************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Sabtu, 22 November 2008

Berkaca diri


Pernahkah anda melihat saudara kita yang memiliki ketidaksempurnaan fisik, sehingga kalau shalat perlu perjuangan khusus? Lihatlah, dia dapat melakukan shalat-shalat sunnah dan ibadah sunnah lain dengan tekun dan istiqomah.

Wahai manusia! Sesungguhnya engkau mesti bekerja keras dengan bersungguh-sungguh menuju kepada Tuhanmu yang engkau akan menemui-Nya. (QS. 84:6)

Pernahkah anda melihat saudara kita yang serba kekurangan dalam harta benda, sehingga kebutuhan sehari-hari saja masih dibawah standar kesehatan? Perhatikanlah, dalam kesehariannya masih dapat merogoh recehan dari sakunya, memberikan kepada orang lain yang dia anggap membutuhkan bantuannya, mesikpun tidak seberapa jumlahnya.

Rasulullah SAW bersabda ‘Sesungguhnya bagi tiap-tiap umat itu ada ujian dan ujian bagi umatku ialah harta’ ( HR. Al-Tirmizi)

Pernahkah anda melihat saudara Kita yang secara akademik tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk memberi tausyah atau pencarahan spiritual? Simaklah, dia keluarkan apa yang ada dalam hatinya dengan semangat dan cinta, sehingga yang mendengar juga dapat menerima dengan hati yang lapang.

Ibnu Mas’ud, meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda; ‘Tiap orang yang diberi oleh Allah ilmu agama, lalu disembunyikannya, maka Allah mengendalikan mulutnya pada hari kiamat dengan kendali dari api neraka’(HR. Al-Tabrani )

Saudaraku, kita semua punya potensi, yang betapapun kecilnya, dapat kita eksplorasi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan kepada orang lain. Munculkanlah potensi itu, galilah dengan tekun dan tak kenal putus asa, suatu saat nanti ia akan mekar, matang dan siap digunakan. Ini adalah karunia Allah yang harus disyukuri. Kecil dalam ukuran manusia, tetapi dengan keikhlasan dan iman semata boleh jadi sangat besar di sisi Allah.

Bagi mereka yang kondisinya bertolak belakang secara fisik dengan saudara-saudara kita seperti diatas, keadaan ini dapat dijadikan cermin diri, apakah kita sudah lebih tekun dibandingkan dengan ketekunan mereka.Kalau demikian halnya bolehlah kita mengucapkan Alhamdulillah, tetapi apabila hanya sebanding dengan mereka, atau bahkan lebih sedikit, maka saatnya untuk evaluasi dan perbaikan diri. Apakah kita tidak malu kepada Allah kalau amal dan perbuatan kita sama dengan orang yang berkurangan sementara kita diberikan kelebihan dari Allah.

Saudaraku, menunaikan kewajiban dalam kondisi yang serba kekurangan nilai bobotnya jauh labih tinggi dibandingkan dengan melakukan dalam kondisi yang lapang, tentu saja selain keikhlasan. Oleh karena itu dalam kondisi lebih lapang, kualitas dan kwantitas ibadahnya harus lebih ditingkatkan lagi, kalau kita menginginkan nilai yang sama.

Saudaraku, jangan terlena dengan kelebihan, tetapi perteballah iman dengan kelebihan tsb.

Tidak ada komentar: