************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Kamis, 05 Juni 2008

Indahnya Ber-Qurban

From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Tuesday, December 26, 2006 11:43 AM
Subject: Indahnya Ber-Qurban

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

( QS. Al-Kautsar 1-3 )

Sahabat, barangkali surat Al-Kautsar diatas adalah surah yang paling sering kita baca dialam shalat. Meskipun pendek tentu maknanya sangat tinggi, sayang maknanya itu belum kita selami sesering membacanya Pada saat ini, menjelang ied qurban surah tersebut banyak dijadikan rujukan pada tausiyah para ustasd-ustasd kita. Mungkin ada baiknya pada saat ini kita sempatkan untuk melakukan refleksi diri dalam menyelami dan mempraktekkan pesan dan kesan dari surah tersebut diatas, dengan melakukan “ibadah qurban”. Keutamaan ibadah ini seperti yang disabdakan Rasulullah SAW. :

"Sabaik-baik amal bani adam bagi Allah di hari iedul adha adalah menyembelih qurban. Di hari kiamat hewan-hewan qurban tersebut menyertai bani adam dengan tanduk-tanduknya, tulang-tulang dan bulunya, darah hewan tersebut diterima oleh Allah sebelum menetes kebumi dan akan membersihkan mereka yang melakukannya" (H.R. Tirmizi, Ibnu Majah).

Sahabat, asal dari qurban ini adalah berlandaskan cinta, cinta Ibrahim kepada Tuhannya, cinta Ismail kepada Tuhannya, cinta Hajar kepada Tuhannya, dan cinta mereka bersama dalam keluarga yang ideal berdasarkan cinta kepada Allah. Mereka ikhlas berkurban karena ingin lebih dekat lagi dengan kekasih-Nya Yang Agung. Bukankah qurban itu sendiri berarti dekat, sehingga makin sering seseorang berkurban maka makin dekatlah ia kepada Allah. Berkurban mencerminkan juga tingkat keimanan seorang hamba kepada Khaliknya, semakin sulit & berat proses yang dilalui dalam merealisasikan qurban yang dilakukannya semakin kuatlah imannya. Sesungguhnya Istri, suami, anak, harta benda, tidak akan selamanya menyertai kita, yang menyertai kita selamanya adalah apa yang telah kita qurban-kan.

Sahabat, dalam sejarah peradaban manusia dari saman ke saman, kita memiliki catatan yang menakjubkan terhadap orang-orang yang suka berkurban untuk kepentingan orang banyak, sebutlah Nabi Ibrahim sendiri yang setiap saat disebut-sebut orang setiap menyebut kata qurban, Nabi Muhammad dan para sahabat, termasuk orang-orang yang cinta dalam berkuban tetap menjadi teladan kita. Dalam sejarah Indonesia kita mengenal Panglima Besar Jenderal Sudirman. Orang-orang non muslim yang banyak disebut-sebut orang adalah seperti Mahatna Gandhi, Bunda Theresia. Semuanya punya catatan emas dalam sejarah dunia. Sementara orang-orang yang lebih suka meng-kurbankan orang lain, juga punya catatan yang masyhur, tetapi dikenal karena kejahatan dan kebegisannya, sebut saja misalnya; Hitler, Moussolini, firaun, Bush, dan seterusnya.

Sahabat, tidak halangan bagi kita untuk berkurban selain karena energi negative yang disesakkan oleh setan dan rekan-rekannya, qurban bukan ibadah bagi orang kaya, ia adalah nikmat dari Allah yang diperuntukkan kepada setiap individu yang ingin dekat dan dekat kepada-Nya. Ukuran kemampuan tidak berdasarkan kepada nisab, namun kepada kebutuhan per individu, yaitu

apabila seseorang setelah memenuhi kebutuhan sehari-harinya masih memiliki dana lebih dan mencukupi untuk membeli hewan qurban, khususnya di hari raya iedul adha dan tiga hari sesudah iedul adha (hari tasyriq). Rumusan sederhananya adalah apabila jumlah harta yang kita miliki dikurangi senilai harga kambing masih tersisa untuk kebutuhan empat hari, maka seharusnya kita sudah dianggap mampu berkurban.

Sahabat, semoga dapat menjadi pembelajaran buat kita

Selamat

Tidak ada komentar: