************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Jumat, 06 Mei 2011

Teruslah berbuat baik



Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, [QS. 17:7]

Banyak orang beranggapan bahwa membicarakan kebaikan adalah perbincangan yang kurang menarik apalagi kalau dilakukan melalui ceramah atau semacam tausyiah. Meskipun acaranya disajikan dengan promosi yang gencar dan konsumsi yang baik, yang hadir tetap saja tidak banyak dan yang datang kebanyakan para orang tua atau lanjut usia. Bandingkan dengan acara/ seminar motivasi yang kadang-kadang harus dibayar dengan jutaan rupiah, tetap dipenuhi dengam banyak peminat.

Setiap orang dalam mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu selalu didasarkan kepada tujuan untuk memperoleh kebahagiaan. Orang berbuat baik, patuh aturan, rela berkoban untuk orang lain, atau melakukan korupsi, menipu orang dan bahkan dengan menzalimi orang lain, semua itu dilakukan karena dengan cara itulah mereka beranggapan akan memperoleh kebahagiaan.

Saudaraku, Teruslah berbuat baik sekecil apapun karena setiap kebaikan adalah merupakan titik-titik embun kebahagiaan, semakin banyak berbuat baik maka spektrumn kebahagiaan akan bertambah juga. Apabila melakukan perbuatan baik dengan ikhlas, maka perbuatan baik itu akan menghasilan kebaikan yang lain, dan bila dipupuk dan dipleihara terus dengan baik maka ekskalasi perbuatan baik menjadi makin bertambah, dan inilah yang melahirkan kebahagiaan. Simaklah ayat Al Quran berikut ini,

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). [QS. 55.60]

Sebaliknya hindarilah perbuatan jelek dan dosa karena setiap titik noda yang digoreskan akan mengikis kebahagiaan yang ada. Setiap perbuatan jahat akan mendorong terjadinya perbuatan jahat yang lain. Kalau tidak ada motivasi kuat untuk menghentikannya maka ekskalasinya semakin bertambah buruk. Mungkin ada perasaan senang atau kepuasaan pada saat melakukan keburukan, tetapi kesenangan ini adalah hanya melayani nafsu sesaat, padahal inilah yang menenggelamkan kebahagiaan yang didambakan.

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. [QS. 2:10]
Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, di dalam hatinya timbul satu titik noda. Apabila ia berhenti dari berbuat dosa dan memohon ampun serta bertobat, maka bersihlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya. (HR Ahmad)

Saudaraku, rumus ini rasanya semua orang sudah tahu, tetapi mengapa sangat sulit untuk memedomaninya. Saya kira faktor utama karena tidak percaya diri, lebih membanggakan apa yang dilihat pada orang lain, tanpa merenungkan lebih jauh apakah itu baik buat dirinya atau tidak. Dunia sekarang sangat canggih dengan tampilan kamuflase, sesuatu yang jelek dapat diusulap menjadi sangat menarik, sesuatu yang tidak bernilai menjadi sangat mahal, bahkan sesuatu yang salah kelihatan menjadi benar. Dalam keadaan seperti inilah maka keputusan yang diambil sering salah karena jarang direnungkan dengan menggunakan kacamata iman. Yakinlah dengan Iman tidak akan terpedaya rayauan dunia.


Tidak ada komentar: