************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Kamis, 06 November 2008

Dibalik Peristiwa


Kita tidak bisa mengubah sejarah,tetapi kita bisa membuat sejarah. Itu kata para bijak. Kata yang sarat dengan motivasi dan tekad yang kuat. Mungkin bukan untuk sejarah nasional, apalagi sejarah dunia, tetapi paling tidak untuk milestone diri sendiri. Setiap orang harus berbuat sesuatu yang berarti, mungkin monumental, yang bermanfaat untuk sesama insan dan makhluk lainnya, karena itulah tujuan kita dihadirkan di dunia ini. Khalifah fil ard.

Krisis ekonomi yang saat ini masih menggema, menelan banyak korban, sebutlah juragan minyak dan bolah sepak: Roman Abramovich dari Rusia. Menurut berita, ia mengalami kerugian sebesar £12 miliar atau setara dengan Rp. 211 trilyun, sementara total kekayaannya sendiri hanya £11 miliar. Assetnya sendiri secara fisik tidak mengalami apa-apa, kerusakan, di landa bom misalnya. Aneh. Tapi begitulah ekonomi kapitalis.

Yang lebih dekat dengan kita adalah keluarga Bakrie & Brothers yang harus melepas asetnya senilai US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 11 trilyun, untuk menutup utang (kerugiannya) karena krisis bursa saham. Perusahaannya sendiri tidak apa-apa malah sangat menguntungkan. Tetapi itulah gara-gara ekonomi kapitalis lagi.

Waktu berlalu hanya beberapa hari di awal syawal 1429 dan awal Oktober 2008, dua taipan, orang bule sana dan orang kito disini, amblas hartanya Rp. 211 trilyun dan Rp. 11 trilyun.

Pada peristiwa yang lain, masih ingat tukang jagal antara 700 – 3500 orang di Sabra and Shatila, Ariel Sharon, bekas PM Israel, sudah hampir tiga tahun terbujur koma di RS, dengan kondisi badan kurus kering. Sangat kontras dengan badannya yang gemuk, tegap dan tampan ketika masih sehat, sehingga siapun yang melihatnya pasti miris dan menangis, bila saja orang tidak tahu akan kekejamannya terhadap rakyat Palestina.

Sekarang kita lihat akhir kejayaan George Bush yang ‘ahli teroris’. Meskipun ia merasa wakil tuhan di bumi, masanya tetap saja berakhir. Ingat bagaimana dia merekayasa kejadian pengembomam WTC 9/11-2001, untuk memojokkan umat Islam, bahkan tidak sabar untuk langsung menginvasi ke jantung umat Islam di Irak, untuk membuktikan bahwa Islam adalah teroris.Tetapi yang terjadi, bangsanya terperangkap kubangan maut di Irak dan bingung bagaimana mengakhiri pendudukannya, yang sebenarnya membuatnya terperosok disegala bidang. Dan di Negaranya, setiap tahun rakyatnya yang bule berbondong-bondong masuk Islam, diperkirakan lebih dari 50.000 orang pertahun.

Saudaraku, betapapun beratnya keadaan yang harus dilalui suatu ketika ia akan berganti dengan kemudahan (QS 94:5-6). Dan begitulah seterusnya saling berganti. Yang penting adalah akhir daripada kehidupan ini harus lebih baik (QS 93:4). Apapun yang terjadi, selama iman kita tetap kokoh dan terjaga, godaan apapun yang datang tidak masalah. Bukankah hanya orang beriman yang dijanjikan dengan pahala yang besar (QS 3:179).

Saudaraku, cuplikan kejadian-kejadian diatas diharapkan menginspirasi kita melakukan perenungan tentang kekuasaan Allah yang selalu hadir dalam setiap peristiwa. Bukankah dengan perenungan atau tafakur sejenak adalah lebih baik dari shalat seribu rakaat (Hadist).

Tidak ada komentar: