************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Kamis, 25 November 2010

Transformasi pahala akhirat



Pernahkah anda mendengar atau membaca bahwa :

Satu langkah ke masjid bisa menghapus dosa dan meningkatkan satu derajat di surga dan selama dalam perjalanan dicatat sebagai orang yang mengerjakan shalat (Muslim, Ahmad)
Salat dua rakaat sebelum subuh lebih baik daripada dunia dan isinya (Muslim)
Subhanallah walhamdulillah dapat memenuhi langit dan bumi (pahala). (Muslim)
Membaca dua ayat Al quran lebih baik daripada dua unta besar (Muslim)

Melalui Kitab Suci Al Qur’an dan Hadist Rasulullah, banyak sekali amal ibadah yang apabila dikerjakan akan mendapatkan ganjaran yang besar, apakah itu amalan yang berat maupun amalan yang sebenarnya sangat ringan, seperti beberapa yang dicontohkan diatas. Semua orang islam terpelajar maupun yang awam dapat mengetahuinya dengan mudah, karena informasinya memang sering disampaikan baik melaui para da’i maupun bahan bacaan yang bertebaran di toko buku atau pinggir jalan kaki lima. Tetapi mengapa tidak banyak orang yang menggalakkannya?

Bandingkan dengan hal-hal keduniaan yang menjanjikan hadiah besar seperti; kontes-kontes, belanja berhadiah, tamasya, atau pemberian langsung melalui balas jasa, yang sebenarnya kebesaran hadiahnya tidak sesuai dengan hal-hal yang telah dikorbankan seperti harga diri, perasaan, harta benda, kesehatan dan waktu. Semua hal itu tidak menghalangi orang-orang untuk memburuhnya padahal yang memperoleh hadiah, mungkin hanya satu dalam seribu, satu dalam sejuta atau bahkan lebih.

Mengapa orang malas memburuh hadiah akhirat yang jauh lebih besar dan siapapun dapat memperolehnya tanpa melalui undian dan pertarungan yang sia-sia, karena siapapun mengikutinya pasti memperoleh kemenangan. Sementara hadiah dunia pemenangnya hanya segelincir orang saja. Inilah yang perlu dilatih secara terus menerus untuk meyakinkan diri bahwa janji Allah dan RasulNya itu bukanlah janji kosong.

Marilah kita mencoba dan berusaha mentransformasikan nilai-nilai pahala akhirat sehingga benar-benar menyatu dalam hati dan pikiran bahwa keutamaan pahala akhirat bisa juga dinikmati di dunia sebelum kenikmatan yang sesungguhnya. Bagaimana caranya kita dapat melakukan hal diatas. Jawabnya adalah dengan selalu meningkatkan keimanan kita kepada Allah, karena puncak iman ketika kita sudah dapat mempraktekkan Sami’na wa atho’na, “kami dengar dan kami patuhi”. Lalu bagaimana cara meningkatkan keimanan? Dengan menuntut ilmu-ilmu agama dan ilmu pengetahuan pada umumnya dan mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh tsb dalam kehidupan sehari-hari.

Saudaraku, apabila kita dapat mentransformasikan nilai-nilai pahala akhirat dalam mengerjakan amal saleh melalui peningkatan keimanan yang terus menerus maka, hati akan menjerit apabila kehilangan shalat berjamaah, perasaan terasa teriris apabila tak sempat shalat sunnah, nelangsa dan lesu karena lupa berzikir, dan banyak beristighfar karena tidak sempat membaca Al Qur’an. Itu semua adalah musibah dalam kehidupannya.

Akhirnya tidak ada lagi keraguannya atas perkataan Allah Swt. dan RasulNya sehingga kenikmatan yang dijanjikan di akhirat telah dirasakan nikmatnya saat ini. Karena ia yakin :

Dan janji Allah adalah pasti benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah? [QS. 4:122]


Tidak ada komentar: