************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Senin, 13 Juni 2011

Puncak Syukur



Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". [QS. 14:7]

Apabila kita menghayati ayat diatas, sebenarnya bagi kita tidak ada pilihan lain kecuali bersyukur, baiknya pilihan tersebut sangat menguntungkan dan memberi kenyamanan bagi kita apabila melaksanakannya, lalu bagaimana sebaiknya cara bersyukur. Apakah memerlukan perjuangan yang keras, sehingga banyak orang tidak sanggup melakukannya?

Mensyukuri nikmat dapat dilakukan dengan tiga cara: mensyukuri dengan hati yaitu dengan meyakini segala sesuatu yang kita peroleh adalah karunia dari Allah, mensyukuri dengan lisan dengan mengucapkan Alhamdulillah dan menyebut-nyebut karunia Allah dan memanfaatkannya di jalan yang baik, mensyukuri dengan perbuatan yaitu dengan mentaati perintah dan larangan dari Allaw Swt. Dengan demikian dalam suasana apapun selalu ada sesuatu yang disyukuri. Intensitas rasa syukur yang kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari menandakan juga tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang. Yang jelas semakin banyak bersyukur semakin baik pula bagi dirinya.

Dan "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; [QS. 31:12]

Setiap memperoleh nikmat dan diikuti dengan rasa syukur Allah akan menambahkan nikmat-nikmat yang lain, lalu bagaimana kalau kita memperoleh nikmat yang banyak tentunya harus diikuti pula dengan rasa syukur yang lebih banyak lagi, dan puncak dari pernyataan rasa syukur adalah :

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. [QS. 108:1-2]

dari Aisyah berkata: Bila shalat, Rasullullah Saw. berdiri hingga kaki beliau bengkak. Aisyah berkata: Wahai Rasullullah, kenapa tuan melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa tuan yang telah berlalu dan yang dikemudian. Beliau bersabda: “Apakah aku tidak menjadi hamba yang bersyukur?” (HR. Muslim)

Saudaraku, Shalat adalah puncak pengabdian seorang hamba kepada khalikNya, segala keinginan, kegalauan, dan keluh kesah dapat disampaikan secara langsung seorang hamba kepada Allah Swt. Oleh karena itu rasa syukur yang dihaturkan seorang hamba puncaknya pun ketika melakukan shalat kepadaNya, semakin banyak melakukan shalat berarti semakin tinggi rasa syukur yang dipersembahkan kepada Allah. Lihatlah junjungan Nabi kita Muhammad Saw. Sampai bengkak-bengkak kakinya dalam melaksanakan shalat sebagai rasa syukurnya kepada Allah Swt.

Mari introspeksi seberapa besar syukur kita selama ini telah tercermin dalam banyaknya dan kwalitas shalat yang telah kita kerjakan. Ayo setiap tambahan rakaat shalat yang dikerjakan berarti rasa syukur juga telah dibuktikan dalam perbuatan, lisan dan hati.
Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. [QS. 23:78]


Tidak ada komentar: