************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Minggu, 05 September 2010

Menuju kemenangan

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). itulah keberuntungan yang nyata. [QS. 45:30]

Bagi seorang mukmin kemenangan atau kesuksesan diperolah jika mampu mengabdi kepada Allah secara lebih baik dan lebih banyak dari waktu-waktu sebelumnya. Pengabdian yang berarti mentaati perintah dan menjauhi laranganNya. Suatu ukuran atau parameter yang sangat sederhana dan dapat dirasakan setiap orang mukmin.

Kalau kemenangan atau kesuksesan kita letakkan sebagai pencapaian harta yang banyak, atau karier yang menanjak, pengikut yang banyak, maka kita mendistorsi kemenangan dengan jarak yang pendek, sependek pandangan mata, sependek pendengaran, dan sependek umur kita. Artinya kemenangan atau kesuksesan diukur berdasarkan materi, suatu hal yang tidak pernah membuat manusia bahagia. Bukankah kebahagiaan sifatnya immaterial.

Seberapa besar kemenangan yang kita raih, adalah sebesar dan sebanyak pengabdian yang kita lakukan. Apakah kita siap memperoleh kemenangan. Sangat tergantung kepada kita sejauh mana kemauan untuk melakukan perbaikan dan perubahan, dan hal ini semua orang dapat melakukannya. Untuk menjadi orang kaya tidak semua orang bisa, untuk menjadi terkenal, tidak semua orang bisa, untuk menjadi pejabat, tidak semua orang bisa, tetapi untuk menjadi orang baik dan pemenang semua orang bisa. Dan jalan yang terbaik untuk mencapainya adalah dalam bulan ramadhan.

Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? [QS. 4:125]

Setelah menuntaskan puasa dengan baik sebagaimana yang dijanjikan Allah: menjadi manusia yang takwa, maka kita berhak merayakan idul fitri, sebagai kemenangan yang besar. Idul fitri sebagai pentasbihan perubahan-perubahan besar yang dilakukan dalam bulan ramadhan, karena kita tidak akan memperoleh perubahan yang besar, sebaik dalam bulan ramadhan.

Kata kunci untuk penopang keberhasilan menuju kemenangan adalah kemampuan menahan godaan nafsu dan setan yang tercermin dalam sifat cinta dunia; harta, wanita dan tahta. Dalam bulan ramadhan kecenderungan ini lebih mudah dikendalikan, itulah sebabnya kalau dalam bulan ramadhan tidak dapat dikendalikan maka pada bulan lain lebih mustahil bisa dilakukan.

Saudaraku, mari kita jadikan ramadhan benar-benar sebagai bulan kemenangan dan kesuksesan. Dalam sejarah Islam, banyak kemenangan dicapai dalam bulan ini, seperti; perang badar pada 17 di bulan Ramadhan tahun 2 H, penaklukan kota Makkah 21 bulan Ramadhan tahun ke-8 H, Thariq bin Ziyad masuk ke Spanyol pada 28 Ramadhan tahun 92, Shalahuddin Al-Ayyubi membebaskan masjid Al-Aqsha Ramadhan tahun 658 H, bahkan proklamasi 17 Agustus 1945 RI terjadi saat bulan Ramadhan. Dan Saudaraku, hendaknya ramadhan ini juga dapat menaklukkan nafsu kita untuk memperoleh kemenangan besar.

Tidak ada komentar: