************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Kamis, 21 Oktober 2010

Cerdas beribadah


“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad.” [QS. 58 : 11]

Melaksanakan shalat berjamah bagi banyak orang adalah salah satu pekerjaan yang berat. Bagi orang yang cerdas beribadah, shalat berjamaah memang berat tetapi menyenangkan. Mengapa? Karena shalat berjamaah bukanlah satu pekerjaan, tetapi beberapa aktivitas pekerjaan yang secara simultan beriringan, yaitu; shalat berjamaah, silaturrahim, sarana menuntut ilmu, dan I’tikaf. Keempatnya mempunyai keutamaan yang tinggi.

Seorang tukang ojek yang cerdas beribadah, selain mencari rezeki untuk keluarganya sebagai amal utama, juga selalu menyenandungkan zikir yang tidak membutuhkan biaya dan menggunakan tenaga yang sedikit sekali, tetapi reward atau ganjarannya sangat besar.

Mukminin yang cerdas selalu memaksimalkan potensi yang dimiliki. Salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan adalah berusaha selalu dalam keadaan berwudhu, dengan demikian segala amal saleh yang dikerjakan mempunyai potensi untuk dilipat gandakan hasilnya

Dari Abu Hurairah ra. berkata: “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya pada hari kiamat nanti umatku akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang dari bekas wudhu. Dan barangsiapa yang mampu untuk memperlebar (memperbanyak wudhu-peny.) putihnya maka kerjakanlah hal itu”". (HR. Bukhari dan Muslim)

Saudaraku, itulah beberapa contoh amal saleh yang dilakukan dengan ganjaran yang diperoleh jauh lebih besar, meskipun dengan pekerjaan yang sama tetapi hasil yang berbeda karena memahami cara yang terbaik untuk melakukannya, tentunya dengan bantuan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dengan memiliki ilmu pengetahuan yang lebih banyak akan memudahkan jalan ke surga :
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)

Bahkan kedudukan orang yang berilmu jauh lebih tinggi daripada ahli ibadah yang sewaktu-waktu bisa tersesat karena kurang ilmunya, seperti sabda Nabi saw: “Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan diriku atas orang yang paling rendah dari sahabatku.” (HR At Tirmidzi).

Saudaraku, mukmin yang berilmu dapat melaksanakan peribadatan dengan lebih sempurna sehingga memperoleh ganjaran pahala yang lebih besar, selain itu dia dapat mengajar orang lain dengan ilmunya yang berguna yang apabila dilaksanakan oleh orang lain ia juga akan mendapat pahala tanpa mengurangi pahala orang yang mengerjakannya.

Rasulullah bersabda : “orang yang menyeru kebaikan (mengajarkan ilmu), dia memperoleh pahala seperti orang yang mengamalkan seruannya, tanpa mengurangi pahala si pengamal sedikitpun” (HR. Muslim, Ibnu Majah)

Kemampuan kita untuk beramal sangat terbatas, tetapi kita telah diberi jalan untuk memperluas potensi amal kita melalui ilmu yang diajarkan, maka tetaplah menuntut ilmu dan membaginya kepada sebanyak-banyaknya orang lain. Selain itu dengan ilmu bisa mendapat banyak kebaikan dari Allah.
Dari Mu'awiyah ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan kepadanya, niscaya Allah akan pahamkan dia tentang agama(nya)." (Muttafaqun 'alaih)


Tidak ada komentar: