************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Senin, 31 Agustus 2009

Meraih pahala haji tanpa ke Makkah


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘ahu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Umroh ke umroh berikutnya merupakan pelebur dosa antara keduanya, dan tiada balasan bagi haji mabrur melainkan surga” [HR Bukhari-Muslim]

Setiap orang Islam yang taat pasti mendambakan untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh ke Makkah minimal sekali dalam seumur hidupnya. Bagi yang mampu memang sudah merupakan sutua kewajiban yang harus dilaksanakan, sedangkan yang belum mampu senantiasa berusaha dan bekerja keras untuk mencari bekal agar bisa pergi kesana.

Selain sebagai kewajiban yang telah difardukan bagi yang mampu juga dijanjikan banyak sekali keutamaan dalam melaksanakan ibadah haji, sebagaimana dikatakan pada hadist diatas. Faktor inilah yang menjadi pendorong orang-orang yang belum mampu untuk berusaha sekuat tenaga agar sanggup untuk pergi kesana. Pertanyaan yang mungkin timbul adalah apakah keinginan kuat ke Makkah untuk mengerjakan ibadah haji dan umroh semata-mata karena ibadah dan keutamaan-keutamaan yang dijanjikan. Apakah bukan karena perjalanan (pelancongan) dan gelar yang didapat setelah dari sana. Bagaimana kalau keutamaan-keutamaan yang ada pada ibadah haji dan umroh dapat diperoleh tanpa harus ke Makkah dengan melakukan suatu ibadah yang lebih mudah dan biayanya jauh lebih ringan dan semua orang dapat mengusahakannya, apakah kita antusias untuk melakuakan ibadah tersebut.

Dari Anas Ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang melaksanakan sholat shubuh berjamaah kemudian ia berdiam diri di masjid sambil berdzikir kepada Allah sampai terbitnya matahari kemudian ia sholat dua rakaat, maka baginya pahala sebagimana pahal haji dan umroh, sempurna, sempurna, sempurna (HR Tirmidzy)

Saudaraku, seraya bekerja keras mencari rezeki untuk biaya ke tanah suci, marilah kita meraih keutamaannya lebih dahulu dengan melaksanakan sholat sunah sebagaimana disampaiakan pada hadist diatas. Kalau hal ini kita anggap berat, sementara kita sudah lama mendamba untuk meraih keutamaan haji dan umroh. Jangan-jangan sinyalemen bahwa niat untuk haji dan umroh ke tanah suci bobotnya lebih besar ke jalan-jalannya atau maksud lain katimbang mencari keutamaan-keutamaannya.

Saudaraku, meskipun kita berusaha keras untuk mengusahakan biaya untuk haji dan umroh, namun tidak ada jaminan bahwa suatu ketika kita mampu mengusahakannya, oleh karena itu marilah kita meraih keutamaan haji dan umroh dengan membiasakan melakukan shalat sunah diatas. Dan apabila kita lakukan dalam bulan ramadhan ini, maka akan lebih dahsyat lagi karena digandakan 70 kali, sebagaimana sabda Rasulullah.

Dan siapa yang mengerjakan satu fardhu di bulan Ramadhan, maka samalah dengan orang yang mengerjakan tujuh puluh fardhu di bulan lainnya. (HR. Ibnu Khuzaimah)

Catatan :
  • sholat sunah ini dikenal dengan nama : Shalat sunah Isyrooq
  • Waktu mengerjakan sebaiknya 10 atau 20 menit setelah syuruq
  • Waktu syuruq (terbit matahari) dapat dilihat pada jadwal shalat

Bulan ramadhan adalah cinta

Bulan ramadhan adalah cinta
Karena ia dipenuhi dengan tasbih
Karena ia dipenuhi dengan tahmid
Karena ia dipenuhi dengan tahlil
Karena ia dipenuhi dengan takbir

Bulan ramadhan adalah cinta
Anak-anak menantinya
Remaja mengidolakannya
Orang dewasa mendambanya
Dan orang tua memaknainya

Bulan ramadhan adalah cinta
Orang-orang senang memaafkan
Sedekah mencapai puncaknya
Mesjid ramai dengan jamaahnya
Bacaan quran memenuhi semesta

Bulan ramadhan adalah cinta
Ia adalah tetesan cinta sang maha pencinta

Orang-orang lebih mencintai ramadhan daripada sang maha pencinta
Ketika ramadhan tidak hadir selama sebelas bulan
Sepi….. sepii…… sepiii….
Padahal sang maha pencinta selalu hadir

Orang-orang mencintai ramadhan
dan melupakan sang maha pencinta pada bulan-bulan lain

Minggu, 30 Agustus 2009

Meraih sebanyak-banyaknya


Egois, individualis, atau nafsi-nafsi adalah sifat-sifat yang hampir sama dan dan pada umumnya orang tidak menyukainya. Sifat-sifat ini mempunyai kesamaan, yaitu lebih menonjolkan kepentingan diri sendiri meskipun hal itu dapat merugikan orang lain.

Dalam agama Islam memelihara kepentingan diri sendiri sangat dianjurkan dan bahkan diperintahkan, sehingga statusnya menjadi kewajiban bagi setiap kaum muslimin untuk memperhatikan dirinya sendiri. Sebagaimana Firman Allah Swt.

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka … [QS. 66:6]

Pada ayat tersebut diatas pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah dirimu, baru keluargamu, kemudian baru orang lain. Apakah dengan memperhatikan diri sendiri atau keluarga akan merugikan orang lain. Apabila kacamata materi yang digunakan boleh jadi orang lain terhambat memperoleh sesuatu, atau boleh jadi orang lain sebaliknya akan mendapatkan materi yang lebih banyak. Mementingkan diri dalam ayat diatas harus dimaknai dengan, mengejar keutamaan dari segi pengamalan agama.

Menghindari perbuatan tercela, misalnya korupsi, adalah suatu keutamaan, meskipun tidak memberikan kepuasan materi. Memberikan kemanfaatan kepada sebanyak mungkin orang adalah keutamaan, meskipun harus mengeluarkan materi.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lain.” (Al Hadits)

Dengan merujuk kepada hadits tersebut diatas, bilamana seseorang memperhatikan dirinya (mengutamakan dirinya) maka dampaknya kepada orang lain luar biasa, bukannya merugikan tetapi sebaliknya menguntungkan. Demikianlah, karena aturan-aturan keagamaan telah didesain Allah sedemikian rupa untuk membawa kebahagiaan kepada semua pihak atau yang kita kenal dengan rahmatan lilalamin.

Hal-hal tersebut diatas tentu saja tidak akan dicapai kalau ukuran yang digunakan adalah kesenangan atau kenikmatan sesaat yang bersifat materi seperti popularitas, pujian-pujian, makanan yang enak-enak, plesiran dsb. Dan kita semua maklum bahwa kesenangan sesaat pada akhirnya hanya akan membawa kehancuran. Contoh gamblangnya adalah Narkoba.

Saudaraku, pada bulan ramadhan yang mulia ini, saatnya untuk memacu diri meraih sebanyak-banyaknya hadiah yang disediakan Allah. Rasulullah dan beberapa sahabat yang dipastikan masuk surga, masih bersusah-susah mengumpulkan segala tenaga dalam rangka memperbanyak amal ibadah, bagaaimana dengan kita yang masih tanda tanya besar bisa berleha-leha saja membiarkan ramadhan berlalu. Perhatikanlah dirimu. Tafakkur dirilah. Keselamatan bermula pada usaha kita, siapkanlah diri kita untuk menerima hidayah dari Allah. Kondisikanlah nuansa keagamaan kita untuk dapat menerima syafaat dari Rasulullah.

Saudaraku, jangan berhenti berbuat kebajikan, sekecil apapun lakukanlah, lakukanlah meskipun menurut pikiranmu tidak memberi keuntungan apapun, simaklah ayat berikut: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri,” [QS. 17:7]



NENEK TUA PENJUAL BUNGA


Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid.

Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.

Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang. Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ.

Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. "Jika kalian kasihan kepadaku," kata nenek itu, "Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya."

Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup.

Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkanrahasia itu. "Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai," tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya."

Kisah ini saya dengar dari Kiai Madura, D. Zawawi Imran, membuat bulu kuduk saya merinding. Perempuan tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Alloh swt. Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur: Ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Alloh. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua alam selain Rasululloh saw?

Diketik ulang dari buku "Rindu Rosul", karangan Jalaluddin Rakhmat, penerbit
Rosda Bandung, hal 31-33. cetakan pertama September 2001.

Minggu, 16 Agustus 2009

Pekerja keras yang zuhud

Dia (sebut saja Ahmad) hanyalah orang biasa, seperti jutaan orang biasa lainnya. Dalam menapaki kehidupan sehari-hari ia banyak menghadapi kesulitan sebagaimana juga ia banyak memperoleh anugerah rezeki dari Allah swt. Mungkin yang agak istimewa adalah tekadnya untuk selalu mencari dan memperbaharui apa yang telah dimilikinya menjadi lebih baik dari hari ke hari. Memedomani Sabda rasulullah: bahwa orang yang beruntung hanyalah orang yang hari ini lebih baik dari kemarin.

Hadist ini merupakan landasan berpikirnya. Meskipun ilmunya tidak seberapa, tetapi ia tetap tekun meningkatkan pengetahuannya, baik ilmu peribadatan maupun ilmu muamalah. Demikian halnya dalam mencari rezeki ia memiliki daya juang yang tinggi, walaupun penghasilannya tidak seberapa apabila dinilai dari angka-angka perhitungan matematis. Pemahamannya yang sederhana memberinya pengertian bahwa pada kerja keras itulah terletak nilai yang tidak dapat dihitung dengan angka-angka.

Kekayaan baginya adalah sesuatu yang relatip, nisbi, tidak pasti. Kekayaan yang pasti menurutnya adalah sesuatu yang dijanjikan oleh Allah Swt. dan rasulNya. Oleh karena itu orientasinya lebih banyak mengharap janji-janji Allah daripada mengejar kekayaan menurut pandangan umum, apalagi kalau harus dilalui dengan cara-cara yang tidak wajar. Kalau ia melihat orang-orang mengendarai mobil mewah misalnya, tidak begitu mengusik hatinya. Ia yakin saja bahwa ia dapat memperoleh lebih baik dari itu. Bukankah Rasulullah telah bersabda bahwa : Shalat sunnah sebelum subuh dua rakaat lebih baik daripada dunia dan isinya. Ia yakin 100% terhadap janji Allah tersebut melalui RasulNya.

Alur kehidupannya sangat sederhana dan tanpa beban. kalau terjadi persoalan dalam kehidupan kemasyarakatannya, ia akan menyelesaikannya sesegera mungkin. Meskipun ia disakiti, menurutnya solusi yang paling praktis adalah memaafkan kepada orang yang menyakitinya, karena kalau disimpan akan merugikan diri sendiri. Ia yakin bahwa segala persoalan dapat diselesaikan dengan baik, kalau dia tidak dapat menyelesaikannya karena keterbatasan ilmu, ia percaya Allah akan memberinya solusi. Dan solusi paling baik dari segala problematik kehidupan adalah ketika ridha terhapa apa yang telah terjadi tersebut.

Salah satu kenikmatan meliputi kehidupannya adalah menandungkan zikir-zikir secara sirr sambil memacu kerjanya sepanjang hari. Kalau terlewati ia beristighfar karena kealpaannya tersebut. Mungkin memang belum khusuk tetapi ia akan tetap mengulang dan mengulang, karena masih lebih baik daripada tidak melakukannya sama sekali, batinnya.

Saudaraku, apakah ia yang kita bicarakan diatas hanyalah dalam khayalan. Tidak, bahkan disekeliling kita banyak orang yang melakukan seperti itu, hanya saja kita tidak tahu. Mungkin belum dilakukan sepanjang episode kehidupannya, tetapi bagian dari waktunya sepanjang hari sudah didedikasikan untukhal-hal seperti tersebut diatas. Bukankah segala sesuatu memerlukan proses untuk mencapainya, yang penting semangat mujahadah yang ada perlu selalu dijaga dan dan diperbaharui terus menerus.

Saudaraku, berpuluh tahun kesempatan hidup telah kita nikmati. Apabila waktu selama itu kita melakukan peningkatan walau sekecil apapun secara konsisten, pasti hasilnya akan menakjubkan. Bukankah kalau kita merangkak Dia datang berjalan, kalau kita berjalan Dia datang berlari. Kalau ada peningkatan sedikit Dia akan lipatgandakan hasilnya. Yakinlah.

Selasa, 11 Agustus 2009

7 Kalimat Allah plus

" Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan
Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut "

1. Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap Astaghfirullah jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
4. Mengucap Insya-Allah jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu yang
tak disukai dan tak diingini.
6. Mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" jika menghadapi dan menerima
musibah.
7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah" sepanjang siang dan malam
sehingga tak terpisah dari lidahnya dari tafsir hanafi, mudah-mudahan ingat,
walau lambat-lambat mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu mudah-mudahan jadi
boleh, karena sudah biasa.

Tambahan :

1. Mengucap "Subhanallah" kalau melihat sesuatu yang takjub
2. Mengucap "Allahu Akbar" kalau tahut (supaya menjadi bernai)
3. Mengucap "a'uzu billahi minasy syaithonirrajim" selagi marah atau terkena
godaan syaitan lainnya.

Amin....Wassalam....

Sumber : Internet

Statistik yang mengerikan


Dari surat kabar Republika Jumat, 31 Juli 2009, memuat berita kecil tetapi melirihkan dan menyesakkan, bahwa setiap tahun di Cina terjadi 13 juta praktik aborsi. Dan jumlah itu diperkirakan lebih tinggi karena masih banyak praktik aborsi yang tidak terdaftar di klinik.

Negara lain yang terekam mempunyai statistik jumlah aborsi masing-masing; Indonesia 2,5 juta petahun sesuai dengan hasil peneliatian WHO, Rusia 2 juta sebagaimana datanya pada Koran tsb diatas, dan jumlah aborsi di Amerika adalah 1,5 juta pertahun, sebagaimana ditulis dalam Majalah Freakonomics. Kalau dijumlah untuk seluruh negara-negara di dunia jumlah aborsi yang terjadi setiap tahunnya menurut pergitungan PBB berkisar antara 40 – 70 juta pertahun. Nauzubillah minzalik.

Kalau kita menggunakan angka yang moderat, dengan aborsi seluruh dunia sebesar 50 juta pertahun, maka dalam 20 tahun jumlah aborsi di seluruh dunia mencapai 1.000.000.000 hampir sama dengan penduduk India. Kalau dibandingkan dengan angka kematian lainya, seperti karena perang, karena penyakit jantung, wabah penyakit, atau yang lain-lain, maka kematian karena aborsi menduduki angka yang tertinggi. Itulah penyakit Zina.

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. [QS. 3:191]

Saudaraku, informasi diatas bukan sekedar statistik semata. Apapun yang terjadi di dunia ini tidak ada yang sia-sia. Ia adalah ayat-ayat Kauniah yang harus kita baca untuk mengambil hikmah dan pelajaran didalamnya agar terhindar dari kejahatan-kejahatan yang dibawanya baik untuk diri dan keluarga kita.

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. [QS. 13:32]

Zina bukan saja haram tetapi terkutuk, lihat dampak yang ditimbulkan seperti tertulis diatas. Dan semua jalan yang menuju kesana juga diharamkan, makanya tidak boleh di dekatinya. Sayangnya jalan menuju kesana semuanya sangat menarik, karena didesain dan diiklankan, bahkan dipuja-puji sebagai lambang kemajuan. Lihatlah orang-orang berlomba mempertontonkan aurat, berduaan ditempat tersembunyi yang bukan muhrim, berbicara dengan mendayu-dayu mengundang syahwat, memproduksi, memperdagangkan, dan mempromosikan produk-produk yang melebarkan jalan mendekati zina.

Saudaraku, jangan bangga kalau anak atau keluarga anda menjadi artis karena disana banyak jalan-jalan yang mendekati zina. Gemilaunya memang sangat menyihir dan merangsang urat syaraf dan ego kita untuk terjun kedalamnya. Padahal pengalaman mengajarkan kita bahwa sangat jarang orang yang mendapat kebahagiaan didalamnya. Itulah jalan-jalan zina yang dengan menggunakan rumus apapun pada akhirnya hanya membawa seseorang kekehinaan baik dihadapan manusia apalagi dihadapan Allah Swt.

Saudaraku, marilah menjaga agar anggota keluarga kita tidak menambah angka statistik tersebut diatas. Ingatlah firman Allah :”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” [QS. 66:6]


Minggu, 09 Agustus 2009

Pengucapan 'Alloh' dan Kesehatan


FENOMENA - Kamis, 16 Mei 2002

[MMI, Mei 12,2002].
Dalam sebuah penelitian di Belanda yang dilakukan oleh seorang profesor psycologist yang bernama Vander Hoven [ VH ] , dimana telah mengadakan sebuah survey terhadap pasien di rumah sakit belanda yg kesemuanya non muslim selama tiga tahun.
Dalam penelitian tersebut VH melatih para pasien untuk mengucapkan kata ALLAH [ Islamic pronouncing ] dengan jelas dan berulang-ulang. Hasil dari penelitian tersebut sangat mengejutkan, terutama sekali untuk pasien yang mengalami gangguan pada fungsi hati dan orang yang mengalami stress / ketegangan [ tension ].
AL Watan, surat kabar Saudi sebagaimana telah mengutip dari peryataan profesor VH tsb, yang mengatakan bahwa seorang muslim yang biasa membaca Al-Qur'an secara rutin dapat melindungi mereka dari penyakit mental dan penyakit-penyakit yang ada hubungannya [ psychological diseases ].

VH juga menerangkan bagaimana pengucapan kata ALLAH tsb sebagai solusi dari
kesehatan , ia menekankan dalam penelitiannya bahwa huruf pertama dalam ALLAH yaitu 'A' dapat melonggarkan [ melancarkan ] pada jalur pernafasan [espiratory system ], dan mengontrol pernafasan [ controls breathing ].
Dan untuk huruf konsonan ' L ' dimana lidah menyentuh bagian atas rahang dapat memberikan efek relax , juga VH menambahkan bahwa huruf ' H ' pada ALLAH tsb dapat menghubungkan antara Paru-paru dan Jantung dimana dapat mengontrol system dari denyut jantung [ heart beat ].

Subhanallah, sungguh luar biasa kebesaran Allah SWT ini, dimana penelitian yang dilakukan oleh seorang profesor non muslim yang tertarik dan meneliti akan rahasia Al-Qur'an ini sangat mengejutkan para ahli kesehatan di Belanda.

Sekarang bagaimana dengan kita sebagai seorang muslim yang meyakini akan kebesaran kitab Suci Al Qur'an, sudahkan membaca dan mengamalkannya..?

Allah says : We will show them our signs in the universe and in their own
selves, until it becomes manifest to them that this [ Quran ] is the truth.

[Sumber dari Indonesian Moslem Student Association of North America]

Zikir dan latihan membiasakannya

Sahabat, tentunya setiap hari kita menginginkan adanya kemajuan; dalam prestasi kerja, karier, kedudukan dalam masyarakat, dan yang lebih penting lagi adalah nuansa kedekatan dengan Allah. Nah untuk untuk mempermudah jalan ke sana ada baiknya kita mencoba anjuran Imam Al Ghazali dibawah ini.

Bagi sahabat yang telah terbiasa, bahkan sudah jauh melampaui, anggaplah sebagai reminder untuk lebih memacu lagi.

Sahabat, jumlahnya yang disebutkan disini adalah sekedar perangsang atau target untuk memacu. Kalau terpaku kepada jumlah yang dijadikan patokan yang kaku malah bisa membuat bid’ah yang baru. Jadi jumlah ini tidak perlu pas, tetapi usahakan lebih banyak.
__________________________________________________________

Zikir harian anjuran Iman Al Ghazali
(Masing-masing dilafazkan 1000 kali)

Jumaat - Ya Allah (10 menit)

Sabtu - Laa ila ha il lallah
(Tiada Tuhan melainkan Allah) (17 menit)

Ahad - Yaa Hayyu Yaa Qayyum
(Ya Allah yang maha hidup lagi berdiri dengan sendirinya) (15 menit)

Isnin - La hawla wala quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim
(Tidak ada upaya dan kekuatan melainkan dengan kuasa Allah yang Maha tinggi
dan maha besar) ( 50 menit)

Selasa - Allahumma shalli 'ala saiyidina Muhammad
(Ya Allah rahmatilah ke atas Nabi Muhammad s.a.w) (30 menit)

Rabu - Astaghfirullahal-'azhim
(Aku mohon ampun Kepada Allah yang maha besar) (20 menit)

Khamis - Subhanallahil-'azhimi wa bihamdih
(Maha suci Allah yang maha besar dan pujian kepadaNya) (22 menit)


Target : Tiga ahad dapat dilakukan secara rutine

Alternatif/ : Ahad pertama : 250 kali sehari
Step Ahad kedua : 600 kali sehari
Ahad ketiga : 1000 kali sehari

Catatan :
• Lama menit dalam kurung moderate
• Dhikir dapat dilakukan dalam perjalanan dari rumah ke kantor atau
sebaliknya, atau pada kesempatan-kesempatan lain yang lowong.
________________________________________________________________
Sahabat, kelihatannya agak berat, iya memang begitu, tetapi kalau dilaksanakan jauh lebih mudah.
Sebabnya karena mata dan pikiran kita terlalu banyak dipengaruhi oleh resonansi yang menjauh dari titik fitrah, sedangkan hati yang menggerakkan kerja/pelaksanaan tetap punya naluri ketundukkan yang bersih.

Raihlah kasih saying Allah
Selamat!

Kamis, 06 Agustus 2009

Meraih Kemerdekaan


Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa (juga semua individu) dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Kita semua tahu bahwa kalimat diatas adalah Mukaddimah UUD 1945 yang menyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan. Sejak saat itu secara territorial kita telah merdeka dari penjajahan. Akan tetapi bila dilihat dari segala aspek kehidupan bernegara, sampai saat ini kita masih dibawah dominasi negara lain. Itu urusan negara, sebaiknya kita menengok ke individu masing-masing, apakah kita sudah merdeka atau belum.

Ternyata belum. Kita masih terobsesi untuk menjamin kehidupan keluarga anak dan istri bahkan sampai cucu-cicit, sehingga potensi kita banyak tersita kesana, sementara hak-hak dan tanggung jawab pribadi kita yang lebih luas banyak terabaikan.

Harta yang kita miliki, mungkin banyak atau sedikit, telah merampas secara berkelebihan waktu kita kesana, sejak dari bangun subuh sampai menjelang tidur dinihari. Selain waktu, ketenangan dan kedamaian juga disisihkan dari kehidupan kita.

Selera makan yang kita miliki, adalah imam yang selalu menuntun kita untuk menuju titik-titik lokasi dimana saja bila ada makanan yang memiliki keunikan dan kebanggaan, dengan mengabaikan hambatan dan kesehatan.

Pola pikir yang tertanam dalam diri kita disesaki oleh jutaan informasi yang berseliweran dalam kehidupan kita. Semuanya saling berlomba menanamkan paham sehingga sesuatu yang semula kita anggap tidak benar perlahan-lahan menjadi benar. Kita kehilangan kebenaran bahkan kita kehilangan diri sendiri yang sesungguhnya.

Banyak lagi hal-hal yang menjadi obyek ketergantungan kita kepadanya, mendikte untuk melakukan sesuatu, memaksa mengikuti aturannya, yang kesemuanya pada hakekatnya merampas kemerdekaan kita. Selama ketergantungan-ketergantungan ini ikatannya tidak dapat kita putuskan, maka kebebasan individu atau pribadi yang didambakan tidak pernah tercapai, kita selalu menjadi budak dari nafsu atau obsesi yang kita ciptakan sendiri.

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. [QS. 112:2]

Saudaraku, kemerdekaan hanya dapat kita raih kalau ketergantungan itu hanya dilekatkan kepada Allah Swt semata. sebagaimana disebutkan pada ayat tersebut diatas. Sebaliknya ketergantungan kepada Allah bukanlah suatu pembatasan kemerdekaan karena dialah sumber segala kesempurnaan, sementara kemerdakaan adalah pembebasan diri dari segala yang tidak baik.

Saudaraku, Allah memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk berbuat apa saja yang dikehendakinya, tetapi kemerdekaan hanya diperoleh bagi orang yang menyembah kepadaNya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkanNya, sebagaimana firmanNya :

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. [QS. 51:56]

Manusia Versus Galaksi


Tahukah Anda, berapa jumlah sel-sel yang membentuk tubuh Anda. Jutaan, miliaran, atau triliunan ? Tahukah juga Anda jumlah bintang-bintang dalam galaksi-galaksi di jagat raya ? Menurut Anda, kira-kira mana yang lebih banyak ? Kalau kita melihat angka-angkanya, sungguh Maha Besar lah Sang Pencipta kita, Allah SWT.

Semua yang menakjubkan, indah, dan rumit di alam semesta semuanya dibangun dari komponen-komponen kecil. Manusia, makhluk paling rumit di muka bumi, dibangun dari sel-sel.

Di sisi lain galaksi-galaksi dibangun utamanya oleh bintang-bintang (setidaknya yang terlihat sampai saat ini).


Pertanyaannya adalah :

Lebih banyak mana, jumlah sel-sel dalam tubuh manusia atau jumlah bintang-bintang dalam satu galaksi?

Bicara jumlahnya sangat luar biasa. Pertama kita lihat manusia. Kita mulai dari zigot: sebuah sel telur untuk pembuahan.

Dari situ, kita tumbuh menjadi manusia dewasa, yang dibangun oleh 75 triliun hingga 100 triliun sel ! Lebih menariknya, sel yang membentuk rangka dan organ-organ internal, sistem syaraf dan kulit, pembuluh darah, dan otak, hanya berjumlah kira-kira 4 triliun.

Lalu, kemana sisanya ? Lihat tubuh Anda, menjaga Anda tetap hidup dan berfungsi. Tubuh Anda terbentuk dari 1 triliun sel-sel darah putih dari jenis yang bermacam-macam. Kira-kira 2 triliun trombosit, dan 30 triliun sel-sel darah merah ! Ini artinya tiap kali Anda mendonorkan darah, dalam satu takaran (0,6 liter) Anda telah kehilangan 4.000.000.000.000 sel !

Terdapat juga kira-kira 40 triliun sel-sel bakterial yang tinggal di tubuh Anda (kebanyakan di usus besar), membantu proses pencernaan. Oke, berarti semuanya ada 75 triliun sel dalam tubuh Anda.

Sekarang kita lihat satu galaksi biasa, galaksi kita sendiri, atau mungkin tetangga terdekat: Andromeda. Di galaksi-galaksi, Matahari kita bukan bintang yang biasa, yang benar-benar sangat terang. Hanya kira-kira 10 persen dari bintang-bintang itu yang mirip dengan matahari kita (bintang tipe G). Artinya 90 persen lainnya lebih gelap, lebih dingin, dan lebih kecil.

Faktanya, saat malam Anda melihat ke langit, ratusan bahkan ribuan bintang yang dekat dengan kita (berjarak kira-kira 30 tahun cahaya), berapa banyak yang bertipe O ? Nggak ada. Tahu berapa yang tipe B ? Nggak ada juga. Yang tipe A ? Empat.

Kebanyakan bintang-bintang adalah yang Anda kira bukan bintang. Seperti halnya sel-sel darah merah dan bakteri pencernaan di tubuh Anda yang Anda anggap bukan sel-sel ketika memikirkan tubuh manusia. Tapi, saat kita menghitung semua bintang di satu galaksi, kita mendapatkan jumlah yang sangat besar: 400 miliar ! Jumlah itu memang tidak seberapa dibanding 75 triliun sel-sel dalam tubuh manusia. Tapi ingat, itu hanya hitungan untuk satu galaksi biasa. Bagaimana dengan galaksi terbesar di jagat raya ?

Di pusat salah satu cluster galaksi terbesar yang pernah ditemukan, Abel 2029, terletak sebuah galaksi berukuran 6 juta tahun cahaya, atau lebih dari 60 kali diameter galaksi kita Bima Sakti (yang hanya berjarak 100.000 tahun cahaya). Lalu berapa jumlah bintang-bintangnya ? Diperkirakan lebih dari 100 triliun ! Itulah galaksi terbesar di jagat raya pernah ditemukan yang diberi nama IC 1101:

Sumber : http://aneh-tapi-nyata.blogspot.com