************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Kamis, 10 Juli 2008

Indahnya pemberian


Ketika menerima piala sebagai hadiah karena prestasi yang dicapainya, sungguh sangat membanggakan bagi penerimanya. Ada kepuasan yang tak terperkirakan.
Ketika menerima rumah sebagai hadiah karena prestasi yang dicapai, sungguh sangat membahagiakan. Ada perasaan terjamin dan aman pada masa depan.
Ketika menerima setumpuk uang sebagai balasan atas partisipasi dalam melakukan suatu pekerjaan, ada perasaan nikmat dan lega karena merasa tidak sia-sia partisipasi yang diberikan selama ini.

Pertanyaan yang mungkin muncul, berapa lama kebahagiaan yang kita nikmati atas apa yang telah kita terima seperti yang disebutkan diatas. Seminggu?, sebulan?, setahun?, beberapa tahun? Semakin jauh waktu berlalu semakin pudar pula kebahagiaan yang kita nikmati. Itulah kenikmatan dari suatu pemberiaan orang lain.

Mari kita lihat dari sudut yang lain.
Ketika mengeluarkan zakat dalam jumlah yang banyak walaupun dengan perasaan ikhlas, ada perasaan kehilangan yang menyeruak dari dalam dada.
Ketika ada teman tertimpa musibah dan memerlukan uang yang sangat banyak lalu kita membantunya, ada perasaan was-was karena kita sendiri juga membutuhkan uang itu.
Ketika ada pengemis yang lewat depan rumah dengan kondisi yang mengenaskan karena berhari-hari belum menikmati makanan sedangkan waktunya tanggal tua, sungguh berat untuk mengeluarkan bantuan.

Saudaraku, seberat apapun pengorbanan yang kita rasakan karena membantu orang lain, perasaan beratnya makin lama makin hilang dan berganti dengan perasaan nikmat yang makin lama makin membahagiakan. Lihatlah ada paradoks kenikmatan yang berlawanan.

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya" (QS. 34:39) Dan Allah akan menggantinya dengan berlipat ganda "Sesungguhnya laki-laki dan wanita yang bersedekah dan meminjamkannya kepada Allah dengan pinjaman yang baik niscaya akan dilipatgandakannya pembayarannya" (QS. 57:18)

Seorang tukang ojek merasakan nikmat yang luar biasa setelah mengantarkan seorang nenek kembali kerumahnya setelah terlunta berhari-hari. Coba bandingkan kalau jasa tukang ojek tersebut dinilai dengan Rp. 50.000,- sebagai balas jasanya.

Saudaraku, bukalah tanganmu lepaslah ikatannya dan memberilah, karena selama engkau memberi, kebahagiaan akan mengalir terus bagaimanapun kondisi yang sedang engkau alami. Memberi sangat luas spektrum dan maknanya, bukan hanya uang, materi, tetapi juga senyuman, lambaian tangan, informasi, ide, gagasan, ilmu, kesempatan, kesabaran, pengertian, maaf, kasih sayang dan cinta. Bahkan juga ancaman dan peringatan. Tentu banyak lagi yang lain, yang penting tekadnya, memberi, memberi, dan memberi .... dan yakinlah engkau akan merasakan kepuasan yang langgeng nan abadi.

Tidak ada komentar: