************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Kamis, 10 Juli 2008

Investasi atur sendiri, return semaunya


From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Friday, May 11, 2007 9:58 AM
Subject: Investasi atur sendiri, return semaunya

Sahabat, hidup ini adalah investasi, dan dalam kehidupan sehari-hari memilih investasi tentulah merupakan seni tersendiri, tidak mudah memang tetapi mengasyikkan. Ramuannya adalah bagaimana meracik antara factor secure dan return sehingga dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Faktor lain yang sering dipertimbangkan adalah kapan menginginkan hasil tersebut untuk dinikmati; tahun ini juga, tahun depan, setelah pensiun, atau untuk anak cucu, dan atau untuk hasil selain di dunia ini.

Sahabat, untuk yang terakhir ini, kita sudah memahami semua bahwa pilihan hanya tiga jalan; "Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, anak yang shalih yang mendo’akannya atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya" (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa'i dan Ahmad). Tidak diragukan lagi, ketiga investasi ini jauh lebih besar return-nya dibandingkan dengan seluruh investasi lainnya.

Sahabat, ketiga jalan investasi tersebut harus dieksploitir semaksimal mungkin untuk memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya. Tentu saja penekanan-penekanan pada jalan tertentu akan diberikan lebih banyak sesuai dengan potensi yang kita miliki, yang ilmuawan tebarkan ilmunya sebanyak-banyaknya, yang hartawan manfaatkan hartanya sebanyak-banyaknya.

Sahabat, kita awali dengan ilmu pengetahuan. Alhamdulilah kita semua punya kompetensi ilmu dengan berbagai bidang yang dimiliki, manfaatkanlah sebanyak-banyaknya. Ilmu itu aneh, makin banyak diberikan kepada orang lain makin banyak yang kita terima. Sekecil apapun yang kita ketahui tebarkanlah dengan jalan yang baik. Setiap gerak, biaya, potensi yang kita kerahkan untuk mencari ilmu semuanya adalah mutiara-mutiara investasi. Setiap tetes ilmu yang kita tebarkan merupakan biji-biji emas yang akan berkembang bahkan setelah kita tiada lagi. Maka merugilah siapa saja yang pelit dan enggan membagi ilmunya, bahkan diancam Allah

Sahabat, jalan investasi lain adalah menyiapkan anak yang shaleh yang kelak akan mengirimkan pundi-pundi amal yang menyapa setiap saat kepada kita dialam kubur. Ingat menyiapkan anak yang shaleh, bukan menyiapkan deposito milyaran bagi mereka, bukan menyiapkan mereka menjadi selebriti, bukan menyiapkan mereka istana dan castil. Siapkanlah karakter dan agamanya dengan baik. Lindungi dia dari budaya konsumerisme, budaya dan pemikiran barat, liberalisme dan kapitalis, dan tegakkanlah disiplin walau mereka menjerit sekalipun. Dia bisa menjadi permata anda tetapi bisa juga menjadi musuh kalau salah asuh.

Sahabat, jalan investasi ketiga adalah sedekah jariyah. Sahabat, inilah jalan yang paling mudah dikerjakan oleh siapapun. Sedekah jariyah bukan Cuma berupa uang/materi. Ia bertebaran mulai dari sekedar senyum yang tulus, mengambilkan segelah air minum, memberikan tempat duduk kepada seseorang diatas Bus, sampai kepada uang dan harta benda yang disumbangkan dan diwakafkan, bahkan tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil yang diucapkan. Investasi ini bisa berumur pendek, panjang, atau sangat panjang seumur obyek investasi yang akan dibiayai. Memberikan makan sebungkus nasih kepada seseorang, direct returnnya dicatat sampai disitu saja. Membelikan pakaian kepada seseorang, akan mencatat kebaikan setiap pakaian itu digunakan untuk kebaikan ( 1 – 2 tahun). Membangun (walau sharenya hanya satu zak semen) rumah sakit, mesjid, jalan raya, memberikan return sepanjang bangunan itu masih dimanfaatkan makhluk hidup (bukan saja manusia).

Sahabat, kelihatannya yang paling prospektif bagi kita orang kebanyakan adalah investasi yang ketiga ini. Carilah sasaran yang memberikan return selama mungkin, sehingga mungkin saja berabad kita telah terbaring diliang kubur, tetapi kiriman tetap mengalir setiap saat, meskipun kecil-kecil. Mari mencari obyek investasi untuk menyerahkan wakaf kita. Barangkali kita sudah habis-habisan untuk menyiapkan anak-anak kita; tabungan, deposito, reksadana, rumah, kapling, tapi tidak ada jaminan menjadi anak yang shaleh. Sekarang saja banyak menentang, mungkin kalau kita sudah tua akan dimasukkan di rumah jompo. Sekarang switch investasinya (tidak usah seluruhnya). Rezeki anak sudah dijamin Allah dan Dia akan mengurunya sesempurna mungkin, buat apa kita ragu. Kalau bergantung kepada usaha kita, pasti rusak dan rugi. Nah, ilmu kita, mudah-mudahan sudah banyak dan diamalkan dengan sebaik-baiknya, tetap diteruskan.

Sahabat, semoga ini dapat menjadi wakaf.

Tidak ada komentar: