************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Sabtu, 31 Juli 2010

Bulan bertabur pahala


Rasulullah saw. bersabda: "Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan perbuatan baik pada bulan Ramadhan, sama seperti menunaikan suatu kewajiban (fardlu) pada bulan yang lain. Siapa saja yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadlan, sama dengan orang yang mengerjakannya 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain". (Imam Ibnu Khuzaimah)

Semua ummat islam tahu bahwa bulan ramadhan adalah bulan bertabur pahala, tetapi tidak semua dapat memanfaatkan kesempatan tersebut. Ada yang ragu-ragu dengan janji Allah dan rasulNya. Ada yang lebih memilih kesibukan dunia yang pahalanya lebih nyata dan dapat dinikmati secepatnya. Ada yang berpendapat bahwa nanti setelah tua, mendekati ajal baru memanfaatkan kesempatan tsb, dan banyak lagi alasan yang lain. Marilah kita ambil beberapa ibadah berpahala besar & mudah dikerjakan.

"Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf. " (HR. At-Tirmidzi, katanya: hadits hasan shahih).

Pahala Huruf = 10 x 70 = 700. Kalau setiap baris = 35 huruf dan setiap halaman 15 baris. Maka pahala yang didapat per halaman = 35 x 15 x 700 = 367.500 kebajikan/pahala.

Nabi SAW: “Barang siapa mengucapkan (zikir): dalam sehari seratus kali, maka itu sama dengan pahala sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan untuknya dan dihapus seratus dosanya. Juga menjadi pelindungnya dari setan pada hari itu sampai sore dan tidak ada satupun yang lebih utama dari amalannya kecuali seorang yang beamal dengan amalan yang lebih banyak dari hal itu.” [Hadits riwayat Al Bukhori]. Berarti Zikir 100 kali dalam bulan ramadhan = 10 x 70 = membebaskan 700 budak

Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Aisyah : “dua raka’at fajar (shalat sunnah sebelum Subuh) lebih baik dari dunia seisinya.” (HR Muslim)

Dalam bulan ramadhan nilainya bisa lebih besar dari 70 dunia dan isinya, lalu kalau ditambah dengan shalat fardu (nilainya 70 sunnah) dan shalat sunnah yang lain (katakanlah ½ pahala sunnah subuh) selama bulan ramadhan bisa diatas ratusan ribu nilai dunia dan isinya.

(Sunnah subuh = 30x70) + (fardhu = 5x70x30x70) + (Shalat sunnah lain = 20x30x(1/2x70)) = 2100 + 735.000 + 21.000 = 758.100


Nabi bersabda "Seutama-utamanya sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan" (HR. Tirmidzi ). Setiap sedekah mendapat ganjaran bisa sampai 700 kali, sehingga dalam bulan ramadhan adalah 70 x 700 = 49.000. kelipatan bisa sampai 49.000 atau lebih.

Lalu berapa pahala yang dapat diperoleh pada malam lailtul qadr, yang perkaliannya 30.000 kali:
Mengaji 1 halaman = 525 x 30.000 = 15.750.000. 1 Juz = 525 x 20 x 30.000 = 315.000.000. Pahala
Shalat sunnah 2 rakaat = ½ x 30.000 = 15.000. 10 rakaat = 10 x ½ x 30.000 = 150.000 dunia/isinya.
Zikir 100 kali = 10 x 30.000 = 300.000, 1000 kali = 10 x 10 x 30.000 = 3.000.000 budak dibebaskan.
Sedekah 1000 = 1000 x 700 x 30.000 = 21 milyar, sedekah 10.000 = 10000 x 700 x 30000 = 210 m.

Saudaraku, janganlah ragu dalam memburuh pahala asal semata-mata kita menburunya kepada Allah. Kalau mendekat kepada Allah sehasta, Ia datang sedepa, kalau kita datang kepadaNya dengan jalan, Ia akan datang kepada kita dengan berlari. Dan di dalam Alquran Alah berkali-kali menjanjikan pahala yang besar kepada orang mukmin yang beramal saleh.

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. [QS.4:40].

Maka isilah ramadhan dengan ikhlas dan amal yang banyak.


Jumat, 23 Juli 2010

Indahnya ketertiban

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kalian." [QS. 4 : 59]

Sebagian besar kita sudah sering mendengar orang berbicara tentang ketertiban dan keamanan di negara-negara maju, misalnya, Singapura, Selandia Baru, Austria, dsb. Pangkal dari segala keadaan ini karena masyarakatnya taat kepada ketentuan dan peraturan yang digunakan di masing-masing negara tsb. Ketaatan itu bisa muncul karena adanya kesadaran dari masyarakatnya atau karena takut terkena denda atau hukuman apabila melanggar peraturan yang ada.

Bagaimana dengan di negara kita, Indonesia. Tentunya kita semua sudah tahu keadaannya. Tentu saja kita malu apabila dibandingkan dengan negara-negara tsb diatas. Sayangnya kita tidak malu terlibat dalam pelanggaran dari ketertiban dan peraturan yang ditetapkan di negara sendiri. Suatu ironi, karena kita adalah mayoritas muslim, bukankah Rasulullah saw. telah bersabda,
"Mendengar dan taat diwajibkan kepada orang Muslim dalam apa yang ia sukai dan benci, selagi ia tidak disuruh bermaksiat. Jika ia disuruh bermaksiat, ia tidak wajib mendengar dan taat." (Muttafaq Alaih).

Mari kita ambil contoh sederhana, ketertiban dalam berlalu lintas. Kalau kita mengamati, sejak keluar dari rumah sampai tiba di kantor, tidak terhenti kita melihat pelanggaran lalu lintas. Mulai dari salah jalur, menyilang tanpa lampu sein, menerobos lampu lalu lintas, klakson seenaknya, dst. Coba perhatikan pak Haji yang sedang berboncengan dengan bu hajjah dengan busana muslim menerobos lampu merah di perempatan, lalu bagaimana dengan yang lainnya (yang bukan haji).

Suatu ketentuan dibuat untuk kepentingan bersama, termasuk misalnya peraturan berlalu lintas. Melanggar peraturan berarti melanggar kepentingan bersama, berarti mencederai kepentingan orang lain, berarti suatu perbutan yang tidak baik yang dapat menimbulkan dosa. Sehingga konsekwensi logis dari pelanggaran lalu lintas adalah perbuatan dosa.

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…” [QS. 16: 90].

Saudaraku, lihatlah ketaatan terhadap peraturan akan menciptakan ketertiban, keserasian dan keindahan, siapapun yang melakukannya. Kepatuhan akan peraturan adalah kebebasan dari rasa benar sendiri, keangkuhan, kesombongan, dan belenggu ego dan hawa nafsu.

Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya ketaatan itu pada kebaikan." (Muttafaq Alaih).

Saudaraku, kita kagum dan respek terhadap negara-negara barat yang dapat menciptakan keteraturan dan ketertiban apapun alasan mereka dibalik ketaatan itu dan kita lebih kagum lagi kalau sebuah negara muslim atau seorang individu muslim dapat melakukan ketaatan demikian karena merupakan ibadah kepada Allah Swt.
“Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu!” (HR. Muslim )

My Facebook 13 Mei 22 Juli 2010


Pencapaian hasil atau goal adalah penting, tetapi lebih penting usaha atau kerja keras yang kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut, karena amal saleh tercipta melalui usaha/kerja terssbut, sedangkan hasil belum tentu menjadi amal saleh kalau tidak digunakan dengan benar. Oleh karenanya, apapun usaha dan kerja yang... dilaksanakan, lakukanlah dengan ikhlas dan motivasi yang tinggi...

22 juli 2010

Inilah gambar Ground Zero mosque, Ney York yang diusulkan yang akan dibangun dekat reruntuhan Twin Tower. Dimana tempat yang suci dapat digunakan sebagai tempat shalat, tetapi setelah menjadi lokasi Mesjid maka kemuliaannya bertambah-tambah. Mesjid adalah tempat termulia di bumi, sehingga dimana saja di bangun mesjid, ...tanah dan segala makhluk yang betempat tinggal disana akan bersyukur, keculai sebagian manusia yang menoloknya

15 Juli jam 22:25

Saudaraku, apakah setiap shalat (fardhu) kita sudah didahului dengan azan. Kalau belum, entah di pegunungan, di tengah perjalanan, atau dimanapun, karena; " barangsiapa yang mendengar suara adzan, baik jin atau manusia dan lain-lainnya, semuanya akan menjadi saksi di hari kiamat nanti. Begutilah kudengar dari Rasulullah saw." (HR: Bukhari)

07 Juni jam 21:43

Sebagai muslim pencinta Rasulullah, tentunya kita senantiasa berusaha untuk bersalawat kepadanya. Selain karena memang perintah Allah Swt. juga karena ini memperoleh syafaat dari beliau kelak di yaumul akhirat. Alangkah enaknya kalau ada juga yang bershalawat kepada kita..... ternyata ada dan tidak tanggung-tanggung, y...ang bershalawat adalah para malaikat. Simaklah hadist berikut : "Para malaikat bershalawat untuk seseorang di antara kalian selama berada di tempat shalatnya (di masjid). Mereka berdoa: 'Ya Allah, rahmatilah dia. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, terimalah tobatnya.' yakni selama ia tidak melakukan hal-hal yang mengganggu orang lain dan belum berhadast." (HR. Bukhari-Muslim)

03 Juni jam 22:37

Tempat selebar hasta atau selebar telapak kaki di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya (MuttafaqAlaih), pada hadist sebelumnya, "Barangsiapa pergi ke masjid baik pagi atau sore hari, maka Allah akan menyediakan satu tempat tingal di surga setiap
kali dia pergi.” (MuttafaqAlaih)... Alangkah banyaknya dunia-dun......ia yang kita abaikan setiap pagi dan petang.

21 Mei jam 22:23

Saudaraku, mungkin kehidupan kita didunia banyak dilalui dalam kegelapan kebahagiaan, kegelapan rezeki, dan kegelapan-kegelapan lainnya. Apakah kegelapan-kegelapan ini kita pelihara sampai menutup mata?.. tentunya tidak. Marilah saya ... " sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan menuju mesjid dalam keg...elapan bahwa mereka kelak pada hari kiamat akan mendapat cahaya yang sempurna." (HR. Abu Dawud)

13 Mei jam 22:30 •

Sumber kekuatan


“Barang siapa berpegang teguh dengan (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. [QS. 3 : 101].

Barangkali anda tersinggung atau bahkan murka kalau ada orang mengatakan bahwa anda adalah penakut dan pengecut. Tetapi cobalah telisik kedalam diri sendiri. Memang anda mempunyai keberanian, tetapi keberanian itu tidak berdiri sendiri, ia muncul karena ada sesuatu yang menyebabkan anda berani, sebagai sandaran, bukan murni dari diri sendiri.

Ketika anda bepergian ke luar negeri, ada keberanian karena ada uang untuk beli tiket, menuju ke suatu daerah yang asing, berani karena punya pengetahuan daerah tersebut, tampil dalam forum, berani karena punya kemampuan bicara dan bahasa. Tidak takut diculik karena pemerintahan setempat menjamin keamanan. dst. Lihatlah semua bersandar kepada sesuatu diluar dirinya sehingga punya kekuatan dan keberanian.

Presiden bersandar kepada mayoritas pemilih, Partai bersandar kepada jumlah kursi, Menteri bersandar kepada presiden, Para direktur bersandar kepada Menteri, Dr., professor, para dosen bersandar kepada ilmunya, buruh bersandar kepada majikan, artis bersandar kepada bentuk fisiknya, pesulap bersandar kepada tipu dayanya. Semua sandaran ini sifatnya sementara sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

Ketika semua sandaran itu tiada maka ybs. pun tidak punya pengaruh dan kekuatan lagi. Lihatlah ketika tidur, dimana sandaran itu semua lepas, tidak berdaya sehingga, maaf, dikencingi cicak saja tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu bagaimana kalau sudah mati, dimana sandaran-sandaran tidak ada lagi. Maka benarlah Firman Allah :

… dan manusia dijadikan bersifat lemah. [QS. 4:28]

“La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).”

Hanya satu sandaran yang bisa memberi jaminan kekuatan yang langgeng yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah Swt.

Saudaraku, tiada halangan bagi kita untuk segera berpegang teguh kepada sandaran yang paling kuat yaitu berserah diri kepada Allah, tidak perlu menunggu kehilangan harapan kepada sandaran-sandaran yang lain. Ketika kekuatan telah kita raih dengan berpegang teguh kepada sumber kekuatan yaitu Allah Swt., maka kekuatan-kekuatan yang lain otomatis datang dengan sendirinya.

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. [QS. 30.54]

Saudaraku, bilamana saat ini merasa kuat bukan karena kedekatan kepada Allah, maka siap-siaplah untuk menderita karena sumber kekuatan yang lain itu satu persatu akan sirna meninggalkan anda, karena begitulah hukum alam (sunnatullah).

Kamis, 15 Juli 2010

My Facebook 28 Juni to 15 Juli 2010




Hari ini ada berita yang agak kontras tetapi mengandung pelajaran yang sangat tinggi. Yang pertama;

Daniel Streich, Islamnya Pencetus Larangan Menara Masjid di Swiss

...dan kedua; jawara sebagai pemilik payudara terbesar di duniaTak Syukur Ciptaan Tuhan, Dada Besarnya Malah Bermasalah. Hati-hati thdp kebencian bs menjadi cinta. Hati-hati menjadi top one, bs jadi malapetaka.

15 Juli jam 21:40

Manusia umumnya suka yang dahsyat, hebat, kuar biasa, bahkan dengan imbuhan mukjizat. Maka jadi jargon pemasaran yang sering digunakan. Termasuk buku-buku agama dan pelatihan-pelatihan spritual. Apakah jalan yang bombastis seperti ini merupakan cara terbaik atau sekedar pemasaran? Bukankah jalan yang sederhana yang leb...ih bersih dari pretensi-pretensi yang lain. wallahu alam.

10 Juli jam 5:18

Sama dengan para petani yang selalu punya harapan-harapan bergelora, selama mereka masih dapat menanam bibit-bibit tanam baru, demikian pula ahli zikir senantiasa menyenandungkan zikir dari saat ke saat karena harapan cinta yang mendalam kepada Sang Khalik. Bedanya yang pertama harapan mereka sering tak tercapai, sedangkan yang kedua pasti terbalas.

30 Juni jam 4:30

Saudaraku, hati-hatilah ketika anda menerima kenikmatan dunia. Ingatlah bahwa kenikmatan itu hanya seper milyar, mungkin lebih kecil, dari kenikmatan akhirat. Apabila kenikmatan dunia itu mengganggu anda untuk mempersiapkan kenikmatan akhirat.

29 Juni jam 5:01

Bagi pemakai kendaraan bermotor, tahulah bahwa para biker di Jakarta rada menjengkelkan dan kurang disiplin bahkan banyak yg sengaja melanggar aturan LL. Ada pengalaman kecil, suatu siang sedang jalan backpack saya terbuka lalu diingatkan biker yg lain. Kejadian yg lain, standar samping tidak dirapikan, dlm kecepatan y...g cukup tinggi, ldiberi tahu biker yg lain. Alhamdulillah. Sepele tetapi sangat mengesankan...

28 Juni jam 20:15

Sabtu, 10 Juli 2010

Berdoalah terus

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” [QS. 40 : 60]

Berdoalah terus dengan tidak merasa capek dan bosan bagaimanapun keadaan anda saat ini. Doa bukan karena keperluan tetapi doa adalah kebutuhan. Ketika anda berhenti berdoa berarti ada kebutuhan yang tidak terpenuhi. Keperluan tidak selamanya perlu tetapi kebutuhan selalu diperlukan, hanya saja kita kadang-kadang tidak menyadarinya.

Berdoalah terus karena doa adalah inti dari ibadah. Kalau anda dalam keadaan lapang maka ia adalah tanda kesyukuran, kalau dalam keadaan terpuruk ia adalah tanda kesabaran. Makin banyak anda berdoa, menunjukkan jauh dari sifat yang sombong. Makin banyak berdoa menambah kekuatan pribadi, karena Nabi saw: berujar "Doa adalah senjata seorang mukmin." (HR. al-Hakim)

Berdoalah terus karena selama dalam keadaan berdoa anda tersambung dengan Allah, sehingga sangat kecil kemungkinan melakukan perbuatan yang tidak diridhoiNya. Dengan berdoa anda memasang prasangka yang baik terhadap Allah dan menciptakan harapan baru yang positif. Apa yang anda bayangkan terhadap Allah, itulah yang akan anda terima.

“Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Sesungguhnya Aku akan bertindak sesuai dengan persangkaan hamba-Ku dan Aku akan senantiasa bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku” (HR. Bukhari-Muslim)

Berdoalah terus, karena ia akan menuntun anda untuk bergerak dan berusaha sesuai apa yang diminta, kalau berdoa ingin naik Haji, anda akan berusaha mencari jalan, kalau anda bercita-cita jadi sarjana, anda pasti belajar sungguh-sungguh, kalau anda minta surga, anda akan memperbaiki ibadah dan perilaku di dunia ini, dst. Maka jangan berhenti untuk minta terus apa saja kepada Yang Maha Punya.

Berdoalah dan jangan membayangkan bahwa doa yang dipinta tidak dikabulkan, yakinlah dengan firman Allah diatas, Dia yang lebih mengetahui kebutuhan kita daripada kita sendiri oleh karena itu pengabulan doa biarlah menjadi urusan Allah, doa bisa dalam bentuk :

1. Dikabulkan Segera
2. Dikabulkan tetapi ditunda waktunya, bisa di dunia atau di akhirat
3. Dikabulkan dalam bentuk lain dari yang diminta
4. Dikabulkan dengan pengampunan dosa
5. Dikabulkan dengan penghindaran dari musibah
6. Dikabulkan sebagai amal saleh diterima di surga

Saudaraku, perbanyaklah berdoa karena makin banyak yang diminta makin banyak yang diperoleh, jangan ragu. Orang-orang kafir dan musyrikin saja doanya dikabulkan, lalu bagaimana mungkin orang yang beriman tidak dikabulkan doanya.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, .. [QS. 2:186]


Bakal catatan sejarah



Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun". [QS. 18:49]

Apa yang anda pikirkan atau lakukan saat ini adalah menjadi sejarah pribadi anda sesudahnya yang tidak pernah dapat dihapus lagi. Anda punya kebebasan mutlak untuk memilah dan menentukan apakah itu sesuatu yang berguna dan baik atau perbuatan sia-sia atau membahayakan. Rangkaian keputusan dan perbuatan itulah yang menjadi sejarah perjalanan Anda, dan secara sempurna tercatat dalam buku catatan amal setiap orang.

Tidak saja yang besar yang kecil semua tercatat. Ketika anda menanda tangani kwitansi pemberian sumbangan atau perbuatan baik lainnya, demikian pula halnya dengan kecurangan dan segala perbuatan buruk lainnya, kejadiannya akan terekam dan tak mungkin kita dapat mengingkarinya. Bagaimana mungkin kita dapat menyangkalnya bilamana setiap perbuatan tercatat dengan sempurna secara detail. Ada waktu detiknya, menitnya, jamnya, harinya dst. Ada tempatnya, di kantor, di rumah, diatas meja, di lapangan. Ada situasi lingkungan, penerangan menggunakan lampu berapa watt, derajat temperatur ruangan, orang yang hadir, menggunakan baju warna apa, merek sepatu. Ada Suasana hati pada saat melakukan, senang, terpaksa, ingin dipuji, pamer dst. Maka,
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu." [QS. 17:14]

Sangat jelas peta perjalanan, yang masing-masing kita ciptakan di dunia ini dan itulah yang akan kita tempati di akhirat nanti. Sekarang saatnya untuk mengisi dan mengembangkan istana kita di sana. Mau dihiasi dengan segala macam keindahan dan kemagahan atau dibiarkan dihiasi dan dikembangkan oleh setan dan hafsu jahat, terserah kepada masing-masing diri sendiri, Tuhan memberi kebebasan untuk melakukannya, hanya saja hanya ada satu jalan keluar yaitu maut yang tidak melupakan seorangpun.
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. [QS. 58:6]

Saudaraku, di dunia ini terlalu banyak waktu yang digunakan untuk menutupi atau menghindari kelakuan yang tidak benar yang pernah kita lakukan. Hal ini berarti kita membuang waktu ke masa yang lalu yang tidak berguna. Gunakanlah waktu dengan aktivitas yang berguna untuk masa yang akan datang, kalau masa lalu ada kesalahan dan dosa mohon maaf atau minta ampunlah, kemudian fokus bekerja keras untuk mengisi bakal catatan sejarah dengan yang baik-baik.
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. [QS. 84:6]



Kamis, 01 Juli 2010

Berapa harga dunia



Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah. [QS. 31:33]

Rasulullah saw. bersabda, “Andaikan dunia itu senilai dengan sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir walaupun seteguk air dari dunia.” (HR. Tirmidzi)

Jabir bin Abdullah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berjalan melewati pasar sementara orang-orang berjalan di kanan kiri beliau. Beliau melewati seekor anak kambing yang telinganya kecil dan sudah menjadi bangkai. Beliau lalu mengangkatnya dan memegang telinganya, seraya bersabda : "Siapa diantara kalian yang mau membeli ini dengan satu dirham (saja)?". Mereka menjawab, "Kami tidak mau membelinya dengan apapun. Apa yang kami bisa perbuat dengannya?" Kemudian beliau SAW bertanya, "Apakah kamu suka ia menjadi milikmu?". Mereka menjawab, "Demi Allah, seandainya ia hidup ia adalah aib (cacat), ia bertelinga kecil, apalagi setelah ia menjadi bangkai?". Maka beliau SAW bersabda, "Demi Allah, dunia ini lebih hina bagi Allah daripada bangkai ini dalam pandangan kalian." (HR Muslim).

Itulah harga dunia apabila dilihat dari segi kekayaan, ketenaran, popularitas dan prestasi

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. [QS.103:1-3]

Allah Swt. berkali-kali bersumpah dengan waktu, ini berarti bahwa waktu di dunia ini lebih berharga daripada harta kekayaan. Bagaimana kita mengukur nilai waktu tersebut. Untuk menilainya tentu saja harus dikaitkan dengan aktivitas kerja atau amal saleh. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan shalat sunnah fajar, katakanlah 5 menit, kemudian berapa nilai dari shalat tsb. Aisyah RA meriwayatkan dari Nabi SAW, Beliau bersabda : "Dua rakaat (sebelum) fajar (shalat subuh) lebih baik (nilainya) dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Dengan demikian, 5 menit melakukan amal saleh, nilainya dapat melebihi dunia dan isinya. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa nilai bekerja, berusaha, atau berkreasi lebih besar daripada hasil yang dicapai dari pekerjaan tsb seberapapun hasilnya. Pencapaian hanyalah bonus tetapi yang utama adalah bekerja, beraktivitas atau beramal saleh.

Saudaraku, dengan nilai waktu yang demikian tinggi, maka tidak ada alasan bagi seorang mukmin untuk bermalas-malasan, karena dengan pemanfaatan waktu melalui amal saleh inilah maka dunia tidak lagi dinilai sama dengan sayap nyamuk dan bangkai kambing.

“..Dan bekerjalah, Wahai Keluarga Daud, sebagai (ungkapan) syukur” (QS 34:14)

Saudaraku, boleh jadi pencari kayu bakar di hutan yang bekerja keras lebih mulia daripada milyuner yang hanya ongkang kaki memenuhi kebutuhan keluarganya dengan serba mudah.