************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Jumat, 27 Juni 2008

Melihat dunia sebagai surga


Dunia bukanlah sebagai tempat kutukan, betapun rumit dan beratnya kehidupan yang harus ditanggung. Dunia bukanlah sebagai taman kenikmatan, betapapun berlimpah kelezatan hidup yang menyertainya.

Itulah sebabnya maka seburuk dan sesulit apapun kehidupan yang dihadapi tidak selayaknya disesali. Kalau dicermati semua itu tidak akan meruntuhkan kehiudpan, sebaliknya biasanya akan membuat orang lebih tegar dan tangguh. Demikianlah halnya dengan kenikmatan dunia tidak perlu dibanggakan, karena kenikmatan itu hanya sepanjang penglihatan dan sebatas tenggorokan saja, setelah itu tidak berarti apa-apa. Kedua kondisi ini kalau dikelola dengan benar membawa seseorang kepada kehidupan yang dahsyat yaitu : Hamba yang selalu bersyukur.

Bumi ini penuh hamparan bunga-bunga yang mekar. Sungai-sungai yang meliuk-liuk diantara gunung dan bukit, diantara hutan lebat dan padang rumput, diantara kicauan burung dan raungan binatang. Sesekali ada banjir dan longsor yang merusak keseimbangan alam. Tetapi ini adalah ulah segelincir orang yang memicu terjadinya bencana itu karena hendak memuaskan hawa nafsunya, yang tidak perlu dijadikan sebagai teladan.

Barangsiapa ingin dan senang berjumpa dengan Allah maka Allah akan sangat senang berjumpa dengannya (Hadits), barangsiapa yang ingin dan senang mencari dan melihat surga dalam kehidupannya maka surga akan sangat senang berjumpa dengannya, itulah barangkali salah satu makna dari hadits diatas.

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (surga di dunia) dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [QS.16:97]

Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia (surga di dunia) dan dalam kehidupan di akhirat( Surga di akhirat). Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. [QS.10:64]

Saudaraku, para ahli sufi mengatakan bahwa orang yang tidak dapat merasakan surga di dunia mereka juga tidak akan merasakan surga di akhirat. Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan surga ada didalam dadanya. Surga ada dalam kehidupan sehari-hari.

Saudaraku, surga itu dirasakan tidak pada harta yang menumpuk, jabatan yang tinggi, nama yang populer, tetapi ia hadir ketika bersujud ditengah malam, ketika hati remuk dan takut saat memohon ampunan kepada Allah, ketika mengeluarkan sesuatu membantu sesama sementara kita sangat membutuhkannya.

Surga itu dipagari dengan kesulitan, sedangkan neraka dipagari oleh kenikmatan. Camkanlah!!!

Menikmati pengampunan Allah


From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Friday, December 01, 2006 2:04 PM
Subject: Menikmati pengampunan Allah

Sahabat, sepatutnyalah kita bersyukur karena setiap hari masih diberi kesempatan oleh Allah Swt. untuk melakukan shalat fardhu lima kali dalam sehari semalam. Shalat adalah spectrum peribadatan yang sangat komprehensif dan intens, sebut saja didalam shalat kita melihat adanya :

Peneymbahan, tentu saja
Ada doa-doa. Doa kepada diri sendiri, kepada Rasulullah dan kepada segenap shalihin
Ada dzikir; subhanallah, alhamdulillah, allahu akbar, istighfar.
Ada perliindungan dari syetan, jahannam, fitnah dunia, dajjal
Ada shalawat kepada Rasulullah
Ada syahadat
Ada ikrar, melalui doa iftitah dll.
Ada tauhid, melalui niat lillahi taala

Selain itu ada juga ilmu kontemporer keduniaan, seperti :

Visi yang jelas, dilambangkan melalui niat
Leadership yang telah baku, lihat melalui proses penggantian imam
Positioning; ada muadzim, ada iman, ada makmun
Time management yang jelas, lihat melalui pengaturan waktu-waktu salah dan juga pergantian gerakan dalam shalat
Disiplin yang ketat ala kemeliteran, seperti pergantian gerakan dalam shalat. Oleh karena itu sebaiknya makmum bergerak setelah imam telah sempurna mengucapkan komando/aba-abanya.
Ada komitment, melalui doa iftitah dll.
Ada konsistensi, shalat dari waktu-ke-waktu
Ada GCG, melalui wudhu
Ada wawasan universe, alam semesta, melalu akhir ayat robbul alamiin
Ada wawasan sejarah, didalam shirotalladzina anamta alaihim….
Ada pencapaian tujuan secara kolektif, lihat pada ayat nasthaim (kami minta)..dan pada tahiyat
Ada sejarah orang-orang besar, tokoh ibrahim dan ismail (bagaimana kita mendoakan Rasulullah seperti ibrahim kalau tidak mengetahui keselamatan apa yang telah diperoleh ibrahim dan keluarganya)
Hubungan kemasyarakatan dan lingkungan hidup (Salam, memberikan jaminan keselamatan kepada orang lain disekelinling kita, tetapi juga keselamatan lingkungan (termasuk binatang dan tanam-tanaman)
Dan banyak lagi untuk digali…

Sahabat, sesaui dengan topic kita diatas, salah satu yang sering kita lakukan pada saat shalat adalah permintaan ampun kepada Allah. Kalau pada saat ruku’ dan sujud doa yang dibaca adalah :

“ Suhbanakallahumma Rabbana Wabihamdi kallahummaghfirlii”

maka dalam sehari semalam permohonan ampun dilakukan sebanyak minimal 72 kali, atau setiap rakaat dilakukan empat kali yaitu pada sujud dua kali duduk antara dua sujud sekali dan pada saat ruku’ sekali. Apabila ditambahkan dengan istighfar yang dilakukan setelah shalat dan pada saat-saat tertentu, dalam sehari semalam kurang lebih sebanyak 100 kali sehari. Sangat luarbiasa sebenarnya. Pertanyaannya adalah apakah kita sadar bahwa kita minta ampun sebanyak itu dalam sehari, dan kalau menyadarinya apakah kita menikmatinya.

Sahabat, Allah Swt, yang sebenarnya Maha tidak membutuhkan kita, sangat menikmati permintaan ampun dan taubat dari setiap hamba-Nya, seperti yang digambarkan dalam sabda Rasulullah Swa, dibawah ini. :

“Allah sangat gembira dengan taubat hambanya ketika ia bertaubat. Sekiranya salah seorang diantara kamu ada diatas kendaraan (keledai) di gurun pasir yang tandus, kemudian keledai tersebut lepas sedang diatasnya ada makanan dan minuman (bekal), sipenunggang tadi putus asa, dia hampiri sebuah pohon dan berbaring diteduhnya, sementara ia telah putus asa dengan hewan tunggangan itu, maka tetkala berbaring tiba-tiba keledai tersebut muncul berada disampingnya, kemudian ia pegang talinya lalu ia berkata dengan luapan kegemberiaan : “Ya Allah kamu adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu, maka ia salah (mengucapkannya) karena luapan kegembiraannya”. (HR. Bukhori)

Allah tidak murka dengan ucapannya yang salah tersebut karena kegembiraannya yang meluap-luap dan Allah lebih gembira daripada kegembiraan orang yang bertaubat tersebut. Subhanallah. Ya Allah Engkau Maha Penyayang.

Sahabat, dengan 100 kali sehari semalam memohon ampun kepada Allah seharusnya memunculkan motivasi yang sangat kuat untuk lebih istiqomah kepada-Nya. Siapah yang tidak bersemangat kalau merasa disayangi oleh dirut, siapakah yang tidak bersemangat kalau merasa disayangi oleh president. Lalu kenapa kita tidak bersemangat kalau merasa disayangi oleh Allah, bahkan Dia lebih menyayangi kita daripada kita menyangi Dia. Dan siapakah lagi yang ada diatas Allah?. Apakah kita tidak malu kalau seandainya kita bertamu ke rumah seorang teman, kemudian melayani kita dengan perhatian yang istimewa, sampai-sampai; sarung yang belum pernah mereka pakai dikasikan kepada kita, pavilyun yang dirwatnya dengan baik dan jarang mereka gunakan, diserahkan kepada kita?. Tentunya pelayanana yang sangat istimewa. Tetapi Allah, pelayanannya lebih istimewa lagi. Kita yang selalu mengingkari-Nya, melupakan-Nya, menyepelekan-Nya, siang malam menunggu kita untuk mendatangi-Nya. Simaklah, sabda Rasulullah SAW, sbb. :

“Sesungguhnya Allah SWT membentangkan tangannya dimalam hari agar orang yang berbuat jelek disiang hari bertaubat, dan membentangkan tangannya disiang hari agar orang yang berbuat jelek dimalam hari bertaubat, sampai matahari terbit dari barat”. (HR. Bukhori)

Dimana lagikah kita akan menemukan suasan welcome seperti ini. Kita yang hina ini. ”Mahasuci Allah, dan dengan memuji-Nya, sbanyak jumlah makluk-Nya dan keridhaan-Nya, setimbang berat Arsy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya”, sebanyak inilah rasa terima kasih yang kita panjatkan kepada-Nya atas ke-Maha Ampunan-Nya. Dan ingatlah, bahwa mohon ampun adalah salah satu perintah dan kewajiban, seperti disebutkan pada Surah Al’ Imran 133 :

[3.133] Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

Selamat menikmati, kasih sayang Allah. Semoga

Wassalam

Sabtu, 21 Juni 2008

De-Stress


From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Wednesday, July 12, 2006 1:56 PM
Subject: De-Stress

Sahabat, stress adalah dinamika, setiap pendakian, setiap perubahan, setiap posisi baru adalah ruang-ruang dimana stress dibutuhkan, tanpa dia anda dalam titik, bukan koma. Namun suatu saat dia berjalan diluar arah yang mengkhawatirkan, mungkin karena overheated, overdosis, atau karena stamina kita terkontaminasi lingkungan, maka disitulah perlunya ada de-stress. Nah coba simak tip-tip dibawah ini.
Eight Things a Muslim Can Do to De-Stress!
1. Increase Dhikr (remembrance of Allah): "Those who believe, and whose hearts find satisfaction in the remembrance of Allah: for without doubt in the remembrance of Allah do hearts find satisfaction (Qur'an, 13:28)."

2. Increase Prayers: "O you who believe! Seek assistance through patience and prayer; surely, Allah is with the patient (Qur'an, 2:153)." Regardless of the type of meditation, recent studies have verified the physiological effects of meditation.

3. Perform Ablutions: The most important component of relaxation is what Hans Loehr calls "the rituals of success." These rituals may be as simple as making ablution, yet, they must be performed properly for it is not enough to pass water on the body parts.

4. Ask for Forgiveness: Even if a person has not done anything wrong, he must insure the forgiveness of Allah. "Ask forgiveness of your Lord; surely, He is the most Forgiving." (Qur'an, 71:10).

5. Recite the Qur'an: Prophet Muhammad (Pbuh) said, "Qur'an is a remedy for illnesses of the mind." The recitation of or listening to the Qur'an has an effect on the body, the heart and the mind. Dr Ahmed El Kadi of Akber Clinic (Panama City, FL) conducted and published the effects of listening to Qur'anic recitation on physiological parameters (i.e., the heart, blood pressure, and muscle tension), and reported improvement in all factors, irrespective of whether the listener was a Muslim or a non-Muslim, Arab or non-Arab.

6. Focus on the Hereafter: "Whoever has the hereafter as his main concern, Allah will fill his heart with a feeling of richness and independence, he will be focused and will feel content. "Whoever has this world as his main concern, Allah will cause him to feel constant fear of poverty; he will be distracted and unfocused, and he will have nothing of this world except what was already pre-destined for him", said the Prophet . One of the greatest causes of stress is money - how to pay the loans, whether one's job will be lost, what will happen to the family if the father dies, etc.

7. Think Positively: Muslims should forget about the bad things of the past and think of good things, always having hope that he can be better. Trying to change the past is a foolish and crazy waste of time, "for saying 'if only...'opens the way to Shaytan" said the Prophet (Pbuh). The Prophet also said, "Know that victory (achiev-ement) comes through patience, and that ease comes through hardship

8. Do Not Waste Time on Thoughts of Fear or Stress: "The search for time is one of the most frequent causes of stress." Laziness is the mother of all evils, and the Prophet used to seek refuge in Allah from it. Understanding that this life is short and time precious, Muslims should try to work hard and pursue worthy knowledge. (www.islamonline.net)

Wassalam,

Adakah makna sebuah mimpi


Sering kita mendengar guyonan, apalah arti sebuah mimpi. Kalau dipikir-pikir demikianlah memang kenyataannya. Setiap malam kita memproduksi atau dijejali mimpi bahkan mungkin dalam semalam kita menemuinya berkali-kali, dan sepertinya tidak berarti apa-apa, Atau mungkin kita yang tidak tahu apa-apa.

Orang yang lebih serius untuk ingin tahu lebih lanjut, kadang-kadang mencari orang yang bisa mentakwil mimpi, atau orang yang mengaku bisa meterjemahkan suatu mimpi. Apa yang diperoleh hanyalah rekaan si tukang takwil yang takwilnya sendiri perlu diterjemahkan lagi atau paling banter takwilnya multi interpretasi. Bingung, Ah, baiknya tidak usah minta ditakwilkan.

Hanya saja dari sekian banyak mimpi, sesekali kita bermimpi yang rasanya memberi suatu kesan yang mendalam meskipun tidak tahu makna yang sesungguhnya. Seperti yang saya alami beberapa malam yang lalu. Plot mimpinya simple dan singkat. Siang itu, menjelang sore, bersama istri di suatu area taman hadir ayah (ambe’ panggilan kami) saya. Beberapa saat setelah makan ayah saya ngomong lagi saya lapar, katanya. Karena disitu tidak ada penjual makanan, saya harus mencarikan ditempat lain. Dengan menggunakan sepeda motor saya pergi sendirian meninggalkan istri dan ayah saya. Belum jauh saya pergi ada kecelakan kendaraan dengan hamburan kaca mengarah ke saya, meskipun haca-kaca berceceran di jalan saya tetap melintasi jalan tersebut mencari makan...end.

Sejenak saya terbangun dan memikirkan apa gerangan makna yang terkandung dalam mimpi tersebut. Sebenarnya agar sering juga mimpi ketemu orang tua, tetapi biasanya tidak ada dialog yang terjadi, agak lain dengan yang satu ini.

Berbekal keyakinan bahwa tidak ada suatu kejadian sekecil apapun yang terjadi tanpa seizin Allah dan berprasangka baik kepadaNya, saya mentakwilkan sendiri mimpi tersebut sebagai berikut: Walaupun selama ini setiap selesai shalat fardhu berusaha untuk selalu mendoakan kepadanya, ternyata masih belum cukup (masih mau makan dalam mimpi tsb.). Dari balik alam sana mereka meminta agar doa yang dikirimkan frekwensinya lebih banyak dan lebih berkwalitas lagi. Mereka juga mohon rintangan apapun yang dialami (kecelakaan dan kaca berhamburan) jangan terpengaruh dan goyah termasuk dalam mendoakan mereka.

Mungkin takwil saya tidak tepat, paling tidak menjadi motivasi untuk sering-sering ingat dan mendoakan orang tua, semoga mereka dialam sana mendapat yang terbaik dari Rabb al aalamiinnn.

Atau anda yang membaca ada takwil lain.... Silakan.
190608@dm

Kamis, 19 Juni 2008

Jumlah huruf Al Quran


Hasil penelitian yang dilakukan oleh Imam an-Nasafi ditulis dalam kitab Majmu al Ulum wa Mathli’u an Nujum dan dikutip oleh Imam Ibn ‘Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al Ilahiyah karangannya menyatakan bahwa :
Jumlah total semua huruf dalam al-Qur’an sebanyak satu juta dua puluh tujuh ribu. (1.027.000)

Kalau direkap data dari Al Quran adalah :

30 Juz
114 Surah
6.236 Ayat
1.027.000 Huruf


Rasulullah saw bersabda ”Barangsiapa membaca satu huruf Al-Quran, maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan akan dilipat gandakan menjadi 10 kali kebaikan yang semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf lam adalah satu huruf, dan mim adalah satu huruf (HR. At-tarmidzym disahihkan Al-Albany).

Subhanallah, kalau khatam membaca Al-Quran berarti akan mendapat pahala kebaikan sebanyak :

1.027.000 x 10 = 10.270.000,- pahala kebaikan.

Rasulullah saw bersabda yang bermakna : Orang yang pergi ke mesjid lemudian ia belajar atau membaca dua ayat Al Quran, maka hal itu lebih baik baginya daripada dua onta yang besar dan gemuk, 3 ayat lebih baik baginya dari 3 onta, 4 ayat lebih baik baginya daripada 4 onta, 50 ayat lebih baik baginya daripada 50 onta, dst., balasan yang Allah berikan (HR. Muslim dan Ahmad).

Subhanallah, kalau khatam Al Quran dalam setahun, berarti sudah memiliki kebaikan lebih banyak dibandingkan dengan :

1 kali khatam Al Quran = 6.236 onta yang besar dan gemuk

Kalau khatam setiap bulan berapa banyak ternak onta yang dimiliki.

Kenapa sih kok hitung-hitung pahala, komentar orang barangkali. Bukan menghitung-hitung, tetapi adalah menghitung diri sejauh mana kita terdiorong untuk mengamalkan perintah Allah dan Rasulnya.

Kalau Allah dan RasulNya menjanjikan ganjaran pahala yang banyak atas kebaikan apapun yang kita laksanakan, apakah kita harus menolak. Atau apa malah kita menantang perintahNya.

Memang orang masuk tidak akan masuk surga karena semata-mata amalnya, tertapi rakhmat Allah yang menyebabkan seseorang dapat masuk surga. Yang jelas rakhmat Allah itu tidak didapat dengan Cuma-Cuma tetapi melalui kesungguhan dan ketekunan dalam melaksanakan amal ibadah untuk mencapainya

Tahukah kamu perniagaan yang tidak pernah merugikan, Berniagalah dengan Allah.

Tunggu dulu


Tunggu dulu (atau tepatnya tunggu dahulu) adalah kata yang sangat familiar dengan keseharian kita. Karena akrabnya ia menjadi sakti yang sering digunakan untuk menunda suatu kegiatan yang seharusnya sudah harus dilakukan pada saat itu. Kelihatannya sangat sepele tetapi apabila tunggu dulu berkepanjangan maka akan menimbulkan suatu kerugian atau bahkan mungkin malapetaka dibelakangnya.

Tunggu dulu pada penutupan palang pemberhentian perlintasan kereta api, dapat menyebabkan mobil penumpang pribadi harus keseruduk kereta api.

Tunggu dulu pada pengeluaran SKB bersama tentang ahmadiyah menyebakan terjadinya demonstrasi Monas yang menimbulkan keretakan nasional

Tunggu dulu pada penyelesaian pembagian waris suatu keluarga, dapat menyebabkan satu keluarga tersebut harus beradu otot dan senjata tajam untuk menyelesaikannya.

Tunggu dulu pada pemenuhan kewajiban shalat fardhu dengan alasan karena masih banyak waktu yang tersedia, sehingga beberapa menit menjelang waktu shalat fardhu berikutnya baru dilaksanakan. Inilah kebiasaan yang sangat sia-sia, sebab melewatkan perbuatan utama yang dicintai Allah, sebagaimana sabda Rasulullah saw

Suatu ketika Abdullah ibn Mas'ud RA bertanya kepada Rasulullah SAW, ''Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?" Rasul menjawab, ''Shalat pada(awal) waktunya!'' Abdullah ibn Mas'ud bertanya lagi, ''Lalu apa?'' ''Berbakti kepada kedua orang tua,'' jawab beliau. Lalu aku bertanya lagi, ''Kemudian apa lagi?'' Beliau menjawab, ''Jihad di jalan Allah.'' (Muttafaq 'Alaih).

Saudaraku, perilaku tunggu dulu ini sejatinya sangat merugikan, terutama untuk kegiatan-kegiatan yang secara utuh dan syah harus dilakukan pada saat itu, bukan untuk klarifikasi atau yang memerlukan data lebih lanjut. Apakah kegiatan untuk urusan dunia, lebih-lebih lagi untuk urusan akhirat. Dapat dibayangkan kalau selama ini (berpuluh tahun berlalu) kita tidak dihinggapi perilaku ini (tunggu dulu) berapa banyak produktivitas atau hasil yang lebih baik yang mungkin dapat kita peroleh. Kalau dihitung untuk tingkat nasional berapa banyak produktivitas yang hilang dari ratusan juta umat muslim yang berperilaku tunggu dulu.

Tunggu dulu sama saja dengan mengulur waktu atau membuang kesempatan pertama. Bilamana kebanyakan aktivitas yang dilakukan dengan pola ini, maka berapa banyak kemungkinan keberhasilan yang kita lewatkan atau paling tidak waktu yang tersia-sia

Bacalah waktu-waktu anda yang telah lalu, apakah ia berlalu membawa nilai-nilai yang mulia, atau sekian banyak tunggu dulu yang terekam dalam perjalanan hidup ini.

Saudaraku, marilah kita bertaubat kepada Allah swt atas kepergian kesia-siaan waktu yang telah berlalu. Kalau orang barat mengatakan waktu adalah uang, tetapi bagi kita harusnya waktu adalah rentetan amal ibadah atau waktu adalah tangga derajat kita di surga.

Senin, 16 Juni 2008

Guci Emas


From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Tuesday, March 20, 2007 4:19 PM
Subject: Guci Emas

Sahabat, salah satu sabda Rasulullah yang mempunyai dimensi yang sangat luas, namun terasa sangat sederhana adalah seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. Bahwa Rasulullah Saw, pernah bersabda, “Seorang laki-laki membeli sebidang kebun dari seseorang. Dikemudian hari, si pembeli menemukan sebuah guci dari emas di kebun tersebut. Ia berkata kepada si penjual, ‘Ambillah emas ini! Sebab, yang aku beli darimu adalah tanah, bukan emas.’ Si penjual menjawab, “Aku menjual tanah kepadamu berikut isinya.’

Sahabat, betapa jujur dan tulusnya mereka dalam membuat suatu kesepakatan. Meskipun kontrak mereka tidak disertai dengan pencatatan yang komplit, apalagi hal-hal yang belum diantasipasi yang terkait dengan objek yang diperjanjikan. Bukannya mereka saling mengklaim tetapi sebaliknya mereka lebih mengutamakan pihak lain. Sangat sederhana. Mari kita simak kelanjutan dari hadis diatas, Karena keduanya teguh pada pendiriannya, akhirnya mereka meminta seseorang yang adil untuk memutuskan kasus tersebut. Orang itu bertanya, ‘Apakah kalian berdua mempunyai anak?’ Salah seorang dari mereka menjawab, “aku mempunyai anak laki-laki.’ Dan satunya lagi mengatakan, ‘Aku mempunyai anak gadis.’ Orang itu berkata, ‘Nikahkan saja anak laki-lakimu dengan anak gadisnya. Kemudian, emas itu berikan kepada mereka untuk biaya hidup mereka.’” (HR. Bukhari Muslim).

Sahabat, begitu cepat pertolongan Allah kepada mereka dengan adanya keputusan yang sangat istimewa pula.

Apalah artinya guci emas dibandingkan dengan memperoleh jodoh yang saleh,
apalah artinya guci emas dibandingkan memperoleh isteri yang shalehah,
apalah artinya guci emas dibandingkan mendat menantu yang tahu budi,
apalah artinya guci emas dibandinglan dengan memperoleh mertua yang bijaksana
mungkin itulah harga dari suatu kejujuran dan ke zuhudan terhadap dunia.

Sahabat, mereka menyakini benar bahwa mengutamakan orang lain dibandingkan dengan dengan dirinya sendiri adalah suatu keutamaan dan akan mendatangkan pertolongan Allah kepada dirinya sendiri dengan nilai yang jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang dikorbankan untuk mengutamakan sesama saudaranya, meskipun nilai-nilai itu tidak mesti dalam bentuk yang sama dengan apa yang dikorbankan. Itu dia yakin, ya bahkan sangat yakin. Haqqul yakin.

Sahabat, dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kita terlibat dalam interaksi dan kontrak sosial. Suatu keharusan yang harus dihadapi dalam mengarungi hidup ini. Tetapi dalam kontrak-kontrak sosial tersebut banyak sekali masalah yang dihadapi dan mencari solusinya juga sangat sulit. Ah, jangan-jangan star awalnya landasannya belum sekuat seperti yang dilakukan dalam hadis diatas.

Mencari teman, dengan pemikiran dapat menikmati fasilitas yang dimiliki oleh teman tersebut
Mencari isteri, sebatas menikmati keayuan, kecantikan, kekayaan, dan popularitasnya
Mendekati Bos, dengan pengharapan dapat mendongkat karir lebih cepat

Sahabat, berapa banyak efesiensi yang dapat dicipkan dengan pola yang sederhana ini.
Notaris, tidak dibutuhkan untuk mencatat dan melegalkan kontrak mereka
Pengacara, tidak usah mencari pengacara kondang untuk menyiasati strateginya untuk memenangkan perkaranya
Hakim, penyelidik, polisi, tidak perlu menghambur-hamburkan uang untuk mereka
Transportasi, bolak-balik kesana kemari untuk mengurus perkaranya tidak dibutuhkan
Waktu banyak yang tersita
Stress yang dapat menimbulkan penyakit baru..
Dll.

Yang diperlukan hanyalah seorang penengah yang adil, yang belum tentu mau diberi upah atas hikmah yang diberikannya dalam menyelesaikan perkara tersebut, karena dia tahu ada yang lebih berharga daripada upah.

Apakah ini sesuatu yang utopia
Lalu apakah kehidupan akhirat suatu utopia yang terbesar?

Janji Allah pasti benar


Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati. [QS. 19.61].

Ingatlah, sesungguhnya janji Allah itu benar [10.55]

Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. [QS.3:9, 13:31]


Dalam bahasan sebelumnya kita yakini bahwa Al-Quran adalah petunjuk atau pedoman dalam menjalani kehidupan kita didunia. Pada bahasan ini kita kutip jaminan dari Allah akan kebenaran dan kepastian apa-apa yang terkandung didalam Al-Quran.

Sangat banyak berita gembira dan janji-janji yang menakjubkan yang ada didalamnyam tentu apabila kita mengikuti dengan baik, sebaliknya juga sangat banyak ancaman apabila kita mengingkarinya.

Singkat kata adalah sami’na wa ata’na kami dengar dan kami patuhi.
Sangat simple

Mengajak melakukan kebaikan

Barang siapa yang mengajak untuk memperoleh petunjuk, maka baginyalah pahala seperti orang yang melakukannya tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun, Barang siapa yang mengajak kearah yang sesat, maka baginyalah dosa seperti orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun. ( H.R. Muslim, Turmidzi, Abu Dawud & Ahmad )

Yang memberikan petunjuk untuk kebaikan sama halnya seperti orang yang melakukannya. ( H.R. Turmidzi, Abu Dawud & Muslim )

"Barang siapa yang ditanya tentang satu ilmu kemudian ia sembunyikan niscaya Allah akan pasangkan pada dirinya Kendali ( kekang hewan ) yang terbikin dari api neraka pada hari kiamat". (H.R. Turmidzi, Abu Dawud, Ahmad, & Ibnu Majjah ).

Sampaikan dariku meski hanya satu ayat!!! (H.R. Bukhari, Tirmidzi & Ahmad)

Tentu banyak lagi ayat dan hadist yang semacamnya, yang intisarinya adalah karena kecintaan kita akan sesama muslim sehingga kita peduli dan konsen atas keselamatan dan kebahagiannya.

Semoga.

Jumat, 13 Juni 2008

Keutamaan shalat sunnah fajar

”Shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh itu lebih baik dari pada dunia seisinya” (HR. Muslim)

Hadistnya singkat, sederhana dan tegas dan shahih.

Pernahkah hadist ini di tafakkuri dan dimaknai apa adanya.
Kalau pernah dan dipahami dengan kaidah imani, saya yakin kita tidak akan pernah lagi meninggalkannya.

Coba dilakukan dengan tuma’minah, waktu yang dibutuhkan tidak lebih dari 5 menit, sementara untuk mencari dunia, dikejar sejak bangun subuh sampai lewat isya, tetap saja waktu yang dibutuhkan tidak cukup.

Insya Allah, kita tetap mencari dunia dengan bekerja keras + cerdas, tetapi hanyalah sekedar menjadi ladang amal dan fokus kepada akhirat.

Kalau lebih cenderung dunia yang dikejar inilah nilai dunia sbb. :

1. dunia senilai bangkai kambing

Jabir bin Abdullah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berjalan melewati pasar sementara orang-orang berjalan di kanan kiri beliau. Beliau melewati seekor anak kambing yang telinganya kecil dan sudah menjadi bangkai. Beliau lalu mengangkatnya dan memegang telinganya, seraya bersabda : "Siapa diantara kalian yang mau membeli ini dengan satu dirham (saja)?". Mereka menjawab, "Kami tidak mau membelinya dengan apapun. Apa yang kami bisa perbuat dengannya?" Kemudian beliau SAW bertanya, "Apakah kamu suka ia menjadi milikmu?". Mereka menjawab, "Demi Allah, seandainya ia hidup ia adalah aib (cacat), ia bertelinga kecil, apalagi setelah ia menjadi bangkai?". Maka beliau SAW bersabda, "Demi Allah, dunia ini lebih hina bagi Allah daripada bangkai ini dalam pandangan kalian." (HR Muslim).

2. dunia seharga sayap nyamuk

Sahal Ibn Sa'ad as-Sa'idi ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : "Seandainya dunia itu ada nilainya disisi Allah bahkan seberat sayap nyamuk sekalipun, tentu Dia tidak akan sudi memberi minum pada orang kafir meskipun seteguk air." (HR Tirmidzi, shahih).

Mati

Hari ini, tetangga satu kompleks kami meninggal dunia. Minggu ini, jamaah kami satu mesjid berpulang kerahmatullah. Bulan ini, sejawat sekantor kami wafat.
Entah kenapa setiap ada yang mati yang terkait dekat dengan kehidupan sehari-hari, kehadirannya begitu bermakna dan nyata. Namun setelah itu kehadiran perasaan disekitar kematian itu pergi lagi. Apakah perlu kita selalu kehilangan orang dekat, agar ingatan pada kematian selalu hadir dalam hati.

Tiadalah sesuatu jiwa akan mati, kecuali dengan izin Allah, pada waktu yang telah ditetapkan. (QS. 3:145)

Kemarin seorang artis meninggal dunia di lapangan olah raga. Minggu kemarin, seorang politikus anggota dewan berpulang kerahmatullah di tempat hiburan. Bulan kemarin, seorang negarawan wafat setelah berbulan-bulan menderita penyakit kronis.
Entah kenapa setiap figur yang mati yang banyak disorot media, yang terbayang adalah setumpuk glamouritas dan kemewahan, dimana kehadiran kita seakan berada pada ujung yang lain. Apakah perlu peristiwa besar, agar ingatan pada kematian selalu hadir dalam hati.
Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati; dan Kami menguji kamu dengan kejahatan dan kebaikan sebagai cobaan, kemudian kepada Kami kamu akan dikembalikan. (QS. 21:35)
Minggu ini seorang pemulung meninggal dunia keserempet kereta api. Bulan lalu seorang relawan bencana alam berpulang kerahmatullah ketika menyelamatkan satu keluarga dari sapuan banjir. Tahun ini seorang guru sederhana wafat setelah mengabdikan dirinya pada dunia pendidikan selama 35 tahun, tanpa tanda jasa apalagi sebagai pahlawan.
Entah mengapa setiap ada pengabdi pada rakyat kecil yg wafat kepergiannya selalu terasa kehilangan yang tak tergantikan. Apakah harus perlu gelar; ustast, ulama, kyai, imam, agar ingatan pada kematian selalu hadir dalam hati.

Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. (QS. 3:185)

Meninggal, berpulang kerahmatullah, atau wafat, sama saja semuanya adalah mati.
Apakah ia tetangga, jamaah mesjid, sejawat kantor, artis, politikus, negarawan, pemulung, relawan sosial, ulama, sama saja semua akan mati dan masing-masing mempertanggung jawabkan semua lakon kehidupannya selama di dunia.

Saudaraku, lalu mengapa kita tidak bisa menghadirkan kematian setiap saat dalam kehidupan kita, tidak hanya setiap ada kematian yang menggugah ingatan sesaat. Tetapi ingatan yang menancap dalam kesadaran spiritual sehingga dapat membentengi kita dari perbuatan sia-sia dan mendorong untuk segera meraih ridha Allah

Saudaraku, cintailah dunia sekedar sarana untuk menggapai akhirat, dan cintailah akhirat dengan sikap tawadhu dan dengan keyakinan yang haqqul yakiin.

Selasa, 10 Juni 2008

doing with the best effort

From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Thursday, December 21, 2006 3:20 PM
Subject: doing with the best effort

Sahabat, sejak kecil kita telah terdidik untuk bekerja keras dan sampai saat ini masih merupakan ajaran yang mulai untuk kita panuti. Jaman berkembang nilai dan ajaran bergeser, kerja keras tidak cukup walau telah dilakukan dengan ikhlas. Orang marketing menambahkan dengan perlu ”menjual diri”, orang komunikasi menambahkan dengan perlu ”menonjolkan diri”, orang perencanaan menambhakan perlu memilih yang paling menguntungkan, orang keuangan menambahkan dengan memilih biaya yang paling efisien. Kesimpulannya kerja keras tidak cukup kata mereka, masih perlu ditambahakan dengan ”kerja cerdas” dan ”kerja yang lihai”.

Seandainya seorang kamu keluar membawa tali (ke hutan) lalu pulang membawa seberkas kayu api lantas kayu itu dijualnya di mana dia dapat menjaga kehormatannya, maka perbuatan itu adalah lebih baik daripada dia meminta-minta, sama ada diberi ataupun tidak Bukhari

Sahabat, kerja keras punya sasaran untuk mencapai goal yang tertinggi, end state-nya harus profit yang tinggi, target yang terliwati, memperoleh jabatan yang strategis, menghasilkan harta yang banyak. Kalau end state-nya tidak tercapai maka sia-sialah kerja kerasnya. Inilah konsep barat yang hanya menghargai hasil, tidak perduli hasil itu dicapai dengan cara yang baik atau dengan jalan lain. Dengan mengandalkan kerja keras dan kecerdasan, mereka sangat yakin akan berhasal, makanya kalau gagal banyak yang stress dan bunuh diri. Konsep ini menafikan peranan Allah SWT.

Sahabat, Kerja keras yang dibicarakan diatas lebih condong kepada usaha-usaha untuk mencapai prestasi dunia, hasil yang kita yakini dinikmati dalam jangka waktu yang terbatas, katakanlah 10 tahun paling lama 50 tahun setelah hasil kita capai. Lalu mengapa keberhasilan yang akan kita nikmati tanpa limit kita tidak mau bekerja keras, sekeras mengejar tujuan-tujuan duniawi. Mengapa dalam menyediakan presentasi ke Top managemen kuat dan bergairah begadang sampai pagi, sementara presentasi kepada Yang Maha Top shalat Dhuhur-nya di undur sampai menjelang shalat Asar. Mengapa dalam mengoptimalkan output perusahaan seluruh tenaga dan biaya dikerahkan bahkan sampai ke luar negeri, sementara untuk mengoptimalkan amal ibadah tidak sempat shalat berjamaah di mesjid yang ada di dekat rumah.

Sahabat, apabila kita adil terhadap diri sendiri, tidak ada jalan lain harus memaksa diri untuk meningkatkan kwantitas dan kwalitas dalam beribadah. Selama ini kita lebih banyak menghamba diri terhadap ego daripada kepada diri kita yang hakiki. Ego kita telah diisi oleh berbagai macam pengaruh (seperti; aliran kapitalisme, ekstensialis, humanisme, sosialisme, HAM-iisme) yang utilisasinya bagi diri kita mungkin hanya beberapa tahun saja, sehingga yang terang menjadi samar-samar, yang samar-samar menjadi gelap, sementara yang gelap menjadi terang. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam bidang apapun perlu kerja keras dan memaksa diri. Saat ini adalah saat-nya untuk memaksa diri menyempurnakan amal ibadah kita, siapa tahu ini adalah kesempatan yang terakhir.

Allah's Apostle said,
"The (Hell) Fire is surrounded by all kinds of desires and passions, while Paradise is surrounded by all kinds of disliked undesirable things."
(HR. Bukhari 8494)

Orang yang dapat menikmati sayur pare, mengetahui nikmatnya memaksa diri
Asisten operasi pemasaran, mengetahui nikmatnya memaksa diri
Peraih medali emas olimpiade, mengetahui nikmatnya memaksa diri
Penikmat tahajjud dimalam hari, mengetahui nikmatnya memaksa diri

Jumat, 06 Juni 2008

Multilevel Kebaikan


Ada teman yang pernah bertanya, "apa sih yang membuat kamu senang membantu orang lain?"

Saya berikan dia dua jawaban, pertama, karena Allah senang dengan orang-orang yang suka membantu saudaranya. Allah akan memberikan kemudahan bagi orang yang memudahkan orang lain. Kedua, saya berjanji kepada seseorang untuk terus berbuat baik membantu orang lain.

"Seseorang ...?" teman saya makin bingung.

Baiklah, saya akan perjelas.

Beberapa tahun lalu saya pernah berada dalam kesulitan keuangan. Kuliah saya terancam berantakan karena saya tak mampu mengumpulkan uang kuliah dari sisa-sisa gaji saya yang memang kecil. Saya nyaris putus asa dan berpikir akan mengakhiri kuliah saya dan berhenti di tingkat dua saja. Biarlah tinggal mimpi, pikir saya.

Disaat kebingungan dan putus asa melanda itulah, ada seorang sahabat yang datang menanyakan kabar saya dan juga studi saya. Karena kami biasa berterus terang tentang segala hal, saya katakan kondisi saya baik-baik saja. Tapi kuliah saya yang terancam gagal. Mendengar pengakuan saya, sahabat tersebut kemudian menawarkan bantuan sejumlah uang untuk membayar uang kuliah saya yang tertunggak.

Tanpa basa-basi, saya langsung menerima tawaran tersebut tanpa berpikir terlebih dulu bagaimana nanti menggantinya.

Di akhir semester empat, saya sempat bertanya kepadanya perihal bantuan yang diberikan kepada saya. Ada yang membuat saya heran dengan jawabannya, "Saya hanya berjanji kepada seseorang untuk senantiasa berbuat baik membantu orang lain"

Kemudian ia memperjelas,

Ia pernah mendapati ibunya yang sakit keras dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Namun tak sepeser pun uang yang ia dan anggota keluarga lain miliki saat itu. demi kesembuhan ibunya, ia nekat menghubungi satu persatu orang yang dikenalnya yang mungkin bisa membantu biaya pengobatan. Hingga akhirnya, ada seorang sahabat lamanya yang dengan cuma-cuma membiayai seluruh biaya yang dibutuhkan untuk kesembuhan sang ibu.

Terheran sahabat itu bertanya, "Kenapa kamu mau membantu saya?"
Budhi Leksono

Jawabnya, "Karena saya telah berjanji kepada seseorang untuk senantiasa berbuat baik membantu orang lain"

Menurut cerita sahabat saya, sahabat lamanya itu pernah pula mendapati kesulitan dalam hidupnya. Ia hampir tak tahu kemana lagi meminta bantuan hingga ia bertemu dengan seseorang yang tak dikenal sebelumnya. Setelah berterus terang, orang tak dikenal itu pun memberikan apa yang dibutuhkan sahabat lama itu. kepada orang itu ia bertanya, "Anda sebelumnya tidak mengenal saya, kenapa Anda mau membantu saya?"

Anda sudah bisa menduga jawabnya bukan? Tapi ada pertanyaan kedua dari sahabat lama sahabat saya itu, "Bagaimana saya mengganti kebaikan Anda ini?"

Orang tak dikenal itu menjawab, "Berjanjilah untuk melakukan banyak hal untuk membantu kesulitan orang lain. Itu lebih baik nilainya daripada mengganti apa yang telah saya berikan"

Begitulah seterusnya hingga saya tak pernah tahu siapa yang pertama kali menyulam jaringan amal kebaikan ini. Sungguh, saya tak pernah tahu. Hanya saja yang pasti akan saya lakukan setiap kali memberikan bantuan kepada orang lain, saya akan berkata, "Berjanjilah untuk melakukan kebaikan yang sama terhadap orang lain yang membutuhkan"

Buku Petunjuk


Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (QS. 2,2)

Kalau pabrik mobil Toyota mengeluarkan manual guide atau buku petunjuk bagaimana menggunakan dan memelihara mobil Toyota, semua pembeli mobil Toyota akan memperayai dan mengikuti aturannya.

Kalau tidak mobilnya pasti akan cepat rusak

Kalau pabrik Handphone Nokia mengeluarkan manual guide atau buku petunjuk bagaimana menggunakan dan memelihara Handphone Nokia, semua pembeli Handphone Nokia akan memperayai dan mengikuti aturannya.

Kalau tidak HP-nya pasti akan cepat rusak

Kalau pabrik obat Bodrex mengeluarkan manual guide atau buku petunjuk bagaimana menggunakan dan memelihara obat Bodrex, semua pembeli obat Bodrex akan memperayai dan mengikuti aturannya.

Kalau tidak boleh jadi penyakitnya tambah parah

Kalau Allah swt menurunkan manual guide atau buku petunjuk (Al Quran) bagaimana menjalani kehidupan didunia ini, semua umat manusia sebagai makhlukNya harus memperayai dan mengikuti aturanNya.

Kalau tidak manusia jadi rusak,
dan kelak masuk neraka

Kalau diikuti dengan benar pasti selamat,
kelak masuk surga.

Wajar saja kan.

Balada Nenek Renta

Senin, 26 September 2005

Usianya sudah mencapai senja. Dengan jarak 8 kilometer berjalan kaki, seminggu sekali, ia melakukannya untuk bisa mencapai mesjid Lamtamot Lembah Seulawah, Aceh, untuk mendengarkan pengajian

Jarak 8 kilometer ditempuh dengan jalan kaki, seminggu sekali, demi bisa ikut mengaji. Padahal, Perempuan itu amatlah sederhana. Berpakaian lusuh, selalu mengenakan kain sarung, baju kebaya khas wanita usia lanjut, serta jilbab berbahan kaus yang menjulur hingga ke bawah dada.

Wajahnya belum kempot meski sudah berusia 85 tahun. Badannya tegak sempurna. Punggungnya tak membungkuk sedikit pun. Giginya masih rapi tersusun, tiada yang tanggal. Saat tertawa, tampaklah geliginya yang berbaris rapi menghadiahkan keceriaan jiwanya.

Guratan keriput di pipi tak sanggup memupuskan bias kecantikannya sebagai perempuan Aceh. Berhidung mancung dengan bola mata belok sedikit sayu. Pertama kali bertemu dengannya, ia memakai jilbab berwarna coklat. Berbaju lengan panjang dengan corak bunga dan kain sarung warna hijau pudar. Ia juga mengenakan sandal jepit. Semua itu menyertainya menjemput kebahagiaan.

Nenek tua penuh pesona. Semangatnya memperdalam Islam tak rapuh bersama usia senjanya. Ia masih kuat melangkah menjemput hidayah. Pandangan matanya tak rabun disengat kejamnya dunia. Ia berjalan, terus berjalan, menuju cahaya Ilahi Rabbi. Semua itu terlihat mudah baginya. Sebaliknya, orang-orang yang melihatnya menjadi malu dan jatuh iba.

Ia hidup sebatang kara. Melodi kehidupannya bukan tanpa nada. Nada-nada melankolis sering sekali menemaninya. Kami bertemu dalam pertemuan yang indah, dalam sebuah majelis dzikrullah di Masjid Lamtamot. Aku pembicara dan nenek itu menjadi pendengar yang baik.

Selepas acara, nenek itu melangkah pulang. Pelan-pelan. Tangan kanannya mengayun-ayunkan sebilah tongkat penyangga keseimbangan badan. Ia melangkah berpayah-payah, menelusuri rerimbunan hutan dengan jalan yang tak mulus. Bebatuan besar menghadang. Sejauh delapan kilometer, ya delapan kilometer!

Ia terseok-seok melintasi jalanan sunyi. Menyeret kaki kanannya yang pincang demi sebuah keyakinan, mempertebal keimanan. Diteguhkannya tekad guna mengikuti acara kajian Islam pekanan yang diselenggarakan KKIA-SWA (Komite Kemanusiaan Indonesia untuk Aceh-Sahabat Wanita dan Anak), setiap Ahad pagi.

Nenek itu terlahir di Lembah Seulawah. Nmanya Haji, karena bertepatan dengan hari lebaran haji. Tanpa embel-embel lain. Hingga sekarang orang biasa memanggilnya Nek Haji. Bukan karena sudah menunaikan ibadah haji, tapi karena itulah nama yang diwariskan oleh orangtuanya.

Dulu, Nek Haji tumbuh menjadi gadis yang baik. Pada usia tujuh tahun, ia mulai mengkaji Islam di sebuah dayah (pesantren) yang tak jauh dari rumahnya di Lembah Seulawah. Setiap hari ia mempelajari kitab pada Tengku Usman. Pelajaran baca tulis, semuanya dengan aksara Arab, bukan abjad ABC.

Beranjak dewasa, Nek Haji mengakhiri masa kesendirian di usia 18 tahun. Waktu itu datang pinangan dari seorang pemuda di kampung tetangga. Nek Haji pun menerima, sebab semua itu sudah ditentukan oleh orangtua. Perjodohan yang biasa pada masa itu. Orangtua bersepakat, anak pun taat. Apalagi Nek Haji memang tak punya pilihan lain.

Menikahlah mereka dengan mahar Rp 20. Selama berumah tangga, ternyata Nek Haji sering dibuat kecewa. Dirinya yang taat beragama harus mendampingi seorang suami yang beragama ala kadarnya. Hanya untuk shalat, ia mesti selalu mengingatkannya. Itu pun masih sering tak dikerjakan.

Bahtera rumah tangganya akhirnya kandas setelah terjalin 12 tahun. Suaminya menginginkan seorang anak tapi Nek Haji bukanlah perempuan subur. Sejak perpisahan itu, ia menjadi sendiri. Tak ada tempat berbagi kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dari usia 40 tahun hingga kini, ia terus sendiri. Mengupayakan segala kebutuhan hidup dengan jerih payahnya sendiri. Menggarap sawah sendiri atau mengambil upahan di kebun orang lain. Namun Nek Haji masih menyisakan waktu untuk mengajar masyarakat setempat mengaji. Semua dilakoninya tanpa berkeluh kesah.

Nek Haji senantiasa istiqamah. Sedari belia hingga tua renta hidayah selalu dijaganya. Menutup aurat, shalat malam, shalat duha, dan menuntut ilmu, terus dikerjakannya tanpa merasa susah payah.

Sekarang Nek Haji menempati sebuah rumah sederhana di desa Buncala. Berlantai tanah yang tak rata, berdinding papan kusam dengan atap daun rumbia. Perabotan dalam ruangan itu seadanya saja. Tidur beralas tikar, memasak dengan tungku batu bata memakai kayu bakar. Semuanya dijalani dengan kesabaran dan ketulusan. Subhanallah! Masihkah kita tak merasa malu?* (Srikawati/Hidayatullah)

Tambang Emas

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. [QS. 33.41]

Apa hubungan antara tambang emas dengan berzikir. Sangat jelas. Emas melambangkan nilai yang tinggi, dan orang yang mempunyai tambang emas berarti mempunyai suatu kekayaan yang sanga banyaaak. Si pemilik tambang dengan mudah mengeruk kekayaan yang dikehendakinya.

Lalu bagaimana dengan berzikir. Zikir adalah tambang emas yang lebih abadi, penggaliannya lebih mudah dan dan tentu hasil yang jauh lebih dahsyat. Coba simak hadist berikut :

Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda, ”ada dua kalimat yang sangat ringan di lidahm tetapi sangat berat ketika ditimbang, serta sangat dicintai Allah, yaitu, Subhanallah wabihamdih subhanallahil ’azhim.” (HR. Bukhari Muslim)

Lalu kenapa orang-orang beriman diperintahkan untuk berzikir sebanyak-banyaknya? sebagaimana disebutkan pada ayat diatas. Bukankah ini suatu kesempatan yang sangat berharga, sesuatu yang sangat mudah dilakukan tetapi sangat besar pahalnya disisi Allah.

Ini sebenarnya adalah potensi yang sangat baik untuk memperbanyak pahala dan kecintaan disisi Allah, dimana setiap orang diberi kesempatan yang sama. Apakah ia orang kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa, ulama atau santri, berlomba memperbanyak zikir.

Didalam berzikir yang diutamakan dahulu adalah ”lakukan sebanyak-banyaknya” setelah itu kualitasnya akan mengikuti dengan sendirinya, sedangkan amalan-amalan lain selain zikir yang diutamakan adalah kualitasnya, bukan kuantitasnya. Demikianlah pesan dari ayat diatas dan bebera ayat lain seperti pada Al Jumu’ah ayat 10. Betapa pun jelek kualitas zikir kita, kita dianjurkan untuk berzikir sebanyak-banyaknya. Karena zikir harus kita lakukan sebanyak-banyaknya, maka tidak ada batasan waktu, tempat dan jumlah dalam berzikir.

Orang yang sebenarnya tidak berniat akan melakukan zikir, tetapi kebetulan lewat dan mampir ketempat orang berzikir, ikut diampuni dosanya, walaupun dia memiliki banyak dosa (HR. Bukhari Muslim). Lalu bagaimana kalau diniatkan dan dipersiapkan dengan baik?

Aisyah pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Setiap saat yang dilewatkan oleh seseorang dengan tidak berzikir kepada Allah, pada hari kiamat nanti, dia pasti menyesalinya” (HR. Al-Baihaqi)

Saudaraku, selagi kesempatan masih ada, mari setiap saat kita penuhi dengan zikir agar kecintaan Allah mengiringi langka-langkah kita dimanapun dan kemanapun pergi.

Kamis, 05 Juni 2008

Indahnya Ber-Qurban

From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Tuesday, December 26, 2006 11:43 AM
Subject: Indahnya Ber-Qurban

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

( QS. Al-Kautsar 1-3 )

Sahabat, barangkali surat Al-Kautsar diatas adalah surah yang paling sering kita baca dialam shalat. Meskipun pendek tentu maknanya sangat tinggi, sayang maknanya itu belum kita selami sesering membacanya Pada saat ini, menjelang ied qurban surah tersebut banyak dijadikan rujukan pada tausiyah para ustasd-ustasd kita. Mungkin ada baiknya pada saat ini kita sempatkan untuk melakukan refleksi diri dalam menyelami dan mempraktekkan pesan dan kesan dari surah tersebut diatas, dengan melakukan “ibadah qurban”. Keutamaan ibadah ini seperti yang disabdakan Rasulullah SAW. :

"Sabaik-baik amal bani adam bagi Allah di hari iedul adha adalah menyembelih qurban. Di hari kiamat hewan-hewan qurban tersebut menyertai bani adam dengan tanduk-tanduknya, tulang-tulang dan bulunya, darah hewan tersebut diterima oleh Allah sebelum menetes kebumi dan akan membersihkan mereka yang melakukannya" (H.R. Tirmizi, Ibnu Majah).

Sahabat, asal dari qurban ini adalah berlandaskan cinta, cinta Ibrahim kepada Tuhannya, cinta Ismail kepada Tuhannya, cinta Hajar kepada Tuhannya, dan cinta mereka bersama dalam keluarga yang ideal berdasarkan cinta kepada Allah. Mereka ikhlas berkurban karena ingin lebih dekat lagi dengan kekasih-Nya Yang Agung. Bukankah qurban itu sendiri berarti dekat, sehingga makin sering seseorang berkurban maka makin dekatlah ia kepada Allah. Berkurban mencerminkan juga tingkat keimanan seorang hamba kepada Khaliknya, semakin sulit & berat proses yang dilalui dalam merealisasikan qurban yang dilakukannya semakin kuatlah imannya. Sesungguhnya Istri, suami, anak, harta benda, tidak akan selamanya menyertai kita, yang menyertai kita selamanya adalah apa yang telah kita qurban-kan.

Sahabat, dalam sejarah peradaban manusia dari saman ke saman, kita memiliki catatan yang menakjubkan terhadap orang-orang yang suka berkurban untuk kepentingan orang banyak, sebutlah Nabi Ibrahim sendiri yang setiap saat disebut-sebut orang setiap menyebut kata qurban, Nabi Muhammad dan para sahabat, termasuk orang-orang yang cinta dalam berkuban tetap menjadi teladan kita. Dalam sejarah Indonesia kita mengenal Panglima Besar Jenderal Sudirman. Orang-orang non muslim yang banyak disebut-sebut orang adalah seperti Mahatna Gandhi, Bunda Theresia. Semuanya punya catatan emas dalam sejarah dunia. Sementara orang-orang yang lebih suka meng-kurbankan orang lain, juga punya catatan yang masyhur, tetapi dikenal karena kejahatan dan kebegisannya, sebut saja misalnya; Hitler, Moussolini, firaun, Bush, dan seterusnya.

Sahabat, tidak halangan bagi kita untuk berkurban selain karena energi negative yang disesakkan oleh setan dan rekan-rekannya, qurban bukan ibadah bagi orang kaya, ia adalah nikmat dari Allah yang diperuntukkan kepada setiap individu yang ingin dekat dan dekat kepada-Nya. Ukuran kemampuan tidak berdasarkan kepada nisab, namun kepada kebutuhan per individu, yaitu

apabila seseorang setelah memenuhi kebutuhan sehari-harinya masih memiliki dana lebih dan mencukupi untuk membeli hewan qurban, khususnya di hari raya iedul adha dan tiga hari sesudah iedul adha (hari tasyriq). Rumusan sederhananya adalah apabila jumlah harta yang kita miliki dikurangi senilai harga kambing masih tersisa untuk kebutuhan empat hari, maka seharusnya kita sudah dianggap mampu berkurban.

Sahabat, semoga dapat menjadi pembelajaran buat kita

Selamat

Jumlah informasi dalam DNA

Buku dgn jumlah halaman = 520
tebal (m) lebar (21 x 29.7 Cm) = 2 cm
kapasitas (Kbytes) seluruh buku =1.855
1 CD kapasitas kb = 700.000

Berdasarkan perhitungan, Led Adlemen dari Universitas Southern di Los Angeles mengatakan
bahwa satu gram DNA dapat menampung informasi sebanyak 1 trilyun CD

***** Jadi satu gram DNA dapat memuat informasi :

Untuk 1 CD :

Jumlah halaman adalah : (700.000/1855)*520 = 196.226 (pembulatan)
Jumlah tebal buku : (700.000/1855)*2 = 755 cm atau 7,55 m

Untuk 1 triyun CD :

Jumlah halaman untuk 1 gram DNA : 196,226 * 1 T = 196,226,000,000,000,000
Tebal jumlah meter untuk 1 gram DNA : 7,55 * 1 T = 7.550.000.000.000

Untuk 1 gram DNA unformasi yang dikandung perlu 196,226,000,000,000,000 halaman buku untuk mencatatnya, dan kalau ditumpuk-tumpuk tingginya mencapai 7.550.000.000.000 meter atau 7.550.000.000 kilometer tingginya atau kalau ditumpuk mengelilingi dunia yang panjangnya 40.000 kmm tumpukan itu mengelilingi dunia sebanyak :

7.550.000.000 / 40.000 = 188.750 kali


Ini informasi baru untuk 1 gram DNA, lalu dalam tubuh manusia berapa gram DNA yang tersedia.


Subhanallah ……… Subhanallah ……… Subhanallah ………

Hanya itu yang dapat kita ucapkan.

Selasa, 03 Juni 2008

Cabe untuk rematik

Cabe merah (Capsicum annuum) cabe rawit (capsicum frutescens) keduanya tanaman asli Amerika tropik yang kaya khasiat alami.

Cabe rawit terdiri dari tiga jenis, yakni cengek leutik yang berbuah kecil, berwarna hijau dan berdiri tegak pada tangkainya. Jenis kedua cengek domba yang berbuah besar berwarna putih dan menjadi jingga pada saat masak. Jenis ketiga adalah ceplik. Jenis ini buahnya besar berwarna hijau dan menjadi merah pada saat tua.

Cabe merah bersifat panas dan merupakan stimulan untuk meningkatkan nafsu makan, sebagai diaforetik atau peluruh keringat, perangsang kulit dan sebagai obat gosok.
Cabe rawit juga bersifat panas dan dapat masuk ke merdian jantung dan pankreas.
Cabe merah berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah atau antikoagulan, stomakik, perangsang kulit, karminatif diaforetik atau peluruh keringat, peluruh liur dan peluruh kencing.

Di dalam cabe diketahui terkandung kapcaisin, dihidrokapsaisin, vitamin A dan C, zat warna kapsantin, karoten. Di samping itu cabe merah juga mengandung mineral seperti fosfor, zat besi, kalium, kalsium dan niasin.
Senyawa yang sama juga terdapat dalam buah cabe rawit.

Bedanya dalam biji buah cabe rawit terdapat solanine, solamidine, solamargine, steroid dan antibiotik. Karena banyaknya zat kimia yang dikandung oleh kedua jenis cabai tersebut, wajar jika para ahli tumbuhan obat menyimpulkan, kedua jenis cabe ini berkhasiat mengatasi berbagai penyakit.

Khusus untuk cabe rawit baru-baru ini diketahui memiliki khasiat mengurangi terjadi penggumpalan darah dan menurunkan kadar kolestrol. Satu hal lagi, banyaknya kandung zat karoten dalam cabe jenis ini, para ahli mengasumsikan cabe rawit juga dapat mengatasi infertilitas atau ketidak suburan, memperlambat proses penuaan dan sebagai obat kuat.

Tentunya tidak mungkin Anda mengkonsumsi aneka cabe ini secara langsung.
Agar lebih nikmat, konsumsi cabe ini dalam bentuk sambal, dikombinasikan dengan sayuran dan lalapan segar untuk melengkapi nilai nutrisi terkandung.
Cabe merah dan cabe rawit dapat anda temui di Sambal Terasi, Sambal Tomat, Sambal kecap, Sambal kacang, Sambal Bajak, Sambal Tauco, Sambal Gandaria, Sambal Mangga Muda dan Sambal Jahe di seluruh jaringan Restoran dan Foodcourt Ayam Goreng Fatmawati. Jangan lewatkan pula menu spesial lainnya :
Ayam Bakar/Goreng, Empal, Cumi, Udang, Sop Iga, Sayur Asem, Aneka Pepes dll.

Regards,
Johan
0813 1917 8155

Buah kurma mampu cerdaskan otak

Berita Harian, Rabu - 29 November 2000

Kuala Lumpur (Malaysia) - Khasiat buah kurma bukan saja diakui dalam Islam malah di kalangan ahli perubatan juga menganggap buah berkhasiat ini mampu mencerdaskan otak dan menyihatkan tubuh badan. Dari segi perubatan, amalan memakan kurma setiap hari boleh mengurangkan risiko seseorang itu diserang penyakit kronik seperti penyakit jantung dan kencing manis kerana ia mengandungi zat galian seperti potasium, kalsium dan besi yang boleh menyihatkan sel darah merah. Kanak-kanak juga digalakkan memakan buah kurma kerana ia memberi khasiat dari segi proses pembesaran, sekaligus membentuk minda kanak-kanak yang sihat.

Buncis, Alternatif Baru Buat Penderita Diabetes

Sebuah riset yang sekaligus sebagai disertasi doktor seorang mahasiswa pasca sarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan bahwa buncis dapat menjadi alternatif baru bagi penderita penyakit diabetes melitus.

Menurut Yayuk Andayani, diabetes, merupakan penyakit dengan kadar gula darah tinggi yang menyebabkan penderitanya terpaksa harus hati-hati dalam menerapkan pola makan.
Selama ini para dokter seringkali menganjurkan agar penderita disiplin dalam mengkonsumsi obat, berdiet dan melakukan olah raga serta menjauhi stres.

Diakui bahwa saat ini banyak obat yang beredar di pasaran untuk mengobati diabetes tersebut, namun seringkali harganya mahal karena bahan-bahannya haruslah diimpor.
Namun kini kita penderita diabetes tak perlu khawatir karena ternyata sayur Buncis tebukti mampu mengobati diabetes melitus.
Dalam disertasi penelitiannya bertajuk “Mekanisme Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak Buncis Pada Tikus Diabetes Dan Identifikasi Komponen Aktif”, Yayuk Andayani menjelaskan dalam risetnya ia melakukan percobaan pada tikus jantan putih berumur 3 bulan dengan perlakuan induksi diabetes.

Tikus tersebut sebelumnya telah diberi ekstrak buncis sehingga 30 menit setelah “dengan sengaja” dibuat menderita diabetes, di mana akhirnya diketahui tekanan gula darah tikus-tikus percobaan kembali normal tanpa mengalami penurunan pada tingkat hipoglikemik(dibawah kadar gula normal). Hal tersebut, katanya, bisa dipahami sebab dalam buncis mengandung “b-sitosterol” dan “stigmasterol” yang bisa meningkatkan produksi insulin.

Selain itu, sayur berwarna hijau panjang ini dalam 100 gram-nya mempunyai komposisi karbohidrat 7,81%, lemak 0,28%, protein 1,77%, serat kasar 2,07%, dan kadar abu 0,32%.

“Dengan begitu, konsumsi buncis tentunya akan mampu mengontrol kadar gula darah yang tinggi. Sehingga penderita diabetes melitus bisa menjadikan ini sebagai alternatif baru untuk mengobati penyakit yang seringkali banyak memakan korban,” katanya.
Bagi dunia kedokteran, kata dia, riset itu bisa menjadi referensi untuk membuat obat diabetes dengan mengekstrak buncis, sehingga obat diabetes akan lebih murah dan mudah didapat dengan banyaknya bahan yang tersedia. Setelah memaparkan hasil penelitiannya tersebut, Yayuk Andayani dinyatakan sebagai doktor baru yang dilahirkan IPB.

Sumber: antara
Suhartono W.

Buah sirsak untuk Asam Urat

Kalau kita kebetulan punya masalah dengan Asam Urat marilah kita berbagi pengalaman dengan seorang teman yang telah bertahun-tahun punya problem dengan Asam Uratnya dan Insya Allah sekarang sudah sehat kembali tanpa harus berpantang apapun.

Sahat warga Medan memang boleh lega. "Sirsak" atau nama lainnya "Durian/Nangka Belanda" yang rutin dikonsumsinya setiap hari membebaskannya dari belenggu Asam Urat yang telah bertahun-tahun menyiksanya. Bayangkan saja, bila sakit menyerang, rasa nyeri yang amat
sangat dipersendian tulang akan membuat seluruh badan penderita tidak berdaya. Aktivitas sehari-haripun praktis terganggu. Sahat sudah mencari solusi kemana-mana bahkan sampai keRumah Sakit terkenal di Singapore pun sudah dijalaninya. Sayangnya walaupun sudah berobat
kemana-mana Sahat tidak juga menjadi sehat. Dia menjadi sangat hati-hati dengan makanan, udara dingin agar penyakitnya tidak kambuh.

Kendati demikian penyakit semakin menggerogoti tubuhnya. Akhirnya seseorang menyarankan padanya untuk mengkonsumsi Sirsak! Karena ingin sembuh, akhirnya saran itu diikutinya. Apalagi tidaklah sulit menemukan Sirsak di Medan.

Sirupnyapun banyak dijual ditoko. Sejak saat itu Sahat rajin mengkonsumsi Sirsak setiap hari. Bosan makan buah yang segar, diolahnya menjadi jus untuk diminum. Kini dia benar-benar merasa lega dan bebas beraktivitas. Makan tak lagi berpantang. Meski sudah merasa sembuh, sehingga saat ini Sahat tetap telaten memakan sirsak.

Alasannya harganya sangat murah di Medan. Dengan dua ratus perak saja kita sudah bisa mendapatkannya, jelas Sahat. Selain Sahat, sebenarnya sudah banyak orang yang tahu khasiat sirsak. Rudy Sanjaya, pemilik Toko Buah Segar di Muara Karang misalnya. Beberapa waktu lalu pernah juga memberikan informasi serupa kepada "Trubus".

Salam,

Iman Soetanto
www.MasaDepanIndah.com

Berat Galasi Bimasakti

Menurut perhitungan terakhir dari Astronom Observatorium Astronomi Nasional China, Mr Xiangziang Xue. Berat galaksi yang kita huni Bimaksakti adalah 1 trilyun berat Matahari. Perhitungan sebelumnya adalah 2 trilyun bera Matahari.

Lalu berapa berat matahari. Berat matahari adalah 330.000 kali berat bumi.
Lalu beraoa berat bumi. Berat bumi adalah 59.760.000.000.000 ton

Jadi berat bumi adalah 59.76 trilyun ton (TT)

Berat matahari adalah 330.000 * 59,76 T = 19,720,800 TT

Berat Galaksi dlm ton 1 T * 19,720,800 TT = 19,720,800,000,000,000,000 TT

Jumlah sperma dalam setiap ejakulasi

Selama berhubungan seksual, saat ejakulasi penis mengeluarkan air mani. Sperma hanya sebagian kecil porsi dari air mani, tapi dalam sekali ejakulasi, sperma bisa mencapai seperempat miliar sampai 1 miliar. Tiap sperma mempunyai ekor panjang untuk mempermudah gerakan maju ke depan. Walaupun dalam jumlah miliar-an sperma bisa diproduksi, hanya 200 atau kurang yang mampu mencapai telur di fallopian tube. Dan umumnya hanya satu yang akan membuahi telur.


Dari artikel : Meningkatkan Kesuburan

Jumlah Bintang di jagad Raya

Kawanan bintang M80 (NGC 6093), salah satu kumpulan bintang paling padat di Galaksi Bima Sakti. Seorang astronaut Australia mengklaim telah melakukan perhitungan paling akurat tentang jumlah bintang yang terlihat di jagad raya ini. Ia menghasilkan angka 70 sextiliun atau 70 ribu juta juta juta. Simon Driver darinya Australian Nasional University Research School of Astronomy and Astrophysics mengatakan jumlah tersebut jauh lebih banyak dari jumlah butir – butir pasir yang terdapat di seluruh pantai dan gurun di dunia.

Driver dan timnya berani mengklaim ketepatan perhitungannya
Karena mereka mengunakan telaeskop-teleskop paling kuat yang ada , sementara perhitungan kosmis modern membantu memberikan gambaran tentang luas
jagad raya . Mulanya mereka menghitung jumlah galaksi disekitar kita , kemudian memperkirakan jumlah bintang pada tiap-tiap galaksi berdasarkan seberapa terang galaksi tersebut.

“ Angka ini bukanlah jumlah total bintang yang ada, namun ini adalah jumlah yang bias dihitung menggunakan teleskop kami,” kata Driver mengenai angka 70 sextiliun. Adapun penghitungan itu merupakan bagian dari suvei galaksi terbesar di dunia yang bertajub Two Degrees Field Galaksy Redsshift Survei, yang hasilnya dilaporkan pada General Assembly of The International Astronomical Union, di sedney.

Surfey di atas juga bertujuan untuk menghitung jarak 250.000 galaksi terdekat dengan bumi , de4ngan mengunakan alat –alat moderen di Observatoriunm Siding Springs , new South Wales , Austrealia .Karena jumlah yang disebut Drifer bukan jumlah seluruh bintanng yang ada , maka jumlah itu pastiakan terus bertambah seiring dengan kemajuan di bidang optik . “jumlah sebenarnya pasti jauh lebih besar , beberapa orang
Bahkan menyebutnya tidak terhingga , “ tandasnya .

Sumber : Kompas Cyber Media Diketik kembali oleh : Kaka dan Ova 5A

Jumlah bakteri dalam mulut

Mungkin timbul persoalan mengapa Rasulullah menyuruh umatnya menggunakan tanah untuk menyuci bekas yang dijilat anjing? Ada mengatakan, terbukti bahawa dalam air liur [= air ludah = saliva] anjing ada bakteria yang hanya dapat dimatikan oleh tanah yang dicampur air.

Menurut ahli sains, dalam air liur setiap makhluk yang hidup di bumi ini ada bakteria yang tidak terhitung banyaknya. Contohnya, manusia mengeluarkan 1.5 liter air liur dalam sehari. Dalam setiap satu mililiter air liur yang dikeluarkan ada 750 ribu juta bakteria. Ketika mulut itu mengandungi sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan atau selepas bangun tidur, bilangan bakteria itu bertambah tujuh kali ganda banyaknya. Ini dinisbah kepada air liur manusia, makhluk paling suci. Ali liur anjing? Allah saja Maha Mengetahui.

Mengenai tanah, Dr Danial Zainal Abidin menulis dalam bukunya bertajuk Empayar Minda Muslim:

(Artikel : Saintis buktikan Keistimewaan Tanah )

Senin, 02 Juni 2008

Salam ketemu kembali

From: Darwin Malang
Sent: Thursday, January 31, 2008 9:35 PM
Subject: Salam ketemu kembali

Assalamu Alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Sahabat, selamat bersua kembali melalui media ini,
setelah lama tidak muncul,
kerinduan membuncah laksana lava pada level derajat 27
berjuta peristiwa berlalu tanpa dapat berbagi makna
duka berlalu dengan enggannya,
suka berlalu tanpa permisi
sedih yang hadir seakan tak bertepi,
gembira yang digenggam erat hanya seperti bayangan di giribangun.

Sahabat, disekeliling kita berjuta keputusasaan merambat bagai ....
segala peristiwa dimaknai sebagai mata air kesulitan
benih-benih yang subur dipandang sebagai hasil dari pupuk korupsi
bunga-bunga yang layu dimaknai tertimpa dosa masa lalu
lalu semua jalan itu seakan sudah terpasang ranjau-ranjau yang siap menikam.
Sehingga semua tatakrama dianggap hanyalah mozaik masa lalu
kesepakatan-kesepakatan luhur hanyalah benteng-benteng yang memagari kesuksesannya
visinya hanya sebatas bayangan fatomargana

Sahabat, apakah kita sebagai penonton dalam arena seperti ini
Alhamdulillah, patut dilantunkan untuk keberposisian seperti ini
paling tidak posisi ini sudah diluar arus yang sia-sia diatas
atau barangkali ini adalah titik nadir untuk semakin menjauh dari arus diatas
mengumpulkan lembaran-lembaran putih untuk mulai menulis sesuatu yang bermakna
atau boleh jadi sebagai saat kontemplasi menjahit kesia-siaan masa lalu dan merajut masa berikutnya.

Sahabat, hanya seperti inikah yang dapat kita lakukan,
bukankah junjungan kita Rasullah Swa bersabda bahwa orang yang beruntung hanyalah yang hari ini keberadaannya lebih baik dari yang lalu dan esok keberadaannya lebih baik dari hari ini
bukankah ini yang dikatakan orang modern adalah trend yang sangat menguntungkan, pasti!
oleh karena itu kita harus jadi bagian oposisi dari arus diatas,
apakah sebagai penghambat, penghalang, penggempur agar tidak menjalar kepada orang lain
atau sebagai penyejuk, peneduh, pengasuh sehingga dapat menarik satu atau dua orang penganutnya untuk tobat.

Sahabat, kita tak akan merubah dunia
tetapi Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk meramaikan dunia ini
kita adalah umat yang tertinggi dibandingkan dengan umat-umat lain
sehingga adalah aneh kalau kita tidak menorehkan sesuatu sekecil apapun dipersada ini
sesuatu yang mulia sesuai dengan kedudukan yang mulia itu
you may do it, you can do it

mau lihat yang terang anda akan memperolehnya
mau berbuat yang baik anda dapat melakukannya
mau suasana yang tentram anda dapat menikmatinya
mau bahagia anda bahagia

selamat dan sukses

Indahnya menutup aib sesama Muslim

From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Tuesday, February 20, 2007 9:09 AM
Subject: Indahnya menutup aib sesama Muslim

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. [Al Hujarat (49), ayat 12]

Sahabat, tiada hari berlalu tanpa berintegrasi dengan orang lain. Orang tua, saudara, tetangga, teman, atau masyarakat pada umumnya. Dalam berintegrasi tersebut akan kita dapati bermacam watak dan karakter, yang baik, yang santun, yang lemah lembut, yang garang, dan yang jahat, silih berganti akan kita hadapai. Juga akan salin bergantian perasaan yang kita hadapi. Tentunya kita tidak akan mau terpenjara dengan segala macam perilaku yang kita hadapi tersebut. Dan tentunya juga ingin berbuat lebih jauh lagi bagaimana situasi ini memberikan nilai tambah bagi kita.

Sahabat, mari kita nikmati beberapa sabda Rasulullah saw dibawah ini :

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Tidak seorangpun hamba yang berusaha menutup aib orang lain di dunia, melainkan aibnya akan ditutupi oleh Allah pada Hari Kiamat nanti” (HR. Muslim) – Hadis Sahih.

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang menolong sesame muslim dalam menghadapi suatu kesulitan di dunia, maka Allah akan melapangkannya dalam menghadapi huru-hara Hari Kiamat; siapa yang memudahkan urusan seorang muslim di dunia, maka Allah akan Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat; siapa yang berusaha menutupi aib atau kekurangan seorang muslim di dunia, maka Allah akan menutupi kekurangannya di dunia dan akhirat; Allah akan selalu menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya” (HR. Muslim) – Hadis Sahih.

Abdullah bin Amr meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Dia tidak akan menganiaya dan menyerahkannya kepada musuh-musuhnya. Siapa saja yang selalu siap memenuhi kebutuhan saudaranya niscaya Allah akan selalu siap memenuhi kebutuhannya. Siapa saja yang melapangkan seorang muslim dalam menghadapi kesulitan maka Allah akan melapangkannya dalam menghadapi kesulitan pada Hari Kiamat. Dan siapa saja yang berusaha menutupi kekurangan seorang muslim, maka Allah akan menutupi kekurangannya pada Hari Kiamat nanti” (HR. Abu Dawud) – Hadis Sahih.

Ibn Abbas meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang berusaha menutupi aib saudaranya, niscaya Allah akan menutupi aibnya pada Hari Kiamat. Dan, siapa yang berusaha menyingkap aib saudaranya, maka Allah akan membeberkan aibnya bahkan sampai pada aib dan rahasia rumah tangganya serta keluarganya” (HR. Ibn Majah) – Hadis Sahih.

Sahabat, betapa enak dan lancarnya kita membicarakan aib sesama saudara, dengan kekhawatiran yang sangat sedikit, sementara kita sendiri mengetahui betapa nistanya perbuatan tersebut. Suatu paradoks yang kita ciptakan sendiri, suatu jeratan setan yang kita jalin sendiri, suatu tumpukan stress yang kita tegakkan sendiri.

Betapi nistanya aku ,
Betapa dhalimnya aku,
Ya Allah.

Astaghfirullah… Astaghfirullah…Astaghfirullah…




Ulang Tahun

From: darwin malang [darwin.malang@bni.co.id]
Sent: Tuesday, March 06, 2007 10:43 AM
Subject: Ulang Tahun

Sahabat, mungkin hari ini diantara kita ada yang berulang tahun. Respon kita secara spontan tentu akan mengucapkan ”Selamat ulang tahun semoga panjang umur”. Mungkin juga diikuti dengan ’Semoga murah reseki, karir yang sukses dan ketemu jodoh’ kalau memang belum ketemu.

Sahabat, umur panjang yang kita doakan tentunya adalah umur yang berkualitas dan bermanfaat. Umur yang effektif.

Sahabat, pernahkah kita melakukan usaha yang maksimal untuk mencapai tujuan yang sering kita mintakan kepada Allah tersebut. Tentu jawabnya pernah, seperti menjaga kesehatan dengan berolahraga, memakan makanan yang bergizi, menghindari lingkungan yang berpolusi dsb. Tetapi pernah kita pikirkan metode alternatif yang lebih baik. Sahabat, mengapa kita tidak mengambil metode yang yang secara eksplisit difirmankan Allah melalui Rasulnya, seperti melalui Salat Berjamaah. Iya, salat berjamaah. Bukankah dengan salat berjamaah umur efektif kita akan meningkat 27 kali lipat. Bandingkanlah umur efektif orang yang menikmati/menjalankan salat berjamaah selamat 2 tahun memperoleh umur efektif 55 tahun, sedangkan orang yang salat sendiri dengan waktu yang sama hanya memperoleh umur efektif 2 tahun.

Sahabat, demikian halnya dengan reseki yang selalu kita doakan untuk dilipat gandakan, sampai-samapi semua mediasi yang memberikan return yang tinggi diburuh sampai kemanapun. Bunga deposito yang tinggi, reksadana yang menjajikan, porto folio saham yang menggiurkan, atau bahkan investasi dadakan yang menjanjikan bunga tinggi, tak lepas dari garapan kita, resiko hitung-hitungan belakangan saja. Sahabat, ketika berdoa kita minta kepada Allah untuk memberikannya, lalu kenapa tidak dilakukan menurut cara Allah, bukankah Allah menjanjikan return yang jauh lebih besar dengan jaminan No Risk. Ingat return dari Allah berkisar anatara 1000% sampai 70.000% (10 kali sampai 700 kali). Bahkan baru berniat saja anda telah memperoleh 100%. Subhanallah.

Sahabat, potensi yang lain masih banyak kalau kita rajin mengkajinya dan dan menerapkannya dalam kehidupan kita. Hanya perlu sedikit modal yaitu : Yakin 100% kepada Allah SWT.

Sahabat; Pada saat merayakan ulang tahun dan berdoa dipanjangkan umurnya, kita melakukan yang bertolak belakang dengan permintaan tersebut, ketika merayakan dibarengi dengan makan siang dan mengundang teman-teman untuk merayakannya. Pada saat yang sama kita meninggalkan waktu yang paling tepat untuk memperpanjang umur efektif yaitu salat berjamaah dhuhur di mesjid. Dari segi etika, sebenarnya ini adalah pelecehan. Anda minta kepada seseorang sesuatu yang sangat berharga dan orang itu akan memberikan sesuatu yang lebih berharga lagi, tetapi anda malah menolak pemberiannya. Ironis. Keutamaan lain yang ditingkaIkan dengan pesta tersebut adalah, melakukan salat diawal waktu. Bukankah Rasulullah, bersabda; bahwa ada tiga perbuatan yang sangat utama, yaitu : Salat diawal waktu, berbakti kepada orang tua, dan jihad di jalan Allah. (HR Muslim).

Sahabat; tentunya banyak alasan yang digunakan untuk menjustifikasi, mengapa dengan berat hati (jangan-jangan malah senang) untuk tetap menghadiri undangan seperti diatas, misalnya silaturrami, menyenangkan hati teman, bos, kolega, dll. Tetapi apakah kita selalu harus menyesuaikan diri dengan kondisi, dimana kondisi itu sebenarya tidak kondusive dengan aturan keberadaan kita sebagai hamba Allah. Kapan kita bisa tegak untuk mengatakan Aku sebagai hamba Allah yang mandiri.

Astaghfirullah,

Maaf.



Wasalam