************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Rabu, 30 Juli 2008

Nikmatnya (Tidak) merokok


"Janganlah kamu mencampakkan diri-diri kamu kepada kebinasaan." (QS. 2:195)

Bagi orang yang tidak merokok sulit memahami dimana letak kenikmatan merokok ini, tetapi bagi para pengisap rokok, kenikmatannya sungguh luar biasa dan tak tertandingi. Buktinya, diantara para kyai yang sering-sering disebut ulama terkadang merasa wali, sulit untuk melepaskan diri dari jeratan kebiasaan ini. Wallahu alam.

Lucunya atau herannya, sebagian besar para perokok mengetahui benar bahwa ada bahaya yang mengancam di balik rokok yang mereka isap. Mulai dari kanker; paru, mulut, leher, dan tenggorok, penyakit kardiovaskular; serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer, penyakit saluran pernapasan; emfisema, bronkitis, dan penyakit paru obstruksi kronik, gangguan janin sampai kepada penyakit impotensi. Kalau dihitung-hitung paling sedikit ada 25 jenis penyakit terkait pada penggunaan rokok. Pada sebatang rokok terdapat sebanyak 4000 bahan kimia yang sebagian besarnya berbahaya.

"Janganlah kamu membunuh diri-diri kamu sendiri. Sesungguhnya Allah sentiasa Mengasihani kamu." (QS. 4:29)

para ulama mempunyai pandangan yang berbeda-beda. Sebahagian ulama ada yang menghukumkan mubah (boleh), Makruh, dan menghukumkan haram. Sehingga sampai sekarang para ulama bersepakat untuk berbeda pendapat mengenai hukum merokok.

Saudaraku, terlepas dari perbedaan hukum merokok ini, seorang muslim yang baik akan menyerahkan segala permasalahaannya rujukannya selalu hanya kepada Allah, baru setelah itu mencari solusi pemecahan tentunya pada jalan yang diridhai Allah. Ketika sumpek, atau inspirasi lagi mandek, para perokok akan lari ke rokok sebagai teman atau sandaran untuk mengatasinya. Hati-hati, perilaku ini bisa menjadi sirik kecil. Harusnya ke Allah lebih dahulu kemudian mencari solusi pemecahan pada jalan yang dicintai oleh Allah.

Dalam etika pergaulan menghindari gangguan kepada orang lain adalah prinsip utama dalam bermasyarakat. Islam mengajarkan segala perbuatan yang mengganggu orang lain adalah haram, kecuali yang syar’i. Nah, pengaruh merokok sangat sulit dihindari untuk tidak mengganggu orang lain, kecuali kalau merokok ditengah hutan atau lautan dimana tidak ada orang lain yang akan terimbas dampaknya. Penelitian membuktikan, asap rokok bagi mereka yang tidak merokok sama jahatnya bagi si perokok sendiri.

"Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka ia tak akan menyakiti tetangganya" (HR. Bukhari)

Saudaraku, merokok adalah kemenangan ego atas fitri kita yang sejati. Ego, yang rentan terhadap infiltrasi setan, menjustifikasi apa saja agar kita tunduk kepadanya. Kasih sayang Allah yang selalu ingin hambaNnya sehat rohani dan jasmani, dan akal sehat diabaikan begitu saja untuk memuaskan nafsunya.

Saudaraku para perokok, kembalilah ke fitri yang suci, semua sahabat, bahkan hewan dan tetumbuhan pun menyambut dengan sukacita, kecuali tentunya setan dan teman-temannya.

Tidak ada komentar: