************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Kamis, 25 Desember 2008

Pensiun


Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. [QS. 63:9]

Sudah berapa tahun kita bekerja keras membanting tulang mencari nafkah untuk membiayai rumah tangga dan anak keturunan kita? Dan kini sampai saatnya untuk pensiun. Mungkin harta yang diperoleh telah cukup banyak dan anak-anak juga semua telah mandiri. Mungkin juga harta belum seberapa sementara anak-anak masih perlu biaya untuk menyelesaikan pendidikannya. Apapun kejadiannya, kita telah pensiun dan orientasi pemikiran harus dirobah untuk lebih focus ke Allah seperti pada ayat tsb. diatas. Tanggung jawab untuk membiayai keluarga kalau mereka belum mandiri, tetap mutlak harus dilaksanakan, tetapi menumpuk-numpuk harta sudah saatnya harus dihentikan dan dibalik menjadi membagi-bagi harta kedalam pundi-pundi amal akhirat kita.

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu. [QS. 63:10]

Berbahagialah, apabila diberi kesempatan sampai pensiun. Bukankah pensiun berarti anda terbebas dari rasa kebanggaan kekuasaan yang meletakkan Allah dibelakang egoisme, anda terbebas dari rasa dipertuan yang merasa bisa memutih hitamkan kehidupan seseorang, anda terbebas dari menyembah-nyembah kepada seseorang hanya karena suatu proyek. Berbahagialah, anda telah pensiun. Anda telah Merdeka. Segala masalah, usuran, persoalan, atau apapun yang terjadi dalam kehidupan ini, solusinya telah jelas, serahkan semuanya kepada Allah. Bukankah sebentar lagi anda akan menemuiNya.

Dan bagaimana dengan yang belum pensiun. Pensiunkan dirilah. Pensiun bukan berarti produktivitas berkurang, hanya lebih seimbang karena sadar pintu kematian ada didepan mata. Pensiun berarti menyadari diri bahwa kita tidak ada apa-apanya, tidak berdaya, tidak memiliki apa-apa, kecuali yang diberikan oleh Allah SWT. Kita hanyalah musafir yang menunggu untuk dipanggil masuk ke liang lahat.

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. [QS. 63:11]

Apakah anda sekarang berumur 50 tahun, 40 tahun, 30 tahun atau berapapun, tetapi bila mendengar kata pensiun, tersirat makna harus siap untuk menghadapi kematian, maka pensiunlah sekarang tanpa perlu merubah posisi anda, produktivitas anda. Bukankah dekatnya kematian tidak ada korelasi langsung dengan umur pensiun yang ada selama ini.

Saudaraku, Kalau ingin pergi kesuatu daerah atau keluar negeri, tentu perlu mengisi tabungan sebanyak yang dibutuhkan selama di daerah tsb. menjelang keberangkatan. Sekarang anda segera berangkat ke alam akhirat, tentu harus lebih siap dan menabung lebih banyak, apalagi disana tidak ada tempat meminta pertolongan. Sekaranglah saatnya anda mengisi tabungan akhirat. Ya, sekarang. Jangan cari alasan lagi. Sayangilah dirimu.

Saudaraku, jangan berjudi dengan waktu, apalagi dengan Izrail (malaikat pencabut nyawa).

Tidak ada komentar: