************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Jumat, 06 Juni 2008

Tambang Emas

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. [QS. 33.41]

Apa hubungan antara tambang emas dengan berzikir. Sangat jelas. Emas melambangkan nilai yang tinggi, dan orang yang mempunyai tambang emas berarti mempunyai suatu kekayaan yang sanga banyaaak. Si pemilik tambang dengan mudah mengeruk kekayaan yang dikehendakinya.

Lalu bagaimana dengan berzikir. Zikir adalah tambang emas yang lebih abadi, penggaliannya lebih mudah dan dan tentu hasil yang jauh lebih dahsyat. Coba simak hadist berikut :

Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda, ”ada dua kalimat yang sangat ringan di lidahm tetapi sangat berat ketika ditimbang, serta sangat dicintai Allah, yaitu, Subhanallah wabihamdih subhanallahil ’azhim.” (HR. Bukhari Muslim)

Lalu kenapa orang-orang beriman diperintahkan untuk berzikir sebanyak-banyaknya? sebagaimana disebutkan pada ayat diatas. Bukankah ini suatu kesempatan yang sangat berharga, sesuatu yang sangat mudah dilakukan tetapi sangat besar pahalnya disisi Allah.

Ini sebenarnya adalah potensi yang sangat baik untuk memperbanyak pahala dan kecintaan disisi Allah, dimana setiap orang diberi kesempatan yang sama. Apakah ia orang kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa, ulama atau santri, berlomba memperbanyak zikir.

Didalam berzikir yang diutamakan dahulu adalah ”lakukan sebanyak-banyaknya” setelah itu kualitasnya akan mengikuti dengan sendirinya, sedangkan amalan-amalan lain selain zikir yang diutamakan adalah kualitasnya, bukan kuantitasnya. Demikianlah pesan dari ayat diatas dan bebera ayat lain seperti pada Al Jumu’ah ayat 10. Betapa pun jelek kualitas zikir kita, kita dianjurkan untuk berzikir sebanyak-banyaknya. Karena zikir harus kita lakukan sebanyak-banyaknya, maka tidak ada batasan waktu, tempat dan jumlah dalam berzikir.

Orang yang sebenarnya tidak berniat akan melakukan zikir, tetapi kebetulan lewat dan mampir ketempat orang berzikir, ikut diampuni dosanya, walaupun dia memiliki banyak dosa (HR. Bukhari Muslim). Lalu bagaimana kalau diniatkan dan dipersiapkan dengan baik?

Aisyah pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Setiap saat yang dilewatkan oleh seseorang dengan tidak berzikir kepada Allah, pada hari kiamat nanti, dia pasti menyesalinya” (HR. Al-Baihaqi)

Saudaraku, selagi kesempatan masih ada, mari setiap saat kita penuhi dengan zikir agar kecintaan Allah mengiringi langka-langkah kita dimanapun dan kemanapun pergi.

Tidak ada komentar: