************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Sabtu, 25 Desember 2010

Mereka orang hebat


Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. [QS.3:110]

Setiap hari mungkin kita bertemu dengan orang-orang hebat. Apakah itu melalui televisi, di surat kabar, di jalanan, di rapat-rapat umum, di kantor, paling tidak pada buku, pada sejarah, banyak orang-orang yang hebat pada bidangnya masing-masing.

Ada orang yang tidak pernah merasa dirinya termasuk di dalam orang-orang hebat tersebut, sehingga dia merasa tersisih dan tidak sukses dalam kehidupan ini. Kesuksesan sepertinya ada pada pencapaian orang lain, di luar dirinya, sehingga ia sibuk meniru kesuksesan orang lain. Setelah berhasil, ia meniru kesuksesan orang lain lagi, sehingga ia tetap saja merasa tidak sukses. Tidak hebat.

Ada orang yang merasa paling sukses, yang dicapainya melalui kerja keras dan kecerdikan dalam mengelola kehidupannya. Berdasarkan pada pengalamannya ia menganggap orang yang tidak sukses, sesuai kriteria dia, karena malas dan tidak berani menantang kehidupan ini. Ukuran kesuksesan baginya kalau seseorang dapat meraup kekayaan yang berlimpah, kekuasaan yang kuat, nama yang cemerlang. Itulah orang-orang hebat.

Benarkah demikian, mari membuat simulasi ketika jasadnya membujur diselimuti kain kafan, apakah orang menganggap dia beruntung karena pernah juara tinju dunia, orang terkaya di seantero negeri, orang terkenal dan dipuja di mana-mana. Atau orang-orang akan berkata dia beruntung atau hebat karena banyak membantu orang lain, taat beribadah, akhlaknya baik.

Saudaraku, Seorang mukmin ukuran kehebatan dan kesuksesannya adalah berdasarkan ketakwaannya kepada Allah Swt. Sebagaimana firmanNya:

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. [QS. 49.13]

Setiap orang mukmin mungkin sudah mengetahui makna ayat ini, tetapi mengapa tetap saja merasa bahawa kesuksesan dan kehebatan seseorang sesuai dengan pencapaian secara phisik. Secara jujur memang kita harus mengakui kerja keras, kegigihan dan kecerdasan orang-orang telah berhasil dalam ukuran kita diatas sebagai suatu pencapaian yang hebat, tetapi orang-orang yang sudah melakukan hal yang sama namun belum berhasil secara materil, tetap juga melakukan langkah yang hebat. Allah tidak menilai seseorang berdasarkan hasil pencapaiannya, tetapi yang dilihat adalah bagaimana dia berusaha atau berjuang untuk mencapai sesuatu dengan cara yang benar.
Agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya (bukan hasilnya-pen). [QS. 18:7]

Saudaraku, kesalahan terbesar dalam hidup ini adalah ketika kita mengetahui jalan yang benar tetapi sebaliknya mengikuti jalan yang lain. Ayo, mari kita mengoreksi jalan kedepan dengan mengikuti jalan yang benar meskipun penuh rintangan sebelum sampai ke terminal terakhir. Kita dapat melakukannya karena kita orang-orang yang hebat.



Tidak ada komentar: