************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Selasa, 27 Januari 2009

Lembaran Biru Untuk Goresan Amal Perbuatan


"Hari-hari adalah lembaran-lembaran biru untuk goresan amal perbuatan, maka jadikanlah hari-harimu itu sarat dengan amalan yang terbaik. Kesempatan itu akan segera lenyap secepat perjalanan awan, dan menunda-nunda pekerjaan tanda-tanda orang yang merugi. Barangsiapa yang yang bersampan kemalasan, ia akan tenggelam bersamanya. Jika menunda pekerjaan dan rasa malas telah menyatu, maka yang lahir adalah kerugian." (Ibnu Jauzy, al-Mudhisy)
Ibnu Khaldun mengisahkan bahwa Harun al-Rasyid ketika hendak melepas putranya menuntut ilmu, maka beliau memberikan pesan-pesan kepada guru anaknya: "Ajarkanlah Al-Qur'an kepadanya, kenalkan kisah-kisah salafus shalih, segarkan pikirannya dengan syair-syair, ajarkan pula sunnah Nabi saw, beritahu tentang maksud setiap ucapan dan laranglah ia tertawa kecuali sesuai tempat dan waktunya." Kemudian Harun al-Rasyid melanjutkan pesan-pesannya; "Jangan sampai ada sesaatpun engkau lalui kecuali engkau raih suatu faedah yang engkau berikan kepada anakku, dan janganlah engkau jadikan ia gelisah agar tidak mati ingatannya dan janganlah suka memaafkannya agar ia tidak terbiasa waktunya kosong dan menganggapnya suatu kesenangan.
"Sungguh mengherankan, orang yang diseru untuk menyiapkan perbekalan dan dipanggil untuk menghadap-Nya sebagaimana yang telah menghadap lebih dulu, supaya dijadikan cerminan bagi orang-orang yang datang kemudian, namun ia justru hidup diwarnai kesantaian dan bermain-main." (Hasan al-Bashri)
Ketika mengomentari ucapan Hasan al-Bashri : "Tida seorang pun yang memperpanjang angan-angan, melainkan ia hanya memperburuk amal perbuatannya.", Imam Qurthubi berkata, "Benar apa yang dikatakan Hasan al-bashri, bahwa angan-angan semu membuat orang malas bekerja dan beramal, suka menunda-nunda tugas dan kewajiban, menjadikannya gelisah dan jumud dalam berpikir, lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat kekinian dan mengikuti hawa nafsu."
"Waktu, pada hakikatnya adalah umur bagi manusia. Ia adalah modal kehidupan yang abadi di dalam surga kenikmatan, juga sebagai modal kehidupan yang sengsara di dalam azab yang pedih di neraka.Waktu itu secepat perjalanan awan. Maka barangsiapa yang waktunya semata untuk Allah dan senantiasa berada di jalan-Nya, maka waktu itu menjadi nafas dan umurnya. Adapun yang digunakan selain itu, maka hal itu diluar hitungan dalam hidupnya. Karena ia menjalani hidup ini bagaikan kehidupan binatang. Dan apabila ia menghabiskan waktunya dalam kelalaian dan angan-angan yang semu, maka kematian baginya lebih baik daripada hidupnya." (Ibnu Qayyim al-Jauziyah)
"Orang yang melewati satu hari dalam hidupnya tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau suatu fardu yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau pujian yang ia hasilkan atau kebaikan yang ia tanamkan atau ilmu yang ia dapatkan, maka sungguh ia telah durhaka kepada lainnya dan menganiaya diri." (Dr. Yusuf Qardhawi)
"Sesungguhnya aku benci melihat salah seorang di antara kamu berpangku tangan, tanpa amal, baik dunia maupun amal akhirat." (Umar Bin Khathtab ra.)
"Sesungguhnya aib terkecil yang menimpa seseorang ialah apabila ia hanya duduk saja di rumahnya." (Tholhah al-Qurasyi)

Sumber : internet/milis

Tidak ada komentar: