************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Senin, 16 Juni 2008

Guci Emas


From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Tuesday, March 20, 2007 4:19 PM
Subject: Guci Emas

Sahabat, salah satu sabda Rasulullah yang mempunyai dimensi yang sangat luas, namun terasa sangat sederhana adalah seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. Bahwa Rasulullah Saw, pernah bersabda, “Seorang laki-laki membeli sebidang kebun dari seseorang. Dikemudian hari, si pembeli menemukan sebuah guci dari emas di kebun tersebut. Ia berkata kepada si penjual, ‘Ambillah emas ini! Sebab, yang aku beli darimu adalah tanah, bukan emas.’ Si penjual menjawab, “Aku menjual tanah kepadamu berikut isinya.’

Sahabat, betapa jujur dan tulusnya mereka dalam membuat suatu kesepakatan. Meskipun kontrak mereka tidak disertai dengan pencatatan yang komplit, apalagi hal-hal yang belum diantasipasi yang terkait dengan objek yang diperjanjikan. Bukannya mereka saling mengklaim tetapi sebaliknya mereka lebih mengutamakan pihak lain. Sangat sederhana. Mari kita simak kelanjutan dari hadis diatas, Karena keduanya teguh pada pendiriannya, akhirnya mereka meminta seseorang yang adil untuk memutuskan kasus tersebut. Orang itu bertanya, ‘Apakah kalian berdua mempunyai anak?’ Salah seorang dari mereka menjawab, “aku mempunyai anak laki-laki.’ Dan satunya lagi mengatakan, ‘Aku mempunyai anak gadis.’ Orang itu berkata, ‘Nikahkan saja anak laki-lakimu dengan anak gadisnya. Kemudian, emas itu berikan kepada mereka untuk biaya hidup mereka.’” (HR. Bukhari Muslim).

Sahabat, begitu cepat pertolongan Allah kepada mereka dengan adanya keputusan yang sangat istimewa pula.

Apalah artinya guci emas dibandingkan dengan memperoleh jodoh yang saleh,
apalah artinya guci emas dibandingkan memperoleh isteri yang shalehah,
apalah artinya guci emas dibandingkan mendat menantu yang tahu budi,
apalah artinya guci emas dibandinglan dengan memperoleh mertua yang bijaksana
mungkin itulah harga dari suatu kejujuran dan ke zuhudan terhadap dunia.

Sahabat, mereka menyakini benar bahwa mengutamakan orang lain dibandingkan dengan dengan dirinya sendiri adalah suatu keutamaan dan akan mendatangkan pertolongan Allah kepada dirinya sendiri dengan nilai yang jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang dikorbankan untuk mengutamakan sesama saudaranya, meskipun nilai-nilai itu tidak mesti dalam bentuk yang sama dengan apa yang dikorbankan. Itu dia yakin, ya bahkan sangat yakin. Haqqul yakin.

Sahabat, dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kita terlibat dalam interaksi dan kontrak sosial. Suatu keharusan yang harus dihadapi dalam mengarungi hidup ini. Tetapi dalam kontrak-kontrak sosial tersebut banyak sekali masalah yang dihadapi dan mencari solusinya juga sangat sulit. Ah, jangan-jangan star awalnya landasannya belum sekuat seperti yang dilakukan dalam hadis diatas.

Mencari teman, dengan pemikiran dapat menikmati fasilitas yang dimiliki oleh teman tersebut
Mencari isteri, sebatas menikmati keayuan, kecantikan, kekayaan, dan popularitasnya
Mendekati Bos, dengan pengharapan dapat mendongkat karir lebih cepat

Sahabat, berapa banyak efesiensi yang dapat dicipkan dengan pola yang sederhana ini.
Notaris, tidak dibutuhkan untuk mencatat dan melegalkan kontrak mereka
Pengacara, tidak usah mencari pengacara kondang untuk menyiasati strateginya untuk memenangkan perkaranya
Hakim, penyelidik, polisi, tidak perlu menghambur-hamburkan uang untuk mereka
Transportasi, bolak-balik kesana kemari untuk mengurus perkaranya tidak dibutuhkan
Waktu banyak yang tersita
Stress yang dapat menimbulkan penyakit baru..
Dll.

Yang diperlukan hanyalah seorang penengah yang adil, yang belum tentu mau diberi upah atas hikmah yang diberikannya dalam menyelesaikan perkara tersebut, karena dia tahu ada yang lebih berharga daripada upah.

Apakah ini sesuatu yang utopia
Lalu apakah kehidupan akhirat suatu utopia yang terbesar?

Tidak ada komentar: