************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Kamis, 23 September 2010

Menuju cinta

"... Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan” [QS. 49: 7]

Suatu hari seorang putri menulis catatan di kertas putih dan meletakkannya di dapur, di tempat ibu selalu membuatkan makanan untuk anggota keluarganya. Daftar catatan sang putri memuat: ongkos mencuci piring Rp 25.000, ongkos menyapu Rp 25.000, ongkos menjaga adik Rp 25.000, ongkos belanja ke took Rp 25.000, ongkos merapikan tempat tidur Rp 25.000,….. total ongkos Rp 250.000. Ketika ibu melihat catatannya, dia tersenyum dan membuat catatan dibelakang kertas: ongkos mengandung selama sembila bulan – gratis, ongkos ngidam – gratis, ongkos tidak bisa tidur dengan posisi yang baik – gratis, ongkos mencuci kotoran dan popok – gratis, ongkos begadang – gratis,….. total – gratis. Selesai sang putri membaca catatan ibunya, ia mencoret satu persatu catatannya dan dibagian bawah ditulis: lunas. Ketika ibu membaca lagi catatannya, sang putri datang dan merangkul ibunya seraya berucap “Ibu, aku mencintaimu”

Apakah sang putri dapat membalas budi dan ketulusan ibunya dengan segala kemewahan yang dihadirkan, dengan segala pelayanan yang diberikan? Semua hal itu belum dapat mengimbangi apa yang diberikan ibunya. Tapi dengan cinta membuat segalanya menjadi lain.

Seorang hamba Allah yang saleh, menyembah selama 500 tahun, diperintahkan masuk surga dengan rahmat Allah. Sang hamba protes dan merasa berhak masuk surga karena amalnya. Maka dilakukanlah perhitungan, ternyata ibadahnya tidak seberapa dibandingkan dengan ni’mat yang diberikan Allah kepadanya.

Sebelah mata, berapa banyak anda menghargainya, shalat tahajjud setiap malam? Sebelah telinga, dengan dhuha setiap hari? Sebelah tangan, dengan puasa daud? Sebelah kaki, dengan umrah setiap bulan? Segenap muka dan kepala, dengan shalat fardhu berjamaah setiap waktu?. Seandainya anda dapat melakukan semua itu tetap saja belum sebanding dengan apa-apa yang telah dianugerahkan Allah kepada Kita, belum lagi ni’mat-ni’mat diluar tubuh kita. Udara, air, cahaya, tanah, tumbuh-tumbuhan, planet, bintang, semuanya disediakan untuk manusia dengan gratis. Lalu bagaimana mungkin kita tidak bisa bersyukur?

Saudaraku, banyaklah-banyaklah merenung untuk menafakkuri begitu banyak ni’mat yang kita perolah, mudah-muhahan kita mendapat rahmat sehingga tumbuh cinta-mahabbah dalam diri kita kepada Allah. Lihatlah sang putri, seorang anak kecil, setelah mendapat pencerahan yang singkat dan sederhana kecintaannya yang tulus muncul dari sanubarinya.

Ramadhan yang berlimpah keberkahan dan kemuliaan adalah sarana yang Allah berikan kepada kita untuk memupuk cinta. Ganjaran spektakuler yang dijanjikan melalui ramadhan adalah jalan-jalan cinta. Ketika cinta sudah bersemi dalam suasana dan saat kapan pun pengabdian akan tetap tumbuh dan berkembang dengan baik, karena ibadah-ibadah itu adalah pernyataan cinta seorang hamba kepada Allah.

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mencintai-Mu, mencintai siapa saja yang mencintai-Mu, serta mencintai perbuatan yang mengantarkan aku untuk mencintai-Mu." (HR. Tirmidhi)


Tidak ada komentar: