************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Minggu, 13 Februari 2011

Doa terhadap keturunan


"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. [QS. 25:74]Rata Penuh

Sebagai orang tua adalah wajar mengharapkan anaknya menjadi yang terbaik, shaleh dan dapat membanggakan orang tuanya, bahkan orang tua pemabuk pun tetap mengharapkan anaknya tidak seperti dirinya. Itulah fitrah manusia. Sayangnya keinginan seperti ini, orang tua sendiri yang merusaknya dengan menunjukkan contoh yang tidak baik bagi anaknya.

Tetapi apakah dengan kondisi yang telah terjadi seperti ini akan dibiarkan seterusnya. Bagi orang tua, apapun yang terjadi akan selalu berusaha mencari jalan untuk mengantarkan anak-anaknya menjadi anak yang baik. Mungkin ada sifat-sifat kurang baik orang tua yang sulit ditinggalkan atau kapasitas untuk mendidik anak tidak memadai, bukanlah menjadi halangan bagi orang tua untuk mengusahakan anak-anaknya menjadi lebih baik.

Salah satu terapi yang dapat dipraktekkan adalah dengan melalui ketekunan memanjatkan doa kepada Allah Swt. doanyapun sebatas pemahaman yang dimiliki dalam bahasa kesehariannya. Tidak apa, yang terpenting konsistensi dan ketekunan berdoa untuk kebaikan anak setelah berjuang sesuai dengan kapasitasnya mendidik anak-anaknya dengan cara sendiri. Boleh jadi doanya sudah terakomodasi seperti doa-doa para nabi-nabi sebagaimana beberapa doa berikut ini.

Doa Zakaria;
“maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai".[QS.19:5-6]
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".[QS. 3:38]

Doa Ibrahim;
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” [QS.14:40]
“jadikanlah di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau” [QS.2:128]

Dia sadar atas kondisinya, oleh karena itu dia juga tidak berharap doanya segera terealisir, akan tetapi ia tetap optimis dengan selalu berharap dan berdoa, suatu waktu Allah akan memperkenankan doanya, bukankah Allah telah menjanjikan seperti itu. Dan bukankah akhir lebih baik dari permulaan. Mungkin saja doanya baru terkabul setelah dia sendiri meninggalkan alam ini, baginya yang terpenting adalah berdoa, berdoa, dan berdoa.

Saudaraku, sebuah kata sederhana yang diulangi terus menerus secara konsisten dapat memberi sugesti dan motivasi kepada yang mengucapkannya, demikian halnya dengan doa, apabila terus menerus dipanjatkan akan memberikan dampak positif kepada pemohonnya. Kalau doanya berupa kebaikan dan pemberi semangat, maka lama kelamaan perilaku baik dan semangat akan tumbuh dalam diri si pemohon. Barangsiapa yang berbuat baik, maka perbuatan itu akan kembali kepada dirinya sendiri. Dan apa yang didoakan, juga didoakan oleh para malaikat agar si pendoa mendapat serupa apa yang didoakan kepada orang lain.



Tidak ada komentar: