************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Kamis, 01 Oktober 2009

Siksaan dan ampunan



Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [ QS. 7:167]

Ketika Allah memerintahkan menjalankan ibadah, bukan berarti Allah membutuhkan pujian atau sesembahan dari hambaNya. Kalau hambaNya menyembah atau tidak menyembahNya sama sekali tidak ada pengaruh atau keuntungan bagi Allah. Demikian pula halnya, ketika Ia memerintahkan kita untuk menginggalkan larangan-laranganNya, Ia sama sekali tidak berkepentingan dengan semuanya itu. Berbeda sekali dengan manusia, ketika ia menyuruh atau melarang melakukan sesuatu, tentu ia berkepentngan dengan perintahnya tersebut, sementara bagi kita yang disuruh belum tentu memberikan keuntungan.

Kenikmatan beribadah dapat dicapai apabila dari semula kita menancapkan dalam diri bahwa menjalankan setiap perintah dan atau meninggalkan setiap larangan Allah semata-mata adalah untuk kebaikan kita sendiri. Hal ini menang tidak mudah karena manusia lebih terpaku kepada hal-hal phisik yang mudah dilihat dan dicerna otak tanpa berpikir panjang. Apalagi hawa nafsu yang mudah sekali dipengaruhi oleh setan lebih tertarik kepada kesenangan-kesenangan sesaat yang ada di depan mata.

Untuk menuju kepada kesadaran bahwa segala perintah dan larangan Allah adalah untuk kemaslahatan manusia itu sendiri, Allah menjanjikan kenikmatan berupa surga atau kenikmatan lain yang diterima di dunia dan ancaman siksaan berupa neraka atau bencana-bencana yang dialami di dunia. Sebagaimana juga para rasul-rasul diutus untuk membawa berita gembira dan ancaman.

“(mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana”. (QS. 4:165)

Manejemen modern mengenal konsep ini dengan Reward and punishment (penghargaan dan hukuman). Pada dasarnya semua bertujuan untuk menimbulkan kesadaran bahwa apapun yang dilakukan berdampak pada diri sendiri. Kalau kebaikan yang dilakukan maka yang akan diperoleh adalah keuntungan dan kebahagiaan, sebaliknya kalau kejahatan atau pembangkangan yang dilakukan maka siksaan dan penderitaan yang akan diterima.

Karena Allah sangat mencintai hambanya, sangat banyak diketemukan dalam Al Quran ancaman dengan siksaan mengerikan, sebagaimana banyak juga berita gembira berupa kenikmatan. Demikianlah cara Allah membawa hambanya agar sadar bahwa perintah dan larangan Allah itu semuanya baik bagi manusia, dengan demikian ia akan mematuhi perintah dan larangan itu dengan ikhlas.

Saudaraku, siksaan Allah itu sangat cepat, sebagaimana disebutkan pada ayat diatas, tetapi ampunanNya jauh lebih cepat apabila kita menghendakinya. Itulah sebabnya setiap kita melakukan kesalahan harus segera diiringi dengan istighfar dan tobat, kalau tidak diiringi siksaan Allah akan mengiringinya berupa perbuatan kesalahan yang lebih besar lagi. Seperti pemakai narkoba, apabila pada pemakaian awal segera minta ampun dan tobat maka tidak akan menjadi pecandu, dan pecandu inilah merupakan siksaan dunia akirat. Marilah menggapai ampunan Allah dengan cepat, mengalahkan siksaanNya yang cepat.

Tidak ada komentar: