************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Rabu, 13 Agustus 2008

Hidup penuh berkah


Siapapun orangnya tentu menghendaki hidup penuh berkah, sebab hidup penuh berkah adalah hidup yang damai, hidup yang sejahtera, hidup yang tenang dan hidup dengan dinamika dan optimisme yang tinggi.

Beberapa sikap hidup yang dapat menjadikan hidup penuh berkah adalah dengan selalu terbuka untuk memberi maaf dan selalu siap untuk membantu orang lain. Tentu saja banyak perilaku lain yang dapat dijadikan fondasi awal untuk mengembangkan diri untuk mencapai tujuan tersebut, tetapi yang kita perbincangkan untuk saat ini fokus kepada dua sikap hidup tersebut diatas.

Hidup dengan sikap atau perilaku yang siap untuk memaafkan siapapun dan dengan kesalahan sebesar apapun adalah hidup yang lapang, hidup tiada bertepi, hidup tanpa beban. Mari melihat perilaku sebaliknya. Ketika kesalahan orang lain kita pendam membiarkan hinggap dihati kita, kemana-mana dibawah, ke kantor, ke tempat rekreasi, ke mesjid, lalu kapan kita bisa tenang, kapan kita bisa merasa menikmati kebebasan. Memaafkan orang lain hakekatnya membebaskan diri kita dari penjara dan kebodohan. Kitalah yang menikmati keuntungan memaafkan katimbang orang yang dimaafkan.

Orang bertakwa yaitu mereka yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan'' (QS, 3:134).

Sifat lain yang membuat hidup ini ringan dan penuh dengan keceriaan adalah perilaku untuk selalu siap untuk membantu orang lain. Sikap membantu tidak harus selalu berarti yang bersangkutan punya kelebihan dibandingkan dengan orang yang dibantu. Lihatlah di luar sana berapa banyak orang yang kaya tetapi untuk membantu orang lain sangat sulit, sementara berapa banyak orang yang hidupnya biasa-biasa saja tetapi selalu dapat bersedekah kepada orang lain sesuai dengan kemampuannya. Kasus yang lain, berapa banyak orang yang badannya tegap tetapi sangat berat menggerakkan dirinya untuk membantu orang lain, sementara yang badannya sudah ringkih tangannya selalu ringan membantu orang lain.

Sifat membantu adalah kebutuhan, setiap membantu seakan hadir energi baru untuk berbagi lagi, tenaga atau pengorbanan yang diberikan bukan mengurangi kebahagiaan melainkan mengantarnya kesuatu dunia yang lebih lapang, luas, dan siap untuk berbagi lagi

Kalau sifaat pemaaf diumpamakan dengan lautan luas yang tenang, apa saja ditumpahkan kesana akan diteima dengan ridha tanpa protes dan merasa tersakiti. Sementara kesediaan membantu orang lain seperti air yang awalnya berasal dan mengalir dari pengunungan, apapun hambatan yang dihadapi dicarikan jalan keluarnya dan akan dilewati dengan oprtimisme tanpa merasa lelah untuk sampai kelautan yang luas.

Ketika berada dalam kondisi ”zero defect” ,tidak ada lagi beban psikologis, bertemu dengan energi siap membantu orang lain, maka pada saat itulah berkah hidup anda bersinar.

Tidak ada komentar: