************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Senin, 29 Juni 2009

Nasehat WS. Rendra

Sering kali aku berkata,
ketika orang memuji milikku,

bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi,

mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?

Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja
untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.


Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,

aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,


dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
Seolah ...
semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah ...
keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:

aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan Nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan Kekasih.

Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti,
padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu,
bencana dan keberuntungan sama saja"

(WS Rendra)

Sabtu, 27 Juni 2009

Perbuatan ringan yang bernilai tinggi


Umar Bin Khattab meriwayatkan, Rasulullah Saw bersabda. Delapan pintu surga dibuka dan boleh dimasuki dari pintu manapun oleh orang yang menyempurnakan wudunya kemudian berdoa “Asyhadu'an-lâ ilâha illa Allâh wahdahu lasyarikalah, wa Asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluh” (HR. Muslim)

Abu Musa meriwayatkan Rasulullah Saw bersabda. Bacalah, ‘La haula wala kuwwata illa billah’ , kalimat itu adalah sebuat tiket ke surga (HR Bukhari-Muslim)

Bilal bin Yasar bin Zaid meriwayatkan Rasulullah Saw bersabda, Allah pasti mengampuni dosa, meskipun dosa lari dari perang, bagi orang yang membaca ” Astaghfirullahal ladzii Laailaaha Illa Huwal Hayyul Qayyuumu wa Atuubu Ilaih”. (HR. Abu Daud)

Al Mundziry meriwayatkan, Rasulullah Saw bersabda, ”Barangsiapa membaca Ayat Al Kursy dibelakang (selesai) shalat, niscaya tak adalah yang menghalanginya masuk surga selain dari mati” (HR. Turmudzi).

Saudaraku, apakah yang anda pikirkan setelah membaca hadist-hadist diatas. Alangkah pemurahnya Allah yang menyiapkan surga kepada kita hanya dengan membaca zikir-zikir yang sangat mudah dan ringan tersebut. Ini hanyalah contoh, dan banyak lagi bacaan zikir-zikir yang lain yang ringan dan mudah dipraktekkan. Atau adakah terbetik dalam pikiran seakan-akan kurang yakin dengan hadist-hadist tersebut. Nauzubillah Minzalik.

Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati. [QS. 19:61].

Keraguan semacam ini jangan sampai bersemayan dalam hati dan pikiran kita, karena kalau terjadi maka bangunan keimanan dan keberislaman kita akan porak-poranda. Setiap kata, perbuatan, dan kesepakatan dari Rasulullah pada dasarnya berasal dari Allah juga, sebagaimana firman sbb.

kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), [QS. 53:2-4]

Saudaraku, barangkali perbuatan yang ringan ini tapi bernilai tinggi, terlewat dari keseharian kita karena kesibukan yang tidak ada habisnya. Mungkin kebiasaan kita berzikir saat ini (jumlah dan kualitasnya) masih sama dengan setahun yang lalu, atau lima tahun yang lalu atau bahkan sepuluh tahun yang lalu. Ayo Saudaraku, sekarang saatnya untuk kita rubah, mari kita menabung amal akhirat sebanyak-banyaknya, karena kematian sangat dekat, hanya dibalik detik-detik yang akan datang.

Cara terbaik untuk memulai perubahan ini adalah dengan menambah satu zikir setiap hari lalu istiqomah menjaganya atau dengan mujahadah yang lebih kuat menambah zikir lebih banyak lagi, setelah setahun anda akan merasa ketagihan dan merasa kecolongan kalau lupa melakukannya, Insya Allah. Lakukanlah!, dimana dan kapan saja.

Bacalah Biografi


Bayangkan jika anda dapat belajar dari rahasia sukses orang-orang besar yang pernah hidup? Ya anda bisa.

Kehidupan orang yang terkenal maupun tidak terkenal telah tercatat dalam berbagai biografi dan siap untuk anda baca dan pelajari.

Dari biografi, anda akan temukan kehidupan pemimpin-pemimpin pemerintahan, pengusaha dan para humanis. Anda akan membaca tentang keberhasilan dan prestasi. Anda juga akan belajar berapa kali para pemenang harus kalah dalam perjalanannya menuju kemenangan.

Saat membaca biografi, anda mungkin mendapat kesimpulan yang mengejutkan tentang betapa banyak kelebihan yang anda miliki. Anda mungkin akan menyimpulkan, "Hei, saya bisa melakukan hal ini." Anda bisa membuat hidup anda lebih berarti. Biografi membantu anda mencari jalan. Anda hanya perlu pergi ke perpustakaan, toko buku atau menjelajah internet.

Sumber : Internet

Berterima Kasihlah


Hidup tidak mungkin berjalan persis seperti yang anda inginkan. Anda akan mengalami saat-saat jatuh bangun dan menghadapi rintangan. Anda akan mempunyai kesempatan berlatih untuk tidak mengeluh dan sabar. Namun demikian karena anda berfokus kepada gambar yang lebih besar, maka anda akan dapat meletakkan kejadian-kejadian yang terjadi setiap hari dalam perspektif nya.

Bersyukurlah terhadap segala yang anda miliki. Hargai dan terima pujian. Dalam kerangka yang lebih luas, anda seyogyanya bersyukur atas kesehatan yang baik, pasangan yang sangat mendukung, profesi yang menguntungkan, kepatuhan, anak-anak yang sehat, pegawai yang sangat bagus, kemakmuran, keyakinan agama, teman-teman yang setia dan bahkan bersyukurlah atas kemenangan tim olahraga favorit anda. Bersyukurlah atas rahmat yang tentunya masih banyak lagi. Mengapa anda tidak menyempatkan diri menulis surat kepada orang yang telah membuat hidup anda berbeda dan berterima kasih kepada mereka?. Baik dia maupun anda akan merasakan manfaat dari hal tersebut.

Ketika anda bisa berterima kasih, maka anda bisa membantu orang lain untuk melakukan hal yang sama. Letakkan lilin anda di tempat dimana orang lain bisa memanfaatkannya untuk menyulut lilin mereka.

Sumber : internet

Persiapan menyambut Ramadhan


Apakah anda sudah siap menyambut Bulan Ramadhan? Mungkin banyak diantara kita akan menjawab, belum saatnya untuk menyambut bulan Ramadhan karena masih dua bulan lagi baru ketemu. Mungkin betul, tetapi setidak-tidaknya masing-masing kita seharusnya sudah punya aktivitas untuk mempersiapkan penyambutan ramadhan, sehingga pada saatnya nanti setelah menjelang ramadhan kita benar-benar siap untuk menyambutnya.

Mumpung masih jauh, kita mempunyai kesempatan untuk mempersiapkan penyambutan ramadhan dengan sebaik-baiknya. Hal-hal yang sangat penting dilakukan adalah :

Pertama; berdoa dengan sungguh-sungguh dengan penuh harap kepada Allah swt agar dipanjangkan umur dan dipertemukan dengan ramadhan yang akan datang. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan. (HR. Ahmad dan Tabrani).

Kedua; barangkali saat ini kita masih ada kendala kesehatan fisik, berusahalah dalam rentang waktu sebelum ramadhan datang, meningkatkan dan menjaga kesehatan fisik, karena bagaimanapun menjalankan ibadah-ibadah pada bulan ramadhan baik yang fardhu maupun yang sunah-sunah dengan sempurna membutuhkan ketahanan fisik yang kuat.

Ketiga; melakukan persiapan mental dan motivasi yang kuat dengan cara terus-menerus meningkatkan keimanan, sehingga ada dorongan yang kuat untuk meraih keutamaan-keutamaan yang ada didalam bulan ramadhan.

Keempat; meningkatkan ilmu pengetahuan yang terkait dengan pelaksanaan puasa ramadhan dan ibadah-ibadah lain yang akan dilakukan pada bulan tersebut, sehingga kita dapat melakukan peribadatan dengan baik dan khusuk. Dengan demikian akan lebih memudahkan kita untuk mendapatkan limpahan makna dan keutamaan-keutamaan yang ada pada bulan ramadhan.

Tentu saja kita semua akan memanfaatkan bulan ramadhan untuk mengapai amal sebanyak-banyaknya dan mencari rido Allah seikhlas-ikhlasnya. Disamping persiapan diatas, masing-masing kita mungkin punya kiat atau cara bagimana menyiasati sehingga ramahdan nantinya betul-betul maksimal kita jalani. Salah satu cara yang sering saya praktekkan adalah sering-sering membaca surat Al Qadr dalam shalat-shalat sunah menjelang ramadhan. Sungguh dahsyat surah ini dalam memotivasi kita beramal di bulan ramadhan.

1 Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan.
2 Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3 Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4 Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5 Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.


Saudaraku, peluang atau kesempatan baik yang akan kita lakukan, tentu akan dipersiapkan pula dengan sebaik-baiknya, itulah mujahadah kita, semoga Allah meridoinya.

Senin, 15 Juni 2009

Kasih Allah Kepada HambaNya


Cara Tuhan membalas kasih terhadap kekasih-Nya tidak seperti manusia, Kalau manusia membalas kasih terhadap kekasihnya diberi sesuatu yang menghiburkan atau menyukakan, Kalau berlaku disebalik itu, bukan membalas kasih namanya,

Berlainan sekali Tuhan terhadap kekasih-Nya, Memberi kasih sungguh aneh, tidak serupa dengan manusia, Tuhan memberi kasih terhadap cinta-Nya, disusah-susahkan-Nya dengan bermacam-macam penderitaan,

Kekasih-kekasih Tuhan ialah para Rasul dan Ambiya dan juga orang yang soleh dan bertaqwa sepanjang zaman, Kasih Tuhan terhadap mereka dimiskinkan, dibenci orang, disakitkan, dihalang perjuangannya dan diperangi, diburu oleh musuh-musuhnya,

Meraka dibuang dan terbuang di negeri orang di dalam kehidupan yang menyusahkan, mereka faham kasih Tuhan terhadap mereka, Kerana itulah mereka redha, mereka boleh sabar di dalam penderitaan, Bahkan rasa terhibur kerana Tuhannnya,

Kerana itulah Nabi pernah bersabda: "Bala yang paling dahsyat ditimpakan adalah kepada para Rasul dan Ambiya dan Auliya" Kemudian mereka selepas itu mengikut peringkat yang diberikan iman kepada mereka, Semakin tinggi iman mereka, semakin berat bala ditimpakan kepadanya, Kalau kurang iman mereka, kurang pula bala,

Bala yang ditimpa kepada orang beriman mengikut tinggi rendah imannya,Ada juga orang tidak beriman, fasik dan zalim, Diberatkan ujian kepada mereka itu adalah kutukan Tuhan kepada mereka, Yang saya ceritakan ini hanya orang beriman sahaja,

Kalau seorang Islam tidak pernah dibala atau balanya ringan sahaja janganlah bergembira, Jangan-jangan mereka sudah tidak ada perhatian lagi dari Tuhannya, Kerana itu takutlah dengan Tuhannya,

Kerana kasih Tuhan kepada hamba-Nya bukan macam manusia, Kasih Tuhan kepada hamba-Nya tersendiri caranya, Orang bertaqwa sahaja yang faham tentang Tuhannya.

Nukilan:Ust Hj Ashaari Muhammad

Setiap orang telah dijamin rezekinya


Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh mahfuz). [QS. 11:6]

Melalui ayat 11 surah Hud diatas, Allah menjamin bahwa setiap makhluk hidup telah tersedia rezekinya, apalagi manusia, makhluk termulia yang diciptakan Allah, tentu telah sempurna persediaan dan penyimpanannya. Banyak sedikitnya rezeki seseorang tentu saja berbeda-beda sebagaimana firmanNya :

Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. [QS 17:30]

Sebagai ilustrasi jaminan rezeki, dapat kita lihat pada cerita seekor cicak yang ditemukan seorang pemuda Jepang, di mana kaki cicak tersebut terpaku pada lantai kayu di ruang kosong antara tembok, di sebuah rumah khas Jepang. Setelah diamati ternyata pembuatan ruang itu telah berumur 10 tahun, berarti cicak itu telah terperangkap dan berada di sana selama waktu itu pula. Pemuda tersebut takjub dan penasaran bagaimana cicak itu bisa bertahan hidup dalam kondisi tak berdaya. Setelah mengadakan pengamatan beberapa waktu, dia melihat ada cicak lain yang membawakan makanan dengan mulutnya. Ini berarti pekerjaan itu telah dilakukan selama 10 tahun. Luar biasa.

Ilustrasi lain, suatu saat Dzun Nun al-Mishri melakukan perjalanan di hutan, diiringi seorang murid setianya. Mereka mendapati seekor burung yang tidak berdaya untuk terbang karena patah sayapnya. Selang beberapa saat kemudian datang burung lain membawakan makanan baginya. Maha Suci Allah yang telah menjamin rezeki setiap makhlukNya.

Rasulullah saw. bersabda, “Jika kamu bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, Dia memberimu rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Mereka berangkat pagi-pagi dengan perut lapar, dan pulang pada sore hari dengan perut kenyang,” (HR. Ahmad,dll).

Alkisah, suatu saat Ibrahim bin Adham ingin membuktikan bagaimana Allah menjamin rezeki setiap hambaNya. Untuk itu ia mengembara dan akhirnya menginap dalam gua tanpa perbekalan, bahkan mulutnya dikatup rapat-rapat. Beberapa waktu kemudian datang pengembara lain dan menemukan Ibrahim bin Adham dalam gua dalam keadaan lemah. Kemudian mereka memberi makan. Karena tidak ada respon dari Ibrahim bin Adham akhirnya mereka menyuapi setelah memaksa membuka mulutnya karena ia tidak mau membukanya. Setelah kejadian itu Ibrahim bin adham semakin yakin dengan ayat tsb.

Saudaraku, apapun kondisi yang dihadapi yakinlah bahwa Allah telah menjamin rezeki kita. Tentu saja kita harus berikhtiar dengan usaha yang maksimal karena nilai kita ada disana. Tidak perlu dirisaukan banyak-sedikitnya, karena takaran terbaik telah ditetapkan olehNya.

”Dan jikalau Allah melapangkan rezeki pada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi...” (Asy-Syura 42:27)

Jumat, 12 Juni 2009

Kedamaian hati adalah kedamaian sejati


Seorang Raja mengadakan sayembara dan akan memberi hadiah yang melimpah kepada siapa saja yang bisa melukis tentang kedamaian. Ada banyak seniman dan pelukis berusaha keras untuk memenagkan lomba tersebut. Sang Raja berkeliling melihat-lihat hasil karya mereka. Hanya ada dua buah lukisan yang benar-benar paling disukainya. Tapi, sang Raja harus memilih satu diantara keduanya.

Lukisan pertama menggambarkan sebuah telaga yang tenang.

Permukaan telaga yang itu bagaikan cermin sempurna yang mematulkan kedamaian gunung-gunung yang tenang menjulang mengitarinya. Di atasnya terpampang langit biru dengan awan putih berarak-arak. Semua yang mandang lukisan ini akan berpendapat, inilah lukisan terbaik mengenai kedamaian.

Lukisan kedua menggambarkan pegunungan juga. Namun tampak kasar dan gundul.

Di atasnya terlukis langit yang gelap dan merah menandakan turunnya hujan badai, sedangkan tampak kilat menyambar-nyambar liar. Disisi gunung ada air terjun deras yang berbuih-buih, sama sekali tidak menampakkan ketenangan dan kedamaian. Tapi, sang raja melihat sesuatu yang menarik, Di balik air terjun itu tumbuh semak-semak kecil diatas sela-sela batu. Didalam semak-semak itu seekor induk burung pipit meletakkan sarangnya.

Jadi,ditengah-tengah riuh rendahnya air terjun, seekor induk Pipit sedang mengerami telurnya dengan damai. Benar-benar damai.

Lukisan manakah yang memenangkan lomba?
Sang Raja memilih lukisan nomor dua.

Tahukah Anda mengapa?
karena jawab sang Raja,
"Kedamaian bukan berarti Anda harus berada di tempat yang tanpa keributan, kesulitan atau pekerjaan yang keras dan sibuk. Kedamaian adalah hati yang tenang dan damai, meski Anda berada di tengah-tengah keributan luar biasa."

"Kedamaian hati adalah kedamaian sejati."

Adakah kebetulan


Kebetulan, adalah suatu kejadian atau peristiwa yang dialami seseorang yang terjadi secara tidak sengaja dan tanpa direncanakan sebelumnya. Kalau kebetulan kita pahami seperti ini, maka kebanyakan peristiwa yang kita alami sehari-hari atau sepanjang hayat kita adalah kebetulan. Kita lahir, jelas bagi kita tidak terduga dan tanpa kita rencanakan. Bertemu pasangan juga demikian, bahkan mati pun nantinya kita tidak tahu. Mungkin kebetulan besok, kebetulan di rumah sakit, dan seterusnya.

Respon kita terhadap kejadian yang tidak terduga itulah yang melahirkan kebetulan, tetapi kejadian itu sendiri adalah sempurna atas skenario dari Allah Swt.

Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), (QS. 2:255).

Peristiwa-peristiwa yang kita alami, yang menyenangkan atau menyusahkan, meskipun semua telah tercatat dalam skenario Allah (di lauh mahfuzh), sebagian tersusun atau terjadi sesuai dengan respons kita terhadap ketentuan-ketentuan Allah swt. Sesuai dengan firmanNya, sbb.

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, (QS. 17:7)

Ketika anda membaca artikel ini, bukan kebetulan meskipun sebelumnya tidak berminat membacanya. Merasa tercerahkan setelah membacanya, atau anda mungkin membuangnya ke tempat sampah, atau diberikan kepada orang lain juga bukan kebetulan, semua juga ada catatannya dan anda akan melihatnya nanti di kehidupan akhirat.

Ada kejadian-kejadian luar biasa yang kita alami, untung besar dari usaha kecil-kecilan misalnya, atau kena PHK kemudian isteri minta cerai, kematian beberapa anggota keluarga sekaligus, atau kejadian lain yang sebelumnya sama sekali tidak terbayang akan kita alami. Kejadian seperti ini sudah ada catatannya. Apakah disebabkan karena kesalahan kita atau memang itulah qadar yang harus kita alami, tetapi skenario penyelesaiannya juga telah disiapkan oleh Allah, tinggal kita bagaimana menjalaninya.

dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (lauh mahfuzh ). (QS.6:59)

Semua kejadian yang kita alami mencerminkan kesempurnaan kasih sayang Allah kepada kita, dan semuanya demi untuk kebaikan kita apabila kita dapat sikapi dengan benar. Tidak ada yang kebetulan. Itulah jalan yang harus kita lalui, tidak perlu mengeluh, tidak perlu berkecil hati, tidak perlu mencari kambing hitam. Bulatkan tekad, kumpulkan energi dan jalankan skenario Allah sesuai dengan tuntunanNya.

Saudaraku, kalau kita mampu memaknai semua kejadian seperti diatas, maka tidak ada alasan untuk tidak merasa bahagia, dalam situasi dan kondisi apapun yang kita hadapi. Utopia (hanya khayalan), mungkinkah? Insya Allah mungkin !!!

BELAJAR DARI KELEDAI


Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur.Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam,semetara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun, jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Berilah lebih banyak
5. Berharaplah lebih sedikit
6. Tersenyumlah

Seseorang telah mengirimkan hal ini untuk kupikirkan,maka aku meneruskannya kepadamu dengan maksud yang sama.
Faidza azamta fa tawakal'alallah....

Sincerely yours,
Wassalamu'alaikum wr wb
Agus S. Djamil