************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Minggu, 05 Desember 2010

Jangan gunakan akal

Dan orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang yang berbuat baik. [QS. 29:69]

Ketika Hajar dan Ismail ditinggal Ibrahim di padang tandus, tiada air tiada pepohonan, dengan bekal yang tidak memadai, akal sehat tidak berlaku lagi. Hajar tahu benar bahwa tidak ada air dan makanan dan orang lain disekitar tempat itu, tetapi dia tetap berusaha mencari sesuatu yang dapat dimakan dengan usaha yang maksimal yaitu dengan bolak balik antara safa dan marwah sebanyak 7 kali. Apakah karena St Hajar sedang panik. Tidak, buktinya usahanya malah menjadi rukun ibadah Umrah dan Haji.

Ketika Thariq bin Ziyad dengan pasukannya sebanyak 7.000 orang berlabuh di Andalusia (Eropa) setelah menyebrangi selat Gibraltar, ia telah ditunggu oleh tentara kristen dibawah pimpinan Raja Roderick sebanyak 100.000 orang. Thariq memerintahkan kepada para panglima dan angkatan perangnya untuk membakar armada kapalnya. Apakah Thariq bin ziyad gila, tidak tetapi memang dia tidak lagi menggunakan otak. Tapi imannya.

Saudaraku dalam kehidupan kita sehari-hari apabila kita cermat mengamatinya, kita sudah pernah mengalami peristiwa dimana hal itu tidak akan dilakukan seandainya menggunakan akal rasional, tetapi dorongan dari dalam yang sangat kuat membimbing kita melakukannya.

Misteri kehidupan alam raya ini begitu banyak dan luas, dan otak kita tak sanggup untuk memecahkan semuanya, itulah sebabnya kita diberi tuntunan yang lengkap berupa Al Quran dan Hadist agar supaya selamat dalam perjalanan panjang di dunia ini.

.. dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". [QS. 17:85]

Saudaraku, apabila disekeliling terasa semua jalan telah tertutup, solusi dan jalan keluar berujung pada jalan buntu, waktunya untuk tidak mengandalkan otak-kepintaran, tetapi bergerak dan berusahalah terus melakukan apa yang dapat dikerjakan sambil berserah diri dan bermohon kepada Allah, yakinlah di depan sana ada jalan lempang menanti anda.

Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. [QS. 65:2]

Setelah otak diperas, mengotak-atik peluang dan harapan, kaki dan tangan telah mengolah dan mengayun langkah, doa dan pasrah telah ditumpahkan, maka pertolongan Allah akan segera datang. Jangan ragukan, sebab itulah yang dijanjikan kepada hamba-hambaNya.
… Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. [QS. 2:214] .. Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. [QS. 30:47]

Mengapa pertolongan Allah sering datang pada saat-saat terakhir, ketika sudah dalam kondisi kritis dan tenaga telah terkuras. Inilah salah satu bentuk kasih sayang dan pertolongan Allah yang menghendaki hambanya berusaha secara maksimal karena dari sanalah munculnya amal saleh, yang nantinya diberi balasan pahala tidak terbatas.
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. [QS. 5:9]

Tidak ada komentar: