************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Sabtu, 21 Juni 2008

Adakah makna sebuah mimpi


Sering kita mendengar guyonan, apalah arti sebuah mimpi. Kalau dipikir-pikir demikianlah memang kenyataannya. Setiap malam kita memproduksi atau dijejali mimpi bahkan mungkin dalam semalam kita menemuinya berkali-kali, dan sepertinya tidak berarti apa-apa, Atau mungkin kita yang tidak tahu apa-apa.

Orang yang lebih serius untuk ingin tahu lebih lanjut, kadang-kadang mencari orang yang bisa mentakwil mimpi, atau orang yang mengaku bisa meterjemahkan suatu mimpi. Apa yang diperoleh hanyalah rekaan si tukang takwil yang takwilnya sendiri perlu diterjemahkan lagi atau paling banter takwilnya multi interpretasi. Bingung, Ah, baiknya tidak usah minta ditakwilkan.

Hanya saja dari sekian banyak mimpi, sesekali kita bermimpi yang rasanya memberi suatu kesan yang mendalam meskipun tidak tahu makna yang sesungguhnya. Seperti yang saya alami beberapa malam yang lalu. Plot mimpinya simple dan singkat. Siang itu, menjelang sore, bersama istri di suatu area taman hadir ayah (ambe’ panggilan kami) saya. Beberapa saat setelah makan ayah saya ngomong lagi saya lapar, katanya. Karena disitu tidak ada penjual makanan, saya harus mencarikan ditempat lain. Dengan menggunakan sepeda motor saya pergi sendirian meninggalkan istri dan ayah saya. Belum jauh saya pergi ada kecelakan kendaraan dengan hamburan kaca mengarah ke saya, meskipun haca-kaca berceceran di jalan saya tetap melintasi jalan tersebut mencari makan...end.

Sejenak saya terbangun dan memikirkan apa gerangan makna yang terkandung dalam mimpi tersebut. Sebenarnya agar sering juga mimpi ketemu orang tua, tetapi biasanya tidak ada dialog yang terjadi, agak lain dengan yang satu ini.

Berbekal keyakinan bahwa tidak ada suatu kejadian sekecil apapun yang terjadi tanpa seizin Allah dan berprasangka baik kepadaNya, saya mentakwilkan sendiri mimpi tersebut sebagai berikut: Walaupun selama ini setiap selesai shalat fardhu berusaha untuk selalu mendoakan kepadanya, ternyata masih belum cukup (masih mau makan dalam mimpi tsb.). Dari balik alam sana mereka meminta agar doa yang dikirimkan frekwensinya lebih banyak dan lebih berkwalitas lagi. Mereka juga mohon rintangan apapun yang dialami (kecelakaan dan kaca berhamburan) jangan terpengaruh dan goyah termasuk dalam mendoakan mereka.

Mungkin takwil saya tidak tepat, paling tidak menjadi motivasi untuk sering-sering ingat dan mendoakan orang tua, semoga mereka dialam sana mendapat yang terbaik dari Rabb al aalamiinnn.

Atau anda yang membaca ada takwil lain.... Silakan.
190608@dm

Tidak ada komentar: