Kalau anda tidak sempat bertasbih hari ini, menyesallah.
Kalau anda tidak sempat beristighfar hari ini, menyesallah.
Kalau anda tidak sempat menyapa teman hari ini, menyesallah.
Kalau anda tidak sempat berbagi ilmu dan informasi hari ini, menyesallah.
Kalau anda tidak sempat menyesali kebiasaan buruk sehari-hari, menyesallah.
Rasulullah SAW telah bersabda: “Setiap orang yang telah mati pasti akan menyesal. Sahabat bertanya, “Mengapa dia menyesal wahai Rasulallah?” Rasulullah menjawab, “Jika dia orang yang beramal baik, akan menyesal mengapa tidak menambah amal kebaikannya (sewaktu hidup di dunia). Jika dia orang yang beramal jelek, akan menyesal mengapa tidak bertaubat dan memperbaiki amal jeleknya (sewaktu hidup di dunia). [HR. Tirmidzi dan Baihaqi]
Sebenarnya bagi orang bijaksana tidak perlu menunggu ajal merenggut untuk melakukan penyesalan. Dalam perjalanan panjang yang telah dilaluinya, banyak pengalaman atau kejadian yang dilewati yang harus disesalinya; kenapa ketika muda tidak bekerja keras, kenapa ketika orang tua masih ada suka melawan, kenapa ketika menjadi pemimpin berlaku sewenang-wenang, kenapa ketika melewati persimpangan belok kiri, dst.. dst.
Saudaraku, dihadapan kita, bagaimanapun kondisi dan posisi kita, terbentang ladang luas yang sangat subur dan juga telah tersedia benih unggul. Tugas kita hanyalah mencangkul dan menanam bibit unggul pada ladang yang subur tersebut, panennya, tidak ada keraguan akan memberikan hasil yang berlimpah. Makin banyak yang ditanam makin banyak panen yang dihasilkan. Seberapapun yang ditanam, setelah panen selalu ada penyesalan kenapa sebelumnya tidak menanam lebih banyak lagi
Ladang amal saleh sangat beragam, dapat dikerjakan siapapun. Silakan pilih sendiri atau mau diambil semua juga bisa; zikir, istighfar, tadarus, doa, senyum, sedekah, nasehat, sabar, maaf, syukur, angkut barang, menutup aib orang lain, kewajiban fardhu, dsb. dapat dikerjakan. Musim tanam tidak mengenal waktu tertentu, biaya disesuaikan dengan kemampuan. Apa lagi, rasanya tidak ada alasan untuk tidak mengerjakannya. Sekarang juga. Jangan tunggu setelah ajal datang menjemput.
Saudaraku, kita sering merasa tidak punya waktu karena tumpukan pekerjaan yang tidak ada habis-habisnya, hasilnya hidup kita juga tidak beranjak dari kehidupan yang biasa; berkeluh kesah, tidak tenang, serakah, individualistis, tidak pernah puas. Sekarang saatnya kita rubah menjadi kekurangan waktu karena tumpukan amal saleh yang tidak henti-hentinya kita lakukan. Jaminan Allah atas kehidupan dunia kita akan berubah menjadi lebih damai dan bermakna, dan diakhirat menyesal tidak seperti penyesalan orang-orang kafir.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. [QS. 13 : 28-29]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar