************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Selasa, 17 Februari 2009

BERAT SEBUAH DOA

Kiriman: Afriandi E. Prasetya (xxx@telkom.net)

Seorang wanita miskin terlihat sangat putus asa, ia berjalan menuju sebuah toko bahan makanan. Dia mendatangi pemilik toko dengan merendahkan diri dan meminta agar ia dapat memperoleh sedikit kebutuhannya. Wanita itu menjelaskan bahwa suaminya sedang terbaring sakit dan tidak dapat bekerja, sedangkan mereka memiliki tujuh orang anak yang sedang kelaparan menunggu makanan.

Pemilik toko, memandang wanita itu dan meminta agar ia pergi meninggalkan tokonya. Mengingat kebutuhan keluarganya, wanita itu mengiba, "Tolonglah, Pak! Saya janji akan membayarnya sesegera mungkin. Tolong, saya mengiba kebaikan anda untuk anak-anak saya yang lapar."

Pemilik toko mengatakan bahwa ia tidak dapat memberikan hutang untuk barang-barang toko kepadanya.

Tak jauh dari situ, seorang pembeli lain, yaitu seorang pria yang terkenal di desa sebagai dermawan yang banyak membantu mereka yang sedang dalam kesulitan, mengikuti percakapan antara wanita itu dan pemilik toko. Ia lalu menghampiri sang pemilik toko dan berkata padanya bahwa ia akan membayar barang-barang yang dibutuhkan wanita miskin itu untuk keluarganya.

Pemilik toko berkata dengan agak kesal, "Apakah kamu punya daftar belanja?"
Wanita miskin itu menjawab, "Ya, saya punya."
"Baiklah," kata pemilik toko dengan suara sedang, "Taruh daftar belanjamu di atas timbangan dan seberat apapun daftar itu akan saya berikan sejumlah barang yang kau inginkan."

Wanita miskin itu termenung sesaat, lalu ia mengambil dompetnya dan mengeluarkan kertas dari dalamnya dan menuliskan sesuatu di kertas itu. Kemudian ia meletakkan kertas tersebut dengan hati-hati di atas timbangan sambil terus menunduk. Mata pemilik toko dan pria dermawan itu terbelalak terkejut melihat timbangan kertas turun dan tetap turun.

Melihat hal itu pemilik toko berkata dalam hati, "Aku tidak dapat mempercayainya." Lalu ia mulai menaruh barang-barang ke sisi yang satunya lagi. Timbangan belum setimbang sehingga ia terus dan terus mengisi timbangan dengan barang-barang sampai tidak muat apa-apa lagi. Pemilik toko berdiri terpaku dengan heran. Akhirnya, ia mengambil lembaran kertas itu dari timbangan dan menatapnya penuh keheranan. Kertas itu bukanlah sebuah daftar belanja, namun sebuah doa yang berbunyi:

"Ya Tuhan, Engkau mengetahui kebutuhanku dan aku menyerahkan ini semua di Tangan-Mu."

Pemilik toko mengemasi barang-barang ke dalam kantung kemudian menyerahkannya kepada wanita itu. Wanita miskin itu mengucapkan terima kaish dan meninggalkan toko. Lalu pria dermawan itu mengambil beberapa lembar uang dari dompet dan memberikannya kepada pemilik toko sambil berkata, "Ini membayar barang-barang itu."

Beberapa saat setelah itu, pemilik toko mendapati ternyata timbangannya memang, namun... hanya Tuhan yang tahu berat sebuah Doa. (111001)

Tidak ada komentar: