************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Senin, 04 Juli 2011

Survive



Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". [QS. 41:30]

Survive atau bertahan boleh jadi dianggap suatu kelemahan di dalam mengelola persoalan-persoalan kehidupan yang dijalani, dibandingkan dengan istilah yang lain yaitu offensive atau serang sampai mencapai tujuan tertentu. Didalam kenyataannya kedua-duanya selalu berganti-ganti digunakan tergantung situasi yang dihadapi dan kondisi serta kesiapan kita menghadapi kondisi tersebut.


Sesungguhnya kami tidak akan melakukan korupsi, walaupun korupsi itu enak dan telah menjadi budaya bangsa. Sesungguhnya kami tidak akan melanggar peraturan lalu lintas, meskipun kadang-kadang diteriaki dan di-klakson pengendara yang lain. Sesungguhnya kami tidak akan melakukan nyontek ketika ujian, meskipun dikatakan ketinggalan jaman dan tidak disukai peserta yang lain. Itulah beberapa contoh orang-orang yang hebat mau tetap kokoh mempertahan kebenaran dan kejujuran di tengah orang-orang yang menyerah dan terseret kegilaan jaman.

Rasulullah bersabda “Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba’).” (HR. Muslim)

Bertahan dalam pola kehidupan sehari-hari yang wajar adalah bagian penting dari implementasi keislaman seseorang. Apabila kemampuan financial kita hanya bisa beli motor tidak usah dipaksakan beli mobil, kalau mampunya rumah type RS 36 jangan paksakan beli type RS 70, kalau mampunya liburan di Puncak jangan paksakan di Singapura, dst. Apa yang terjadi apabila melampaui penghasilan, tentu bidang lain akan diabaikan atau mencari cara lain yang tidak halal. Bertahan dari godaan kemewahan yang sesungguhnya tidak prinsip adalah cara terbaik untuk mempertahankan kebahagiaan.

Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. [QS. 17:29]

Saudaraku, dalam rentetan catatan sejarah orang-orang besar yang sukses dalam hidupnya, orang-orang yang dapat menikmati hidup dengan bahagia, orang-orang yang menjadi tauladan bagi jutaan orang lain, semuanya adalah orang-orang yang sabar dan bertahan dalam mematuhi aturan-aturan hidup masyarakatnya dan tentu saja taat kepada Sang Maha Pencipta. Kalau ada orang lain berhasil dengan cara lain, keberhasilannya hanya sementara, sebelum pensiun akan menemukan akibat dari ketidakbenaran yang dilakukan, sebelum mati masa jayanya hancur dan menderita di hari tua, paling tidak ketika bertemu dengan Allah akan menukan azab dan siksaNya.

Ayolah, dari masjid ini kita perbaharui niat kita untuk bertahan dan selalu berusaha mematuhi segala ketentuan, baik ketentuan sosial kemasyarakatan maupun aturan-aturan keagamaan. Yakinlah hanya dengan cara ini kebahagiaan kita nikmati sepanjang hidup.



Tidak ada komentar: