************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Jumat, 30 April 2010

Berzikirlah

Saat berjalan pagi ditaman kota, bertasbihlah
Karena jutaan dedaunan dan rerumputan turut bersaksi dihadapan TuhanNya, kelak ketika engkau dipanggil menghadapNya

Saat berselancar di pantai, bertasbihlah
Karena milyaran tetesan air dan pasir putih akan menuturkan kesaksian kepadaNya, kelak ketika engkau bersimpuh memertanggungjawabkan segala aktivitasmu didunia


Saat focus disela-sela ruang kantor, bertasbihlah
Karena ribuan semut, tungau, atau nyamuk akan menganggukkan kepalanya, kelak ketika ditanya Tuhannya tentang pujian dan sanjungan yang engkau senandungkan padaNya

Saat yang tidak ada batasnya, bertasbihlah
Karena milyaran bakteri yang ada pada air ludahmu, susul-menyusul, bersaksi, kelak ketika saksi-saksi dipanggil satu-persatu menjawab titahNya

Saat di udara terbuka, bertasbihlah
Karena jutaan sepsis yang berseliweran di udara menyaksikanmu, kelah akan datang kepada TuhanNya menyampaikan apa yang telah kau persembahkan

Saat nafas masih keluar masukm bertasbihlah
Karena “pada hari itu bumi menceritakan beritanya, [QS.99.4]”

Kamis, 29 April 2010

Bersama Rasulullah di Surga


Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. 4 : 69)

Betapa kecintaan kita kepada Rasulullah tidak dapat dibandingkan dengan siapapun kecuali kecintaan kepada Allah. Memang puncak-puncak cinta bagi orang yang beriman adalah semata-mata kepada Allah dan RasulNya, sebagai Firman Allah :

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. 3:31]

Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dicintai daripada bapaknya, anaknya, dan seluruh manusia. [HR. Bukhari].

Salah satu bukti kecintaan kita kepada Rasulullah adalah dengan selalu mengumandangkan salawat setiap saat. Salawat yang berarti kita mohonkan kepada Allah agar keselamatan selalu tercurah kepada junjungan Nabi Saw, pada dasarnya adalah untuk kemasalahatan kita juga, diantaranya adalah dengan mengharap nanti diakhirat kita mendapatkan syafaat dari Rasulullah, disampaing jaminan pahala dan peningkatan derajat di surga kelak.

Sebagai pencinta-pencinta Rasulullah, mendapatkan syafaat darinya adalah kemuliaan yang tidak ternilai harganya, tetapi sebagai pencinta akan mengejar yang lebih tinggi lagi yaitu keinginan agar di akhirat kelak dapat selalu menatap wajah Rasulullah yang mulia itu. Mungkin hal tersebut dapat dicapai dan bagaimana caranya, simaklah hadist berikut :

Dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami bahwa dia bercerita, “Aku pernah menginap di rumah Rasulullah. Aku membawakan air wudhu untuk beliau dan juga untuk buang air. Beliau berkata, ‘Mintalah sesuatu.’ Aku menjawab, ‘Aku ingin menjadi orang yang menemanimu di surga.’ ‘Ataukah ada permintaan lain?’ Tanya beliau. ‘Itu saja’ Jawabku. Beliau lalu bersabda, ‘Bantulah aku untuk menolongmu dengan engkau memperbanyak sujud. (dalam shalat)’” (HR.Muslim).

Saudaraku, Shalat (sujud) adalah puncak peribadatan seorang hamba kepada khalikNya, itulah sebabnya didalam shalat begitu banyak manfaat dan hikmah yang terkandung didalamnya, baik yang pengaruhnya terhadap phisik dan kejiwaan, maupun manfaat spiritual yang tidak terbatas sebagai karunia dari Allah Swt.

Rasulullah Saw bersabda, "Saat dimana seorang hamba paling dekat kepada Tuhannya, Allah Azza Wajalla, adalah ketika dia bersujud...." (HR. Muslim)

Saudaraku, mari tingkatkan bacaan salawat kita, karena didalamnya begitu banyak manfaat dan kebaikan yang dijanjikan Allah dan RasulNya dan mari kita membantu Rasulullah agar dia dapat menolong kita untuk menjadi diantara orang-orang yang mendapingi beliau di surga dengan jalan memperbanyak shalat-shalat sunah (sujud).


My Facebook 05 April 2010 to 17 April 2010

Bishr bin as-Sirri said: "Verily, each verse is like a date: the more you chew it, the more of its sweetness is released." Abu Sulayman heard this and commented: "True. It is the case with one of you that if he begins one chapter of it, he wants to read it to the end."... Kebanyakan kita dapat merasakannya... rasa inilah yang perlu di maksimalkan.
17 April jam 14:12

Orang Bahagia Pembicaraannya Mendalam. Ahli psikologi University of Arizona, Matthias Mehl dan Simine Vazire dari University of Washington di St. Louis mempublikasikan sebuah studi yang menemukan bahwa orang yang lebih bahagia membicarakan topik-topik besar, cinta, tata-krama, arti kehidupan, dan sebagainya. ... Ke...lihatannya beda dengan kita yang banyak mencari kesenangan dalam humor dan ucapan basa basi.
16 April jam 13:07


Ketika ombak sudah bicara
Pasir putih menjadi saksi
Batu coral bercerita
Kemana lagi mencari fakta

Ketika sofa sudah bicara
Plafond menjadi saksi
lukisan dinding bercerita
kemana lagi minta bantuan

Ketika semua sudah bicara
Masih perlukah raqib atid
Masih butuhkah kiraman katibin
Karena tujuan sudah pasti
12 April jam 14:54

BUAT REFERENSI DAN MOTIVASI : Bersumber dari Abu Zaid ra., dia berkata, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda "Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah menjauhkan mukanya dari neraka tujuh puluh tahun" (HR. Bukhari)
08 April jam 14:36

DOA PENUTUP MAJELIS

Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.” (tiga kali)
05 April jam 15:10

Minggu, 25 April 2010

Kenapa beristighfar

Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 4 :110)

Demikianlah yang banyak difahami, bahwa orang yang bersitighfar karena melakukan suatu perbuatan yang melanggar ketentuan Allah. Memang Allah dalam Al Quran banyak sekali memerintahkan kepada kepada hambaNya untuk mohon ampun, dan Dia berjanji akan mengabulkan permohonan tersebut seberapa pun dosa-dosa yang telah dilakukannya.

Tetapi apakah istighfar hanya sarana untuk pembersihan dosa saja. Ternyata tidak, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari kebiasaan beristighfar dan bertaubah ini. Coba simak ayat berikut ini

Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." [ QS. 11:52 ]

Hujan dalam ayat tersebut diatas menggambarkan rezeki, karena dengan hujan itu dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang daripadanyalah makhluk-makhluk lain memperoleh sumber kehidupan. Sementara kekuatan dapat mewakili sifat-sifat lain seperti; ulet bekerja, giat beramal, sabar, dan tidak cepat putus asa meski kehidupan yang dihadapi sangat keras dan sulit.

Dengan banyak beristighfar, hati kita merasa lapang dan lega karena kita yakin bahwa permohonan ampun yang kita panjatkan dikabulkan oleh Allah Swt. Hal ini selanjutnya akan menimbulkan efek ganda yang dapat memunculkan kekuatan yang luar biasa sehingga kita mampu mengendalikan diri untuk tidak terjerumus lagi kedalam perbuatan nista dan sia-sia.
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. [QS.71:10-12]

Saudaraku, banyak sekali keutamaan yang diperoleh dengan memperbanyak istighfar selain yang disebutkan diatas, juga seperti, menghilangkan kesusahan, menjauhkan sifat dendam, menghadirkan sifat pemaaf, dan yang terpenting mendekatkan kita kepada Allah. Maka sungguh benar Hal tersebut dinyatakan Rasulullah, bersabda :
"Barang siapa yang senantiasa membaca istigfar, maka Allah menjadikan baginya jalan keluar atas setiap kesempitan dan kelapangan atas setiap kesusahan serta memberikannya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah)

Saudaraku, mari kita perbanyak istighfar untuk meraih keutamaan-keutamaan diatas. Tidak sulit dan tidak perlu biaya, yang diperlukan hanyalah motivasi yang kuat dan mohon pertolongan dari Allah. Kita Bisa melakukannya, Insya Allah.

Minggu, 18 April 2010

DUA



O Allah, You know better what I have done, so forgive me what You know, and change me, by Your power, to what You love.

O Allah, and on me are obligations; some of which I remember, and some of which I have forgotten, while all of them are before Your eyes which does not sleep, and Your knowledge which does not forget, so compensate their owners, and remove their burden from me, lighten their weight for me, and protect me from committing them again.

O Allah, surely I cannot be faithful to my repentance except with Your protection, nor can I refrain from offenses except with Your strength, so strengthen me with a sufficient strength, and guard me with a preventive protection.

Ameen

Source : FB, I am Muslim Group


Jumat, 16 April 2010

Rekaman segala kegiatan


Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. (QS.13 : 11)

Menurut kajian dan penafsiran para ulama paling kurang ada 5 malaikat yang terus-menerus menjaga manusia kemana, dimana dan apapun yang diperbuatnya, yaitu

Raqib - mencatat perkataan/ucapan baik (QS. 50:17-18)
Atid - mencatat perkataan/ucapan jelek-dosa (QS. 50:17-18)
Kiraman – Mencatat perbuatan/kegiatan baik (QS. 82:10-12)
Katibin - Mencatat perbuatan/kegiatan dosa (QS. 82:10-12)
Hafazhah – malaikat penjaga-pemelihara (QS. 6:61)

Bahkan kehadiran mereka selalu bergantian dengan malaikat yang baru setiap pagi dan petang, dalam menjaga, memelihara dan mengawasi kita kemana dan dimanapun berada Sebagaimana dikatakan pada ayat tersebut diatas, sehingga jangan berharap ada aktivitas kita yang terlewat dalam catatan mereka sekecil dan serahasia bagaimanapun.

Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. [QS. 50:18], mereka mengetahui semua apa yang kamu kerjakan. [QS. 8:12]

Mari kita coba memutar balik perjalanan kita dalam sehari saja. Kira-kira berapa ratus lembar catatan yang kita miliki dari hasil pencatatan para malaikat tersebut diatas. Bangun pagi tubuh bergerak sesuai aktivtas yang kita lakukan bersamaan dengan itu mata kita melihat kesana kemari, juga mulut beraktivitas dengan berbagai ucapan, belum lagi pikiran yang melayang entah kemana. Melangkah keluar rumah, variasi kegiatannya jauh lebih banyak lagi, dst. Sampai kembali ke rumah. Catatannya tentu dua macam: yang baik dan yang jelek. Amal dan dosa. Hitam dan putih, tidak ada lagi warna abu-abu.

Timbang-timbanglah, berapa banyak ucapan yang tidak berguna kita keluarkan atau tuliskan, berapa banyak gerak tubuh kita yang sia-sia, berapa banyak pandangan kita yang menyeramkan, atau pikiran-pikiran jahat yang direncanakan, semuanya akan tercatat dalam catatan yang tidak akan melupakan sekecil apapun. Dan sangat menentukan akan kemana kita dibawa?

(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan." Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). itulah keberuntungan yang nyata. Dan adapun orang-orang yang kafir (kepada mereka dikatakan): "Maka apakah belum ada ayat-ayat-Ku yang dibacakan kepadamu lalu kamu menyombongkan diri dan kamu jadi kaum yang berbuat dosa?" [QS.45:29-31]

Saudaraku, berhitunglah sekarang tebalan mana catatan kebaikan atau catatan keburukan, nilailah dengan jujur, setelah itu lakukan perbaikan sebelum sampai tutup buku, karena kitalah yang menentukan akan kemana kita berlabuh (Surga atau Neraka).


My facebook on Gerakan Memakmurkan Mesjid


Kehilangan langkah

berapa banyak kita kehilangan langkah
karena tergoda ilusi kesuksesan
rapat-meeting-presentasi
deal-entertain-have fun
boss-karier-target
semua langkah-langkah kecil
wudhu-sandal jepit-masjid
itulah langkah-langkah besar
satu langkah satu derajat
di surga

Bukhari-Muslim
14 Maret jam 15:19

Saudaraku, dalam sehari berapa kali kaki kita menapaki mesjid, dalam seminggu apakah hanya sekali. Berapapun sebenarnya itu masa lalu, besok, lusa dan seterusnya harus frekuensinya lebih sering lagi. Pakai teori 3M; mulia saat ini, mulai dari yang sedikit, mulai diri sendiri. Pasti bisa, karena semuanya pasti mati.
08 Maret jam 13:36

Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa pergi ke masjid baik pagi atau sore hari, maka Allah akan
menyediakan satu tempat tingal di surga setiap kali dia pergi.” (Muttafaq Alaih)
20 Februari jam 15:33

Apabila engkau rindu mesjid, maka mesjid akan rindu kepadamu.. dan apabila engkau menjaga shalat berjamaah, maka engkau dapati kondisi shalat berjamaah akan selalu engkau dapati (shalat jamaah akan menjagamu)....
16 Januari jam 15:33 •

Setiap ke mesjid shalat berjamaah, sebelum masuk ke mesjid dia merapikan sandal dan sepatu, yang menghadap kedalam diputar menghadap keluar, sehingga jamaah yang akan pulang lebih mudah langsung memakai sandal/sepatunya.. itulah kebiasaan yang dilakukan ketua DKM mesjid di kompleks kami.... apakah kinerja yang lain jug...a bagus, sebagai gambaran saldo kas mesjid rata-rata 50 jutaan..
11 Januari jam 13:10 •

Rasulullah SAW bersabda, “Shalat seseorang dengan berjamaah lebih utama dari pada shalat di rumahnya atau di pasarnya sebesar dua puluh lima derajat. Dan hal itu apabila ia berwudhu dan memperbagus wudhunya kemudian ia keluar menuju masjid dan tidaklah ia keluar kecuali untuk mengerjakan shalat, maka tidaklah ia melangkahkan kakinya kecuali Allah SWT akan mengangkat derajatnya dan dihapuskan segala kesalahannya. Apabila ia shalat, maka tidak henti-hentinya malaikat mendo’akannya selama ia berada di tempat shalatnya. Ya Allah limpahkanlah rahmatMu kepadanya. Dan ia senantiasa berada di dalam shalat selama ia menunggu shalat.” (HR. al-Bukhari)

Ya Rasulullah, kami baca sunnahmu, kami ikuti kami laksaanakan..... Ya Allah berilah kami kekuatan untuk tetap istiqomah...
11 Januari jam 12:39

Mesjid adalah tempat yang termulia di sekitar kita... Saya kira kita sepakat semua akan hal ini. Oleh karena itu harus dibangun suatu kesadaran, yang mungkin jalannya pelan-pelan, agar ada tekad dan motivasi yang kuat untuk mendorong langkah-langkah kita menuju kesana...
23 Desember 2009 jam 13:12


Jumat, 09 April 2010

Rezeki berlimpah


Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta reezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (QS. 20 : 132)

Rezeki adalah segala sesuatu yang dapat kita manfaatkan untuk kehidupan kita di dunia ini maupun kehidupan di akhirat. Dengan pengertian ini rezeki yang kita peroleh sangat banyak jumlah dan variasinya, yang pada dasarnya semuanya berasal dari Allah Swt.

Anda sempat membaca bulletin ini adalah rezeki, dapat mengamalkan pesan-pesan didalamnya, rezeki, memperoleh inspirasi setelah membacanya, rezeki. Teman-teman di sekekliling kita, rezeki, tetangga rezeki, pemerintahan rezeki, perkumpulan rezeki. Udara rezeki, pepohonan rezeki, nyamuk rezeki, gunung-gunung rezeki. Tentu saja sawah, rumah, anak-anak, mobil, perusahaan, juga adalah rezeki. Kesabaran rezeki, kesadaran beragama rezeki, kesyukuran rezeki, ketaatan bergama seperti, shalat, puasa , zikir, sedekah, zakat, silaturrahim, salam, senyum adalah semuanya rezeki, bahkan inilah rezeki yang lebih kekal.

Itulah sebabnya maka seseungguhnya kita semua adalah orang yang kaya dalam arti memiliki banyak rezeki. Namun untuk merasa memiliki rezeki yang berlimpah seperti ini perlu kesadaran yang dapat diperoleh melalui pembiasaan mensyukuri apa saja yang telah diberikan atau ditakdirkan Allah SWT kepada kita. Tanpa melakukan proses ini kita akan digiring nafsu kembali untuk melihat rezeki hanya sekadar harta benda duniawi.

(yaitu) surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka, di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya. Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya. [QS. 38 : 50-54]

Saudaraku, ternyata kita semua telah dianugerahi kekayaan rezeki yang sangat banyak, sayang kita melihat hanya dari satu segi saja, dari segi harta benda, itulah sebabnya kita lebih sering merasa miskin sehingga menjadikan hati kita kerdil dan tidak bersyukur. Padahal kalau kita banyak bersyukur adalah untuk kepentingan kita juga dan rezeki kita akan bertambah banyak.

"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri” [QS. 31:12]

Saudaraku, sebagai muslim kitalah yang paling kaya, karena kita memperoleh rezeki dari dunia sampai ke akhirat sedangkan orang-orang kafir, walaupun harta bendanya berlimpah ruah, mereka hanya nikmati di dunia sedang di akhirat mereka tidak mendapat apa-apa.

Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. [QS. 2:212]



Jumat, 02 April 2010

Alhamdulillah


Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,
[QS. 1:2]

Sebagai seorang yang beriman, setiap hari tiada putusnya kita memanjatkan puji dan syukur kepada Allah. Suatu hal yang memang seharusnya kita lakukan. Sayang karena telah menjadi kebiasaan rutin, makna yang sangat besar didalamnya, nyaris tidak dapat lagi kita nikmati. Memang dalam bentuk pujian dan rasa syukur, tetapi sama saja kalau kita berterima kasih kepada orang lain.

Alhamdulillah artinya bersyukur kepada Allah dengan mengakui segala kenikmatan, petunjuk, rezeki, atau apapun yang ditetapkanNya kepada kita. Dengan mengucapkan alhamdulillah, berarti dengan sepenuh hati kita menyadari bahwa kita tidaklah patut menerima pujian. Apabila kesadaran ini dibangun dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari maka kekecewaan dan kekhawatiran yang sering dialami dalam kehidupan bisa dihindari atau dikurangi.

Pujian yang kita panjatkan kepada Allah, meskipun Allah menyenangi pujian tersebut, tidaklah menambah dan mengurangi ke-Maha terpujian Allah, tetapi manfaatnya akan kembali kepada kita sebagai MakhlukNya. Makin banyak pujian yang kita panjatkan makin banyak pula kebaikan yang akan kita peroleh.

Dalam tafsir At Thabari dikutip Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih dicintai Allah dari pujian kepadaNya, oleh karenanya Dia memuji atas Dzat-Nya sendiri seraya berfirman, alhamdulillah.”

Apabila seseorang mempunyai perilaku yang suka memuji atau menghargai secara tulus, maka tidak menjadikan orang tersebut menjadi rendah, kecil, bahkan perilaku ini menyebabkan banyak orang yang respek dan menghargainya.

Ucapkanlah Alhamdulillah, karena apabila dapat memaknai ucapan tersebut, maka kesulitan, kerumitan urusan atau kendala-kendala lain yang dihadapi akan menurun tensinya minimal sepertiganya. Bukankah ketika orang mendapat musibah mengucapkan Alhamdulillah menjadi tenang hatinya dan siap menghadapi hari-hari selanjutnya dengan lebih baik. Bandingkan dengan orang-orang yang mengeluarkan sumpah serapah, dijamin kesulitannya akan bertambah parah.

Saudaraku, ucapkanlah Alhamdulillah karena “Ahamdulillah memenuhi timbangan (amal)” (HR. Muslim), mengapa, karena kalimat tersebut begitu agung disisiNya. Selanjutnya Rasulullah saw. bersabda, “Ada dua kalimat yang ringan diucapkan lisan namun berat di atas timbangan dan disukai oleh Allah yang Maha Rahman, yaitu “subhanallah wa bihamdihi” dan “subhanallahil adzim”. (HR. Muslim)

Saudaraku, perbanyaklah mengucapkan Alhamdulillah, karena seberapapun diucapkan ganjaran yang akan diberikan Allah kepada kita pasti lebih baik daripada yang kita kerjakan.

Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. [QS. 29 : 7]

Memburu Teri Kehilangan Kakap

Kamis, 11 Maret 2010, 10:53 WIB

Oleh Prof Dr Ali Mustafa Yaqub

Boleh jadi Anda pernah melihat Kebun Raya Bogor, atau minimal pernah mendengar tentang taman itu. Sebuah taman yang luas, dipagari besi keliling, dengan pohon-pohon tinggi dan rindang. Di dalamnya terdapat istana yang dikelilingi padang rumput hijau dengan kijang-kijang cantik yang dilepas bebas merumput di atasnya. Masih ada lagi, di dalam kebun yang beraneka pohon itu melintas sungai yang airnya gemericik mengalir tanpa henti.

Kebun Raya Bogor dengan istana di dalamnya adalah salah satu surga dari surga-surga di dunia. Kebun seperti itu mengingatkan kita tentang surga yang sebenarnya di akhirat. Ada mahligai, kebun-kebun dengan pohon-pohon yang rindang, dan sungai-sungai yang airnya mengalir di dalamnya. Surga-surga dunia seperti itu menjadi dambaan banyak orang.

Banyak orang di dunia ini yang mengejar-ngejar surga dunia itu. Pergi pagi pulang malam, gedebak-gedebuk membanting tulang, badannya tidak pernah istirahat, lupa anak dan istri, bahkan terkadang lupa makan, demi meraih surga dunia dambaannya itu. Apabila surga dunia belum dapat diraih dengan cara-cara yang legal, tidak sedikit orang mengejarnya dengan cara-cara ilegal.

Padahal, sebesar-besar surga di dunia, belum apa-apa bila dibanding dengan surga akhirat. Sabda Nabi Muhammad SAW, seperti diriwayatkan oleh Imam Muslim, ''Sekecil-kecil kavling di surga adalah sebesar dunia ini ditambah sepuluh kali lipatnya.'' Artinya, penghuni surga yang paling 'melarat' adalah yang kavlingnya sebesar sebelas kali lipat dunia ini. Subhanallah. Itu baru kavlingnya, bagaimana fasilitasnya?

Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, ''Fasilitas terendah yang diberikan kepada penghuni surga adalah seseorang yang diberi pembantu sebanyak 80 ribu orang.'' Belum cukup sampai di situ. Kata Beliau lagi, masih riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, ''Fasilitas terkecil bagi penghuni surga adalah seseorang yang dijodohkan oleh Allah SWT dengan 72 bidadari selain istrinya di dunia.'' Ya, salam . Dalam riwayat Imam al-Bukhari, Nabi SAW bersabda, "Apabila wanita surga itu meludahi dunia, maka dunia ini akan harum seluruhya.''

Apalah artinya surga dunia dibandingkan dengan surga akhirat. Kita sampai-sampai tidak mampu membayangkan surga di akhirat karena keluarbiasaannya. Kendati begitu, banyak orang yang justru mengejar surga dunia dengan cara-cara yang dilarang oleh Allah SWT. Ia mengejar yang kecil dan kehilangan yang amat besar. Ibaratnya, ia mengejar teri, tetapi kehilangan kakap. Atau dalam pepatah Jawa mburu uceng kelangan deleg .

Sumber : Hikmah, Republika

Manusia di Cangkang Telur

Sabtu, 27 Maret 2010, 17:45 WIB

Oleh Prof Dr Ali Mustafa Yaqub


Dalam sebuah hadis sahih riwayat Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW membandingkan antara dunia dan surga. Kata beliau, "Kavling yang paling kecil di surga nanti adalah seperti dunia ini ditambah sepuluh kali lipatnya."

Tentu ada orang yang kemudian bertanya, "Di mana pula lokasi surga itu? Padahal, dunia ini sudah sangat luasnya, dan tampaknya tidak ada seorang pun yang pernah menapakkan kakinya di atas semua dataran dunia ini?"


Pertanyaan orang tadi mencerminkan keraguannya atas adanya alam surga sebagaimana yang diilustrasikan oleh Nabi SAW. Dan orang tersebut mewakili salah satu dari tiga tipe orang dalam menyikapi surga khususnya, dan alam akhirat umumnya.

Ibarat anak ayam yang masih berada di dalam cangkang telur, begitulah manusia di dunia ini. Ibaratnya pula, anak ayam yang belum menetas itu diberi tahu bahwa setelah tiba saatnya, mau atau tidak, ia akan keluar meninggalkan dunia telur ayam tersebut, dan akan masuk ke dalam alam yang luasnya jauh bermiliar-miliar lebih besar daripada dunianya di dalam cangkang telur yang ia diami sekarang ini.

Dalam menyikapi berita tersebut, ada tiga tipologi anak ayam. Pertama, anak ayam yang sama sekali tidak percaya terhadap berita itu. Di mana ada alam yang besar seperti itu, sedangkan baginya, dunia telur ayam itu sudah sangat lebar. Ia bisa bermain ke kanan kiri dengan leluasa. Begitu alur pikirannya.

Kedua, anak ayam yang tidak mau tahu-menahu tentang berita itu. Baginya, itu adalah urusan nanti. Seperti halnya anak ayam yang pertama, ia tidak pernah membuat persiapan untuk hidup di alam nanti.

Dan ketiga, anak ayam yang percaya mutlak bahwa apa yang diberitahukan kepadanya itu benar. Alasannya, pihak yang memberi tahu itu adalah pihak yang dipercaya. Maka, kendati ia belum pernah melihat alam itu, ia pun percaya hal itu sepenuhnya. Sebagai bukti atas keyakinannya itu, ia pun membuat persiapan-persiapan untuk memasuki alam tersebut nantinya.

Setelah tiba masanya, ketiga anak ayam itu akan meninggalkan dunia telur ayam dan masuk ke alam dunia. Dan anak ayam yang pertama dan kedua baru percaya bahwa apa yang pernah diberitahukan kepada mereka itu benar.

Begitulah manusia di dunia ini menyikapi adanya alam surga nanti. Ada yang tidak percaya, tidak tahu menahu, dan percaya sepenuhnya. Bila sudah tiba saatnya, mereka akan keluar dari alam dunia ini, dan masuk ke alam akhirat yang luasnya jauh lebih besar dari dunia ini. Dan dari tiga tipe manusia itu, hanya satu yang akan tinggal di surga, yaitu yang percaya dan mempersiapkan diri untuk itu.

Sumber : Hikmah, republika