************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Jumat, 29 Januari 2010

Membina Persaudaraan

Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat. (QS. 49 : 10).

Suasana kerukunan dan kedamaian mengalir dengan indah dari ayat Al Quran diatas. Meskipun potensi akan ada perselisihan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sebagai saudara perselisihan itu segera berakhir melalui perdamaian, karena demikianlah kalau manusia itu ingin mendapatkan kemulian dan rahmat dari Allah. Dalam hadist berikut, secara detail dijelaskan bagaimana agar terjaga persaudaraan diantara sesama mukmin.

Dari 'Abdullah bin 'Umar r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, janganlah ia menzhaliminya dan membiarkannya. Barangsiapa membantu menutupi kebutuhan saudara seislam, maka Allah akn membantu menutupi kebutuhannya. Barangsiapa membebaskan seoarang muslim dari suatu kesulitan niscaya Allah akan membebaskan seorang musilm dari suatu kesulitan niscaya Allah akan membebaskannya dari kesulitan-kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa menutupi aib seorang Muslim niscaya Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat," (HR Bukhari - Muslim).

Pertanyaan yang mungkin timbul, mengapa dalam kenyataan sehari-hari sesama muslim lebih sering terjadi gontok-gontokan, sehingga banyak terjadi lebih senang berintegrasi dan berkawan dengan orang-orang non muslim. Ada apa yang terjadi. Sebagai mukmin yang baik harus yakin akan kebenaran dari Firman Allah dan Sabda RasulNya. Dengan demikian kesalahan ada pada kita, karena kita tidak memegang teguh ajaran agama kita sendiri.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, [QS. 1 : 6]

Sebagai contoh, apabila kita memedomani dan mendalami makna dari ayat tersebut diatas, akan mengantar kita kepada persaudaraan yang hakiki. Coba bayangkan anda mendoakan seseorang minimal 17 kali dalam sehari semalam, apakah anda membenci, memusuhi, menjelek-jelekkan, orang tsb. Tentu saja tidak. Apakah pernah terbayang dalam hati ketika membaca ayat diatas bahwa ‘kami’ dalam ayat tersebut adalah semua kaum muslimin, termasuk didalamnya; tetangga, teman, pejabat, ulama, rakayat biasa, pengamen, pencopet, koruptor, dsb. Semua punya potensi untuk menjadi baik, dan boleh jadi karena doa-doa yang tidak putus-putus kita panjatkan.

Saudaraku, janganlah membenci saudaramu yang lain, kalau saat ini dia masih bergelimang dengan kelakuan yang tidak baik, yang kita tidak sukai adalah sifatnya, mungkin dengan doa-doa yang kita panjatkan besok lusa dia akan sadar dan insaf. Kebencian kita terhadap saudara, bukan saja merugikannya tetapi juga merugikan kita, sedangkan kecintaan sesama saudara tidak hanya membahagiakannya, tetapi juga membahagian kita, akhirnya terciptalah masyarakat muslim yang sejahtera.

Takutlah dengan berburuk sangka, karena buruk sangka itu sedusta-dustanya perkataan. Janganlah memata-matai, mencari cari kesalahan orang, menyaingi, saling mendengki, saling bermusuhan dan saling mendendam. Dan jadilah kamu sebagai hamba Allah yang bersaudara. (HR. Muslim)


Tidak ada komentar: