************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Minggu, 06 Desember 2009

Keluh kesah


Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. Kecuali orang – orang yang mengerjakan sholat (QS. 70 : 19 – 22 ).

Keluh kesah benar-benar menjadi watak dasar manusia dari sisi yang negatif. Tetapi watak dasar manusia yang lain masih banyak, seperti; suka menolong, mencintai keindahan, senang melakukan penyembahan, ingin terkenal dst. Watak dasar yang kita miliki bisa bertahan dan menjadi kuat, tetapi juga bisa hilang melalui kebiasaan-kebiasaan yang dipupuk dan dikembangkan sepanjang perjalanan hidup manusia.

Keluh kesah sebagai subyek bahasan kita kali ini, merupakan salah satu sifat yang hampir menghinggapi seluruh umat manusia, dengan kadar dan intensitas yang berbeda-beda. Ketika kita berkeluh kesah, terjadi karena ada sesuatu yang tidak berkenan dengan kamauan kita, sayang kemauan disini lebih banyak karena dorongan nafsu. Selain juga disebabkan karena sering berangan-angan diluar kamampuan yang dimiliki.

Keluhan seperti ini tidak berguna karena melemahkan integritas kita sebagai makhluk yang mulia, dan sangat merugikan karena banyak menyita waktu yang kita miliki. Sementara yang dikeluhkan tidak terpecahkan permasalahaannya. Keluh kesah seperti penyakit menular. Pada awalnya kita mengeluh karena ada persoalan yang besar, namun setelah kebiasaan ini terbentuk, persoalan kecilpun selalu dikeluhkan.

Ayolah, apapun kondisi dan kenyataan yang kita hadapi saat ini, terimalah, syukurilah, dan berhenti berkeluh kesah. Apa yang ada dihadapan kita itulah medan jihad utama yang perlu kita perani dan carikan solusi terbaik, sembari selalu minta petunjuk dari Allah Swt.

Sebuah hadits qudsi yang menyatakan bahwa "Barang siapa yang tidak ridha terhadap ketentuan-Ku, dan tidak sabar atas musibah dari-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku." (HR. Bukhari dan Muslim)

Energi yang kita peroleh dari kemampuan meredam keluh kesah, sangat luar biasa. Hidup terasa enteng sekalipun persoalan kehidupan silih berganti. Ada kekuatan untuk selalu mencari jalan keluar dari setiap masalah dan keyakinan untuk meperoleh solusinya. Keyakinan yang muncul karena menggantung diri atas pertolongan Allah.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. [QS. 94:5-6]

Satu kesulitan diapit dua kemudahan, satu persoalan disediakan banyak jalan keluarnya.

Saudaraku, kenapa setiap episode kehidupan kita dipenuhi dengan keluh kesah. Karena karakter kita yang malas dan ingin enaknya saja (itupun enak menurut hawa nafsu). Sekarang mari kita balik, bahwa segala kejadian yang dihadapi adalah ladang untuk memproduksi amal atau pahala, yang pasti kita nikmati nanti di akhirat. Bukankah segala gerak gerik, niat dan dan doa yang kita kerjakan, tidak akan disia-siakan Allah Swt.

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan dan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. [Saduran QS.99.7-8]

Tidak ada komentar: