************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Senin, 30 November 2009

Rahmat Allah


Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami. (Al-A'raaf: 156).

Kalau bukan karena rahmat Allah tentu kita tidak dapat bersilaturrahim melalui buletin ini, kalau bukan karena rahmat Allah tentu para pembaca tidak dapat memperoleh manfaat dari artikel ini, kalau bukan karena rahmat Allah kita tidak dapat menghadiri shalat di masjid ini, dst. Semua hal yang terjadi adalah cerminan dari RahmatNya.

Betul-betul pak Haji Amin mendapat rahmat Allah karena rumahnya terhindar kehancuran dari gempa bumi yang terjadi bulan lalu. Tentu saja statemen ini benar, tetapi bisa juga keliru karena bisa berarti orang-orang yang hancur rumahnya karena gempa bumi tidak mendapat rahmat Allah.

Kelompok rombongan haji kami mendapat rahmat Allah karena mendapat penginapan yang dekat dengan Mesjidil Haram, kata seorang teman. Benar adalah rahmat Allah, tetapi karena dekatnya malah datang ke mesjid untuk shalat berjamaah sering terlambat. Dengan kelompok lain yang lebih jauh malah lebih duluan berada di Mesjid. Tentu saja kelompok ini yang mendapat rahmat lebih besar, langkahnya ke mesjid lebih banyak dan datangnya di mesjid lebih duluan.

Alhamdulillah, orang tua saya betul-betul merasa mendapat rahmat Allah dalam kehidupan ini, pekerjaan bagus, kesehatan juga selalu prima dan selalu mendapat kemudahan kalau ada urusan dengan pihak lain. Suatu dambaan kehidupan yang ideal. Lain dengan paman saya, kondisi kehidupannya naik turun, badannya juga sering sakit-sakitan dan harus berjuang keras membereskan setiap ada urusanya. Kesamaannya, mereka berdua orang-orang yang taat beribadah. Siapakah yang memperoleh rahmat Allah lebih besar, tentunya pada pembaca dapat menebaknya.

“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (QS. 7:156)

Itulah kasih sayang Allah, dalam kondisi apapun (dalam keadaan taat, durahaka, sehat, sakit, kaya, miskin, patuh, liar) selalu ada rahmatNya (petunjukNya). Selanjutnya apa rahmat itu kita ambil dan mengembangkannya menjadi rahmat yang lebih besar lagi, atau kita biarkan berlalu menjadi sekadar kenikmatan dunia yang tidak jarang bahkan menyeret kita ke jurang kenistaan lebih dalam lagi.

Saudaraku, Semua yang kita miliki; kekayaan, ilmu, kekuasaan, popularitas adalah rahmat dari Allah, oleh karena itu tidak sepantasnya bersikap sombong dalam menggunakan pemberian Allah tersebut. Tentu saja setiap orang bebas mengelola apa-apa yang dimilikinya, apakah digunakan untuk kebaikan dan keburukan, tetapi orang-orang yang beriman akan selalu menggunakan rahmat Allah yang diperolehnya sehingga menjadi jalan bagi saudaranya yang lain untuk memperoleh rahmat dari Allah Swt.

Tiadalah sempurna iman seseorang di antara kalian, hingga ia menginginkan untuk saudaranya apa yang ia inginkan untuk dirinya sendiri. (HR Muttafaq `Alaih).

Tidak ada komentar: