************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Senin, 26 Mei 2008

Mari meraih sukses

Suatu malam di Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Riyad, Arab Saudi ada seorang pasien yang meninggal, maka seorang dokter memastikan akan kematian pasien tersebut dengan meletakkan stetoskop diatas dadanya. Tetapi apa yang terjadi sang dokter terkejut karena dari stetoskop terdengar suara ”Allahu Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaha illallah, ...
”Jam berapa sekarang”, tanya dokter (yang mengira waktu subuh telah masuk) kepada perawat
”jam satu malam”, jawab suster

Sang Dokter meletakkan kembali stetoskop ke dada pasien itu dan mendengarkan azan secara lengkap. Setelah ditelusuri, ternyata pasien itu semasa hidupnya adalah seorang muazzin yang sering mengkhatamkan Al Quran dan sangat menjaga lisannya dari kesalahan.

Itulah sukses (husnul khatimah) yang hakiki.

Saudaraku, apakah kita ingin juga sukses.
Bukankah Allah selalu mengundang kepada setiap hamba-Nya untuk meraih suskses, betapun hamba-Nya itu tidak memperdulikan keberadaan-Nya.
Bukankah Allah tidak pernah lelah memanggil hamba-Nya, melalui muazzin lima kali dalam sehari semalam untuk meraih kesuksesan, kemenangan.

”Haiya Alashshalah, ... Haiya Alal falah,..”
”Mari menunaikan shalat, .. . Mari meraih kesuksesan, ...”

Ya, kesusksesan hakiki adalah memenuhi panggilan shalat berjamaah di mesjid.
”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.” [QS, 48:1]

Ketika anda sedang bernegosiasi bernilai milyaran rupiah, dan sayup-sayup suara azan dikumandangkan dari menara mesjid, kesuksesan bukan terletak pada deal milyaran yang disepakati, tetapi kesuksesan ketika anda melangkahkan kaki ke mesjid untuk bersujud kepada-Nya.

Ketika pembeli bergelombang antri memesan barang dagangan anda, dan suara azan merayap masuk ke kiost/toko/mall dari mushallah atau mesjid terdekat, kesuksesan bukan terletak pada omset penjualan yang membumbung tinggi, tetapi terletak pada keputusan anda menutup sementara kiost/toko/mall dan menuju mesjid untuk bersujud dan mensyukuri nikmat-nikmat-Nya.

Ada yang mengatakan bahwa kesuksesan engkau capai setelah memperoleh kenikmatan dunia berupa harta, jabatan, kekuasaan, anak dan isteri yang jelita. Benar, tetapi ia hanyalah kesuksesan semu dan murahan. Sejatinya kesuksesan adalah setelah engkau mampu bersujud sepenuhnya kepada Allah.

”Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan... maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.” (QS, 110:1 & 3)

Inilah kesuksesan dan kemenangan membanggakan. Ketika kenikmatan yang lama didambakan tercapai, ditandai dengan bertasbih dan bersujud serta memohon ampun kepada-Nya, dan digunakan untuk berjihad di jalan-Nya. Itulah orang-orang yang tinggi derajatnya di sisi Allah.

Tidak ada komentar: