************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Senin, 23 November 2009

Dunia yang dikagumi


Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan.… Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. [QS. 57:20]

Perandaian waktu kita didunia ini adalah laksana titik (satu titik) pada garis lurus yang panjangnya tidak terhingga. Kita maklumi bahwa sebelum didunia ini, kita berada dalam perut ibu selama sembilan bulan lebih, dan sebelumnya kita berada dalam alam ruh yang lamanya mungkin puluhan ribu tahun, kemudian sesudah itu kita menuju ke alam yang kekal dan abadi tidak terbatas.

Coba bayangkan hidup dalam satu titik, tetapi berusaha untuk meraih segala sesuatu. Tidak mungkin. Semuanya sangat terbatas. Kenikmatan terbatas, sepele karena dinikmati dalam ruang waktu yang sangat singkat. Penderitaan juga terbatas, sebesar apapun bencana yang kita alami, sangat terbatas dan sebentar sekali kita telah melaluinya. Senang dan susah waktu itu kita lalui sangat pendek.

Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya? [QS. 28:60]

Perandaian luas bumi atau dunia dengan jagad alam raya semesta adalah laksana sebutir pasir dilautan seantero dunia. Sangat kecil. Dalam sebutir pasir itulah segala aktivitas makhluk yang ada di bumi berjalan. Ada Amerika yang mencaplok kekuasaan negara dimana-mana, ada milyaran umat manusia yang mempertahankan hidupnya dengan selimut kelaparan, ratusan juta anak-anak yang mencari ekosistem yang bersahabat, atau jutaan koruptor yang menggerogoti kekayaan negaranya. Dan yang paling dahsyat, milyaran orang, mencari kenikmatan hidup seakan-akan hidup tak mati-mati. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). [QS. 13:26]

Saudaraku, alangkah bodohnya kita, kalau waktu kita di dunia ini hanya setitik, mungkin satu detik, dan luasnya hanya sebiji pasir tapi kita mati-matian mempertahankannya, dan mencurahkan seluruh umur kita hanya mencari dunia yang demikian remeh temeh. Padahal disana, di akhirat, itulah tempat abadi kita. Meskipun didunia ini singkat dan kecil, disinilah penentuan tempat kita di alam keabadian, yang tidak terbatas jangka waktu dan luasnya. Ingin berfoya-foya disini, pasti dapat tetapi di akhirat akan sengsara. Lihatlah kebanyakan orang-orang kafir sangat menikmati dunia ini, memang dunianya, tetapi di akhirat nanti mereka tidak punya bagian lagi.

Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka [QS. 11: 15-16]

Saudaraku, dunia yang banyak dikagumi orang lebih hina dari sebuah bangkai, menurut Sabda Rasululloh Saw., "Demi Alloh, sesungguhnya dunia lebih hina disisi Alloh Ta’ala dari pada anggapanmu terhadap bangkai ini". (HR. Muslim)


Tidak ada komentar: