************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Jumat, 25 Juni 2010

Demam bola

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. [QS. 6:44]

Apakah anda termasuk yang demam piala dunia 2010. Apabila pencinta bola, pastilah termasuk salah seorang diantaranya. Barangkali timbul pertanyaan apa salahnya dengan turut bergembira dengan kegiatan tersebut. Jawabanya sangat tergantung bagimana kita menyikapi demam bola tersebut. Satu hal yang tidak dapat dihindari adalah waktu-waktu yang selama ini digunakan untuk keperluan lain seperti, kerja, tidur, istirahat, dan bahkan untuk ibadah, berkurang waktunya karena tersedot oleh kegiatan tsb.

Kegiatan piala dunia ini tentu saja sangat banyak manfaatnya baik bagi penyelanggara maupun negara lain yang secara massif dapat meningkatkan roda perekonomian dimana-mana. Dari penjualan tiket, transportasi, kunjungan parawisata, penjualan jersey (atribut) pemain bola, iklan, penggunakan celular, penjualan koran dsb. Dari segi non materi dampak positif yang diperoleh adalah makin berkurangnya perhatian untuk menonoton acara gossip, sinetron yang seronok dan acara-acara seleb lain yang kurang bermoral.

Apakah dengan keuntungan yang besar ini membolehkan kita hanyut dalam arus demam bola tersebut, apalagi bila disertai dengan acara-acara penambah nikmat yang lain yang dapat menyeret kita ke tepi jurang-jurang kemaksiatan. Kalau hal ini berlanjut maka dapat membawa kepada sifat istidraj, yang didefinisikan sebagai anugrah atau rizki yang dilimpahkan Allah kepada mereka yang berbuat maksiat, sehingga beralih menjadi kutukan apabila tidak segera sadar dan bertobat.
Rasulullah bersabda, “Apabila kamu melihat Allah memberi seorang hamba apa yang diinginkannya, padahal hamba itu selalu berbuat maksiat, maka sesungguhnya itu adalah istidraj dari Allah untuknya”. (HR. Ahmad dan Thabrani).

Demam piala dunia atau kenikmatan apapun yang mempesona kita sepanjang masih bersifat materil dan bawaan nafsu memang seperti orang demam, sebentar datang dan sesudah itu berlalu, lenyap. Sementara kenikmatan yang hakiki dan langgeng berada pada seseorang yang dapat mengendalikan hawa nafsu dan menghargai setiap kenikmatan dengan bersyukur kepada Allah. Dan bersyukur yang paling utama adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan larangan-laranganNya.

Saudaraku, mari kita nikmati demam piala dunia dengan menggali sisi positifnya, sehingga kenikmatan itu kita hargai apa adanya selanjutnya mengantarkan kita untuk menemukan kenikmatan yang jauh lebih bernilai, bukan sebaliknya dijadikan ajang pesta pora dan mabuk-mabukan yang dapat mengantarkan kepada bencana penuh sesalan. Nikmat dan dan bencana hanya beda tipis dan merupakan sarana ujian bagi seorang mukmin.

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. 21 : 35)

Tidak ada komentar: