************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Rabu, 06 Januari 2010

Berikan yang dimiliki


Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur). [QS. 93:11]

Memberi biasanya dipahami sebagai suatu sikap atau kegiatan yang dilakukan seseorang karena memiliki sesuatu yang berlebih dari kebutuhannya. Kalau statemen ini disepakati, maka spektrum yang berkaitan dengan beri memberi ini sangat luas. Senyum, berarti memberi kegembiraan. Ringan tangan, berarti memberi bantuan tenaga kepada orang lain. Nasehat, membagi dan memberi ilmu dan hikmah. Service, memberi pelayanan. Opini, memberi gagasan dan pengalaman. Sedekah, memberi sebagian harta, dst...

Demikianlah beberapa contoh darimana timbul dan asalnya potensi untuk memberi, sehingga siapapun kita, selalu banyak hal yang dapat diberikan. Jangan membatasi pemberian hanya pada sekedar uang atau harta lainnya, bahkan sebenarnya orang kaya adalah orang yang paling banyak menerima dan paling sedikit memberi.

Dalam Hadist Bukhari Muslim dari Abi Hurairah diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "…menolong orang dengan mengangkut barangnya dengan kendaraannya atau mengangkatnya adalah sedekah, mengucapkan kalimat yang bagus adalah sedekah, setiap langkah seseorang menuju shalat adalah sedekah, dan menyingkirkan duri-duri di jalanan adalah sedekah". Pada riwayat yang lain mengatakan ”... menemani mereka ketika sakit, atau menolong orang yang minta tolong, atau membuka kesusahan mereka, menjauhkan mereka dari sedih dan duka, memerintahkan kebaikan, tasbih, takbir, tahmid, tahlil, semuanya adalah sedekah, bahkan berhubungan dengan isteri juga adalah sedekah ".

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. [QS. 2:263]

Pemberian, dalam bentuk apapun, bertujuan untuk meringankan beban dan kesulitan yang dialami seseorang, sehingga apabila hal ini menjadi tabiat dan kebiasaan, maka alangkah berbahagia kita, karena Allah telah menjanjikan melalui RasulNya :

Barangsiapa yang memberi kemudahan kepada seseorang yang mengalami kesulitan, maka Allah akan memberi kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat. (HR. Muslim)

Saudaraku, bagaimanapun kondisi kita, tanamkanlah dalam hati dan pikiran bahwa potensi untuk member;, mungkin itu berupa memberi maaf, buah pikiran, wawasan, informasi, doa, pengalaman, waktu, ilmu, harta, dst..., adalah jauh lebih besar daripada potensi untuk meminta. Disinilah kita memaknai menyampaikan atau menyebut-nyebut serta mensyukuri nikmat sebagaiman disebutkan pada ayat diatas. Memang kebahagiaan yang kita peroleh jauh lebih berbobot ketika memberi dari pada ketika menerima, Rasulullah bersabda;

“Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang dibawah. Tangan yang di atas adalah si pemberi, sedang tangan yang di bawah adalah si peminta” [HR Bukhari No. 1429 dan Muslim No. 103]


Tidak ada komentar: