************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Jumat, 23 Juli 2010

Sumber kekuatan


“Barang siapa berpegang teguh dengan (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. [QS. 3 : 101].

Barangkali anda tersinggung atau bahkan murka kalau ada orang mengatakan bahwa anda adalah penakut dan pengecut. Tetapi cobalah telisik kedalam diri sendiri. Memang anda mempunyai keberanian, tetapi keberanian itu tidak berdiri sendiri, ia muncul karena ada sesuatu yang menyebabkan anda berani, sebagai sandaran, bukan murni dari diri sendiri.

Ketika anda bepergian ke luar negeri, ada keberanian karena ada uang untuk beli tiket, menuju ke suatu daerah yang asing, berani karena punya pengetahuan daerah tersebut, tampil dalam forum, berani karena punya kemampuan bicara dan bahasa. Tidak takut diculik karena pemerintahan setempat menjamin keamanan. dst. Lihatlah semua bersandar kepada sesuatu diluar dirinya sehingga punya kekuatan dan keberanian.

Presiden bersandar kepada mayoritas pemilih, Partai bersandar kepada jumlah kursi, Menteri bersandar kepada presiden, Para direktur bersandar kepada Menteri, Dr., professor, para dosen bersandar kepada ilmunya, buruh bersandar kepada majikan, artis bersandar kepada bentuk fisiknya, pesulap bersandar kepada tipu dayanya. Semua sandaran ini sifatnya sementara sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

Ketika semua sandaran itu tiada maka ybs. pun tidak punya pengaruh dan kekuatan lagi. Lihatlah ketika tidur, dimana sandaran itu semua lepas, tidak berdaya sehingga, maaf, dikencingi cicak saja tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu bagaimana kalau sudah mati, dimana sandaran-sandaran tidak ada lagi. Maka benarlah Firman Allah :

… dan manusia dijadikan bersifat lemah. [QS. 4:28]

“La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).”

Hanya satu sandaran yang bisa memberi jaminan kekuatan yang langgeng yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah Swt.

Saudaraku, tiada halangan bagi kita untuk segera berpegang teguh kepada sandaran yang paling kuat yaitu berserah diri kepada Allah, tidak perlu menunggu kehilangan harapan kepada sandaran-sandaran yang lain. Ketika kekuatan telah kita raih dengan berpegang teguh kepada sumber kekuatan yaitu Allah Swt., maka kekuatan-kekuatan yang lain otomatis datang dengan sendirinya.

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. [QS. 30.54]

Saudaraku, bilamana saat ini merasa kuat bukan karena kedekatan kepada Allah, maka siap-siaplah untuk menderita karena sumber kekuatan yang lain itu satu persatu akan sirna meninggalkan anda, karena begitulah hukum alam (sunnatullah).

Tidak ada komentar: