************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Rabu, 16 Desember 2009

Professi terbaik


”Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang dijaIan Allah ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)

Ada yang berkata bahwa guru adalah profesi yang termulia. Ada yang berpendapat bahwa perawat adalah profesi yang termulia. Ada yang yakin bahwa relawan kemanusiaan adalah profesi yang termulia, ada juga yang menilai bahwa para petanilah yang mengemban profesi termulia. Tentu semua profesi diatas merupakan pekerjaan yang mulia, karena banyak membantu dan menolong orang yang mengalami kesulitan sehingga banyak bermanfaat kepada orang lain.

Rasulullah SAW bersabda "..Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia." [HR. Thabrani]

Semua jenis pekerjaan yang halal adalah merupakan bidang profesi yang baik. Apabila pekerjaan tersebut dapat mengantarkan seseorang menjadi orang yang bertakwa maka itulah profesi yang terbaik, sebagaimana firman Allah Swt,

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (QS. 49:13)

Substansinya bukan terletak pada pekerjaan kantoran atau pedagang kaki lima, pilot atau tukang ojek, makelar tanah atau pedagang minyak tanah keliling, tetapi apakah dengan pekerjaan itu dapat membawa seseorang menjadi paling bertakwa, disitulah profesi terbaiknya. Itulah sebabnya sorang tukang sepatu tidak perlu merasa rendah diri kepada manager kantoran, pedagang asongan kepada distributor mobil mewah, dst. Ketahuilah Nabi Nuh tukang kayu, Nabi Idris tukang jahit, Nabi Daud pandai besi, Rasulullah pengembala.

“Sesungguhnya Allah Ta‘ala suka melihat hamba-Nya bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal”. (HR. Dailami)

Bahkan melalui pekerjaan yang berat dan susah payah dapat menjadi jalan untuk melebur dosa-dosa kita yang tidak dapat dihapus melainkan dengan jalan ini. Sabda Rasullullah,

”Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”. Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah.” (HR. Bukhari)

Saudaraku, Apapun jenis pekerjaan yang dijalani saat ini dan seberapapun hasil yang diperoleh darinya, sepanjang kita telah berusaha dengan maksimal, maka syukurilah. Inilah syarat pertama yang harus dimiliki, apabila ingin merasakan nikmatnya bekerja dan nikmatnya kehidupan. Mensyukuri yang kecil berarti anda melatih diri untuk mensyukuri yang besar, karena begitulah sunnatullah setelah anda mensyukuri yang kecil yang besar akan datang menghampiri anda. Akhirnya nikmat-nikmat yang kecil dalam perhitungan orang lain, menjadi nikmat yang besar bagi anda. Subhanallah.

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, (QS. 14:7)


Tidak ada komentar: