************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Selasa, 30 Desember 2008

Tahun Baru, saatnya berubah


"Barang siapa yang hari ini sama saja dengan kemarin, merugilah dia. Jika hari ini lebih buruk dari kemarin, dia celaka. Dan beruntunglah bila hari ini lebih baik dari kemarin." (Hadist)

Pesan dari hadist diatas sangat jelas, yaitu setiap hari kita harus berubah, berubah dari kebaikan ke kebaikan yang lebih baik lagi, berubah dari melalukan perbuatan dosa ke perbuatan baik. Seberapa besar perubahan yang dilakukan disitulah letaknya kualitas iman seseorang. Yang paling penting harus selalu ada perubahan, sekecil apapun bentuknya.

Perubahan yang kita alami tentunya melalui banyak peran dan media. Mungkin melalui kajian buku-buku, melalui media elektonik, melalui koran dan majalah, atau langsung dari para ulama dan ustadz, atau mungkin juga orang-orang biasa disekitar kita sehari-hari. Untuk itulah kita patut bersyukur dan bertekad untuk menjadi bagian dari mereka, menyampaikan pesan agama ini kepada siapa saja walau hanya satu kalimat atau satu ayat.

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. [QS. 103:1-3]

Sangat jelas dari ayat-ayat diatas, bahwa setiap manusia, bukan hanya para ulama, harus saling nasehat menasihati apabila ingin terhindar dari kerugian. Nasehat bisa berbentuk pesan kata-kata, tulisan, keteladanan dsb. Dan perbuatan ini tidak hanya sebatas pernah dilakukan, tetapi harus menjadi kebiasaan yang terus menerus dijalani seumur hidup. Apabila berhenti melakukannya, maka kita jatuh kembali berada dalam kerugian.

Peran yang kita ambil, tentunya disesuaikan dengan kondisi atau kedudukan kita dalam kehidupan ini, sehingga tidak ada alasan bahwa tidak mampu melakoninya. Barangkali anda pernah ke Mekah atau Madina atau mendengar, di dalam mesjid Al haram dan Nabawi, banyak jamaah yang mengantar air zamzam dalam gelas kecil kepada orang-orang yang sedang tawaf atau itikaf, atau membagi-bagi mushaf quran untuk dibaca, atau bagaimana para penjaga mesjid merapikan sandal dan sepatu orang yang sedang shalat, seperti di mesjidnya Aa Gym. Semua mereka lakukan dengan suka rela. Bukankah membantu orang yang sedang melakukan kebaikan akan terimbas juga berkah dan pahalanya kepada kita?

Pembaca yang budiman, mungkin masih ada yang bingung peran apa yang akan diambilnya. Kalau demikian ayo jangan buang-buang waktu, mari kita memperbanyak serial buletin ini, satu dua lembar, untuk diberikan ke teman, tetangga, mesjid, kantor, atau kemana saja, siapa tahu melalui usaha kita, ada orang-orang yang merasa putus asa bangkit kembali. Orang yang putus hubungan tersambung kembali. Hati yang beku kembali melunak. Hati yang lalai ingat kembali kepada Sang Maha Kekasih.

Saudaraku, pergantian tahun hijriah yang lalu, mungkin telah mambawa perubahan kepada kita, tetapi pergantian tahun ini harus lebih bermakna lagi. Targetkanlah bahwa pergantian tahun depan tidak akan menyapa kita lagi. Kita perlu amal pamungkas (khusunul khatimah)


Tidak ada komentar: