************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Sabtu, 06 Desember 2008

Membangun kepedulian


Tidak disebut Mukmin yang sempurna keimanannya orang yang tidak menganggap bala itu ni’mat dan kemewahan itu musibah (bala) (HR.At-Tabrani)

Akhir-akhir ini kita banyak mendengar diberitakan kisah seorang guru madrasah, namanya: Maryudi, 36 tahun, seorang guru ngaji anak-anak di Kampung Nangela, Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Yang mengagumkan ia hanya memungut bayaran sebesar Rp. 100,- per minggu kepada setiap anak didiknya yang berjumlah 50-an anak. Ini berarti bahwa setiap bulan ia hanya menerima 25000, itupun kalau semua anak rutin membayarnya. kenyataannya sebagian besar anak tidak melunasi karena kesulitan ekonomi di daerah tsb. Penghasilan sebesar itulah yang digunakan untuk menghidupi isteri dan 5 anak-anaknya, selain penghasilan dari upah buruhan sebagai petani yang tak punya tanah garapan sendiri.

Kalau kita cermati, orang-orang tangguh seperti Maryudi ini banyak terdapat disekitar kita, cuma tidak terekpos ke media. Sungguh mereka menjadi sumber inspirasi dan pelajaran yang sangat berharga, mereka memiliki kepedulian kepada orang lain yang tinggi meskipun mereka dililit kesulitan yang luar biasa. Mereka sangat menyadari sabda Nabi SAW bahwa "Sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya."

Memikirkan kehidupan kadang-kadang membawa kita kesituasi yang ’serba perhitungan’ kata orang, sehingga membunuh fitrah kita yang dilandasi kasih sayang dan suka tolong menolong. Akal kita tidak bisa menjangkau kondisi-kondisi yang dialami seperti Maryudi diatas dan Maryudi-Maryudi lain ditengah-tengah kita.

Dan tidak ada suatu binatang melata (dan manusia) pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi/menjamin rezekinya [QS.11:6]

Dan berapa banyak binatang (dan manusia) yang tidak dapat mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya (QS. 29:60]

Kita sering membaca atau mendengar ayat-ayat tsb. diatas, tetapi masih susah untuk memaknainya. Kita lebih yakin dan percaya terhadap perhitungan atau prediksi kita sendiri.

Saudaraku, saatnya kita melakukan revolusi pemikiran kedalam diri sendiri yang lebih mengandalkan pengetahuan kita yang hanya secuil, kepada petunjuk-petunjuk Allah yang jelas dalam Al Quran dan sunnah RasulNya. Yang jelas tidak akan salah perthitungannya. Tentu saja hal ini tidak mudah, tetapi dengan banyak membaca dan berpikir serta merenungkan pengalaman-pengalaman seperti Maryudi diatas dan membangun kepedulian sesama, insya Allah kita akan sampai kesana.

Kebahagiaan yang langgeng adalah kebahagiaan atau kepuasan yang dicapai melalui banyak pengorbanan diri (momentum yang tepat pada idul qurban ini ), yang dilandasi kepada rasa keimanan yang kuat kepada Allah, untuk membahagiakan orang-orang lain, sedangkan kebahagiaan yang dinikmati hanya dengan memuaskan diri sendiri kehadirannya tidak akan bertahan lama. Yakinlah, Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS.3:9)

Tidak ada komentar: