri Ceramah Selasaan, yang akan diadakan pada :

Hari/tanggal : Selasa, 12 Desember 2006
Waktu : Pukul 12:00 (Bakda Zuhur)
Tempat : Mesjid Keluarga Muslim Landmark, Basement I
Penceramah : KH. Muhammad Nabhan Husein

Demikianlah, mudah-mudahan mendapat Berkah.

Wassalam
Pengurus.

Sahabat, sangat sederhana acara ini, tetapi kalau ditapakuri lebih dalam, ada tiga kandungan Hikmah yang luar biasa yang terdapat didalamnya, yaitu:

1. Acara Kunjungan ke Mesjid beribadah
2. Majelis Zikir
3. Gerbang Ilmu

Sahabat, mari kita lihat satu-persatu dengan mengutip sabda Rasullah :

1. Kunjungan Beribadah ke Mesjid

Rasulullah bersabda : Barang siapa bersuci dirumahnya, kemudian ia berjalan menuju rumah Allah (mesjid) guna mengerjakan salah satu kewajiban yang telah ditetapkan Allah (shalat), maka sebagian langkah yang ditempuhnya menjadi sebab dihapuskannya dosa dan langkahnya yang lain menjadi sebab ditinggikannya derajat (HR. Bukhari – Muslim)

Pada kesempatan lain, Beliau bersabda : Para malaikat bershalawat untuk seseorang di antara kalian selama dia berada di tempat shalatnya. Mereka berdoa (Malaikat) : Ya. Allah, rakhmatilah dia. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, terimalah tobatnya. Yakni selama ia tidak melakukan hal-ha; yang mengganggu orang lain dan belum berhadats. ( HR. Bukhari – Muslim)

2. Majelis Zikir

Sebuah Hadist: Dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw. sabdanya :
" ALLAH Tabaaraka wa Ta'aala mempunyai para malaikat yang bertugas berkeliling mencari cari majlis zikir.Bila mereka telah menemukannya,lalu mereka duduk bersama sama dengan orang orang yang sedang berzikir, memanggil teman-temannya dan berkerumun mengitari orang2 yang sedang berzikir dengan sayap sayap mereka sehingga memenuhi ruangan antara mereka dengan langit dunia . Apabila majlis telah bubar , para malaikat naik kelangit.

Lalu Allah Swt bertanya kepada mereka - padahal Allah Maha Tahu perbuatan mereka - : "Kalian datang dari mana ? " mereka Menjawab : Kami baru kembali memeriksa hamba hambaMu di bumi. Mereka bertasbih,takbir, tahlil ,tahmid dan memohon kepada MU"

"Apa yang mereka mohon kepada KU ?" Malaikat menjawab: Mereka memohon syurga kepada MU. Ditanya lagi: "Pernahkah mereka melihat syurga KU ? , mereka menjawab : Tidak. Allah berfirman: " Apalagi kalau mereka melihat syurga KU"

Kata Malaikat : Mereka juga memohon kebebasan . Ya Allah. Ditanya mereka: "Memohon bebas dari apa ? " Malaikat menjawab : Mohon bebas dari neraka.
Mereka di tanya: "Apakah mereka pernah melihat neraka KU ? mereka menjawab: Tidak, Allah berfirman : " Apalagi kalau mereka melihat neraka KU"

Kata Malaikat :Mereka juga memohon ampun kepada MU" Allah menjawab: " Aku ampuni mereka dan memberi apa yang mereka minta serta membebaskan dari apa yang mereka takuti"

Kemudian para Malaikat berkata: "Diantara mereka terdapat seorang hamba yang
penuh dosa, dia lewat di majlis itu lalu duduk bersama sama orang orang yang
berzikir"

Allah ber firman: " Orang itupun Aku Ampuni , begitu juga setiap orang yang
terlibat dalam majlis zikir tersebut , tidak akan ada yang celaka."
(Diriwayatkan oleh Muslim , Jilid 4, No. 2311 )


3. Menuntut Ilmu.

Mu'adz bin Jabal r.a berkata; Belajarlah ilmu kerana;

o belajar itu hasanat (kebaikan) dan
o mencari ilmu itu ibadat, dan
o mengingatinya sama dengan tasbih, dan
o menyelidikinya sama dengan jihad, dan
o mengajar kepada yang tidak mengetahui itu sedekah, dan
o memberikannya kepada yang berhak(ahli) itu taqqarub(mendekatkan diri dengan Allah),
o sebab ilmu itu jalan untuk mencapai tingkat-tingkat ke syurga. Dan
o ia yang menjinakkan(menghibur) sewaktu bersendirian dan
o kawan dalam pengasingan, dan
o kawan dalam kesepian, dan
o penunjuk jalan kesenangan,
o penolong menghadapi kesukaran, dan
o keindahan di tengah-tengah kawan, dan
o senjata untuk menghadapi musuh.
o Allah meninggikan darjat beberapa golongan dengan ilmu itu sehingga dijadikanya pimpinan yang dapat diikuti jejak mereka, ditiru perbuatan mereka,
o Malaikat suka berkawan dengan mereka, dan mengusap-usap mereka dengan sayapnya dan didoakan oleh semua benda basah mahupun yang kering, dan ikan-ikan di laut dan semua serangga, dan binatang-bintang buas di darat dan laut dan semua ternak.
o Sebab ilmu itu dapat menghidupkan hati dan kebodohan dan
o pelita dari kegelapan dan
o kekuatan dari segala kelemahan dan
o alat untuk mencapai darjat abrar dan yang baik-baik di dunia dan di akhirat.
o Dan memperhatikan ilmu itu menyamai puasa, sedang
o mengingat-ingatinya menyamai bangun malam dan
o dengan ilmu tersambung hubungan kerabat,
o dan dikenal halal dari haram, dan
o ilmu itu penuntun amal, sedang amal tetap menjadi pengikutnya dan
o ilmu itu diberikan Allah kepada orang-orang yang akan bahagia dan diharamkan dari orang-o rang yang celaka dan rugi.