************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Kamis, 25 November 2010

Kegiatan yang melengahkan

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. [QS. 102:1-2]

Bermegah-megahan dan bersenang-senang tidak selalu berkaitan dengan kemewahan, sehingga semua orang dapat mengalaminya. Tidak juga selalu berkaitan dengan kekuasaan dan nama besar. Dia bersama siapa saja ketika ia memperturutkan keinginan dan hawa nafsunya. Malas adalah bermegah-megahan dari segi kesempatan dan juga bersenang-senang karena tidak mengerjakan sesuatu.

Hobby atau kegemaran, meski yang produktif sekalipun, bisa jadi bermegah-megahan yang melalaikan apabila karena menekuninya sesuatu yang lebih penting terabaikan.

Ada Persepsi yang tertanam di alam bawah sadar kita bahwa dengan kemegahan dan kesenangan kepada harta yang banyak disitulah kebahagiaan bisa diperoleh. Dengan persepsi seperti inilah yang menjadi landasan dalam berkativitas, sehingga seluruh kegiatan terfokus pada tujuan ini, kesenangan duniawi, sehingga melupakan atau memberikan perhatian yang hanya sedikit kepada hal-hal yang fundamental seperti keseimbangan emosi, pengingkatan kepatuhan dalam beragama; sebagai kebahagiaan yang hakiki.

Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik surga. [QS. 3:14]

Obsesi terhadapat suatu kegiatan atau kegemaran yang dianggap memberikan kebahagiaan duniawi yang maksimal, termasuk kegiatan yang melalaikan karena ia menyita begitu banyak waktu sementara kebahagiaan yang sesungguhnya, diakhirat nanti, tidak dialokasikan waktu yang cukup untuk mempersiapkannya. Kalau dihitung-hitung waktu yang kita gunakan untuk mencari dunia; dari pagi sampai petang dan kadang-kadang malam sampai pagi, berulang setiap hari. Hasilnya mungkin banyak, tetapi periode menikmatinya sangat singkat; setahun?, 5 tahun?, 10 tahun?, 20 tahun?, atau 50 tahun?, semuanya ini sangat singkat. Tidak percaya, tanyalah kakek-nenek kita atau siapa saja yang telah berumur lanjut. Apalagi kalau diukur dengan waktu akhirat, jelas sangat singkat. Lebih singkat dari mimpi di siang bolong. Maka jelaslah bahwa: “kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” [QS. 3:85]

Apakah kegiatan yang saya lakukan saat ini termasuk yang melalaikan?

Saudaraku, kegiatan apapun yang anda lakukan saat ini, laksanakanlah dengan sebaik-baiknya, apapun ia kalau kegiatan yang tidak melanggar aturan dan norma agama adalah percerminan ibadah selama diniatkan seperti itu. Secara keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan harus proporsional dan seimbang. Shalat terus-meneruspun tidak ada aturannya, demikian pula dengan bekerja tanpa mengenal waktu juga tidak benar. Ada keseimbangan antara bekerja dan istirahat, beribadah dan bermasyarakat, dst.

Kehidupan ini tidak perlu berakhir dengan kemegahan dan kemewahan, tetapi harus berakhir dengan pengabdian, kemegahan dan kemewahan menjauhkan kita dari kuburan sedangkan pengabdian kepada Allah; kuburan adalah pintu menuju kebahagian abadi.

Tidak ada komentar: