************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Selasa, 06 Oktober 2009

Doa Panjang Umur

From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Wednesday, July 18, 2007 2:48 AM
Subject: Doa Panjang Umur


Sahabat, Setiap ulang tahun menyapa kita, dalam benak akan selalu terlintas dan diteruskan dalam bentuk doa untuk meminta kepada Yang Maha Kuasa agar dipanjangkan umur. Yang perlu lebih pendalaman lagi adalah apakah semata-mata umur dalam arti hidup kita lebih lama dan lebih lama atau ada makna yang lebih berati dibalik itu. Kalau seandainya doa dikabulkan dan diberi umur panjang misalnya 150 tahun, apakah kita sanggup dan mau. Rasanya kalau kita berdoa panjang umur, makna hakiki yang lebih dominan adalah berupa nilai atau value daripada hidup itu sendiri, sedangkan phisikalnya hanya sebagian kecil.

Sahabat, kalau benar seperti itu maka doa panjang umur yang kita panjatkan sangat mungkin kita capai. Kuncinya adalah dengan berbuat baik sebanyak-banyaknya sesuai yang dituntunkan Rasulullah saw. Kalau kita jabarkan lebih konkrit, panjang umur dalam makna hakiki diantaranya dapat dicapai dengan menjalankan hal-hal sebagai beikut :

Melakukan shalat dengan berjama'ah
Selalu dalam kondisi suci (berwudhu)
Ikhlas dan Khusyuk dalam mengerjkan suatu kewajiban
Beramal sebanyak-banyak pada malam lailatul Qadr
Melakukan perbuatan sebanyak-banyaknya melalui orang lain


Sahabat, kalau kita dapat menjaga shalat berjamaah selama 2 tahun berarti sama dengan orang yang shalat sendirian selama 54 tahun. Tidak perlu kita menunggu ulang tahun untuk meminta panjang umur, tetapi kita dapat melipatgandakan umur kita 27 kali lipat sebanyak lima kali sehari semalam. Bagaimana mungkin kita selalu minta dipanjangkan umur, sementara Allah Swt. Yang Maha Pemurah telah menyiapkan sarananya dengan shalat berjamaah, tetapi kita sendiri enggan untuk melaksanakannya. Wahai Saudaraku, renungkanlah, renungkanlah, renungkanlah.

Sahabat, kita tengok yang kedua. Ketika kecil dulu di kampung orang tua mengajarkan kepada kita kalau akan mengaji agar sebelumnya berwudhu dulu, karena mengaji dengan berwudhu pahala yang diperoleh berlipat 10 kali. Apakah wudhu berdampak hanya pada membaca Al Quran?, tentu saja tidak. Pekerjaan yang dilakukan dalam keadaan suci bobotnya juga jauh lebih baik daripada dalam keadaan tidak berwudhu. Apabila ditelusuri lebih lanjut dari pahala wudhu itu sendiri, akan berdampak sangat besar karena wudhu yang sempurna dapat menggugurkan semua dosa-dosa yang terbasuh oleh air wudhu itu. Banyak hadits-hadits sahih yang meriwayatkan hal ini.

Sahabat, Amal ibadah yang dikerjakan dari hari ke hari akan berbeda kwalitasnya sesuai dengan kondisi yang menyertainya. Amal ibadah dengan ilmu tentu berbeda dengan hanya ikut-ikutan, akan berbeda apabila dilakukan dengan ogah-ogahan dibandingkan dengan serius, dalam keadaan tenang dibandingkan dengan gelisah. Nah, demikianlah apabila kita melaksanakan kewajiban-kewajiban dan sunnah dengan ikhlas dan khusuk maka bobotnya jauh lebih baik. Tentunya hal ini berat, tetapi bukan tidak mungkin. Melalui latihan yang intensif dan melakukan secara kontinue, pelan-pelan tapi pasti keikhlasan dan kekhusukan akan dapat dicapai.

Sahabat, walaupun malam lailatul qadr datangnya hanya setahun sekali, tetapi nilai spritualnya sangat tinggi. Dalam surah Al Qadr disebutkan bahwa nilainya lebih baik dari seribu bulan. Karena nilainya sangat tinggi, ayo kita persiapkan dari sekarang untuk menikmati malam lailatul qadr, tinggal dua bulan lagi. Tekadkanlah bahwa pada malam-malam ramadhan akan kita maksimalkan semuanya, sehingga malam lailatul qadr itu tidak lepas dari kita.

Sahabat, kemampuan kita untuk melakukan perbuatan baik tetap ada batasnya, meskipun telah berlipat ganda dengan melakukan secara konsisten point-point tersebut diatas. Limit ini dibatasi oleh umur phisik kita di dunia. Untuk melampaui limit ini hanya dapat dilakukan melalui keterlibatan orang lain. Untuk yang ini, meskipun tetap mempunyai limit tetapi dapat diperpanjang sepanjang-panjangnya, tergantung jenis amal jariyah yang dilakukan. Ambillah contoh perawi hadits, misalnya Imam Bukhari, amalnya terus mengalir selama umat islam masih merujuk kepada hadits-hadits yang dirawikan. Dapatkah kita melakukan hal seperti ini. Jawabnya, dapat! Meskipun dalam skala yang lebih kecil; Mendidik anak menjadi anak saleh, memelihara anak yatim, bersedekah untuk sarana kemaslahatan ummat seperti, mambangun mesjid, rumah sakit, sekolah, irigasi, memperbaiki jalanan, menanam pohon, atau mewakapkan sesuatu yang penggunaannya bersifat jangka panjang, adalah hal-hal yang dapat kita usahakan.

Sahabat, tentu banyak lagi yang lain, dan kalau mau sharing, mari saling memberi input dan pendapat untuk amal kita bersama.

Bila anda merasa email ini bermanfaat, maka berikanlah manfaat tersebut kepada orang-orang yang anda sayangi



Tidak ada komentar: