************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Selasa, 17 Februari 2009

Musibah Itu Cuma Sebegitu


"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar." (QS. 2:155)

"Tidak sesuatu musibah pun yang menimpa seorang muslim dari penyakit, penderitaan, kesedihan, kesulitan, sampai-sampai duri yang terinjak kakinya, kecuali Allah akan menghapus dengan musibah tadi, kesalahan - kesalahannya." (Mutafaq alaihi)

"Sesungguhya jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan mengujinya. Jika kaum itu ridha dengan ujian tersebut maka Allah akan meridhainya. Dan jika kaum itu marah dengan ujian tersebut, Dia pun akan marah kepadanya." (HR. Turmudzi)
"Tiada seorang muslim pun yang tertimpa musibah lalu ia berkata sesuai dengan petunjuk yang diperintahkan oleh Allah: "Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku dan gantilah bagiku dengan yang lebih baik darinya." melainkan Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik daripada musibahnya itu." (HR. Muslim)

"Sungguh aneh perihal seorang mu'min. Sesungguhnya semua permasalahan adalah baik baginya. Hal ini tidak dimiliki kecuali oleh orang-orang mu'min. Jika mendapatkan kebaikan ia pun bersyukur, dan kesyukurannya itu lebih baik baginya.Dan jika ditimpa kesusahan ia pun bersabar, dan kesabarannya itu lebih baik baginya." (HR. Muslim)

"Setiap kali kau kena musibah, di sana aku melihat empat nikmat Allah untukku: musibah itu tidak mengenai keagamaanku (imanku), musibah itu cuma sebegitu, aku diberi ridha terhadap-Nya, aku punya pengharapan bahwa Allah akan memberi aku ganjaran karenanya." (Umar bin Khaththab ra.)

"Ada seorang saleh yang terkena penyakit di kakinya. Karena dikhawatirkan akan menjalar ke atas, para dokter memutuskan untuk diamputasi. Setelah diamputasik, ia tak sadarkan diri. Setelah sadar. ia mendapat berita bahwa salah seoraang anaknya jatuh dari atap lalu meninggal. Maka dengan tenang, ia berkata: "Alhamdulillah, ya Allah memang Engkau ambil satu anggota badanku, tapi cuma satu, sedang yang tidak Engkau ambil berbilang jumlahnya. Ya Allah, Engkau memang mengambil seorang anakku, tapi cuma satu, sedang yang Engkau tidak ambil berbilang jumlahnya."

Seorang shalihin mengetahui bahwa ada seseorang mengadukan musibahnya kepada seorang kawannya. Maka orang shaleh itu berkata kepadanya: "Wahai saudaraku, mengapa engkau melakukan ini? Seharusnya engkau mengadukannya kepada Tuhan yang memberi rahmat kepadamu, tetapi engkau justru mengadukannya kepada orang yang tidak mampu memberi rahmat kepadamu."

Tidak ada komentar: