************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Jumat, 29 Mei 2009

Merasa diawasi Allah


Dalam kehidupan modern ada satu peran yang sangat menentukan keberhasilan suatu sistem, yaitu pengawasan. Tanpa pengawasan, sering terjadi kebablasan atau sebaliknya sistem mandeg tidak berjalan dengan baik. Pengawasan tidak saja dibutuhkan karena adanya ketidakpatuhan pada sistem, tetapi juga digunakan untuk mendongkrak motivasi agar tujuan dari suatu sistem dapat dicapai lebih cepat dan lebih baik.

Pengawasan biasanya dilakukan oleh orang atau unit lain yang bertugas khusus untuk melakukan pengawasan, tetapi pengawasan dapat juga dilakukan pada masing-masing diri sendiri, yang biasa dikenal dengan istilah pengawasan melekat, dalam agama kita dikenal dengan muraqabah yaitu suatu sikap yang merasa dirinya senantiasa diawasi oleh Allah.

Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (QS. 4:1).

Merasa diawasi Allah menyebabkan seorang muslim melakukan suatu pekerjaan dengan lebih baik dan konsisten, baik ditempat umum yang berarti diperhatikan orang banyak ataukah ditempat tersembunyi yang jauh dari penglihatan orang lain. Simaklah hadist sbb.:

Jangan engkau mengatakan engkau sendiri, sesungguhnya Allah bersamamu. Dan jangan pula mengatakan tak ada yang mengetahui isi hatimu, sesungguhnya Allah mengetahui. (HR. Ahmad)

Apabila setiap Muslim senantiasa bermuraqabah yang berarti selalu menghadirkan Allah dalam dirinya maka ia akan selalu takut dan hati-hati dalam menjaga agar terhindar dalam melakukan perbuatan maksiat, karena ia selalu merasa dan sadar bahwa dirinya dalam pemantauan dan pengawasan Allah. Tetapi dengan bermuraqabah itu pula yang akan mendorong seseorang untuk sebanyak mungkin melakukan perbuatan baik dan menjalankan perintah agama dengan cara terbaik yang mampu dilakukannya.

Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. ( QS. 57::4)

Saudaraku, betapa ni’matnya melakukan suatu pekerjaan, bilamana pekerjaan yang kita lakukan tersebut ditatap Sang Kekasih dengan senyuman yang menawan sambil menjanjikan kepada kita kecintaan yang lebih tinggi lagi, dan disertai pula dengan janji kenikmatan lainnya.

Bahkan Allah tidak sendirian dalam menatap kita, tetapi malaikat-malaikatNya pun selalu memperhatikan, menjaga dan menemani kita dengan kegembiraannya masing-masing ketika kita melakukan perbuatan baik.

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. (Qs. 13:11).

Saudaraku, sasaran dari sifat muraqabah atau kesadaran tentang adanya pengawasan Allah adalah lahirnya kesertaan Allah dalam setiap sisi kehidupan kita, dan inilah energi luar biasa yang dapat membangkitkan semangat dan kebahagiaan yang tiada taranya.

GADIS KECIL DAN KOTAK EMAS


Ana Lucia

Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.

Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang ayah. "Ini untuk ayah," kata anak gadis itu.

Sang ayah tak jadi marah. Namun ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya. "Tak tahukah kau, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!"

Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, "Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu."

"Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?" bentak ayahnya.

"Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu," bisik anak perempuan itu.

Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.

Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.

Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta. (01042002)

(Disadur dari: Ana Lucia, A Little Girl and The Golden Box)

Sabtu, 23 Mei 2009

TRUE LOVE


Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita.

Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....."

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu, mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman...
Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.....

"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku.

Tidak satupun dari pribadimu yang kudapati kurang....

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia pun menunduk dan menangis.....

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.

Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

Diterjemahkan dari tulisan : Trevor Klein

Seseorang memperoleh apa yang diperbuatnya


dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, [QS.53:39-41]

Apabila seseorang melakukan perjalanan ke arah timur. maka ia akan sampai ke wilayah bagian timur, kalau seseorang melakukan perjalanan ke arah barat maka ia akan sampai ke wilayah barat. Apabila seseorang melakukan suatu pekerjaan dengan niat dan cara yang baik, maka ia akan memperoleh kebaikan.Sebaliknya kalau seseorang melakukan kejahatan atau kejelekan, maka perbuatan itu akan kembali kepada dirinya.

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, [QS. 17:7]

Ini adalah aksioma yang sangat mutlak kebenarannya. Sangat mudah untuk membuktikan ayat tsb. diatas dalam kehidupan sehari-hari. Kalau anda tersenyum kepada seseorang, maka orang itu akan tersenyum juga kepada anda, bukan itu saja yang dieroleh tetapi keakraban akan tercipta bersama. Kalau anda suka membantu orang lain, maka anda akan memperoleh juga banyak bantuan dari orang lain. Kalau anda sering memberi uang kepada orang lain, maka siap-siaplah memperoleh banyak uang dari orang lain. Kalau anda sering mendoakan banyak orang maka lebih banyak orang dan bahkan malaikat akan mendoakan anda. Sebaliknya kalau menerbarkan kejelekan maka anda harus siap menerima kejelekan. Kalau anda menghilangkan kebahagian orang lain, maka otomatis anda tidak akan bahagia.

Lalu mengapa masih banyak orang yang lebih senang menyusahkan orang lain daripada membahagiakannya. Mungkin karena ilmu yang kurang atau iman yang lemah. Dan solusi dari dua kemungkinan tersebut hanya dapat diatasi dengan lebih banyak mengkaji Al Quran. Kemudian mempraktekkannya dalam kehidupannya.

Menebarkan kebaikan atau memberi pertolongan kepada orang lain, hakekatnya adalah menolong diri sendiri. Lakukanlah dengan ikhlas dan jangan dilihat dari besar kecilnya kebaikan yang dilakukan, sebab kemungkinan itulah yang terbaik bagi anda

Barang siapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya, [QS. 27:89]

Rasulullah saw bersabda, “Tidak seorang pun yang memakan makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangannya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Daud, memakan dari hasil usahanya sendiri” (HR. Bukhari)

Saudaraku, Terbarkanlah kebaikan, dan berbuatlah sesuatu. Jangan biarkan detik, menit, jam, berlalu tanpa aktivitas kebaikan, sekecil apapun, lakukanlah. Semuanya akan kembali kepada kita dan kelak Allah memberikan balasan yang lebih baik.

Saudaraku, sayangilah dirimu dengan cara menghindari perbuatan yang tidak baik, dengan demikian semua makhluk menghindari dirinya untuk berbuat tidak baik kepada kita.

KESULITAN? ATASI SEKARANG JUGA!


Brian Cavanaugh

Di sebuah ladang terdapat sebongkah batu yang amat besar. Dan seorang petani tua selama bertahun-tahun membajak tanah yang ada di sekeliling batu besar itu. Sudah cukup banyak mata bajak yang pecah gara-gara membajak di sekitar batu itu. Padi-padi yang ditanam di sekitar batu itu pun tumbuh tidak baik.

Hari ini mata bajaknya pecah lagi. Ia lalu memikirkan bahwa semua kesulitan yang dialaminya disebabkan oleh batu besar ini. Lalu ia memutuskan untuk melakukan sesuatu pada batu itu.

Lalu ia mengambil linggis dan mulai menggali lubang di bawah batu. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa batu itu hanya setebal sekitar 6 inchi saja. Sebenarnya batu itu bisa dengan mudah dipecahkan dengan palu biasa. Kemudian ia menghancurkan batu itu sambil tersenyum gembira. Ia teringat bahwa semua kesulitan yang di alaminya selama bertahun-tahun oleh batu itu ternyata bisa diatasinya dengan mudah dan cepat.

Pojok Renungan Editor: Pepatah mengatakan, semakin jauh kita meletakkan benda dari cahaya, semakin besar bayangannya di dinding. Kita sering ditakuti oleh bayangan seolah permasalahan yang kita hadapi tampak besar, padahal ketika kita mau melakukan sesuatu, persoalan itu mudah sekali diatasi. Maka, atasi persoalan anda sekarang. (010601)

(Brian Cavanaugh, T.O.R., The Sower's Seeds)

Kesadaran berlokasi


Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, [QS. 99:4]

Barangkali judul tersebut diatas kurang informatif, untuk itu perlu dijabarkan lebih rinci lagi. Kesadaran dapat dipahami sebagai kehadiran hati dan pikiran, sedangkan lokasi adalah ruang atau tempat dimana kita berada. Dengan demikian, ketika kita ada di kantor, hati dan pikiran kita di kantor, bukan di mall misalnya. Ketika di rumah, hati dan pikiran kita ada di rumah, bukan di jalanan. Ketika di mesjid, hati dan pikiran kita ada di mesjid, bukan di toko atau pasar. Dst.

Kesadaran berlokasi, menyebabkan kita dapat berkonsentrasi dan fokus untuk mengerjakan apapun yang berkaitan dengan lokasi atau ruang dimana kita berada. Apabila hal ini tetap dijaga, maka sungguh luar biasa hasil pekerjaan yang kita lakukan tentu akan memberikan nilai yang terbaik.

Demikianlah manfaat yang dapat diperoleh apabila kita menerapkan kesadaran berlokasi. Tetapi bukan hanya itu, kesadaran berlokasi merupakan rangkaian sejarah individu kita masing-masing, dan ini adalah saksi yang sangat otentik yang dapat menyelamatkan atau menjerumuskan kita pada hari pengadilan di hari akhirat. Apabila kita isi ruang atau tempat itu dengan hal-hal yang baik, mereka adalah pendukung kita, sebaliknya kalau kita isi dengan perbuatan yang jelek, mereka akan memaparkan kejelekan kita.

Semuanya bersaksi; gunung, lautan, lembah, jalanan, pohon, semak-semak, hotel, tempat tidur, mesjid, sajadah, jangkrik, gajah, rembulan, angin, dan apapun yang pernah kita tempati. Itulah sebabnya ketika kita akan shalat sunnah, diutamakan untuk berpindah tempat, sehinggan makin banyak tempat dan ruang yang menjadi saksi kita kelak di akhirat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Apakah kamu merasa lemah (keberatan) apabila kamu shalat untuk maju sedikit atau mundur, atau pindah ke sebelah kanan atau ke sebelah kiri?" (HR Ibnu Majah)

Semakin banyak tempat dan ruang yang diisi dengan kebaikan, maka semakin banyak saksi yang akan membantu kita, sebaliknya semakin banyak ruang dan tempat yang kita isi dengan dosa-dosa maka pertanggungjawaban di akhirat juga makin susah. Barangkali itulah salah satu sebabnya maka kita diperintahkan untuk banyak berjalan di muka bumi ini, sebagaimana firman Allah Swt. berikut:

Katakanlah:"Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa." (QS. 27:69)

Saudaraku, marilah kita berusaha meningkatkan kesadaran berlokasi ini, sehingga ketika mengerjakan kebaikan sekecil atau sebesar apapun kita tidak perlu persaksian dari orang lain, demikian pula sebaliknya ketika timbul keinginan melakukan dosa. tanpa dipersaksikan oleh siapapun kita dapat menjauhinya, karena semuanya tetap ditatap semesta alam

Saudaraku, Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [QS. 17:36]

Kenanglah Kebaikan Orang Lain


Banyak orang keluar masuk dalam hidup kita.
Ada yang melintas dalam segmen singkat, namun membekas keras.
Ada yang telah lama berjalan beiringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya
Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan penampakannya melekat di hati.
Ada yang datang pergi begitu saja seolah tak pernah ada.

Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan manik-manik pembentuk mosaik catatan sejarah.
Gambaran itu sebenarnya telah terbentuk, hanya saja tak pernah selesai.
Atau kita salah lihat, sehingga seringkali tak bisa dinikmati keindahan karyanya.

Ambillah waktu sejenak untuk mengenang mereka yang pernah hadir dalam hidup anda.
Kenanglah seluruh kebaikan mereka serta kebaikan yang mungkin tersembunyi di balik tabir kekecewaan.
Mereka adalah orangtua dan guru, sanak dan kerabat, teman serta sahabat.
Juga tiada salahnya mengenang mereka yang pernah anda anggap musuh dan pengkhianat.
Atau yang tak pernah anda tahu nama dan wajahnya.
Bagaimana pun mereka telah turut memahat pribadi anda; menyapukan tinta pada lukisan hidup anda; menyiangi tanaman jiwa anda.

Kenanglah dalam genangan cinta yang tak bertepi. Hanya dalam tatapan cintalah anda bisa memandang indahnya kehidupan ini. Karena tiada secuilpun hidup yang perlu disesali, maka hanya cinta dan kasih sayanglah jawabannya.

(sumber: Unknown)

Sabtu, 09 Mei 2009

Mengasah potensi diri


Mungkin anda saat ini merasa telah sukses melakukan sesuatu yang hebat, tetapi apapun itu sebenarnya potensi yang anda miliki jauh lebih tinggi lagi dibandingkan yang telah anda kerahkan. Sebaliknya, mungkin anda saat ini merasa tidak tahan lagi dengan keadaan yang dialami, tetapi yakinlah, daya tahan anda sebenarnya jauh lebih kuat dibandingkan dengan kesulitan yang sedang dialami. Ini bukan sekedar kata-kata mutiara, tetapi anda dapat membuktikan sendiri baik karena terpaksa oleh keadaan maupun atas kesadaran untuk mengembangkan potensi yang anda miliki.

Setiap selesai melakukan pekerjaan yang menciptakan hasil yang besar, dalam dada selalu ada bisikan; ‘saya sebenarnya mampu melakukan pekerjaan yang lebih besar lagi daripada yang saya kerjakan saat ini’. Demikian pula halnya setelah mengalami goncangan yang dahsyat, ada bisikan atau spirit dalam dada : ‘alhamdulillah saya dapat melalui cobaan ini dengan pertolongan Allah, ternyata tidak seberat yang dibayangkan’.

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, [QS. 94:7]

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. [QS. 2:286]

Itulah sebabnya kalau saat ini anda dapat melakukan shalat tahajud sekali seminggu, seharusnya anda mampu melakukannya dua kali dalam seminggu dst. menjadi setiap malam. Kalau saat ini anda mentadarus Al Quran satu juz setiap bulannya, seharusnya anda dapat melakukannya satu juz dalam seminggu, seterusnya satu juz sehari semalam. Kalau anda puasa sunnah sehari dalam sebulan, seharusnya anda mampu berpuasa tiga hari dalam sebulan, dst, puasa senin kamis, atau yang lebih dahsyat lagi puasa nabi Daud. Kalau anda saat ini berinfaq dan bersedakah 1% perbulannya, seharusnya anda mampu mengeluarkan 2,5% perbulannya, dan seterusnya 5% perbulannya atau lebih, dari penghasilann bulanan.

Dan beruntunglah bila (orang yang) hari ini lebih baik dari kemarin. (HR Bukhari)

Hadis ini menyiratkan bahwa Allah Swt. memberikan potensi kepada seseorang untuk dapat dikembangkan terus-menerus peningkatannya, karena mereka yang melakukan seperti itulah yang mendapat predikat baik dan beruntung.

Saudaraku, ternyata setelah diamati satu persatu, banyak sekali potensi yang kita miliki yang dapat dikembangkan. Selain yang dicontohkan diatas, tentu banyak lagi yang lain, dan yang jelas kita mampu untuk melakukannya. Buatlah perencanaan yang sistematis untuk menerapkannya dan buanglah rasa malas yang selalu mengganggu dan membelenggu. Kalau anda tidak melakukannya, pasti akan menyesal di akhirat kelak, sesuai hadist:

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap orang yang telah mati pasti akan menyesal. Sahabat bertanya, “Mengapa dia menyesal wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Jika dia orang yang beramal baik, akan menyesal mengapa tidak menambah amal kebaikannya (sewaktu hidup di dunia). Jika dia orang yang beramal jelek, akan menyesal mengapa tidak bertaubat dan memperbaiki amal jeleknya (sewaktu hidup di dunia). (HR. Tirmidzi dan Baihaqi.)

MILIK YANG LEBIH BERHARGA


Unknown

Seorang wanita bijak sedang berjalan di pegunungan dan menemukan sebongkah berlian dalam sebuah sungai. Tak lama kemudian ia bertemu dengan seorang pejalan lain yang tampaknya sangat kelaparan. Lalu wanita bijak itu membuka tasnya dan memberikan beberapa potong roti padanya. Tanpa sengaja pejalan yang kelaparan itu melihat batu berlian itu berkilauan dan memohon agar ia diberikan batu berlian itu saja. Wanita bijak memberikannya begitu saja tanpa berat hati.

Pejalan itu meninggalkan wanita bijak dengan gembira. Ia merasa sangat beruntung karena telah mendapat batu berlian tiada ternilai harganya. Bila ditukar, berlian itu dapat memenuhi semua kebutuhan selama hidupnya.

Tetapi, beberapa hari kemudian ia menemui wanita bijak untuk mengembalikan batu berlian itu.

"Telah aku pikir-pikir," katanya. "Saya tahu betapa tak ternilainya harga batu berlian ini, tapi kali ini aku kembalikan padamu dengan harap agar kau berkenan memberikan padaku sesuatu yang jauh lebih berharga. Mohon berikan padaku sesuatu yang ada dalam jiwamu yang membuatmu mampu memberikan batu berlian ini padaku."

Pojok Renungan Editor: Terkadang yang dibutuhkan orang lain bukanlah kekayaan yang kau berikan pada mereka, tetapi apa yang ada dalam dirimulah yang dibutuhkan oleh orang lain.

Philosophy kesuksesan


Setiap orang mempunyai target yang hendak dicapai dalam suatu periode tertentu. Ada target harian, bulanan, tahunan atau periode yang lebih panjang lagi. Ada target yang jelas yang ditetapkan dalam susunan angka-angka, dan ada juga yang lebih abstrak. Kalau target yang ditetapkan tercapai atau terlampaui, dianggap berhasil atau sukses, sebaliknya kalau target tidak tercapai atau lebih kecil dari yang direncanakan, disebut gagal.

Apakah hal yang seperti itu yang dikatakan sukses. Banyak sekali atau umumnya orang berpandangan seperti ini. Kalau ini yang dijadikan standar, maka banyak sekali orang yang tidak merasakan kesuksesan dalam hidupnya. Ini tidak adil dan menyesatkan. Apakah Allah menciptakan manusia dengan dasar ketidakadilan. Mustahil. Yang salah adalah standar atau ukuran yang digunakan dalam mengukur kesuksesan.

Sesungguhnya beruntunglah (sukseslah) orang-orang yang beriman, [QS. 23:1]

Orang dianggap sukses apabila ia kaya, pejabat, terkenal, cantik/ganteng, padahal orang-orang inilah yang potensial paling menderita dalam hidupnya, kalau tidak dibarengi dengan karakter yang lain, seperti sifat tawakkal, sabar, syukur dsb. Sedangkan sifat-sifat terakhir ini siapapun dapat memilikinya.

Kesuksesan itu tidaklah diukur berdasarkan pandangan orang lain, tetapi kesuksesan itu adalah sesuatu yang memotivasi seseorang sehingga selalu merasa berbahagia. Disinilah kedekatan atau kehadiran rasa syukur melahirkan kesuksesan. Angka pencapaian menjadi relatif. Hasil yang sedikit apabila disyukuri akan melahirkan kepuasaan. Dan dengan rasa syukur ini akan membangkitkan energi baru untuk meningkatkan pencapaian berikutnya.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” [QS.14:7]

Apabila angka-angka pencapaian yang spektakuler atau kelebihan-kelebihan lain yang dijadikan ukuran kesuksesan, hanya akan mengantarkan orang yang mengalaminya menjadi ujub, bangga, dan merasa berhasil karena kemampuannya, yang akhirnya akan menjerumuskan dirinya kepada kesombongan dan secara tidak sadar mempertuhankan dirinya sendiri. Maka akibatnya sebagaimana lanjutan ayat tsb. diatas,

… dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". [QS. 14:7]

Sukses adalah hak bagi setiap orang beriman untuk menikmatinya. Seperti tersurat pada ayat pertama diatas. Sementara kelapangan dan kesempitan, postur tubuh dan raut muka, sakit dan sehat, semuanya adalah ketetapan Allah. Kenapa kita gagal, karena kita menggunakan standar sukses berdasarkan ukuran hawa nafsu kita, diantaranya dengan meletakkan sukses pada akhir dari suatu proses. Kalau proses akhir tidak sesuai dengan target kita katakan gagal.

Bagi orang yang beriman segala pekerjaan apabila dimulai dengan niat yang benar dan dikerjakan sesuai tuntunan Rasulullah, dari awal sampai akhir adalah rentetan kesuksesan!

Layanan Dengan Senyuman


Segala-galanya yang aku ketahui tentang urusan menjual aku pelajari dari ayahku, Walt, pada suatu sore di toko mebelnya di New Era, Michigan. Waktu itu umurku 12 tahun.

Ketika aku sedang menyapu lantai, seorang wanita setengah umur masuk ke toko. Aku meminta kepada ayah apakah aku boleh melayaninya. "Tentu saja boleh," jawab ayah.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanyaku menawarkan pelayanan.

"Ya, ada - anak muda. Saya membeli sofa di toko ini dan sekarang kakinya lepas. Saya ingin tahu, kapan kalian bisa membetulkannya."

"Kapan anda membelinya, nyonya?"

"Sekitar sepuluh tahun yang lalu"

Kukatakan pada ayah bahwa wanita itu mengira kami akan membetulkan sofa tuanya secara gratis. Ayah mengatakan agar memberi tahu wanita itu bahwa kami akan datang siang nanti.

Kami datang ke rumah wanita itu. Setelah menyekrupkan kaki yang baru ke sofanya, kami pergi lagi. Dalam perjalanan pulang, ayah bertanya, "Apa yang sedang kau pikirkan, nak?"

"Ayah khan tahu, aku ingin kuliah. Jika kita selalu saja berkeliling membetulkan sofa-sofa tua secara gratis, lama-kelamaan bisa bangkrut kita nanti!"

"Kau kuajak karena memang kau perlu belajar melakukan pekerjaan perbaikan.
Selain itu, urusan paling penting terlepas dari perhatianmu. Kau tidak melihat nama toko ketika kita membalikkan sofa tadi. Wanita itu membelinya di toko 'Sears'."

"Maksud ayah, kita mengerjakan perbaikan tadi secara gratis, sementara wanita itu sama sekali bukan pelanggan kita?"

Sambil menatapku, ayah berkata, "Sekarang ia menjadi pelanggan kita."

Dua hari kemudian, wanita setengah umur itu datang lagi ke toko kami dan aku melayaninya. Ia membeli mebel baru seharga beberapa ribu dollar. Ketika kami datang di rumahnya untuk mengantar barang itu, ia meletakkan sebuah guci besar yang penuh dengan uang dollar, satuan, limaan, puluhan, dua puluhan, lima puluhan dan ratusan, di atas meja dapur. "Ambil saja sendiri senilai mebel yang saya beli," katanya lalu keluar.

Sejak hari itu sudah 30 tahun lamanya aku bekerja sebagai tenaga sales. Aku selalu berhasil mencapai nilai keberhasilan transaksi tertinggi di setiap perusahaan yang kuwakili, karena aku tidak pernah meremehkan pelanggan. -

Michael T. Burcon (A Cup of Chicken Soup for The Soul - Jack Canfield, dkk.)

Sumber : Internet/milis