************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Minggu, 24 April 2011

Memaksimalkan potensi amal (1)




Naluri manusia adalah ingin memperoleh hasil yang maksimal dari setiap usaha yang dilakukan, kadang-kadang dengan embel-embel tanpa harus bekerja keras. Demikian pula halnya dengan orang-orang yang beriman, selalu berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik dan dengan kerja yang terbaik pula.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali amal kegiatan yang kita lakukan, tetapi apakah sudah dilakukan dengan cara yang terbaik untuk memperoleh hasil yang terbaik pula. Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan atau dipersiapkan agar hasil maksimal yang diharapkan dapat dicapai.

Masalah keimanan. Inilah yang menjadi tolak ukur pertama apabila kita mengharapkan hasil usaha dan amal kita mencapai hasil yang terbaik. Iman membersihkan segala cara peribadatan dan amal saleh yang dilakukan sehingga sesuai dengan tata cara yang benar dan terbaik serta tidak melenceng dari kebenaran agama yang dianut. Dengan iman segala hambatan dan rintangan mudah dilalui tanpa menurunkan produktivitas dari potensi yang dimiliki. Dengan iman sifat-sifat malas, mengeluh, lesu, berpuas diri, putus asa, yang menghambat produktivitas amal dapat dihindari. Mengapa demikian, karena :

Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. [QS.64:11]

Menjaga Wudhu. Menjaga wudhu berarti berusaha setiap saat selalu dalam keadaan berwudhu, setiap wudhunya batal karena hadast kecil diperbaharui lagi dengan wudhu yang lain. Tentu saja kita sudah tahu keutamaan berwudhu, diantaranya adalah menggugurkan dosa-dosa kecil pada setiap anggota tubuh yang terkena air wudhu. Setiap perbuatan yang suci dan agung diwajibkan atau disunatkan dalam keadaan berwudhu, hal ini menandakan keutamaan berwudhu, bahkan perbuatan yang dilakukan dalam keadaan berwudhu nilai amal akan dilipatgandakan berkali-kali.

Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa, tiap-tiap orang yang membaca Al Quran dalam sembahyang, akan mendapat pahala lima puluh kebajikan untuk tiap-tiap huruf yang diucapkannya; membaca Al Quran di luar sembahyang dengan berwudhu, pahalanya dua puluh lima kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang diucapkannya; dan membaca Al Quran di luar sembahyang dengan tidak berwudhu, pahalanya sepuluh kali kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang diucapkannya.

Tentu saja perbuatan membaca al Quran ini dapat kita analogikan dengan kegiatan amal baik lainnya, sehingga semua kebaikan yang kita lakukan apabila dalam keadaan berwudhu nilainya dan bobotnya akan bertambah tinggi.

Mendoakan dan memohonkan ampun kepada orang lain. Mungkin setiap kesempatan kita telah memanjatkan doa dan mohon ampunan kepada Allah, tentu saja hal ini adalah perbuatan yang sangat terpuji. Tetapi kemampuan kita berdoa juga terbatas, oleh karena itu maksimalkanlah dengan cara mendoakan dan memohonkan ampun kepada sesama muslim sebanyak-banyaknya, karena sebanyak orang yang kita doakan sebanyak itu pula doa yang kita terima melalu para Malaikat, sangat luar biasa. Subhanallah.
“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)



Tidak ada komentar: