************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Sabtu, 23 Mei 2009

Kesadaran berlokasi


Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, [QS. 99:4]

Barangkali judul tersebut diatas kurang informatif, untuk itu perlu dijabarkan lebih rinci lagi. Kesadaran dapat dipahami sebagai kehadiran hati dan pikiran, sedangkan lokasi adalah ruang atau tempat dimana kita berada. Dengan demikian, ketika kita ada di kantor, hati dan pikiran kita di kantor, bukan di mall misalnya. Ketika di rumah, hati dan pikiran kita ada di rumah, bukan di jalanan. Ketika di mesjid, hati dan pikiran kita ada di mesjid, bukan di toko atau pasar. Dst.

Kesadaran berlokasi, menyebabkan kita dapat berkonsentrasi dan fokus untuk mengerjakan apapun yang berkaitan dengan lokasi atau ruang dimana kita berada. Apabila hal ini tetap dijaga, maka sungguh luar biasa hasil pekerjaan yang kita lakukan tentu akan memberikan nilai yang terbaik.

Demikianlah manfaat yang dapat diperoleh apabila kita menerapkan kesadaran berlokasi. Tetapi bukan hanya itu, kesadaran berlokasi merupakan rangkaian sejarah individu kita masing-masing, dan ini adalah saksi yang sangat otentik yang dapat menyelamatkan atau menjerumuskan kita pada hari pengadilan di hari akhirat. Apabila kita isi ruang atau tempat itu dengan hal-hal yang baik, mereka adalah pendukung kita, sebaliknya kalau kita isi dengan perbuatan yang jelek, mereka akan memaparkan kejelekan kita.

Semuanya bersaksi; gunung, lautan, lembah, jalanan, pohon, semak-semak, hotel, tempat tidur, mesjid, sajadah, jangkrik, gajah, rembulan, angin, dan apapun yang pernah kita tempati. Itulah sebabnya ketika kita akan shalat sunnah, diutamakan untuk berpindah tempat, sehinggan makin banyak tempat dan ruang yang menjadi saksi kita kelak di akhirat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Apakah kamu merasa lemah (keberatan) apabila kamu shalat untuk maju sedikit atau mundur, atau pindah ke sebelah kanan atau ke sebelah kiri?" (HR Ibnu Majah)

Semakin banyak tempat dan ruang yang diisi dengan kebaikan, maka semakin banyak saksi yang akan membantu kita, sebaliknya semakin banyak ruang dan tempat yang kita isi dengan dosa-dosa maka pertanggungjawaban di akhirat juga makin susah. Barangkali itulah salah satu sebabnya maka kita diperintahkan untuk banyak berjalan di muka bumi ini, sebagaimana firman Allah Swt. berikut:

Katakanlah:"Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa." (QS. 27:69)

Saudaraku, marilah kita berusaha meningkatkan kesadaran berlokasi ini, sehingga ketika mengerjakan kebaikan sekecil atau sebesar apapun kita tidak perlu persaksian dari orang lain, demikian pula sebaliknya ketika timbul keinginan melakukan dosa. tanpa dipersaksikan oleh siapapun kita dapat menjauhinya, karena semuanya tetap ditatap semesta alam

Saudaraku, Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [QS. 17:36]

Tidak ada komentar: